cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Gedung Graha Medika Lt. 1, Ruang 104
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Kedokteran Brawijaya
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 02169347     EISSN : 23380772     DOI : http://dx.doi.org/10.21776/ub.jkb
Core Subject : Health,
JKB contains articles from research that focus on basic medicine, clinical medicine, epidemiology, and preventive medicine (social medicine).
Articles 822 Documents
Dukungan Keluarga meningkatkan Kepatuhan Minum Obat pada Penderita Tuberkulosis Paru di Kabupaten Tapanuli Utara Siregar, Idawaty; Siagian, Parluhutan; Effendy, Elmeida
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 30, No 4 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2019.030.04.14

Abstract

Salah satu penyakit yang masih menjadi permasalahan kesehatan di dunia termasuk Indonesia adalah tuberkulosis (TB) yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis (M. tuberculosis). Keberhasilan pengobatan TB memerlukan kepatuhan penderita dalam minum obat anti tuberkulosis (OAT). Dukungan keluarga seperti pengawasan dan memberi motivasi kepada penderita TB merupakan faktor yang berperan dalam kepatuhan penderita. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada penderita TB paru di Kabupaten Tapanuli Utara. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan responden 60 penderita TB paru kategori 1 dan 2 yang mendapat pengobatan minimal 1 bulan serta tinggal bersama keluarga. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Pangaribuan, Puskesmas Situmeang Habinsaran, dan Puskesmas Hutabaginda di Kabupaten Tapanuli Utara pada bulan Juni-September 2017. Responden diwawancarai dengan menggunakan pertanyaan kuesioner untuk mengumpulkan data. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada penderita TB paru di Puskesmas Tapanuli Utara (p=0,002). Pada penelitian ini, dukungan keluarga yang baik meningkatkan kepatuhan penderita TB untuk minum obat anti tuberkulosis (OAT).
Epigallocatechin Gallate Green Tea GMB4 Clon Prevent Insulin Resistance due to High Fat Diet in Rat Kusumastuty, Inggita; Aulanni'am, Aulanni'am; Ratnawati, Retty
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 26, No 2 (2010)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.388 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2010.026.02.1

Abstract

ABSTRAKKonsumsi tinggi lemak berperan dalam resistensi insulin dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskuler. Teh hijau klon GMB 4 merupakan hasil pengembangan teknologi yang dihasilkan oleh Lembaga Penelitian Teh dan Kina Gambung, dan telah  dilakukan    isolasi  dan  purifikasi  Epigallocatechin  Gallate.  Tujuan  penelitian  ini  untuk  membuktikan  pengaruh Epigallocatechin Gallate dalam menghambat resistensi insulin, penurunan ekspresi p110 PI3K dan peningkatan p38 MAPK pada aorta tikus yang diberi diet tinggi lemak. Hewan coba tikus jantan dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu diet normal,  diet  tinggi  lemak,  diet  tinggi  lemak  dengan  penambahan  EGCG  1  mg/kgbb/hari,  2  mg/kgbb/hari  dan  8 mg/kgbb/hari  yang  diberikan  dalam  60  hari.  Parameter  yang  digunakan  adalah  resistensi  insulin  (metode  HOMA), ekspresi p110 PI3K dan p38 MAPK dari aorta tikus yang diukur dengan metode ELISA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat  EGCG  menghambat  resistensi  insulin  pada  dosis  8  mg/kgbb/hari.  EGCG  yang  diberikan  bersamaan  dengan  diet tinggi lemak dapat menghambat penurunan kadar p110 PI3K pada dosis 2 mg/kgbb/hari dan dosis 8 mg/kgbb/hari dan menghambat peningkatan aktivitas p38 MAPK pada semua dosis perlakuan yaitu 1 mg/kgbb/hari, 2 mg/kgbb/hari dan 8 mg/kgbb/hari.  Pemberian  EGCG  dosis  8  mg/kgbb/hari  yang  diberikan  bersamaan  dengan  diet  tinggi  lemak  dapat mengambat terjadinya resistensi insulin yang ditunjukkan dengan penghambatan peningkatan p38 MAPK dan penurunan p110 PI3K dan nilai HOMA dalam range normal, superoxide dismutase.Kata Kunci : Diet tinggi lemak, EGCG, p110 PI3K, p38 MAPK, resistensi insulin
PENGARUH PEMBERIAN DIET TINGGI KALSIUM TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA Rattus novergicus galur wistar Widodo, Widodo; Tanu K, I Nengah; Waliyo, Edy
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 22, No 2 (2006)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.645 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2006.022.02.2

Abstract

ABSTRACT Calcium diet has an important role in energy metabolism regulation especially intracellular Ca2+ which is the key tarrange the metabolism of adiposity fat and triasilgliserol save. When intracellular Ca2+ increase it makes the stimulatioof gen lipogenic and lipogenesis also forcing of lipolysis and finally increasing the fat fitting and increasing adiposity. Thlow level of calcium absorbtion increases the production of calsitirol which could stimulate adiposity Ca2+ influx and thconcequance is the increase of adiposity, so it needs high calcium diet to delay lipogenesis increase of lipolysis, lipioksidaxion, to reduce fat adiposity and weight. The research used  pretest – postest control group design. Trial animawere male rat of Rattus novergicus strain wistar. The research consisted of 2 phases. The first phase was increasing thrat weight by giving normal diet with calcium of 0,4% for all kinds of rats for 4 weeks. The second phase by giving calciumdiet with different doses that is  group A as control group (0,4% Ca as normal diet), group B 0,8% Ca (Ca as normal diet +0,4% Ca as CaCO3), group C 1,2% Ca (Ca as normal diet + 0,8% Ca as CaCO3) and  group D 1,6% Ca(Ca as normadiet + 1,2% Ca as CaCO3) for 4 weeks. To find out the difference of calcium diet it used statistical test Oneway Anova
CYCLOOXYGENASE-2 (COX-2) EXPRESSION ON TESTIS CONNECTIVE TISSUE OF Rattus norvegicusAFTER TREATMENT WITH BETEL NUT EXTRACT (Areca catechu) Akmal, Muslim; Riawan, Wibi
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 23, No 3 (2007)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (824.806 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2007.023.03.3

Abstract

Betel nut contains alcaloids such as arecoline, arecaine, arecaidine, arecolidine, guvacine, guvacoline and isoguvasine. Arecoline has ability to change gonad morph-function, including shape abnormality of sperm. This research was conducted to prove the ability of betel nut extract (Areca catechu) in causing apoptosis on testis connective tissue of Rattus novergicus. This research used male; 2-3 months age, 150-200 grams body weight of white rats Rattus norvegicus strain Wistar. The rats were divided into 5 groups in equalnumber, 3 rats respectively. They were a control group without treatment and 4 groups as treatment groups which were given doses of betel nut extract, i,e., 1, 2, 3  and 4 gram during seven days. The result showed that dose variation ofbetel nut extract could induction of COX-2 expression on rats (Rattus norvegicus) strain Wistar testicular seminiferous tubule. Keywords: Betel nut extract, Rattus norvegicus, testis, cyclooxygenase-2
Caffeic Acid Phenethyl Ester Menurunkan Ekspresi Endoglin pada Kultur HUVECs yang Dipapar Glukosa Tinggi L, Tri Ayu; Refa, Safaruddin
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 27, No 4 (2013)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.49 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2013.027.04.3

Abstract

Komplikasi vaskuler pada diabetes mellitus (DM) menimbulkan keadaan hipoksia yang berlanjut pada proses angiogenesis yang dapat dicegah dengan antiioksidan diantaranya caffeic acid phenethyl Ester (CAPE). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian CAPE terhadap ekspresi endoglin pada HUVECs yang dipapar glukosa tinggi. Penelitian ini menggunakan desain analitik eksperimental pada HUVECs primer yang dipapar glukosa tinggi. HUVECs dibagi menjadi 5 kelompok yaitu: 1. HUVECs+DMSO (kontrol negatif), 2. HUVECs+glukosa 22 mM+DMSO (kontrol positif), 3. HUVECs+glukosa 22 mM+CAPE 3 µM+DMSO 4. HUVECs+glukosa 22 mM+CAPE 10 µM+DMSO, 5. HUVECs+glukosa 22 mM+CAPE 30 µM+DMSO. Inkubasi dilakukan selama 48 jam pada suhu 37°C, lalu dilakukan pengecatan imunositokimia menggunakan antibodi endoglin. Ekspresi endoglin diamati dengan mikroskop cahaya 400x, endoglin tervisualisasi berwarna coklat. Didapatkan perbedaan efek CAPE  di antara kelompok perlakuan terhadap ekspresi endoglin pada HUVECs yang dipapar glukosa tinggi (ANOVA p=0,000). Ekspresi endoglin pada tiap kelompok didapatkan perbedaan signifikan (Tukey test, p<0,05), kecuali antar kelompok 1 dan 5 tidak didapatkan perbedaan signifikan (Tukey test, p>0,05). Dengan Person test didapatkan korelasi positif signifikan antara pemberian CAPE dengan ekspresi endoglin pada HUVECs yang dipapar glukosa tinggi (r=-0,839; p=0,000). Pemberian CAPE dapat menurunkan ekspresi endoglin pada HUVECs yang dipapar glukosa tinggi.Kata Kunci: Caffeic acid phenetyl ester, endoglin, HUVECs
Hubungan antara Kadar Tumor Necrosis Factor-Alpha (TNF-α) Plasma dengan Kejang Demam Sederhana pada Anak Nurindah, Dewi; Muid, Masdar; Retoprawiro, Sumarno
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.06 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2014.028.02.10

Abstract

Kejang demam adalah penyebab kejang paling umum pada anak dan sering menjadi penyebab rawat inap di rumah sakit secara darurat. Studi pendahuluan pada anak menunjukkan bahwa jaringan sitokin diaktifkan dan mungkin berperan dalam patogenesis kejang demam namun, signifikansi klinis yang tepat masih belum jelas. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan antara kadar TNF-α plasma dengan kejang demam sederhana. Penelitian cross sectional dilakukan pada Maret-April 2014 di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum dr. Saiful Anwar Malang. Terdapat 38 subjek yang memenuhi kriteria inklusi, 19 pasien kejang demam sederhana dan 19 pasien demam tanpa kejang (usia 6 bulan-5 tahun). Kadar TNF-α plasma diperiksa dengan ELISA. Analisis Independent t test menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna karakteristik subjek, suhu rektal dan kadar lekosit. Analisis Mann-Whitney menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna karakteristik subjek  jenis kelamin dan kadar CRP. Kejang demam lebih banyak ditemukan pada usia yang lebih muda dibandingkan demam tanpa kejang. Hasil Independent t test juga menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara kadar TNF-α plasma kelompok kejang demam sederhana dan kelompok demam tanpa kejang (p=0,002). Hasil uji Spearman menunjukkan terdapat korelasi negatif sedang yang bermakna antara kadar TNF-α plasma kelompok kejang demam sederhana dan kelompok demam tanpa kejang (r=-0,533; p=0,001). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kadar TNF-α plasma dengan terjadinya kejang demam sederhana.Kata Kunci: Anak, kejang demam sederhana, TNF-α plasma
Perubahan Profil Proteomik Plasmodium falciparum Galur Papua 2300 Akibat Paparan Antimalaria Artemisinin In Vitro Maslachah, Lilik
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2016.029.01.10

Abstract

Perkembangan resistensi Plasmodium falciparum dan penurunan kepekaan parasit terhadap obat antimalaria artemisinin menjadi salah satu permasalahan kesehatan di dunia. Sampai saat ini belum ada obat baru pengganti artemisinin. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa paparan obat antimalaria artemisinin berulang in vitro dapat menyebabkan perubahan profil protein melalui pendekatan proteomik P. falciparum galur Papua 2300. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan Pebruari sampai dengan Nopember 2014. Tempat penelitian di Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Airlangga Influenza Research Center, Laboratorium bersama Kimia  Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dan jurusan Kimia Politeknik Malang. Desain penelitian yang digunakan adalah Experimental Design dengan Post test only control group design. Kultur P. falciparum galur Papua 2300 dipapar antimalaria artemisinin berulang dengan menggunakan Inhibitory Concentration 50 (IC50). Pengamatan dilakukan terhadap profil protein dengan SDS Page 2 dimensi, FT- IR dan LCMS. Hasil penelitian menunjukkan ada variasi berat protein, spektrum infra merah (bilangan gelombang)  dan nilai massa molekul ion (m/z)  antara kelompok kontrol (K) dan kelompok perlakuan (PO1, PO2, Po3, PO4). Dapat disimpulkan bahwa paparan obat antimalaria artemisinin berulang secara   in vitro dapat mempengaruhi pola ekspresi protein Plasmodium falciparum galur Papua 2300. 
Dominasi Pewarisan Pola Sidik Jari Whorl dalam Keluarga Karyawan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Mundijo, Trisnawati; Purwoko, Mitayani
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 4 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2017.029.04.5

Abstract

Setiap individu memiliki sifat turunan atau sifat warisan dari kedua orangtua. Salah satu sifat yang diwariskan yaitu pola sidik jari. Tujuan penelitian adalah mengetahui bagaimana pewarisan pola sidik jari pada masyarakat kota Palembang khususnya pada karyawan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Penelitian ini berjenis observasional deskriptif dengan desain potong lintang. Sampel penelitian diambil secara keseluruhan dari karyawan yang memenuhi kriteria penelitian sebanyak 22 keluarga sehingga diperoleh 85 orang responden.  Hasil penelitian didapatkan bahwa pola sidik jari pada responden adalah whorl (62,3%), ulnar loop (35,3%), tented arch (2,2%), dan radial loop (0,2%). Pewarisan pola sidik jari dari orang tua ke anak terdiri dari 4 sifat pewarisan yaitu pola sidik jari anak sama dengan pola sidik jari kedua orang tua (46,4%), pola sidik jari anak sama persis dengan pola sidik jari ibu (24,4%), pola sidik jari anak yang sama persis dengan ayah (14,6%), serta pola sidik jari anak yang sama hanya dengan salah satu orang tua (14,6%). Alel yang mengatur pola sidik jari whorl kemungkinan merupakan alel yang bersifat dominan terhadap pola sidik jari lain.
Kontaminasi Telur Soil Transmitted Helminth pada Sayur Selada (Lactuca sativa) di Pasar Tradisional Adrianto, Hebert
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 30, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2018.030.02.16

Abstract

Makanan cepat saji dengan sayur segar mentah (lalapan) banyak ditemui di Surabaya yang berpotensi menjadi sumber kontaminasi telur cacing Soil Transmitted Helminths (STH). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi dan angka kontaminasi telur cacing STH pada sayur selada yang dijual di pasar tradisional di Surabaya. Survei dilakukan dengan objek sayur selada yang diambil dari enam pasar di Surabaya. Identifikasi cacing dilakukan di laboratorium parasitologi menggunakan metode sedimentasi. Data kontaminasi disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Pada pemeriksaan ditemukan tanah yang menempel pada daun sayur selada. Sebanyak 61,90% penjual menjual selada yang positif mengandung telur cacing. Telur cacing STH yang ditemukan hanya telur cacing Ascaris spp dengan proporsi temuan kontaminasi menurut penjual bervariasi mulai dari 25% hingga 100% jika dibagi menurut wilayah pasar. Penelitian ini membuktikan adanya kontaminasi telur cacing Ascaris spp pada sebagian besar penjual sayur selada di pasar tradisional Surabaya.
Pemberian Kombinasi Vitamin C dan E Peroral Memperbaiki Kerusakan Hepar Akibat Paparan Rokok Kretek Sub Kronik Muliartha, I Ketut Gede; Sriwahyuni, Endang; Yuliawati, Yuliawati
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 25, No 1 (2009)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.627 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2009.025.01.5

Abstract

ABSTRACTFree radicals in cigarette smoke can destroy tissue and cells of the body. The activity of free radicals can bereduced by antioxidants from external and internal. The objective of this research is to investigate the effectsof vitamin C and vitamin E combination on the histopathology of rat liver exposed by subcronic cigarettesmoke. This research using true experimental study with post test only control group design. The sample othis research we used 32 Wistar rat, ages between 2-3 months, weight 150-200 grams divided 8 groupedCigarette smoke exposed for 10 weeks. Parameter will be measured is the number of liver cells damage(necrosis). Data analysis uses the One-Way ANOVA method followed by Turkey test. The result show thenumber of liver cells damage are significantly decrease. The conclution vitamin C and vitamin E combinationdecrease the number of the liver cells damage of the rat liver, that has been exposed to subcronic cigarettesmoke at optimal doze 0,20 mglg bw vitamin C and 0,04 lUlg bw vitamin E.Keywords: vitamin C, vitamin E, cigarette smoke, liver cells damage.

Page 8 of 83 | Total Record : 822