cover
Contact Name
Sofyan Mahfudy
Contact Email
jurnaltransformasi@uinmataram.ac.id
Phone
+6281329446085
Journal Mail Official
jurnaltransformasi@uinmataram.ac.id
Editorial Address
LPPM, UIN Mataram, Jl. Pendidikan 35 Mataram 83125
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
ISSN : 18583571     EISSN : 25809628     DOI : 10.20414/transformasi.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 243 Documents
Improving menstrual hygiene management for adolescents with disabilities through parental assistance Heryati, Euis; Romadona, Nur Faizah; Nitiya, Nita; Meiyani, Neni
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 20 No. 2 (2024): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v20i2.10447

Abstract

[Bahasa]: Pendampingan orang tua memiliki peran yang krusial bagi remaja perempuan dengan disabilitas dalam mengelola kebersihan menstruasi selama masa menstruasi. Pendampingan ini sebagai langkah untuk memastikan remaja penyandang disabilitas dapat menangani masalah menstruasi secara higienis dan sehat. Namun demikian, orang tua yang memiliki anak disabilitas seringkali menghadapi kesulitan dan tantangan dalam mengajarkan kebersihan menstruasi kepada anaknya. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan manajemen kebersihan menstruasi kepada orang tua dengan anak penyandang disabilitas. Program ini melibatkan 28 orang tua atau wali dari remaja putri disabilitas sebagai partisipan. Program kegiatan ini menggunakan pendekatan persuasif-edukatif melalui penyuluhan dan pendampingan. Pelaksanaan kegiatan terdiri dari penyusunan rancangan program, pelaksaan program, dan evaluasi kegiatan. Pada tahap pelaksanaan, peserta terlibat proses learning and sharing yang mencakup penyajian informasi, diskusi dan sharing session, demonstrasi dan simulasi pendampingan orang tua. Hasil program pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta terkait kesehatan reproduksi dan manajemen kebersihan menstruasi remaja disabilitas. Setelah program, peserta memiliki keterampilan yang baik dalam mengajarkan dan mendampingi anak mereka ketika menangani masalah menstruasi berdasarkan standar ksehatan dan kebersihan. Pelibatan orang tua secara aktif dalam mendampingi remaja disabilitas merupakan dukungan yang tepat bagi remaja disabilitas untuk mengembangkan keterampilan manajemen kebersihan menstruasi. Kata Kunci: pendampingan orang tua, remaja disabilitas, manajemen kebersihan menstruasi [English]: Parental assistance has a crucial role for female adolescents with disabilities in managing menstrual hygiene during puberty. This assistance is a way to ensure that adolescents with disabilities are able to handle their menstrual problems hygienically and healthily. However, parents of adolescents with disabilities often encounter difficulties and challenges when educating their teenagers regarding menstrual hygiene. This community service programme aims to improve the understanding and skills of menstrual hygiene management for parents of adolescent females with disabilities. It involved 28 parents and caregivers who have adolescent females with disabilities. The programme utilised a persuasive-educative approach through counselling and mentoring, which comprises several stages, including design, implementation, and evaluation. At the implementation stage, participants were engaged in a learning and sharing process that included information presentation, discussion and experience sharing, demonstration and simulation of parental mentoring. The results show an increase in participants' knowledge and understanding related to reproductive health and menstrual hygiene management of adolescents with disabilities. After the programme, participants have adequate skills to educate and assist their adolescent females when dealing with menstrual problems based on health and hygiene standards. Parental engagement is an effective way to develop knowledge and skills of menstrual hygiene management in adolescent females with disabilities. Keywords: parental assistance, adolescents with disabilities, menstrual hygiene management
Enhancing digital literacy in early childhood school teachers: Technology and analysis approaches based on social cognitive theory Purworini, Dian; Pamungkas, Endang Wahyu; Naidoo, Gedala Mulliah; Rahmadiva, Lelita Azaria; Maryam; Chasana, Rona Rizkhy Bunga; Setyawan, Sidiq; Astuti, Wili; Haryanti, Yanti
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 20 No. 2 (2024): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v20i2.10605

Abstract

[Bahasa]: Era digital yang berkembang pesat berpengaruh terhadap penyelenggaraan pembelajaran di semua level pendidikan. Guru yang memiliki peran krusial dalam pembelajaran harus memiliki kemampuan yang adaptif terhadap perubahan tersebut. Namun, banyak guru khsusunya pada level Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menghadapi tantangan dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran dan pengajaran. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital pada guru anak usia dini. Metode pelaksanaan pengabdian yaitu dengan melakukan workshop yang berisi deskripsi pemahaman literasi digital dan praktik membuat materi ajar melalui software digital. Eskperimen yang melibatkan 49 partisipan dari 20 PAUD dilakukan untuk mengukur efektivitas implementasi workshop literasi digital. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran angket pretest dan posttest, observasi dan wawancara. Hasil program pengabdian ini menunjukkan bahwa pelatihan literasi digital memberikan peningkatan literasi digital pada guru. Temuan pengabdian ini menunjukkan bahwa efikasi diri dan faktor sosial memberikan kontribusi terhadap keberhasilan training dalam program. Pelaksanaan training digital literasi dengan mempertimbangkan elemen-elemen teori kognitif sosial menjadi alternatif untuk meningkatkan kompetensi guru PAUD dalam praktik mengajar. Kata Kunci: guru PAUD, literasi digital, pelatihan, kompetensi [English]: The rapid development of the digital era affects teaching and learning practices at all levels of education. Teachers who play a crucial role in learning must have adaptive skills to respond to these changes. However, integrating technology into the learning and teaching process remains challenging for teachers of Early Childhood Education (ECED). This community service program aims to improve digital literacy in early childhood teachers. The workshop method was used in this program through the introduction of digital literacy understanding and practice of creating teaching materials through digital software. An experiment involving 49 participants from 20 PAUD was conducted to measure the effectiveness of the digital literacy workshop implementation. Data were collected through pretest and posttest questionnaires, observations, and interviews. The results show that the training in this community service program can improve digital literacy in teachers. The findings show that self-efficacy and social factors contribute to the effectiveness of the training program. The findings show that self-efficacy and social factors contribute to the effectiveness of the training program. Digital literacy training for early childhood education teachers involving elements of social cognitive theory is an alternative way to improve their teaching and learning practice competence. Keywords: early childhood teacher, digital literacy, training, competency
Processing sawdust waste into innovative eco-substrate through upskilling Batulappa village women's group Dewi, Sartika; Asfar, Andi Muhammad Irfan Taufan; Asfar, Andi Muhamad Iqbal Akbar; Nurannisa, Andi; Damayanti, Wiwi
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 20 No. 2 (2024): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v20i2.10869

Abstract

[Bahasa]: Limbah serbuk gergaji dari hasil pengolahan kayu di Desa Batulappa menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, terutama pencemaran udara akibat pengelolaan yang tidak optimal. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan limbah serbuk gergaji tersebut dengan memberdayakan Kelompok Perempuan Desa Batulappa melalui berupa Upskilling mitra dalam pengolahan limbah serbuk gergaji menjadi Eco-Substrate Innovative. Mitra dalam program ini adalah 15 anggota Kelompok Perempuan Desa Batulappa yang tergabung dalam divisi SDM dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Metode yang digunakan meliputi penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan berbasis partisipasi masyarakat (society participatory). Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan, yaitu rata-rata 90% dari aspek pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah limbah serbuk gergaji, dimana anggota mitra berhasil memahami dan menguasai teknik pengolahan serbuk gergaji menjadi produk bernilai ekonomis berupa Eco-Substrate Innovative. Selain itu, mitra juga memperoleh keterampilan tambahan, seperti pengemasan, pelabelan, pemasaran, dan pengelolaan keuangan sederhana. Melalui program pengabdian ini, mitra mampu mentransformasi limbah serbuk gergaji menjadi produk inovatif yang ramah lingkungan, sekaligus berpotensi untuk dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi bagi Kelompok Perempuan Desa Batulappa. Kata Kunci: eco-substrate innovative, fermentasi, media tanam, serbuk gergaji, society participatory [English]: Sawdust waste from wood processing in Batulappa Village has a negative impact on the environment, especially air pollution due to suboptimal management. This community service program aims to overcome the problem of sawdust waste by empowering the Batulappa Village Women's Group by processing sawdust waste into Innovative Eco-Substrate. The partners in this program were 15 Batulappa Village Women's Group members of the Human Resources and Environmental Management division. The methods used include extension, training, and mentoring based on community participation (society-participatory). The evaluation results show a significant increase, namely an average of 90% in terms of knowledge and skills in processing sawdust waste, where partner members succeeded in understanding and mastering the technique of processing sawdust into economically valuable products in the form of Innovative Eco-Substrate. In addition, partners also gained additional skills, such as packaging, labeling, marketing, and simple financial management. Through this community service program, partners can transform sawdust waste into innovative, environmentally friendly products while also having the potential to improve economic welfare for the Batulappa Village Women's Group. Keywords: eco-substrate innovative, fermentation, planting media, sawdust, society participatory
Optimising child development through smart education strategy in Pelemsewu Panggungharjo village Yuliandari, Widya Rachmi; Anita, Ayu; Akmadi; Purwanta
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 20 No. 2 (2024): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v20i2.11077

Abstract

[Bahasa]: Prevalensi gangguan perkembangan pada anak meningkat di dunia dan diperkirakan mencapai 5-25% pada tahun 2019. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak dapat mempengaruhi berbagai aspek perkembangan, termasuk perilaku, keterlambatan bicara dan bahasa, kesulitan koordinasi, dan gangguan kognitif. Perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh stimulasi kognitif, sensitivitas pengasuh, dan kondisi sosial-ekonomi orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pendidikan kesehatan berbasis masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan orang tua tentang stimulasi tumbuh kembang anak di Desa Panggungharjo, Yogyakarta. Metode pengambilan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi, dan survei yang dipandu oleh kader posyandu di komunitas sebagai mitra. Intervensi pada pengabdian masyarakat ini meliputi sesi pendidikan, permainan, diskusi, dan stimulasi dengan 40 orang tua yang memiliki anak usia prasekolah. Analisis deskriptif digunakan untuk survei awal. Tes Wilcoxon mengukur pengetahuan orang tua pre-test dan post-test tentang perkembangan anak. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pengetahuan orang tua setelah intervensi, dengan rata-rata skor pre-test sebesar 8,1 meningkat menjadi 9,5 pada post-test (nilai Z = 13,79, p = 0,001). Temuan ini menggarisbawahi pentingnya pendidikan kesehatan yang menggunakan berbagai metode untuk meningkatkan pengetahuan orang tua, yang pada akhirnya dapat mengoptimalkan perkembangan anak. Studi ini menyimpulkan bahwa pendidikan kesehatan berbasis komunitas secara efektif meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam merangsang tumbuh kembang anak. Intervensi ini dapat dijadikan model untuk program kesehatan anak di berbagai wilayah. Selain itu, media edukasi seperti booklet dapat membantu orang tua secara mandiri merangsang tumbuh kembang anak secara berkelanjutan. Dukungan dari profesional kesehatan dan keterlibatan aktif komunitas sangat penting untuk keberhasilan program ini. Kata kunci: gangguan perkembangan anak, edukasi kesehatan, mitra komunitas [English]: The prevalence of developmental disorders in children is increasing worldwide and is projected to reach a range of 5-25% by 2019. Children with growth and development abnormalities may experience a range of developmental challenges, such as behavioural issues, speech and language delays, coordination difficulties, and cognitive impairments. A child's growth is significantly impacted by cognitive stimulation, caregivers' sensitivity, and parents' socio-economic conditions. This study aimed to assess the efficacy of community-based health education in enhancing parents' understanding of child development stimulation in Panggungharjo Village, Yogyakarta. The data collection methods used included interviews, observations, and surveys guided by posyandu cadres in the community as partners. The interventions in this community service program involved education, games, discussions, and stimulation sessions with 40 parents of preschool-aged children. The intervention comprised educational activities, interactive games, group discussions, and stimulating sessions conducted with a cohort of 40 parents with preschool-age children. The baseline survey employed descriptive analysis. The Wilcoxon test was utilised to assess parents' knowledge of child development before and after the test. The findings demonstrated a significant improvement in parents' knowledge following the intervention, as indicated by the average pre-test score of 8.1, growing to 9.5 in the post-test (Z value = 13.79, p = 0.001). This discovery emphasises the significance of health education, which employs numerous approaches to enhance parental awareness and, consequently, enhance child development. The findings of this study indicate that community-based health education is a successful intervention for enhancing parents' knowledge and abilities in promoting child development. This strategy can potentially serve as a paradigm for child health programs in diverse settings. Furthermore, educational material, such as pamphlets, can assist parents in autonomously fostering sustainable child development. The success of this plan relies heavily on the support of health professionals and active community involvement.  Keywords: child development disorders, health education, community as a partner
Sustainable development through raw material diversification in the Banyumulek pottery industry community on Lombok Island Hamdiani, Saprini; Kamali, Siti Raudhatul; Hadisaputra, Saprizal; Arisanti, Ivon; Hidayatullah, M. Riski; Anshori, Mufid; Azzauri, Supyan; Indriyatno; Sumarlan, Iwan
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 20 No. 2 (2024): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v20i2.11182

Abstract

[Bahasa]: Gerabah merupakan salah satu produk unggulan daerah di Desa Banyumulek Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Industri ini telah berlangsung lebih dari setengah abad, dan menjadi mata pencaharian pokok hampir 80% masyarakat di Desa Banyumulek. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk sosialisasi dan praktek penerapan teknologi material komposit menggunakan bahan alternatif untuk pembuatan gerabah. Bahan alternatif yang digunakan berasal dari limbah abu pembakaran gerabah. Tim pengabdian bermitra dengan KIAT Gerabah Lombok, yang merupakan kelompok pengrajin gerabah beranggotakan 25 orang. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari limbah abu dan meningkatkan nilai ekonomisnya. Pengabdian dilakukan dengan metode Participatory Action Research (PAR) dan Focus Group Disscussion (FGD). Penerapan kedua metode dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan para peserta pengabdian tentang diversifikasi dan teknik pembuatan gerabah dengan teknologi komposit sebanyak 30-80%. Sedangkan indeks kepuasan peserta pengabdian menunjukkan sebanyak 76% peserta pengabdian merasa puas dan sangat puas terhadap pelaksanaan kegiatan. Diversifikasi bahan baku dalam pembuatan gerabah, diharapkan dapat menjaga keberlangsungan industri gerabah di Desa Banyumulek sebagai menjadi salah satu warisan budaya dan produk unggulan daerah yang perlu dilestarikan. Kata Kunci: gerabah, diversifikasi, limbah abu pembakaran, Banyumulek, teknologi komposit [English]: Pottery is a leading regional product in Banyumulek Village, West Lombok Regency, West Nusa Tenggara Province. The industry, which has existed for over half a century, serves as the primary livelihood for nearly 80% of Banyumulek's population. This community service activity aimed to introduce and practice composite material technology using alternative materials derived from pottery firing ash waste. The service partnered with KIAT Gerabah Lombok, a pottery artisans' group with 25 members. The objectives included mitigating the negative impacts of firing ash waste and enhancing its economic value. Employing Participatory Action Research (PAR) and Focus Group Discussion (FGD) methods, the activities improved participants' understanding of diversification and composite technology pottery techniques by 30-80%. The participant satisfaction index revealed that 76% were satisfied or very satisfied with the activity. Diversifying raw materials in pottery making is expected to sustain the pottery industry in Banyumulek Village, preserving it as a cultural heritage and regional hallmark. Keywords: pottery, diversification, firing ash waste, Banyumulek, composite technology
Evaluation of internal control in business systems using COSO framework: A case study of a barbershop business in Ambon City Radjawane, Yavia Auditia; Kurniawati, Elisabeth Penti
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 20 No. 2 (2024): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v20i2.11192

Abstract

[Bahasa]: Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memiliki peranan besar dalam menunjang keberhasilan perekonomian negara. Oleh karenanya, pelaku bisnis perlu menerapkan pengendalian internal yang memadai untuk mencapai tujuan bisnis secara efektif. Masalah utama yang dihadapi oleh para pelaku UMKM saat ini adalah belum optimalnya penerapan pengendalian internal dalam sistem bisnis yang berisiko menyebabkan kegagalan usaha. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengevaluasi pengendalian internal organisasi bisnis menggunakan kerangka COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) yang mencakup lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan. Program pengabdian ini berbentuk penelitian case study dengan menggunakan metode Service Learning yang melibatkan usaha barbershop dengan tujuh cabang di Kota Ambon. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, dokumentasi dan observasi secara langsung dengan pihak-pihak terkait bisnis babrbershop sebagai pealu UMKM. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa penerapan pengendalian internal pada usaha jasa barbershop ini belum sepenuhnya memenuhi standar memadai. Evaluasi ini dapat mengidentifikasi kendala pada masing-masing komponen pengendalian sehingga menyediakan informasi penting bagi pelaku bisnis barbershop untuk menetapkan rencana tindak lanjut yang tepat. Program pengabdian ini memberi kontribusi literatur mengenai penerapan pengendalian internal menggunakan COSO framework pada UMKM. Implikasi praktisnya adalah organisasi usaha barbaershop perlu untuk memperbaiki penerapan pengendalian internal pada komponen lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian dan pemantauan. Kata Kunci: pengendalian internal, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), kerangka COSO [English]: Micro, small and medium enterprises (MSMEs) play a pivotal role in supporting the success of the country's economy. Therefore, business organisations must implement adequate internal controls to achieve business goals effectively. The main problem MSME entrepreneurs face is the suboptimal application of internal control in their business system, which can potentially cause business failure. This community service program aims to evaluate the internal control of business organisations using the COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) framework, which includes the control environment, risk assessment, control activities, information and communication, and monitoring. This service programme is a case study using the Service Learning method involving a barbershop business with seven branches in Ambon City. Data were collected through interviews, documentation and observation of stakeholders in the barbershop business organisation as MSME entrepreneurs. The results show that the implementation of internal control in the barbershop business has not fulfilled adequate control standards. This evaluation can identify constraints and challenges in each of the business's internal control components. It provides important information for barbershop businesses to establish appropriate strategic action plans. This service programme contributes literature regarding the implementation of internal control using the COSO framework in MSMEs. The practical implication is that barbershop business organisations should improve the implementation of internal control in the components of the control environment, risk assessment, control activities and monitoring. Keywords: internal control, Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs), COSO framework
Enhancing children's awareness of disaster mitigation through innovative educational media in Rambipuji village Aminan, Muhammad Haris; Maulana, Muhammad Iqbal; Handika, Yola Rezki; Laila, Elvi Nur Nujumul; Amalia, Lathifa Putri; Ayun, Iqlima Qurrota; Mubarack, Ghivari; Kahfi, Mohammad Atthar Khairul; Sari, Sevy Puspita; Setyorini, Novia Puspo
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 20 No. 2 (2024): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v20i2.11246

Abstract

[Bahasa]: Desa Rambipuji merupakan daerah rawan bencana di Kabupaten Jember yang berpotensi mengancam individu khsusunya anak-anak sebagai kelompok yang rentan terhadap bencana. Namun, hingga saat ini belum ada program intervensi yang secara khusus menyasar anak-anak sebagai upaya untuk mengedukasi mereka terkait mitigasi bencana. Oleh karena itu, pengabdian ini dilakukan dengan mengacu pada pedoman SPAB (Satuan Pendidikan Aman Bencana) yang disusun Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Pengabdian ini dikemas dalam Gerakan Edukasi Mengerti Bencana Rambipuji (GEMBIRA) dengan tujuan memberikan edukasi pada anak-anak sehingga memiliki kesadaran mitigasi bencana yang baik. Target program pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman mitigasi bencana pada anak melalui edukasi berbasis media edukasi inovatif dan mini simulasi bencana. Pengabdian ini juga menetapkan target pendukung dalam upaya mewujudkan kesadaran mitigasi bencana melalui pembentukan konsep program dan penguatan kelembagaan sebagai nilai keberlanjutan program. Program pengabdian ini melibatkan Pemerintah Desa Rambipuji dan Desa Tangguh Bencana (Destana) Rambipuji sebagai mitra, serta SDN 3 Rambipuji dan MI Miftahul Ulum sebagai sasaran program. Implementasi program dilaksanakan melalui Focus Group Discussion (FGD) untuk membentuk konsep program dan penguatan kelembagaan. Hasil program ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa terhadap kesadaran mitigasi bencana. Melalui program ini juga terbentuk konsep program yang dapat diaplikasikan oleh stakeholder terkait dan secara kelembagaan melahirkan fasilitator dan kader anak yang berperan dalam keberlanjutan program. Secara keseluruhan, program ini mencapai target yang ditetapkan dan mendapat respon positif dari mitra program pengabdian dan stakeholeder terkait. Kata Kunci: rawan bencana, mitigasi bencana, edukasi bencana, media edukasi inovatif [English]: Rambipuji Village is a disaster-prone region in Jember Regency that can potentially threaten individuals, particularly children, as a vulnerable group to disasters. However, no intervention programme has been specifically aimed at educating children regarding disaster mitigation. Therefore, this service was carried out following the Disaster Safe Education Unit (SPAB) principles developed by the National Agency for Disaster Management (BNPB). This service was organised in the Gerakan Edukasi Mengerti Bencana Rambipuji (GEMBIRA) to educate children and develop awareness of disaster mitigation. This service programme aims to increase children's understanding of disaster mitigation through education based on innovative educational media and mini-disaster simulations. The programme has also set supporting targets to generate disaster mitigation awareness by establishing a programme concept and institutional strengthening as the programme's sustainability value. This service programme involved the Rambipuji Village Government, the Desa Tangguh Bencana (Destana) and the Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Rambipuji and Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Ulum as programme partners. The programme was implemented through Focus Group Discussions (FGDs) to establish the programme concept and institutional strengthening. The results show an increase in students' understanding of disaster mitigation awareness. This program also developed a programme concept that other related stakeholders could apply and institutionally created facilitators and child cadres who play a role in the programme's sustainability. This programme achieved the goal and received a positive response from the participants and related stakeholders. Keywords: disaster-prone, disaster mitigation, disaster education, innovative educational media
Beyond procrastination: Enhancing academic self-efficacy to reduce procrastination among students of SMPN X in Malang City Nurmala, Sukma; Mashuri, Ali; Dara, Yuliezar Perwira; Arifin, Haykal Hafizul
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 20 No. 2 (2024): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v20i2.11247

Abstract

[Bahasa]: Fenomena prokrastinasi sering terjadi pada pelajar di sekolah, termasuk pada jenjang pendidikan menengah pertama. Pelajar SMP berada di tahap perkembangan remaja awal dengan rentang usia 12-15 tahun. Permasalahan yang sering muncul pada masa remaja, seperti menghindari tugas dan memilih melakukan aktivitas yang lebih menyenangkan, menjadi tantangan yang perlu diperhatikan. Berdasarkan asesmen kebutuhan terhadap pelajar SMP kelas 8 di SMPN X ditemukan bahwa mereka kesulitan mengatur waktu dan cenderung menunda pengerjaan tugas sekolah, terutama yang dianggap sulit. Oleh karena itu, diperlukan suatu intervensi berupa sosialisasi untuk mengenalkan konsep prokrastinasi dan meningkatkan efikasi diri akademik. Intervensi ini dirancang untuk memberikan pemahaman kepada pelajar tentang penyebab dan dampak penundaan tugas sekolah dan strategi untuk mengatasi prokrastinasi. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan edukasi kepada pelajar terkait prokrastinasi dengan menggunakan metode pre-post test. Pretest dan posttest dilakukan dengan menggunakan kuesioner pada awal dan akhir sesi kegiatan. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa meskipun tidak ada peningkatan yang signifikan pada skor efikasi diri akademik setelah intervensi, namun intervensi ini berhasil meningkatkan rasa tanggungjawab pelajar terhadap hasil belajar mereka. Selain itu, meskipun tidak ditemukan perbedaan skor prokrastinasi yang signifikan sebelum dan sesudah intervensi, pelajar yang melaporkan penurunan prokrastinasi cenderung mengalami peningkatan efikasi diri akademik sebagai dampak dari intervensi tersebut. Kata Kunci: efikasi diri akademik, pelajar SMP, prokrastinasi, rasa tanggungjawab, remaja awal [English]: The phenomenon of procrastination is often observed among students at school, including those at the junior high school level. Junior high school students are in the early adolescent stage, ranging from 12 to 15 years old. Common issues during adolescence, such as avoiding tasks and engaging in more enjoyable activities, present challenges that require attention. A needs assessment conducted among 8th-grade students at SMPN X revealed that they face difficulties in time management and tend to postpone completing school assignments, particularly those perceived as challenging. Therefore, an intervention through a socialization program is necessary to introduce the concept of procrastination and enhance academic self-efficacy. This intervention was designed to provide students with an understanding of the causes and consequences of procrastination and strategies to overcome it. This community service aims to educate students about procrastination using a pre-test and post-test method. Pre-tests and post-tests were conducted using questionnaires at the beginning and end of the sessions. The results of the community service program indicated that, although there was no significant increase in academic self-efficacy scores after the intervention, the program successfully improved students' sense of responsibility for their learning outcomes. Furthermore, while no significant differences were found in procrastination scores before and after the intervention, students who reported a decrease in procrastination tended to experience an increase in academic self-efficacy as an effect of the intervention. Keywords: academic self-efficacy, early teens, junior high school students, procrastination, sense of responsibility
Training on designing teaching materials with a book creator for junior high school science teachers in the Pali district Marlina, Leni; Wiyono, Ketang; Ismet; Aji, Dwi Purnomo; Syuhendri; Listiyorini; Luciana, Lita; Rizki, Irvan Nur; Putri, Mutiara; Anggraini, Siti Nashirah; Ramadani, Anisah Suci; Bestari, Annisa; Saqina, Rahma Ta
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 20 No. 2 (2024): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v20i2.11284

Abstract

[Bahasa]: Perkembangan teknologi yang begitu pesat dibidang pendidikan dan rendahnya tingkat keterampilan guru dalam pemanfaatan teknologi menjadi latar belakang pentingnya pelaksanaan kegiatan pengabdian ini. Pengabdian pembuatan bahan ajar berbantuan book creator ditujukan bagi guru IPA SMP di kabupaten PALI. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya tingkat keterampilan guru dalam pemanfaatan teknologi dan belum adanya bahan ajar berdiferensiasi berbasis elektronik. Perubahan kurikulum menjadi kurikulum merdeka dan kurangnya pelatihan dalam pemanfaatan teknologi menjadi faktor utama. Oleh karena itu, tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan keterampilan guru dalam pemanfaatan teknologi dan meningkatkan pemahaman guru serta menghasilkan bahan ajar berdiferensiasi dengan memanfaatkan platform digital yaitu book creator. PAR (Participatory Action Research) merupakan metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian yang terbagi menjadi: a) persiapan, b) pelaksanaan dan c) evaluasi dan refleksi. Sasaran kegiatan pelatihan adalah 19 guru IPA SMP di kabupaten PALI. Berdasarkan hasil data Pre-Test dan Post-Test yang diperoleh untuk tingkat keterampilan awal peserta pelatihan sebesar 50,86% dan meningkat menjadi 93% setelah melakukan pelatihan. Dibuktikan dengan nilai N-Gain yaitu 0,86 dengan kategori tinggi untuk efektivitas peningkatan keterampilan guru dalam pemanfaatan teknologi dan pembuatan bahan ajar berdiferensiasi setelah melakukan pelatihan. Sedangkan dari hasil evaluasi kepuasan peserta pelatihan berada pada kategori sangat puas dengan nilai 81,57%. Kegiatan pengabdian ini memberikan manfaat dan dampak positif dalam meningkatkan keterampilan guru dan dengan pelatihan seperti ini akan menciptakan guru-guru yang terampil dan profesional di Indonesia. Kata Kunci: bahan ajar, teknologi, kurikulum merdeka, book creator [English]: The rapid development of technology in education and the low level of teacher skills in utilizing technology are the background of the importance of implementing this community service program. The program of making teaching materials with the help of book creators is aimed at junior high school science teachers in the PALI district. This is due to the low level of teacher skills in utilizing technology and the absence of electronic-based differentiated teaching materials. The main factors are the curriculum change to an independent curriculum and the lack of training in technology utilization. Therefore, the research aims to improve teachers' skills in technology utilization, increase teachers' understanding, and produce differentiated teaching materials by utilizing a digital platform, namely book creator. PAR (Participatory Action Research) is a method used in the implementation of service activities, which is divided into a) preparation, b) implementation, and c) evaluation and reflection. The training targets were 19 junior high school science teachers in the PALI district. Based on the results of the pre-test and post-test data obtained, the initial skill level of the trainees was 50.86%, which increased to 93% after the training. They are proven by the N-Gain value of 0.86, a high category for the effectiveness of growing teacher skills in utilizing technology and making differentiated teaching materials after training. Meanwhile, the evaluation results of the satisfaction of the training participants were in the very satisfied category, with a value of 81.57%. This service activity provides benefits and positive impacts in improving teacher skills, and training like this will create skilled and professional teachers in Indonesia. Keywords: teaching materials, technology, independent curriculum, book creator
Environmental education to enhance students' awareness of protecting the environment at SMAN Kerjo, Karanganyar Mukasyaf, Aziz Akbar
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 20 No. 2 (2024): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v20i2.11287

Abstract

[Bahasa]: Lingkungan hidup merupakan aset penting bagi keberlangsungan hidup manusia, mencakup tanaman, hewan, cuaca, dan segala sesuatu yang saling terhubung untuk menciptakan keseimbangan hidup. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan, motivasi, dan praktik hidup berkelanjutan bagi generasi muda melalui program Edukasi Lingkungan. Program pengabdian kepada masyarakat berupa edukasi lingkungan ini penting dilakukan untuk membekali siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan kemampuan dan kesadaran yang dibutuhkan dalam menjaga serta mengawal kelestarian lingkungan hidup di masa depan. Metode pelaksanaan pada kegiatan ini adalah penyuluhan dan evaluasi yang meliputi persiapan, seminar edukasi lingkungan, dan evaluasi. Kegiatan PkM ini bertujuan untuk meningkatkan pembentukan karakter siswa SMAN Kerjo, Karanganyar terhadap lingkungan. Hal tersebut juga mendukung visi serta misi SMAN Kerjo dalam membangun lembaga yang unggul, berakhlakul karimah, berkarakter, dan berwawasan lingkungan. Pengumpulan data menggunakan service learning dimana penilaian perkembangan berdasarkan pre-test dan post-test, serta kuisioner. Hasil diperoleh bahwa pemahaman siswa tentang lingkungan meningkat signifikan, dengan pengetahuan naik dari 18,2% menjadi 40,9%. Motivasi siswa untuk menjadi seorang pecinta lingkungan belum mengalami peningkatan signifikan, akan tetapi mereka sudah menunjukkan minat untuk berpartisipasi dalam menjaga kelestarian lingkungan, seperti membuang sampah pada tempatnya dan menanam serta merawat tanaman. Implikasi dari kegiatan PkM ini adalah meningkatnya perilaku positif siswa sebagai agen perubahan di lingkungan sekolah dan komunitas sekitar. Dengan pendampingan yang konsisten, siswa dapat lebih mengembangkan perilaku hidup berkelanjutan dan meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya kelestarian lingkungan dalam jangka panjang. Kata Kunci: edukasi lingkungan, lingkungan hidup, pengabdian kepada masyarakat, SMAN Kerjo [English]: The environment is a vital asset for the sustainability of human life, encompassing plants, animals, weather, and all interconnected elements that create a balance in life. Therefore, efforts are needed to enhance understanding, knowledge, motivation, and sustainable living practices among the younger generation through environmental education programs. This community service program, in the form of environmental education, is essential to equip high school students with the necessary skills and awareness to protect and preserve the environment for the future. The implementation method for this program included outreach and evaluation, consisting of preparation, environmental education seminars, and evaluation activities. This Community Service Program (PkM) aims to enhance the environmental character development of students at SMAN Kerjo, Karanganyar. It also supports the vision and mission of SMAN Kerjo in building an institution that is excellent, virtuous, character-driven, and environmentally aware. Data collection was conducted using service learning, with assessments based on pre-test and post-test results and questionnaires. The results showed a significant increase in students' environmental understanding, with knowledge rising from 18.2% to 40.9%. Although students’ motivation to become environmental advocates did not show significant growth, they demonstrated interest in participating in environmental conservation efforts, such as proper waste disposal and planting and maintaining vegetation. The implications of this PkM program include the improvement of positive behavior among students as agents of change in their school and surrounding communities. With consistent guidance, students can further develop sustainable living practices and enhance their awareness of the importance of environmental conservation in the long term. Keywords: environment education, environment, community-based service, SMAN Kerjo