Humanitas: Indonesian Psychological Journal
HUMANITAS (ISSN: 1693-7236) focuses on psychology research and cover all branch of psychology sciences. This journal is peer-review.
Jurnal Humanitas berfokus pada penelitian psikologi and mencakup semua cabang ilmu psikologi. Jurnal ini merupakan jurnal peer-review.
Articles
444 Documents
KEMATANGAN KARIER SISWA SMK DITINJAU DARI JENIS KELAMIN DAN JURUSAN
Ika Zenita Ratnaningsih;
Erin Ratna Kustanti;
Anggun Resdasari Prasetyo;
Nailul Fauziah
HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal Vol 13, No 2: Vol. 13 No. 2 Agustus 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (505.974 KB)
|
DOI: 10.26555/humanitas.v13i2.6067
Tingginya angka pengangguran pada lulusan SMK salah satunya dilatarbelakangi oleh belum adanya kesiapan kerja yang disebabkan karena kurangnya kematangan karier. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kematangan karier ditinjau dari jenis kelamin, jurusan dan status sekolah pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Semarang. Kematangan karier adalah keberhasilan individu dalam menyelesaikan tugas perkembangan karir yang khas di setiap tahap perkembangan yang ditunjukkan dengan kesesuaian perilaku karir individu dengan perilaku karir yang diharapkan. Subjek penelitian berjumlah 339 siswa kelas XI SMK dari enam SMK di Kota Semarang yang terdiri dari tiga SMK Negeri dan tiga SMK Swasta yang terdiri dari 101 laki-laki dan 238 perempuan dengan usia subjek berkisar antara 15-19 tahun. Terdapat sepuluh jurusan peminatan yang terlibat dalam penelitian ini Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Kematangan Karier dan kuesioner data demografi. Hasil pengujian hipotesis menggunakan ANAVA dua jalur menujukkan tidak ada perbedaan kematangan karier ditinjau dari jenis kelamin dan tidak ada perbedaan kematangan karier ditinjau dari jurusan. Diskusi dan rekomendasi di bahas selanjutnya.
ADAPTASI POSITIF PADA RESILIENSI AKADEMIK MAHASISWA DOKTORAL
Wiwin Hendriani
HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal Vol 14, No 2: August 2017
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (459.257 KB)
|
DOI: 10.26555/humanitas.v14i1.5696
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana mahasiswa yang menempuh pendidikan doktor memiliki resiliensi akademik sehingga mampu mengatasi berbagai macam tantangan studi dan menyelesaikan proses belajarnya dengan baik. Pendekatan yang dipilih dalam pelaksanaan penelitian ini adalah kualitatif, dengan tipe studi kasus. Partisipan terdiri dari enam orang mahasiswa Program Studi Doktor Psikologi Universitas Airlangga yang telah berhasil menyelesaikan studi. Masa studi partisipan bervariasi dari 4 hingga 6 tahun. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dengan pedoman umum dan lembar isian data awal. Sementara teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis tematik data driven. Hasil penelitian menunjukkan bahwa resiliensi akademik akan dimiliki apabila mahasiswa doktoral mampu beradaptasi secara positif terhadap berbagai pengalaman negatif yang menekan dan menghambat selama proses studi. Tiga pengalaman negatif yang utama dirasakan oleh seluruh partisipan, adalah: permasalahan pembagian waktu antar peran, permasalahan dengan pembimbing dan penguji, dan permaslahan dalam pelaksanaan penelitian. Adapun adaptasi positif yang dimaksud terdiri dari dua kategori, yakni dengan cara mengutamakan respon perilaku positif dalam situasi yang menekan dan melakukan penyesuaian personal dalam diri individu. Hasil penelitian ini selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk merumuskan upaya yang efektif dalam memberikan pendampingan proses studi mahasiswa doktoral secara lebih tepat.
Optimisme Remaja yang Tinggal di Panti Asuhan Ditinjau dari Kebersyukuran dan Konsep Diri
Adi Winarni Wahid;
Ageng Larasati;
Ayuni Ayuni;
Fuad Nashori
HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal Vol 15, No 2: August 2018
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26555/humanitas.v15i2.8725
Most of teenager who live in orphanage might experience lack of self-fulfillment in both physical and psychological needs that impact on their optimism. There are some factors that influence on optimism, those are: gratefulness and self-concept. This research aims to find the effect of gratefulness and self-concept to optimism of teenager who live in orphanage. 243 teenagers who live in 9 orphanages in Sleman, Yogyakarta were involved as subjects. Data were collected through Optimism Life Orientation Test Revised (LOT-R), gratefulness scale and Tennessee Self Concept Scale (TSCS). Data were analyzed using multiple linear regressions which were computed through Statistical Product and Service Solution (SPSS) for windows release 22,0. The results showed that gratefulness and self-concept effect on optimism. Gratefulness and positive self-concept allow teenager to be more aware to their competencies which encourage them to improve their capability as well as their skills that in turn leads to the higher optimism.
PEMBENTUKAN PRIBADI KREATIF YANG BERAKHLAKUL KARIMAH UNTUK MENGHADAPI PERUBAHAN MASYARAKAT YANG FLUKTUATIF
Mujidin Mujidin
HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal Vol 2, No 2: Agustus 2005
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26555/humanitas.v2i2.322
AbstrakPenemuan dan kemajuan teknologi dilakukan oleh orang-orang kreatif. Pribadi kreatifdapat terbentuk melalui diri sendiri dan lingkungan. Pribadi kreatif setidaknya memilikikarakteristik : mempunyai kemampuan intelektual yang tinggi; menghargai kebebasan dankemandirian; lancar mengemukakan dalam pikiran; mengemukakan kesan-kesan keindahan;dan mempunyai sifat pribadi yang produktif, minat yang tinggi, tulus, tampil apa adanya, danterus terang. Selajutnya lingkungan yang membentuk pribadi kreatif adalah lingkungankeluarga; lingkungan sekolah.Puncak dari kreativitas yang didapat di dalam diri pribadi kreatif apabila berakhlakmulia. Hanya manusia kreatif yang hidupnya berdasarkan Qur’an dan Sunnah, akanmembawa kehidupan sosial yang sehat dan sejahtera dalam suatu perubahan masyarakatyang fluktuatif.
How do relational and personal attributes affect trust in adolescent friendship: An exploratory model
Ainin Rahmanawati;
Flaviana Rinta Ferdian;
Tria Widyastuti;
Faturochman Faturochman;
Wenty Marina Minza
HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal Vol 17, Number 1: February 2020
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26555/humanitas.v17i1.12700
Trust is an important aspect in human relationship. According to previous research trust is influenced by 2 main attributes: personal (benevolence, integrity, and competence) and relational (support, closeness, and reciprocity) attribute. The study aimed to find a preliminary model to explain the association of personal and relational attributes in adolescent friendship. Two hundred and twenty participants (male=44.09% and female=55.91%) participated in the study. A survey method was used to collect the data. The design of this study was correlational design. Results from enter method in regression analysis show that six factors of personal and relational attributes influence trust at 44.5%. However, closeness had no significant influence on trust, so closeness was not included in the next analysis, the sequential analysis. The result shows that the relational attribute has higher influence on trust than personal attribute. Support and reciprocity factors which belong to relational attribute, has a higher contribution to trust in adolescent friendship than benevolence, integrity and competence – the latter three factors belonging to the personal attribute. Therefore building trust in friendship requires an emphasis on relational attributes of trust, especially that of support and reciprocity factors.
PENDEKATAN KOGNITIF UNTUK MENURUNKAN KECENDERUNGAN PERILAKU DELIQUENSI PADA REMAJA
Sri Hartati
HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal Vol 9, No 2: Agustus 2012
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (130.18 KB)
|
DOI: 10.26555/humanitas.v9i2.340
AbstractThis study used cognitive approach to reduce adolescents’ delinquency tendency. This approach aims to help adolescent be able to evaluate and criticize their negative self concept. Participants were 10 adolescents, aged between 13 to 15 years, who have a tendency of high and medium delinquency behavior. Five participants included in the experimental group and five participants in the control group. The Result of Wilcoxon SignedRanks Test showed there are decreasing in subject’s delinquency behavior after cognitive therapy, that was while the pre-test to post-test with a value of z = -1.753 with p = .04 (p <0.05). While the post-test to follow-up, with the value z = - 0.944 with p = .173 (p> 0.05). While the pre-test to follow-up with the value z = - 0.677 with p = .249 (p> 0.05). The results showed that writing negative criticism about their self in the application of cognitive approachable to reduce delinquency behavior tendency inadolescents.Keywords: cognitive approach, delinquency behavior tendency.
KELUARGA, KONTROL SOSIAL, DAN "STRAIN" : MODELKONTINUITAS DELINQUENCY REMAJA
Eny Purwandari
HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal Vol 8, No 1: Januari 2011
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (214.694 KB)
|
DOI: 10.26555/humanitas.v8i1.454
Perilaku muncul dari sebuah proses yang berkelanjutan, yang berawaldari persepsi individu, internalisasi konsep, sampai pada perilaku yangterlihat. Perilaku merupakan hasil dari belajar dari pengalaman. Penelitianini bertujuan untuk uji model delinquency.Delinquency sebagai perilakuproses berkelanjutan dari ringan sampai berat. Subjek penelitian adalahsiswa SMP dan SMA sebanyak 182 orang dari 3 sekolah yang diperolehdengan random. Data yang dianalisis dengan structural equation modeling(SEM) diperoleh hasil bahwa delinquency merupakan perilaku yang padadasarnya terbentuk secara berkelanjutan. Keluarga mempunyai pengaruhpaling tinggi apabila dibandingkan dengan teman sebaya dan media. Kondisiakan diperparah apabila anak mengalami “strain” di dalam memunculkan delinquency ringan dan berlanjut menjadi delinquency yang berat.
Pelatihan Pengasuhan untuk Meningkatkan Pemahaman dan Kualitas Pengasuhan Orang Tua Anak GPP/H
Ratna Yunita Setiyani;
Indria Laksmi Gamayanti;
Siti Urbayatun
HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal Vol 11, No 1: Januari 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (381.309 KB)
|
DOI: 10.26555/humanitas.v11i1.2327
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah pelatihan pengasuhan dapat meningkatkan pemahaman tentang GPP/H dan pengasuhan yang berkualitas pada orang tua anak prasekolah yang memiliki anak dengan GPP/H. Penelitian ini menggunakan rancangan quasi eksperimental dengan desain nonrandomized pretest-posttest control group design. Subjek padapenelitianini berjumlah 6 orang yang merupakan pasangan orang tua (ayah dan ibu) anak prasekolah yang memiliki anak dengan GPP/H. Tempat penelitian dilakukan di KB-TK-TPA Jogja Citra, Pleret, Bantul. Dianalisis dengan uji statistik Wilcoxon Mann Whitney dan Kruskal Wallis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan pengasuhan terbukti dapat meningkatkan pemahaman orang tua tentang GPP/H dan meningkatkan kualitas pengasuhan orang tua kepada anak prasekolah dengan GPP/H. Hasil pengolahan data menunjukkan taraf signifikansi 0,039 < 0,05 untuk pemahaman tentang GPP/H, dan 0,039 < 0,05 untuk pengasuhan yang berkualitas. Uji hipotesis dengan Kruskal Wallis menunjukkan taraf signifikansi sebsar 0,020 < 0,05.
TERAPI TAWA UNTUK MENURUNKAN KECENDERUNGAN BURNOUT PADA GURU PENDAMPING ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Risna Hayati;
Rahma Widyana;
Mutingatu Sholichah
HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal Vol 12, No 1: Vol 12 No 1 Feb 2015
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (326.222 KB)
|
DOI: 10.26555/humanitas.v12i1.3832
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi tawa dalam menurunkan kecenderungan burnout pada guru pendamping anak berkebutuhan khusus. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 10 orang yang mengalami kecenderungan burnout. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kecenderungan burnout dengan Skala Kecenderungan Burnout. Rancangan eksperimen menggunakan quasi eksperimen pre-test post-test control group design. Intervensi yang diberikan kepada subjek dalam kelompok eksperimen berupa terapi tawa sebanyak 8 kali pertemuan dalam dua minggu. Analisis kuantitatif menggunakan non parametric test dengan uji Mann Whitney pada gain score pre-post kelompok eksperimen dan kontrol, yang menghasilkan nilai Z -2,009 dengan taraf signifikansi p = 0,045 (p<0,05). Analisis kualitatif dilakukan dengan menganalisis hasil wawancara, dan observasi. Hasil yang didapat memperlihatkan bahwa ada perbedaan yang sangat signifikan pada tingkat kecenderungan burnout antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen mengalami penurunan kecenderungan burnout sedangkan kelompok kontrol tidak mengalami penurunan.
SPIRITUAL-EMOTIONAL WRITING THERAPY PADA SUBJEK YANG MENGALAMI EPISODE DEPRESIF SEDANG DENGAN GEJALA SOMATIS
Yudi Kurniawan;
Retno Kumolohadi
HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal Vol 12, No 2: Vol.12 No.2 Agustus 2015
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (329.495 KB)
|
DOI: 10.26555/humanitas.v12i2.3844
AbstractThis study aims to determine the effect of spiritual-emotional writing therapy toward person with moderate depressive diagnosis. This study involved 20-year-old student with a moderate depressive episode as a subject. Precipitating of her disorder is the events of pramarriage pregnancy in 2012. Data were collected by interview and observation method Quantitative scale. Depression scores were measured using a scale of HDRS (Hamilton Depressive Rating Scale) and obtained a score of 20 (Depressive were heading severe). Intervention is provided by Spiritual Writing Therapy which is a modificationof the technique Cognitive Behavior. Islamic spiritual element attached in the form of reflection of gratitude (adaptation emotional) of all the painful events experienced by the subject. Data were analyzed by comparing the state of mind and behavior of the subject between the situation before and after the intervention. The results showed that therapeutic writing attached with cognitive behavioral approach is able to reconstruct the thinking and behavior of the subject, so as to be positive in looking at ourselves and the world around.Keywords:gratitude, moderate depressive disorder, spiritual-emotional writing therapy