cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Gedung Graha Medika Lt. 1, Ruang 104
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Kedokteran Brawijaya
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 02169347     EISSN : 23380772     DOI : http://dx.doi.org/10.21776/ub.jkb
Core Subject : Health,
JKB contains articles from research that focus on basic medicine, clinical medicine, epidemiology, and preventive medicine (social medicine).
Articles 822 Documents
Segmentasi Geografi dan Perilaku Berpengaruh terhadap Keputusan Memilih Layanan Rawat Inap di Rumah Sakit Tae, Vidria Handayani; Hariyanti, Tita; Rasyid, Harun Al
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 3 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (860.098 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2017.029.03.13

Abstract

Rendahnya pemanfaatan tempat tidur di rumah sakit menandakan rumah sakit perlu melakukan strategi pemasaran sosial. Segmentasi pengguna layanan kesehatan merupakan salah satu strategi untuk mendefinisikan kebutuhan pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan segmentasi pengguna dengan keputusan memilih layanan rawat inap di rumah sakit. Responden dalam penelitian yang berdesain cross sectional ini adalah penduduk dari 7 kecamatan yang berusia ≥18 tahun sejumlah 279 orang dan pernah memanfaatkan layanan rawat inap di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan lembar kuesioner dengan variabel segmentasi geografi, segmentasi demografi, segmentasi psikografi dan segmentasi perilaku sebagai variabel independen. Analisis data menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menemukan bahwa seluruh variabel independen secara bersama-sama berhubungan signifikan (β=10,960 dan p=0,000) dengan keputusan memilih layanan rawat inap di rumah sakit. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa hanya segmentasi geografi (β=-0,131 dan p=0,016) dan perilaku (β=0,385 dan p=0,000) berhubungan dengan keputusan memilih layanan rawat inap di rumah sakit. Kata Kunci: Layanan rawat inap, keputusan membeli, segmentasi pasar
Stress Sel Imunokompete Mukosa Usus oleh Bahan Aktif Alkil Benzen Sulfonat (ABS) dalam Daterjen Sriwahyuni, Endang
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 18, No 1 (2002)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2455.595 KB)

Abstract

Stress Sel Imunokompete Mukosa Usus oleh Bahan Aktif Alkil Benzen Sulfonat (ABS) dalam Daterjen
Ekstrak Jinten Hitam Memperbaiki Penyempitan Jalan Nafas pada Model Mencit Asthma Sriwahyuni, Endang; Risza, Faradina; Yuni, Anita
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 26, No 1 (2010)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (819.443 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2010.026.01.10

Abstract

ABSTRAKRemodeling jalan nafas pada asma merupakan perubahan yang bersifat ireversibel dan di tunjukkan dengan penebalan epitel. Asma merupakan kondisi hipersensitif jalan nafas yang disebabkan inflamasi dan ditunjukkan dengan penyempitan bronkus. Jinten hitam sudah digunakan untuk pengobatan asma sejak lama. Studi dilakukan untuk menguji efek jinten hitam dalam mencegah penebalan bronkus dan membuktikan efek bronkodilator dengan peningkatan lingkar lumen bronkus pada model mencit asma betina dengan eksperimental in vivo. Mencit model asma dikembangkan dengan memberikan sensitisasi allergen ovalbumin yang diberikan intraperitoneal dua kali dalam 3 minggu (haro 0 dan 14) dilakukan per inhalasi tiga kali seminggu selama 6 minggu. Ekstrak jinten hitam diberikan dalam 3 dosis (1,2g; 2,4 g and 4,8 g/kgBB/hari) selama 9 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jintan hitam dapat mencegah penebalan epitel bronkus dengan dosisi efektif 2,4 g/Kg BB/hari dan meningkatkan lingkar lumen bronchial dengan dosis efektif 4,8 g/KgBB/hari. Dapat disimpulkan pemberian ekstrak jintan mencegah penebalan epital bronkus dan meningkatkan lingkar lumen bronchial pada mencit model asma.Kata Kunci : Asma, inflamasi, jinten hitam, lingkar lumen bronkus, penebalan epitel bronkus
KEGAGALAN KEHAMILAN AKIBAT INFEKSI Toxoplasma gondiiGALUR RH DIPICU OLEH OVERPRODUKSI INTERFERON GAMMA (IFNγ γγ γ) Sardjono, Teguh Wahju
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 21, No 3 (2005)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.428 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2005.021.03.5

Abstract

It has been already known that transplacental infiltration of parasites occurred during Toxoplasma infection in pregnancy; but pregnancy failures may due to some other previous mechanisms. Eighty BALB/c female mice were monogamously mated than devided into three pairs of study groupsand a pair of control group. On Day 9thpost mating, three pairs of study groups were intra-peritoneally infected by 10, 50 and 100 tachyzoites of RH strain Toxoplasma gondii, and the control groups were injected by PBS. Effect of treatment on the plasma level of IFNγ(ELISA) and number of litters were evaluated on the day 12thand day 15th-16th, represented second and third period of pregnancy.ANOVA and Path Analysis showed that duration of infection and the increase  of plasma IFNγ level decreased number of litters with coefficients of path of (-0,269; p=0,005) and (-0,377; p= 0,002) respectively. Decreasing number of litters was due toIFNγoverproduction, as response against RH strain of Toxoplasma gondii infection. This study showed that pregnancy failure in Toxoplasma infection is more due to indirect immuno-biochemical aspects rather than direct parasitological aspect. More studies to explain the basic molecular and immunological mechanisms of pregnancy failure in toxoplasmosis are still needed. Key words:Toxoplasmosis, IFNγ-overproduction, pregnancy failure
FENTANYLINTRATEKAL MENCEGAH MENGGIGIL PASCA ANESTESI SPINAL PADA SEKSIO SESARIA RM, Laksono; Isngadi, Isngadi
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 27, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.096 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2012.027.01.9

Abstract

Menggigil pasca-anestesia dapat merugikan metabolisme tubuh. Salah satu cara yang diduga efektif secara farmakologis adalah dengan penambahan fentanyl  intratekal saat dilakukan anestesi spinal. Penelitian eksperimental acak tersamar ganda  dilakukan  di  kamar  operasi  RSU  dr .  Syaiful  Anwar  Malang untuk  mengetahui  efek  fentanyl  intratekal  terhadap kejadian  menggigil  pada  pasien  seksio  sesaria  dengan  anestesia  spinal.  Pasien  yang  menjalani  operasi  seksio  sesaria sebanyak  40  orang,  dibagi  secara  acak  berdasarkan  kelompok  fentanyl  20  µg  ditambahkan  pada  bupivacaine  0,5%H  10  mg dan kelompok bupivacaine  0,5%H 10 mg murni. Setelah dilakukan anestesi spinal, pasien dievaluasi dan dicatat  tiap  5 menit sampai  menit ke  60.  Kejadian  dan  intensitas  menggigil  diukur  dengan  skala  Crossley  dan  Mahajan. Hasil  kedua kelompok dibandingkan menggunakan uji t  tidak  berpasangan, uji korelasi waktu  pengukuran dan kejadian menggigil, uji fisher  exact  test,  serta  uji  ANOVA  dan  Post  Hoc  untuk  mengevaluasi  masing-masing  derajat  menggigil.  Hasil  uji  t menunjukkan  kejadian  menggigil  pada  kelompok  kontrol  lebih  tinggi  daripada  kejadian  menggigil  pada  kelompok perlakuan (p=0,002).  Uji  Fisher exact test  menunjukkan hubungan signifikan (p=0,006)  antara perlakuan dengan kejadian menggigil.  Kelompok  kontrol  risiko  untuk  mengalami  kejadian  menggigil  bila  dibandingkan  kelompok  perlakuan (OR=10,99;  95%  CI=  2,00?58,82).
PENINGKATAN EKSPRESI IFN-γ PADA PARU MENCIT YANG DIINDUKSI PROTEIN ADHESIN 38- KDA MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS DAN ISCOM PER ORAL Udin, M Fahrul; Barlianto, Wisnu; Kusuma, HMS Chandra
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (747.921 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2014.028.01.3

Abstract

Studi menemukan bahwa vaksin tuberkulosis memberikan respon imun seluler bervariasi terhadap hemaglutinin protein 38 kDa M. tuberkulosis, suatu protein adhesin pada enterosit tikus. Protein tersebut dapat menginduksi sekresi S-IgA ke dalam lumen usus dan lumen bronkiolus. Immune stimulating complex (ISCOM) adalah bahan pembantu yang efektif meningkatkan respon kekebalan. Ekspresi IFN-? menunjukkan respon imun seseorang terhadap mikroba seperti virus dan bakteri serta produknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa pemberian 38-kDa protein adhesin dengan atau tanpa kombinasi ajuvan ISCOM secara oral dapat menginduksi ekspresi IFN-? pada jaringan paru mencit BALB/c. Metode eksperimental dilakukan dengan 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol, kelompok terpapar protein adhesin 38-kDa, kelompok yang hanya terpapar ajuvan ISCOM dan kelompok terpapar kombinasi protein adhesin 38-kDa dengan ISCOM. Ekspresi IFN-? diukur dengan pewarnaan imunohistokimia. Analisis statistik dengan Kruskall Wallis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan ekspresi IFN-? pada semua kelompok perlakuan. Uji perbandingan multipel Mann Whitney menyatakan bahwa terdapat peningkatan ekspresi IFN-? secara signifikan dalam kombinasi protein adhesin dengan ajuvan ISCOM (mean±SD=126±17, p=0,000) bila dibandingkan dengan kelompok lain. Paparan dengan ISCOM saja mampu menginduksi ekspresi IFN-? secara signifikan bila dibandingkan dengan kontrol (p=0,000). Pemberian protein adhesin 38 kDa M. tuberculosis mampu menstimulasi ekspresi IFN-? pada jaringan paru mencit BALB/c, dan penambahan ISCOM akan meningkatkan efek.Kata Kunci: 38-kDa adhesin protein, interferon gamma, Mycobacterium tuberculosis, oral vaccination , paru
GAMBARAN PROSES KOMUNIKASI DOKTER UGD DALAM TIMBANG TERIMA PERGANTIAN JAM DINAS DI RUMAH SAKIT A Dwi Harjayanti, Nofita; Winarni, Indah; Alamsyah, Arief
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 4 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2015.028.04.18

Abstract

Komunikasi dalam proses timbang terima saat pergantian jam dinas dokter di Unit Gawat Darurat (UGD) merupakan periode kritis terhadap kontinuitas perawatan pasien.Walaupun telah diketahui bahwa komunikasi tersebutberperan penting dalam pencapaian keselamatan pasien, namun penelitian tentang proses tersebut, terutama di UGD masih sangat sedikit. Penelitian di salah satu rumah sakit swasta di Kabupaten Malang (yang selanjutnya disebut RS A)dilakukan pada kurun waktu Mei 2014 sampai dengan Juni 2014 untuk mendapatkan gambaran komunikasi dokter jaga UGD dalam proses timbang terima, permasalahan yang muncul dari komunikasi tersebut terkait tercapainya keselamatan pasien, serta solusi terhadap permasalahan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan melakukan pengamatan terhadap 6 proses timbang terima, wawancara terhadap 7 orang dokter jaga UGD, mempelajari dokumen yang terkait dengan timbang terima, serta diskusi dengan kelompok dokter jaga UGD RS A. Hasil penelitian menunjukkan bahwaproses komunikasi dokter jaga UGD di RS A saat timbang terima masih sangat beragam, tergantung dari dokter yang melakukan komunikasi. Ketidakseragaman bentuk komunikasi tersebut  dapat menyebabkan kebingungan dokter akan rencana tindak lanjut pasien, sehingga berdampak pada terjadinya kesalahan medis. Diskusi dengan kelompok dokter jaga UGD didapatkan 3 penghalang pelaksanaan komunikasi efektif tersebut, yaitu: tidak ada standar yang digunakan dalam komunikasi timbang terima, tidak ada peraturan tentang timbang terima, dan perbedaan cara dokter berkomunikasi. Solusi awal yang dapat diberikan adalah dengan membuat lembar timbang terima dokter Jaga UGD RS A.Kata Kunci: Keselamatan pasien, komunikasi, timbang terima, Unit Gawat Darurat
KEBIJAKAN SISTEM PENYIMPANAN OBAT LASA, ALUR LAYANAN, DAN FORMULIR UNTUK MENCEGAH DISPENSING ERROR Pitoyo, Achmad Zani; Hariyanto, Tuti; Yuliansyah, Navis; Mauludiyah, Indah
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.355 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2016.029.03.1

Abstract

Kejadian Nyaris Cedera (KNC) yang disebabkan oleh dispensing error pada instalasi farmasi RS di tempat studi terjadi pada dua bulan berturut-turut pada Januari dan Februari 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi akar masalah dispensing error tersebut sehingga terjadi KNC, identifikasi alternatif-alternatif solusi, pemilihan solusi dan implementasi solusi yang terpilih. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan menggunakan bauran metode yang melewati tahapan-tahapan diagnosa, recconnaissance, rencana tindakan, tindakan, dan evaluasi. Diagnosa masalah adalah KNC yang disebabkan oleh dispensing error. Tahap recconnaissance dilakukan dengan mengumpulkan data melalui wawancara, diskusi kelompok terarah, pengamatan, dan telaah dokumen. Wawancara tidak terstruktur melibatkan 6 orang terdiri dari manajer, dokter, dan staf. Diskusi kelompok terarah melibatkan pimpinan rumah sakit, jajaran manajemen, dan kepala instalasi farmasi. Observasi dilakukan terhadap fasilitas fisik dan layanan resep. Hasil analisis data dituangkan dalam bentuk bagan tulang ikan. Faktor akar penyebab masalah terjadinya dispensing error adalah belum terformulasikannya kebijakan yang kemudian berdampak pada klaster masalah individu, tim, fasilitas, proses layanan, dan komunikasi. Jalan keluar utama dari berbagai penyebab akar permasalahan tersebut adalah formulasi kebijakan. Formulasi kebijakan menciptakan perbaikan pada prosedur layanan farmasi rawat jalan yang meliputi penerapan prinsip penyimpanan obat LASA, dan alur layanan farmasi rawat jalan yang berfokus pada pencegahan dispensing error meliputi perbaikan alur layanan mulai dari prosedur peresepan, penerimaan resep, penyiapan, etiketing, komunikasi informasi dan edukasi (KIE) obat sampai dengan prosedur penyerahan obat. Prosedur tersebut dapat diterima oleh instalasi farmasi sebagai prosedur pencegahan KNC. Kata Kunci: Kejadian nyaris cedera, kesalahan penyiapan obat, penelitian tindakan
Pengaruh Iklan Rokok terhadap Kebiasaan Merokok Mahasiswa Fakultas Ilmu Olahraga Universitas Negeri Malang Yueniwati, Yuyun; Yunus, M.; Djatmiko, Ahmad
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 18, No 3 (2002)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1548.417 KB)

Abstract

Hasil survey yang dilakukan oleh Badan Pusat statistik menunjukkan tingginya angaka perokok aktif di Indonesia, dari angka tersebut ternayata didapatkan bahwa lebih dari 50% perokok aktif tersebu mengawali merokok pada usia relatif muda. Data menunjukkan pula bahwa remaja yang merokok kebanyakan adalah remaja penggemar olah raga (melakukan olahraga dan atau penonton acara olahraga). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui iklan rokok pada olahraga dengan kebiasaan merokok mahasiswa Fakultas Ilmu Olahraga Universitas Negeri Malang. Metode penelitian secara Cross Sectional Study dilakukan pada seluruh mahasiswa baru Fakultas Ilmu Olahraga Universitas Negeri Malang tahun 2001, data yang didapat dianalisa secara deskriptif dan analisa dengan koefisien kontingensi C. Hasil penelitian menunjukkan bahawa28,6% dari seluruh mahasiswa tersebut adalah perokok aktif dan lebih 50%dari jumlah tersebut merokok sama dengan atau lebih dari 1 pak perhari. Usia mengawali merokok rata-rata 17 tahun. Olahraga yang paling diminati untuk dilakukan dan atay ditotnton adalah Formula 1 dan sepak bola. Analisa dengan koefisiensi kontingensi C menunjukkan adanya hubungan anatara iklan pada olahraga sepakbola dan formula 1 tersebut dengan kebiasaan merokok. Bila dibandingkan antara iklan rokok yang dikenakan pemain (kostum, tulisan pada mobil), iklan rokok pada arena pertandingan dan iklan rokok disela acara tayangan olahraga tersebut di televisi maka pengaruh yang paling kuat adalah iklan rokok yang dikenakan pemain (PF=0,89) didikuti iklan disela acara tayangan olahraga (PF=0,81) dan iklan pada arena pertandingan (PF=0,38). Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh iklan rokok pada olahraga dengan kebiasaan merokok dikalangan mahasiswa Universitas Negeri Malang.
Korelasi antara Obesitas Anak dengan Nadi Istirahat, Tekanan Darah, Kadar BDNF, dan Kebugaran Lubis, Leonardo; Fani, Regina Chintya; Rossanti, Rini; Purba, Ambrosius
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 30, No 4 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2019.030.04.15

Abstract

Obesitas pada anak merupakan manifestasi sindroma metabolik yang dapat memengaruhi sistem kardiovaskular seperti nadi dan tekanan darah, yang disebabkan oleh kombinasi antara kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang berlebih. Aktivitas fisik yang kurang, tidak hanya memengaruhi tingkat kebugaran, tetapi dapat pula memengaruhi ekspresi protein Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF) yang merupakan biomarker untuk fungsi kognitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan obesitas terhadap komponen kardiovaskular, tingkat kebugaran dan BDNF. Penelitian analitik-korelatif dilakukan pada siswa SD dan SMP berusia 9-14 tahun dengan status Indeks Masa Tubuh (IMT) obesitas sesuai grafik pertumbuhan versi Centers for Desease Control and Prevention (CDC). Tes kebugaran fisik dilakukan berdasarkan Asian Committee on the Standardization of Physical Fitness Test (ACSPFT) sedangkan kadar BDNF serum diketahui melalui metode Enzyme link Immunoabsorbent Assay (ELISA). Hasil analisis Pearson menunjukkan korelasi yang signifikan antara IMT dengan nadi istirahat pada anak usia 9-14 tahun yang mengalami obesitas. Korelasi yang signifikan antara IMT dengan tekanan darah, BDNF serum dan tingkat kebugaran belum dapat dibuktikan. Dengan demikian, anak obesitas berusia 9-14 tahun cenderung mengalami penurunan fungsi sistem kardiovaskular meskipun tidak terlihat pengaruhnya terhadap BDNF serum dan tingkat kebugarannya.