cover
Contact Name
Agus Santosa
Contact Email
medisainsjurnal@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
medisainsjurnal@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto Kampus II Jl. Soeparjo Roestam Km 7 PO BOX 229 Purwokerto 53186 Telp (0281) 6844252
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
MEDISAINS
ISSN : 16937309     EISSN : 26212366     DOI : -
Core Subject : Health,
MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu kesehatan merupakan sarana penyebarluasan ilmu pengetahuan, riset, teknologi dan inovasi dibidang kesehatan yang diterbitkan tiga kali dalam setahun (April, Agustus dan Desember). Jurnal Medisains adalah jurnal peer reviewed dan Open-Access yang dikelola oleh Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan di terbitkan dibawah Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP) Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Arjuna Subject : -
Articles 245 Documents
Systematic review faktor risiko malaria sebagai salah satu penyakit menular di Indonesia Setiyabudi, Ragil
MEDISAINS Vol 14, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v14i1.1045

Abstract

Latar belakang: Malaria masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius. Banyak faktor risiko yang diduga menyebabkan terjadinya penyakit Malaria. Tujuan :Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor risiko Malaria di Indonesia. Metode: Systematic review dari sembilan tesis dengan rancangan penelitian epidemiologi observasi dengan pendekatan kasus kontrol. Hasil: Berdasarkan kesamaan variabel antar peneliti terdapat 21 faktor risiko yang bermakna secara secara statistik, yaitu adanya tempat perindukan nyamuk,tanpa kasa/penghalang pada ventilasi rumah, tidak menggunakan obat nyamuk,keberadaan semak,adanya genangan air,adanya sawah,adanya parit/selokan,keberadaan kandang hewan,kebersihan rumah yang buruk,dinding rumah tidak rapat,tanpa langit-langit rumah,konstruksi lantai rumah tak permanen,sering beraktifitas di luar rumah pada malam hari,tidak menggunakan kelambu pada saat tidur,menggantung pakaian di dalam rumah,tidak memakai pestisida/insektisida,tidak memakai reppelant/obat oles penolak nyamuk,pendidikan rendah,pendapatan di bawah upah minimum,ketidakpatuhan minum obat,status gizi kurang dengan rata-rata OR=5,30. Nilai minimal OR=0,26 dan nilai maksimal OR=16,92. Hanya ada dua faktor protektif yaitu sering menggunakan kelambu di tempat tidur (OR=0,26) dan adanya langit-langit rumah (OR=0,69). Simpulan: Terdapat dua puluh dua variabel yang menjadi faktor risiko dan dua faktor protektif Malaria. Faktor protektif yaitu sering menggunakan kelambu di tempat tidur dan adanya langit-langit rumah. Kata kunci : Faktor risiko, malaria, penyakit menular
Vitamin D supplementation for COVID-19: is it necessary? Santosa, Agus
MEDISAINS Vol 18, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v18i3.9332

Abstract

The development of the COVID-19 vaccine is currently quite encouraging amid increasing mortality and transmission of the COVID-19 virus in various countries. Apart from vaccination, the government also needs to consider vitamin D supplementation policies because it has a significant role in boosting the immune system.
Perbandingan antara penderita tuberkulosis perokok dan bukan perokok berdasarkan basil tahan asam (BTA) di RSUD Banyumas Brahmadhi, Ageng; Annisa, Yunia
MEDISAINS Vol 14, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v14i3.1620

Abstract

Latar Belakang: Tuberkulosis (TB) dan rokok merupakan dua masalah yang berdampak besar bagi kesehatan di dunia. Indonesia merupakan salah satu negara dengan insiden kasus TB tertinggi di dunia, dan merupakan negara konsumen rokok terbesar ketiga di dunia. Kebiasaan merokok tidak hanya dikaitkan dengan masalah kesehatan akibat penyakit tidak menular, tetapi juga dengan peningkatan risiko kesakitan dan kematian akibat penyakit menular, seperti tuberculosis. Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara penderita tuberkolosis perokok dan bukan perokok berdasarkan basil tahan asam (BTA) di RSUD Banyumas Metode Penelitian: Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analitik observational dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang di gunakan dalam penelitian ini adalah purposive random sampling dan mendapatkan 86 responden. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuisioner yang selanjutnya di analisis dengan uji chi square. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 85 penderita tuberculosis. Pada penderita tuberkulosis perokok 43 orang dengan hasil pemeriksaan BTA positif sebanyak 29 orang dan 14 orang dengan hasil pemeriksaan BTA negatif pada penderita tuberkulosis bukan perokok BTA positif 13 orang dan yang hasil pemeriksaan BTA negatif 30 orang. Dari hasil penelitian diperoleh c2hitung sebesar 2,075 (p=0,155) dan setelah dibandingkan dengan c2tabel (3,817) ternyata c2hitung lebih kecil dari c2tabel. Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan bermakna hasil pemeriksaan basil tahan asam (BTA) antara penderita tuberkulosis perokok dan bukan perokok.
UPAYA PREVENTIF PEMBERIAN EDUKASI DIABETUS MELLITUS PENGARUHNYA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU – IBU AISYIAH Isnaini, Nur; Hikmawati, Isna
MEDISAINS Vol 13, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v13i1.1828

Abstract

Latar belakang: Indonesia masuk ke dalam sepuluh negara dengan jumlah kasus diabetes mellitus terbanyak di dunia. Indonesia berada pada peringkat keempat di dunia pada tahun 2000 setelah India, China, dan Amerika dengan jumlah kasus sebesar 8,4 juta orang dan diprediksi akan meningkat pada tahun 2030 menjadi 21,3 juta orang. Edukasi menjadi salah satu pilar yang sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap untuk menghindari komplikasi diabetes jangka panjang. Tujuan:Untuk mengetahui pengaruh upaya preventif pemberian edukasi diabetes mellitus terhadap pengetahuan dan sikap ibu ibu Aisyiah ranting Karang talun kidul. Metode: Quasi Ekspreminen dengan desain penelitian yang digunakan adalah bentuk one group pre test-post test design. Tidak ada kelompok pembanding (kontrol) tetapi dilakukan observasi pertama (pre-test) sebelum pemberian intervensi dan dilakukan post test setelahnya untuk mengetahui perubahan yang terjadi menggunakan uji Wilcoxon Hasil:Terdapat perbedaan yang bermakna tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan edukasi penyakit Diabetus Mellitus dengan nilai p=0.00.Terdapat perbedaan yang bermakna sikap terhadap penyakit Diabetus Melitus sebelum dan sesudah diberikan edukasi dengan nilai p=0,00. Kesimpulan:Pemberian edukasi tentang penyakit DM efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan sikap pada ibu ibu Aisyiah ranting Karang talun kidul dengan adanya perubahan yang bermakna sebelum dan setelah pemberian edukasi. Kata kunci : Edukasi, diabetus mellitus, pengetahuan, sikap.
Combination of Woolwich massage and hydrogel made from red ginger for breastfeeding mothers to increase baby weight Khaeriyah, Hana Nurul; Sudirman, Sudirman; Hendriyani, Heni
MEDISAINS Vol 21, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v21i3.18609

Abstract

Background: The amount of breast milk that nursing moms make is still insufficient, affecting the infant's weight. One attempt to increase the baby's weight is administering a combination of Woolwich massage and red ginger hydrogel, which has never been done in prior studies.Purpose: To demonstrate the impact of a Woolwich massage and red ginger hydrogel on infant weight.Method: This experimental study with a pre-post-test control group design. Thirty-six breastfeeding mother respondents were selected using simple random sampling; 18 were given a combination of Woolwich massage and red ginger hydrogel, and 18 were given standard breast care during the postpartum period. Treatment was given for seven days—analysis of baby weight using the Paired Samples T-Test and the Mann-Whitney test.Results: The average increase in body weight of infants of the intervention group (405,56 g) was higher than the control group (238,89 g), p<0.05.Conclusion: Breastfeeding mothers given a combination of Woolwich massage and hydrogel made from red ginger rhizomes could have babies with a higher birth weight than mothers who were only given standard breast care.
Gambaran kualitas hidup peserta prolanis di puskesmas petang 1 kabupaten Badung Bali Sekardiani, Ni Luh Putu
MEDISAINS Vol 16, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v16i3.3791

Abstract

Latar Belakang: Kegiatan Prolanis di Puskesmas Petang 1 Kabupaten Badung Bali sudah rutin dilaksanakan setiap bulanya, dari 30 peserta yang terdaftar, 16 diantaranya aktif dan rutin mengikuti kegiatan tersebut, sedangkan sisanya kurang aktif. Dari rangkaian kegiatan Prolanis yang telah dilakukan petugas kesehatan di Puskesmas Petang 1 Kabupaten Badung Bali, maka perlu adanya evalusi keberhasilan dari kegiatan tersebut. Salah satu evaluasi yang dirasa perlu untuk dilakukan adalah mengenai kualitas hidup peserta Prolanis itu sendiri, sehingga dapat diketahui apakah kegiatan Prolanis yang selama ini dilaksanakan berdampak pada kualitas hidup pesertanyaTujuan: Mengetahui gambaran gambaran kualitas hidup peserta prolanis di Puskesmas Petang 1 Kabupaten Badung BaliMetode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan survey. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik total sampling, sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 responden. Variabel yang diteliti adalah kualitas hidup peserta prolnis dengan menggunakan instrument WHOQoL-BREF. Analisa data menggunakan analysis deskriptif sederhanaHasil: variabel kualiatas hidup secara umum menunjukkan kategori sedang (86.7%), skor kualitas hidup pada dimensi fisik sebagian besar masuk kategori sedang (73.3%). Skor kualitas hidup pada dimensi psikososial sebagian besar masuk pada kategori tinggi (66.7%). Skor kualitas hidup pada dimensi social masuk pada kategori sedang (83.3%) dan skor kualitas hidup pada dimensi lingkungan juga masuk pada kategori sedang (96.7%).Kesimpulan: Kualiatas hidup peserta prolanis di Puskesmas Petang 1 Kabupaten Badung Bali secara umum masuk kategori sedang.
Antifertility effect of betel nut (Areca catechu L) in male rat Rahman, Ave Olivia; Purwakanthi, Anati; Dewi, Hasna
MEDISAINS Vol 18, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v18i2.7588

Abstract

Background: Betel nut (Areca catechu L) are traditional beverages in Jambi. Betel nut high dose has a cytotoxic effect on testis and other organs—limited data about the effect of betel nut as male antifertility.Purposes:  This study aimed to determine the effect of infertility on betel nut use at a dose of 50 mg/kg body weight (BW) in male rats.   Methods: Ten male Sprague Dawney rats that had passed the fertility test, aged 2-3 months and weighing 150-200 grams ware used in this study. The rat was grouped into two groups randomly. Group 1, as the negative control, were received aqua dest, and group 2 was treated by betel nut with dose 50 mg/kg BW for 35 days. When terminated, testis weight weighed using micro scales. Blood collected for measuring testosterone levels. Histopathology assessment of testis used Hematoxylin Eosin Staining and sperm counting from cauda epididymis.Results: The weight of testis in the group received betel nut was lower than the control group. The histopathology of testis showed shrunk, reduced the diameter of seminiferous tubules, and like cytolytic lesions in the germinal layer—the total sperm number and progressive sperms also lower than the control group (p<0.05). There was no abnormality in Leydig cell and interstitium tissue.  Male rats after treatment could not impregnate the female rats.Conclusion: Betel nut at dose 50 mg/kg BW have antifertility activity in male rats.
HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI JAJANAN KAKI LIMA TERHADAP PENYAKIT DIARE PADA ANAK SEKOLAH DASAR Almanfaluthi, M Luthfi; Budi, M Hidayat
MEDISAINS Vol 13, No 3 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v13i3.1610

Abstract

Latar belakang: Salah satu kebiasaan anak-anak pada masa kini yaitu mengkonsumsi makananan jajanan yang banyak dijajakan baik di lingkungan sekolah maupun di sekitar rumah. Saat ini banyak sekali makanan jajanan yang beredar di pasaran terutama di sekolah. Untuk itu diperlukan pengetahuan mengenai jajanan sehat untuk mengetahui baik tidaknya konsumsi jajanan tersebut yang berdampak pada status gizi anak-anak. Tujuan: Penelitian ini dirancang untuk mengetahui hubungan antara komsumsi jajanan kaki lima terhadap penyakit diare pada siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Cipete Banyumas. Metode:. Metode Penelitian menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross sectional. Teknik sampling menggunakan total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, wawancara dan panduan wawancara. Populasi penelitian adalah seluruh siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Cipete Banyumas. Ukuran sampel sebanyak 100 siswa yang memenuhi kriteria retriksi. Analisis data dilakukan dengan menggunkan uji statistik Eta. Hasil: Sebagian besar siswa berpengetahuan memilih makanan jajanan tidak baik sebesar 60,7% dan kebiasaan jajan dengan kategori sering sebesar 52%. Dengan frekuensi konsumsi maksimum jajanan anak sekolah adalah 141 kali jajan dalam 1 bulan. Rerata frekuensi konsumsi makanan jajanan siswa dengan 63 kali dalam 1 bulan. Siswa yang mengalami diare sebanyak 15 (20,5%), sedangkan siswa tidak mengalami diare sebanyak 85 (79,5%). Hasil analisis data menggunakan uji statitik Eta diperoleh p value sebesar 0,002 (p < 0,05) dengan koefisien korelasi sebesar 0,967 menunjukkan bahwa kekuatan korelasi yang sangat kuat. Kesimpulan: Terdapat korelasi antara jajanan kaki lima terhadap penyakit diare pada anak sekolah dasar.
In vivo study of cardioprotective effect of bay leaf (Syzygium polyanthum) extract Ikhtiari, Refi; Sari, Laura Kartika; Nasution, Ali Napiah; Ginting, Chrismis Novalinda; Handoko, Erwin; Lister, I Nyoman Ehrich
MEDISAINS Vol 20, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v20i1.12502

Abstract

Background: The excessive use of chemotherapy drugs such as doxorubicin might induce cardiovascular diseases. Heart-specific biomarker enzymes such as LDH and BNP indicated the early signs of cardiotoxicity. However, there is no report on the effect of bay leaf on LDH and BNP nor its bioactive compounds and histopathology analysis.Objective: This study aims to determine the cardioprotective effect of Ethanol Extract of Bay Leaf (EEBL) based on phytochemical analysis, LDH and BNP levels, and cardiac histology of rats administered with doxorubicin.Methods: About 24 Wistar rats were divided into six groups treated with 100 mg/kg BW, 300 mg/kg BW, and 500 mg/kg BW of EEBL with CMC-Na 0.5 %, vitamin E, and doxorubicin. Preconditioning was 14 days, followed by 21 days of intraperitoneal administration. LDH and BNP parameters were measured on days 1st, 7th, 14th, and 20th. Histology analysis was conducted on day 21st.Results: Dark green EEBL showed sufficient physical quality and properties for practical application in pharmacy. EEBL has significantly affected LDH, BNP, and cardio recovery dose-dependent. The most effective doses were observed at 500 mg/kg BW, and its performance is not statistically different from those of the commercial vitamin E. The histopathological images revealed significant improvements in interstitial edema, wavy fibers, hemorrhage, intracellular vacuole, and inflammatory cell infiltration. Here we report six bioactive compounds obtained from EEBL have cardioprotective effects; Neophytadiene, squalane, phytol, methyl palmitate, stigmasterol, and  9,12-Octadecanoic acid methyl ester.Conclusion: This study has shown the promising potential of bay leaf extract as a cardioprotector with sufficient quality pharmacological standards.
Perbandingan penghambatan aktivitas xanthine oxidase oleh ekstrak etanol sarang semut (Myrmecodia pendans) dan fraksi butanol herba ceplukan (Physalis angulata L) secara in vitro Muna, Laili Nailul; Ernawati, Ernawati
MEDISAINS Vol 15, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v15i2.1648

Abstract

Latar belakang: Gout merupakan penyakit metabolik yang terjadi akibat tingginya kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia). Salah satu obat yang digunakan untuk mengatasi gout adalah allopurinol dengan mekanisme menghambat aktivitas xanthine oxidase. Tumbuhan sarang semut dan herba ceplukan diketahui mengandung flavonoid dan terbukti secara empiris untuk mengobati keluhan rematik dan asam urat. Tujuan: untuk menguji kemampuan ekstrak etanol sarang semut dalam menghambat aktivitas xanthine oxidase. Sebagai pembanding digunakan allopurinol. Metode: Ekstrak etanol dibuat dari serbuk sarang semut dan herba ceplukan diekstraksi dengan etanol menggunakan metode penyarian dengan maserasi, kemudian herba ceplukan dilakukan fraksinasi dengan pelarut buthanol. Flavonoid dalam ekstrak etanol dipisah dengan cara Kromatografi Lapis Tipis dan identifikasi bercak dianalisis dengan sinar UV366 dengan dan tanpa uap amoniak. Penghambatan aktivitas xanthine oxidase oleh ekstrak etanol sarang semut dan fraksi butanol herba ceplukan ditentukan melalui penurunan produksi asam urat yang dimonitor dengan spektrofotometer pada panjang gelombang (λ) 295 nm dengan xanthine sebagai substrat. Nilai rate yang diperoleh selanjutnya digunakan untuk menghitung nilai aktivitas. Kemudian ditentukan konsentrasi ekstrak yang mampu menghambat aktivitas xanthine oxidase sebesar 50% (IC50). Hasil dianalisis dengan menggunakan uji non parametrik yaitu Krukal-Wallis dan dilanjutkan dengan Mann-Whitney. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol sarang semut dan fraksi utanol herba ceplukan mampu menghambat aktivitas xanthine oxidase dengan IC50 112,56 µg/ml dan 43,55 µg/ml , sedangkan IC50 allopurinol sebesar 3,20 µg/ml. Hasil KLT menunjukkan bahwa ekstrak etanol mengandung senyawa flavonoid golongan flavon atau flavonol. Kesimpulan: Ekstrak etanol sarang semut dan fraksi butanol herba ceplukan mempunyai kemampuan menghambat aktivitas xanthine oxidase

Page 9 of 25 | Total Record : 245