cover
Contact Name
M Mahbubi
Contact Email
doel_gemmek@yahoo.com
Phone
+628563063077
Journal Mail Official
jurnalalmustofa@gmail.com
Editorial Address
Komplek Bamala Regency Jln KH Abdurrahman Wahid 314 Sidomukti Kraksaan Probolinggo Jawa Timur 67282
Location
Kab. probolinggo,
Jawa timur
INDONESIA
ALMUSTOFA: Journal of Islamic Studies and Research Service
ISSN : -     EISSN : 30900247     DOI : -
Focus of ALMUSTOFA: Journal of Islamic Studies and Research discusses on Islamic education, Islamic studies and information about the results of scientific studies for academics and practitioners in the field of Islamic education both theory and practice, researches of Islamic Education include: the development of instruments in evaluation of Islamic Education, development of instructional Islamic Education media, Islamic Education learning model development, and action research. ALMUSTOFA: Journal of Islamic Studies and Research. The subject covers textual and fieldwork studies with various perspectives of education, psychology, anthropology, sociology and many more. This journal warmly welcomes contributions from scholars of related disciplines. it also covers various issues on the Islamic studies within such number of fields as Islamic thought, Islamic law, political Islam, and Islamic economics from social and cultural perspectives.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 101 Documents
FIQH KLASIK TENTANG WADI‘AH DAN IMPLEMENTASINYA PADA DOMPET DIGITAL SYARIAH: OVO SYARIAH, LINKAJA SYARIAH Syf Miftahul Rahmah; Muhamad Zen2
Almustofa Journal of Islamic Studies and Research Vol 2 No 2 (2025): Transformasi Pemikiran Islam di Era Digital
Publisher : BAMALA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajuan teknologi telah mendorong perkembangan Financial Technology (Fintech) yang berfokus pada layanan keuangan berbasis digital, termasuk dompet digital syariah seperti OVO Syariah dan LinkAja Syariah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan akad Wadi'ah Yad Dhamanah dalam konteks dompet digital syariah dan bagaimana prinsip amanah dipenuhi dalam praktiknya. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini mengeksplorasi tantangan yang dihadapi dalam memenuhi prinsip syariah, termasuk isu transparansi dan penggunaan dana. Hasil analisis menunjukkan bahwa meskipun akad Wadi'ah Yad Dhamanah memberikan jaminan penuh bagi pengguna, tantangan dalam hal pemahaman pengguna dan keamanan sistem tetap menjadi perhatian utama. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan fiqh kontemporer dan dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap dompet digital syariah, yang tercermin dari pertumbuhan jumlah pengguna sebesar 30% pada tahun 2023 (OJK, 2023), penting untuk terus meningkatkan edukasi dan transparansi mengenai akad yang diterapkan.
IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN STAD DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN PESERTA DIDIK PADA MAPEL PAI DI SMA ISLAM AL-QODIRIYAH CIBEBER Nabila, Rava; Khoirunnisa Assuni; Moch. Farhan Saepulloh Siddiq; Hamdan Ridwan
Almustofa Journal of Islamic Studies and Research Vol 2 No 2 (2025): Transformasi Pemikiran Islam di Era Digital
Publisher : BAMALA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keaktifan peserta didik dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA Islam Al-Qodiriyah Cibeber yang menyebabkan proses belajar menjadi pasif dan hasil belajar kurang optimal. Diperlukan model pembelajaran yang mendorong keterlibatan peserta didik secara aktif, salah satunya melalui metode Student Teams Achievement Division (STAD). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi metode pembelajaran STAD dalam meningkatkan keaktifan peserta didik pada mata pelajaran PAI di SMA Islam Al-Qodiriyah Cibeber. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode STAD mampu meningkatkan semangat belajar, tanggung jawab individu, serta kerja sama kelompok yang berdampak pada meningkatnya keaktifan peserta didik di kelas. Selain itu, guru juga lebih mudah mengelola pembelajaran secara efektif dan interaktif.Temuan ini menguatkan teori bahwa interaksi kelompok dan tanggung jawab individu berperan penting dalam membangun proses belajar yang aktif dan bermakna.Dengan demikian, hasil penelitian metode STAD ini dapat menjadi rujukan dalam merancang strategi pembelajaran PAI yang lebih partisipatif dan sesuai kebutuhan peserta didik.
DINAMIKA BUMI DALAM AL-QUR’AN: ANALISIS TAFSIR MAUDHŪʿĪ DAN RELEVANSINYA DENGAN GEOLOGI MODERN Rifqi Syahputra; Faisal Abdullah
Almustofa Journal of Islamic Studies and Research Vol 2 No 2 (2025): Transformasi Pemikiran Islam di Era Digital
Publisher : BAMALA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian ini menyoroti bagaimana Al-Qur’an menggambarkan bumi sebagai ruang yang bergerak dan mengalami perubahan terus-menerus. Dengan pendekatan tafsir maudhu‘i, penelitian ini memetakan sejumlah ayat yang mengandung petunjuk mengenai dinamika kebumian, kemudian menelaahnya melalui analisis bahasa serta komparasi pendapat para mufasir klasik dan modern. Pada saat yang sama, temuan tafsir tersebut disandingkan dengan teori-teori geologi kontemporer yang menjelaskan aktivitas tektonik, pergeseran lempeng, hingga perubahan bentuk permukaan bumi. Ayat-ayat yang memuat istilah seperti tamīdu, rawāsiya, dan tubaddal al-arḍ dijadikan landasan untuk memahami bagaimana wahyu memberikan gambaran umum tentang sifat bumi yang tidak statis. Hasil analisis menunjukkan bahwa pandangan Al-Qur’an mengenai bumi yang dinamis sejalan dengan konsep geodinamika modern. Hal ini memberikan indikasi bahwa isyarat ilmiah dalam Al-Qur’an mampu berdialog dengan perkembangan sains, dan pada saat yang sama memperluas peluang studi interdisipliner antara ilmu keislaman dan ilmu kebumian.
MAKNA LAMŪSI‘ŪN DALAM QS ADZ-DZĀRIYĀT 51:47 DAN KORESPONDENSINYA DENGAN KONSEP EKSPANSI ALAM SEMESTA DALAM KOSMOLOGI MODERN Mohamad Faqihudin Musyafa; Faisal Abdullah
Almustofa Journal of Islamic Studies and Research Vol 2 No 2 (2025): Transformasi Pemikiran Islam di Era Digital
Publisher : BAMALA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ekspansi alam semesta menjadi salah satu perhatian utama dalam kosmologi modern, namun penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan fenomena ini sering menghadapi risiko kesalahan akibat pembacaan literal maupun pendekatan concordism. Kata Lamūsi‘ūn dalam QS 51:47 memiliki makna “memperluas” yang menekankan kuasa Allah, sehingga membutuhkan pendekatan metodologis yang non-literal dan tidak mengaitkan secara paksa dengan temuan sains. Penelitian ini menggabungkan analisis linguistik secara mendalam, studi tafsir klasik dan kontemporer, serta kajian literatur kosmologi modern untuk memahami makna kata secara sistematis dan menghubungkannya dengan konsep ekspansi alam semesta. Hasil kajian menunjukkan keberadaan korespondensi paralel pada level epistemologis, di mana ranah wahyu dan ranah sains diperlakukan sebagai domain berbeda yang dapat dianalisis secara analogis maknawi. Studi ini menawarkan kontribusi ilmiah baru dengan memperkenalkan pendekatan integrasi Qur’an–sains yang metodologis dan analitis, yang dapat diterapkan pada ayat-ayat lain yang membahas kosmologi.
A HERMENEUTIC ANALYSIS OF ISLAMIC EDUCATIONAL VALUES IN HINDIA'S 'MEMBASUH' SONG AS A MEDIUM FOR MORAL EDUCATION Ramadhani, Dwi; Rizky Erdanu, Albrillyant
Almustofa Journal of Islamic Studies and Research Vol 2 No 2 (2025): Transformasi Pemikiran Islam di Era Digital
Publisher : BAMALA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to analyze the internalization of Islamic educational values in the song “Membasuh” by Hindia through a hermeneutic approach. The song was chosen because it contains moral and spiritual messages that align with the principles of Islamic teachings, even though they are conveyed through a popular cultural medium. This research employs a descriptive qualitative approach using hermeneutic analysis to interpret the implicit meanings embedded in the lyrics. The primary data consist of the lyrics of “Membasuh,” while the secondary data are drawn from literature on Islamic education, hermeneutic theory, and relevant Qur’anic verses and hadiths. The findings reveal that the song “Membasuh” embodies eight core Islamic educational values: sincerity (ikhlās), patience (ṣabr), asceticism (zuhd), mutual help (ta‘āwun), compassion (rahmah), forgiveness (‘afw), excellence (iḥsān), and steadfastness (istiqāmah). These values reflect the spiritual journey of human beings toward moral awareness and servitude to Allah. The song also holds pedagogical relevance, as it can be used as a reflective medium in Islamic moral education, particularly for young generations who are familiar with digital media and popular music. In conclusion, Hindia’s work demonstrates that Islamic educational values can be internalized in contextual and humanistic ways through artistic and cultural expression.
Epistemologi Qur’ani: Analisis Tematik-Tahlili terhadap Sumber dan Validitas Pengetahuan dalam Al-Qur’an Ibnu Ali; Mujiburrohman; Ali Tohir
Almustofa Journal of Islamic Studies and Research Vol 2 No 2 (2025): Transformasi Pemikiran Islam di Era Digital
Publisher : BAMALA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep sumber dan validitas pengetahuan dalam al-Qur’an melalui pendekatan epistemologis dengan analisis tematik-tahlili terhadap ayat-ayat yang berbicara tentang ilmu (‘ilm). Fokus kajian ini adalah memahami bagaimana Al-Qur’an menjelaskan asal-usul, sumber, proses, dan ukuran kebenaran pengetahuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Al-Qur’an menempatkan wahyu, akal, dan pengalaman empiris sebagai tiga sumber utama pengetahuan yang saling mengafirmasi dan terintegrasi. Wahyu berfungsi sebagai sumber dan otoritas kebenaran pengetahuan tertinggi, akal sebagai instrumen rasional untuk memahami tanda-tanda Tuhan, dan pengalaman empiris sebagai sarana pengamatan terhadap realitas ciptaan. Validitas pengetahuan dalam Islam tidak hanya ditentukan oleh kesesuaian logis dan empiris, tetapi juga oleh nilai moral dan orientasi teologisnya. Epistemologi Qur’ani menolak dikotomi antara ilmu agama dan ilmu dunia, serta menegaskan pentingnya integrasi antara dimensi rasional, empiris, dan spiritual. Temuan ini memiliki implikasi besar terhadap pengembangan filsafat ilmu Islam, pendidikan, dan rekonstruksi ilmu pengetahuan modern agar kembali berakar pada prinsip tauhid dan kesakralan ilmu pengetahuan.
DINAMIKA TAFSIR KONTEMPORER DI INDONESIA: KAJIAN KASUS TAFSIR MEDIA SOSIAL GUS BAHA Khoirul Ulum
Almustofa Journal of Islamic Studies and Research Vol 2 No 2 (2025): Transformasi Pemikiran Islam di Era Digital
Publisher : BAMALA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendekatan tafsir Gus Baha (Ahmad Bahauddin Nursalim) dalam menyebarkan pemahaman Al-Qur’an melalui media sosial, serta dampaknya terhadap pemahaman agama di kalangan masyarakat Indonesia. Gus Baha, yang dikenal luas lewat ceramah-ceramahnya di platform seperti YouTube dan Instagram, menggabungkan tafsir tradisional dengan gaya komunikasi yang mudah dipahami oleh khalayak luas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, mengumpulkan data dari ceramah Gus Baha di media sosial dan wawancara dengan pengikutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gus Baha berhasil mengkontekstualisasikan ayat-ayat Al-Qur’an dengan isu-isu sosial dan budaya yang relevan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, serta menggunakan bahasa yang sederhana untuk memperluas jangkauan dakwahnya. Tafsir Gus Baha tidak hanya memberikan pemahaman yang moderat dan inklusif, tetapi juga berperan dalam mendemokratisasi pengetahuan agama, dengan menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam. Selain itu, tafsir ini turut mempengaruhi cara pandang masyarakat terhadap Al-Qur’an, menjadikannya lebih relevan dengan tantangan zaman. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam kajian tafsir kontemporer di Indonesia, serta menunjukkan potensi media sosial sebagai sarana dakwah yang efektif di era digital.
Integrasi Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam dalam Kurikulum Merdeka Belajar: Praktik, Tantangan, dan Implikasinya terhadap Karakter Peserta Didik Eva Nur Hidayah; Eva Eva Nur Hidayah; Jihan Amalia Nabila
Almustofa Journal of Islamic Studies and Research Vol 2 No 2 (2025): Transformasi Pemikiran Islam di Era Digital
Publisher : BAMALA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji model integrasi nilai-nilai Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Kurikulum Merdeka serta implikasinya terhadap pembentukan karakter peserta didik. Pergeseran paradigma pembelajaran yang menekankan fleksibilitas, diferensiasi, dan penguatan karakter dalam Kurikulum Merdeka memberikan ruang yang lebih terbuka bagi penerapan nilai-nilai Islam secara lintas mata pelajaran. Meskipun demikian, berbagai temuan menunjukkan bahwa implementasinya masih belum berjalan optimal. Hambatan tersebut terutama berkaitan dengan keterbatasan kompetensi guru, ketersediaan sumber belajar, serta belum selarasnya pendekatan nilai-nilai Islam dengan mata pelajaran umum. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan dengan menelaah artikel ilmiah, buku akademik, dan dokumen kebijakan yang relevan. Analisis dilakukan melalui teknik analisis isi untuk mengidentifikasi pola, tema, serta hubungan antarkonsep yang berkaitan dengan praktik maupun tantangan integrasi nilai-nilai Islam dalam konteks Kurikulum Merdeka. Temuan penelitian menunjukkan bahwa nilai religius seperti kejujuran, tanggung jawab, kepedulian sosial, dan disiplin dapat memperkuat pembelajaran berbasis proyek serta membantu proses internalisasi karakter peserta didik. Namun, implementasinya di lapangan masih berlangsung secara parsial karena minimnya panduan praktis, kurangnya pelatihan bagi guru, dan lemahnya kolaborasi antarmata pelajaran. Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan bahwa integrasi nilai-nilai PAI dalam Kurikulum Merdeka memiliki potensi besar dalam membentuk karakter peserta didik secara holistik. Namun, keberhasilan integrasi tersebut memerlukan dukungan pedagogis yang lebih sistematis agar dapat diterapkan secara konsisten di berbagai satuan pendidikan.  Kata Kunci: Kurikulum Merdeka, Pendidikan Agama Islam, Integrasi Nilai, Karakter Peserta Didik, Pendidikan Karakter.
Model Supervisi Akademik Berbasis Paradigma Integrasi Keilmuan untuk Penguatan Literasi Digital Kritis di Madrasah Muhammad Alif Nuril Ibad; Syamsul Ma’arif
Almustofa Journal of Islamic Studies and Research Vol 2 No 2 (2025): Transformasi Pemikiran Islam di Era Digital
Publisher : BAMALA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi informasi di era disrupsi menimbulkan perubahan dalam lembaga pendidikan, terutama pendidikan Islam di Madrasah. Ketidakmampuan dalam mengetahui dan memahami informasi secara kritis yang terdapat di media sosial dan digital informatika dibutuhkan tindakan untuk menutup ketidaktahuan, salah satunya penguatan literasi digital informasi melalui supervisi akademik berbasis paradigma integrasi keilmuan. Tujuan penelitian ini yaitu ini mengkaji dan menganalisis model supervisi akademik berbasis paradigma integrasi keilmuan untuk penguatan literasi digital kritis di madrasah atau sekolah swasta Islam yang mempelajari ilmu pendidikan Islam lebih luas dengan penggunaan teknologi serta telaah informasi dalam konteks digital lebif adaptif, efektif, dan komprehensif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, didasarkan pada pendekatan kualitatif dengan memanfaatkan metode library research (studi atau penelitian kepustakaan). Hasil penelitian ini menjelaskan supervisi akademik dapat dipahami sebagai upaya pembinaan guru untuk menuju budaya pembelajaran yang adaptif dan transformatif yang selaras dengan tujuan integrasi nilai Islam dalam literasi digital. Sehingga model supervisi akademik yang ideal itu perlu bersifat kolaboratif dan integratif, dimana supervisor memfasilitasi integrasi antara kompetensi literasi digital yang kritis dan pembentukan karakter keislaman, sekaligus secara berkelanjutan melakukan pelatihan kompetensi digital bagi guru untuk menyelesaikan hambatan atau melewati tantangan untuk menerapkan dan mengajarkan literasi digital kritis pada siswa.
Distingsi antara Hadis, Sunnah, Khabar, dan Atsar: Sebuah Telaah Konseptual dan Perbedaan dalam Perspektif Ulama Lesna Tarida; Muhammad Fatchullah; Azhary, Muhammad Royyan Faqih; Advan Navis Zubaidi
Almustofa Journal of Islamic Studies and Research Vol 2 No 2 (2025): Transformasi Pemikiran Islam di Era Digital
Publisher : BAMALA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study examines the conceptual distinctions between the key terms "Hadith," "Sunnah," "Khabar," and "Atsar" within the science of Hadith. While often used interchangeably in Islamic scholarship, these terms carry nuanced differences that have significant methodological implications for hadith research, verification, and transmission. Employing a qualitative approach through library research and descriptive-analytical methods, this study analyzes authoritative classical and contemporary texts to map the definitions, scopes, and scholarly debates surrounding each term. The findings reveal that "Hadith" is the most specific term, strictly referring to narrations attributed to the Prophet Muhammad (SAW). "Sunnah" has a broader scope, encompassing the Prophet's continuous practice, character, and life journey, and is heavily emphasized in legal theory (Usul al-Fiqh). "Khabar" is a more general term for "news," which, according to various scholarly opinions, can be synonymous with Hadith, refer specifically to non-prophetic reports, or encompass both. "Atsar" predominantly refers to narrations from the Companions and Successors, though it is sometimes used synonymously with Hadith. The research concludes that the semantic complexity and diverse scholarly perspectives on these terms are not merely academic but fundamentally impact the methodology of hadith studies and Islamic legal derivation. A precise understanding of these distinctions is therefore crucial for the integrity and depth of contemporary Islamic research.

Page 10 of 11 | Total Record : 101