cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Tesa Arsitektur
ISSN : 14106094     EISSN : 24606367     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 178 Documents
TIPOLOGI BUKAAN PADA KAWASAN AMPENAN (Typology of Openings in the Ampenan Area) Natalia Suwarno; Vanessa Aulia Geraldine
Tesa Arsitektur Vol 22, No 1: Juni 2024
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v22i1.11727

Abstract

Kawasan Ampenan di Kota Mataram merupakan kawasan niaga yang ada sejak masa penjajahan Belanda di Indonesia. Kawasan ini dulunya dihuni oleh pendatang multietnik yaitu orang dari bangsa Cina, Melayu, Arab, dan Bugis. Perkembangan kawasan dimulai sejak tahun 1800-an, yang ditandai dengan beralihnya fungsi ruang menjadi pelabuhan dan perdagangan internasional dalam kawasan tersebut. Sepanjang Jalan Yos Sudarso dan Jalan Niaga yang merupakan jalan utama dalam kawasan Ampenan, berdiri bangunan yang dahulunya adalah rumah-toko serta gudang persenjataan milik Belanda, sehingga menjadikan koridor ini penting untuk melakukan dokumentasi arsitektur dalam kawasan. Rekam jejak serta dokumentasi mengenai karakteristik fisik muka bangunan dari kawasan bersejarah ini sangat minim, sehingga studi ini dapat menjadi acuan dalam pengembangan kawasan lebih lanjut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi distribusi tipologi bukaan pada bangunan-bangunan di kawasan kota tua Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur, wawancara, dan pengamatan langsung. Analisis dan pembahasan secara deskriptif dilakukan untuk memberikan uraian terhadap karakteristik bukaan. Studi ini mengungkap bahwa material yang digunakan pada elemen bukaan diantaranya adalah kayu, kaca pasir, dan besi sebagai teralis. Lebih jauh, tipe bukaan yang ditemukan adalah 2 (dua) tipe pintu, 3 (tiga) tipe jendela, dan 1 (satu) tipe kombinasi pintu dan jendela.
ANALISIS PENERAPAN NEARLY ZERO EMISSION BUILDING DALAM UPAYA MENGURANGI EMISI KARBON PADA SEKTOR BANGUNAN (Analysis of the Implementation of Nearly Zero Emission Buildings Efforts to Reduce Carbon Emissions in the Building Sector) Chandra Budiman; Agung Cahyo Nugroho; Fadhilah Rusmiati
Tesa Arsitektur Vol 22, No 1: Juni 2024
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v22i1.12159

Abstract

Indonesia's urbanization issue ranks fourth in Southeast Asia. Urbanization correlates with a 1% increase in emissions for every 1% increase in the population. In the building sector, this trend will increase the demand for building construction, impacting building resources such as power plants (energy sector). The energy sector contributes the highest carbon emissions at 94.64%. This rise in carbon emissions can hinder the goal of reducing emissions by 29% by 2030. The Nearly Zero Emission Building (NZEB) approach is proposed as a solution for energy efficiency. The NZEB approach involves steps during the pre-construction phase using passive strategies and post-construction with active strategies through building operations to reduce building energy needs. This research uses a qualitative method based on three standards from three countries with different climates to review the implementation results. The analysis results show three strategies: passive strategies (orientation, natural lighting, and ventilation), active strategies (Building Management Systems (BMS), renewable energy use, and building materials), and alignment with Green Building to maximize this approach. In Indonesia, alignment with the Green Building Council Indonesia (GBCI) is necessary. GBCI has designed Greenship "Net Zero," focusing on assessments such as air quality, natural openings, and carbon emission reduction calculations. This will help quantitatively reduce carbon emissions in the building sector.
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERMUKIMAN DAN ANALISIS PEMANFAATAN LAHAN DI DESA OESENA, KABUPATEN KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR, PASCA BENCANA LONGSOR (Evaluation of Residential Land Suitability and Land Use Analysis in Oesena Village, Kupang Regency, East Nusa Tenggara, After the Landslide Disaster) Joenel Permata Saudale; Maixstefen S. Ledoh; Budhi B. Lily; Reginaldo Christophori Lake; Aristo Bao; Chaterine Pedan; Jachinto Sonbay; Ari M. Sengkoen; Margaretha Bere; Melani Paga; Engky Sabarua
Tesa Arsitektur Vol 22, No 1: Juni 2024
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v22i1.11865

Abstract

Salah satu wilayah pemukiman yang terkena dampak bencana longsor akibat keretakan dan pergeseran tanah dari lereng gunung di Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur ialah Desa Oesena. Fenomena ini mengakibatkan keruntuhan bangunan rumah warga dan kerusakan pada konstruksi jalan. Pemanfaatan sumber daya alam yang tidak teratur atau daya dukung tanah yang melebihi batas menjadi faktor pemicu terjadinya longsor. Berdasarkan fenomena pergeseran tanah di kawasan permukiman, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kesesuaian lahan permukiman di Desa Oesena serta menganalisis pemanfaatan lahan yang ada sehingga dapat dijadikan pedoman dalam desain kawasan terbangun. Metode penelitian yang digunakan ialah metode deskriptif kualitatif yang didasarkan pada kajian data primer dan sekunder yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan penduduk desa setempat, pengamatan lapangan pada rumah warga yang terdampak bencana longsor, serta studi literatur untuk mengetahui kesesuaian lahan yang tepat. Hasil dari penelitian ini ialah pedoman atau arahan untuk pemilihan kesesuaian lahan bagi pembangunan pemukiman baru bagi warga Desa Oesena yang terdampak bencana longsor.
KAJIAN ARSITEKTUR UNIVERSAL PADA BANGUNAN MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) AL BINAA BOARDING SCHOOL (Universal Architecture Study of Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Binaa Boarding School) Dewinta Firda Giriana; Ratna Dewi Nur’aini
Tesa Arsitektur Vol 22, No 1: Juni 2024
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v22i1.11426

Abstract

Manusia merupakan makhluk sosial yang melakukan berbagai macam aktivitas, seperti aktivitas sosial, ekonomi, politik, hingga pendidikan. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat dilakukan di dalam ataupun luar bangunan. Bangunan yang digunakan perlu dapat memfasilitasi seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, suatu bangunan perlu menerapkan arsitektur universal dalam konsepnya. Arsitektur universal memiliki tujuh prinsip dasar, yaitu kesetaraan penggunaan, fleksibilitas dalam penggunaan, penggunaan yang sederhana dan intuitif, informasi yang jelas, toleransi terhadap kesalahan, upaya fisik yang rendah, dan ukuran dan ruang untuk pendekatan pengguna. Al Binaa Boarding School dipilih karena terdapat bangunan pendidikan untuk anak sekolah dasar dan untuk melihat bagaimana penerapan prinsip arsitektur universal. Metode penelitian dilakukan dengan cara kualitatif deskriptif, hal ini agar mendapatkan hasil yang akurat dengan cara pendekatan secara langsung ke studi penelitian. Dari hasil yang didapatkan Madrasah Ibtidaiyah Al Binaa Boarding School cukup menerapkan beberapa prinsip arsitektur universal seperti penyediaan jalur pedestrian dan koridor yang baik, ukuran bukaan seperti pintu yang sesuai dengan standar bukaan, sirkulasi yang baik pada bangunan, informasi ruang, dan elevasi lantai yang rendah. Namun penerapan prinsip lain perlu ditambahkan, misalnya penyediaan jalur ramp diseluruh bangunan dan penggunaan guiding block pada jalur pedestrian dan koridor bangunan. Hal ini agar dapat meningkatkan kualitas fasilitas demi kenyamanan dan keamanan pengguna.
TINJAUAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN PADA KAMPUNG LAWAS MASPATI, SURABAYA (Sustainable Environmental Overview Of Lawas Maspati Village, Surabaya) Maharlika, Febry; Multifah, Salsabila Zahra
Tesa Arsitektur Vol 22, No 2: Desember 2024
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v22i2.12733

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meninjau praktik lingkungan berkelanjutan di Kampung Lawas Maspati, Surabaya. Kampung Lawas Maspati dikenal sebagai salah satu kawasan yang berusaha mempertahankan kearifan lokal sambil menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan lingkungan dilihat dari aspek sosial, lingkungan dan ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, di mana data diperoleh melalui observasi lapangan, dan analisis dokumentasi terkait program lingkungan yang telah dilaksanakan di kampung tersebut. Dalam ruang lingkup sosial, penelitian ini menganalisis bagaimana keharmonisan sosial dapat dicapai melalui partisipasi masyarakat dan interaksi sosial yang kuat. Pada aspek ekologi, fokus diberikan pada efisiensi energi, transportasi hijau, pengelolaan limbah, dan perlindungan lingkungan, yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dari perspektif ekonomi, penelitian ini mengevaluasi cara-cara untuk meningkatkan vitalitas ekonomi melalui pelestarian warisan budaya dan pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kampung Lawas Maspati telah menerapkan berbagai inisiatif berkelanjutan seperti pengelolaan sampah berbasis masyarakat, pemberdayaan dan kerjasama seluruh warga dan penghijauan area publik dan rumah warga. Upaya-upaya tersebut mendukung tiga aspek keberlanjutan yaitu, sosial, ekonomi dan lingkungan. Temuan ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi praktis untuk pengembangan kampung berkelanjutan di wilayah perkotaan lainnya di Indonesia.
STRATEGI KONSERVASI MONUMEN KETENANGAN JIWA: MELESTARIKAN MEMORI KOLEKTIF PERTEMPURAN LIMA HARI DI SEMARANG (Conservation Strategy for the Monument Ketenangan Jiwa: Preserving the Collective Memory of the Five-Day Battle in Semarang) Susanti, B.Tyas; Graciela, Cindy Fiolita; Sunarimahingsih, Yulita Titik
Tesa Arsitektur Vol 22, No 2: Desember 2024
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v22i2.13047

Abstract

Monumen Ketenangan Jiwa di Semarang merupakan salah satu situs bersejarah yang berkaitan erat dengan peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang. Dibangun untuk mengenang 150 warga sipil Jepang yang tewas, monumen ini memiliki nilai emosional, budaya, dan manfaat bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis signifikansi, relevansi, dan strategi pelestarian monumen agar tetap relevan di masa kini. Dengan menggunakan metode kualitatif melalui observasi lapangan dan kajian literatur, penelitian ini menemukan bahwa monumen tersebut tetap relevan sebagai simbol memori kolektif dan edukasi sejarah, meskipun menghadapi tantangan pelestarian seperti aksesibilitas yang kurang memadai dan kondisi lingkungan yang buruk. Berdasarkan analisis, pendekatan konservasi yang komprehensif direkomendasikan, mencakup pengembangan fasilitas pendukung, aksesibilitas, pencahayaan lanskap, dan elemen edukasi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan manfaat monumen, baik secara materiil maupun imateriil sebagai area wisata refleksi spiritual dan edukatif bagi pengunjung terutama generasi muda. Dengan demikian, Monumen Ketenangan Jiwa dapat terus memainkan perannya dalam memperkuat identitas budaya dan sejarah masyarakat, serta memberikan kontribusi positif yang relevan dengan kondisi saat ini.
PERILAKU DALAM MEMANFAATKAN FASILITAS PUBLIK (STUDI KASUS KAMPUNG BAHARI TAMBAK LOROK) (Behavior in Utilizing Public Facilities (Case Study of Kampung Bahari Tambak Lorok)) Lelana, Herlambang Putra Perdana; Kiswari, Maria Damiana Nestri
Tesa Arsitektur Vol 22, No 2: Desember 2024
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v22i2.12250

Abstract

Tambak Lorok merupakan salah satu kawasan permukiman pesisir di Kota Semarang yang dikenal dengan tangkapan laut serta kondisi kawasan yang termasuk kumuh. Sehingga, pada tahun 2015 Pemerintah Kota Semarang mencanangkan peremajaan Kawasan Tambak Lorok menjadi Kawasan Kampung Bahari Tambak Lorok yang salah satu upayanya berbentuk pembangunan taman di sepanjang Jalan Tambak Rejo. Pembangunan taman di sepanjang Jalan Tambak Rejo dimaksudkan sebagai salah satu sarana sosialisasi dan rekreasi bagi masyarakat, namun dikarenakan kondisi wilayah dan ketersediaan lahan terbuka membuat banyak sekali jenis aktivitas yang terjadi pada taman tersebut seperti terjadinya aktivitas interaksi, bermain, menunggu seseorang, atau hanya sekedar bersantai seperti tidur atau berteduh. Analisis penelitian ini akan difokuskan pada pengamatan berbagai jenis aktivitas yang terjadi, intensitas penggunaan, pemanfaatan, serta identifikasi pengguna ruang. Metode pengamatan menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan behaviour mapping. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa jenis kegiatan yang terjadi didominasi oleh masyarakat Tambak Lorok dengan aktivitas dan perilaku penggunaan yang variatif saat pagi sampai sore hari, namun jarang terjadi aktivitas pada malam hari. Kegiatan yang terjadi mulai dari kegiatan jual – beli dari pedagang asongan, kegiatan bermain bola dari remaja, dan kegiatan bersantai oleh masyarakat lokal.
INTEGRASI DESIGN THINKING DAN ACTOR-NETWORK THEORY SEBAGAI PENDEKATAN DESAIN: KASUS RUANG KOMUNITAS KAWASAN KHAIRINA BANDUNG (Integrating Design Thinking and Actor-Network Theory as Design Approach: Case Community Space in Khairina Area, Bandung) Ekomadyo, Agus Suharjono; Alfiani, Kirana; Mahfuzh, Lu’lu’il Mahfuzh; Christopher, Reynaldo; Izza, Addiya; Agumsari, Dini; Riyadi, Andhika
Tesa Arsitektur Vol 22, No 2: Desember 2024
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v22i2.12696

Abstract

Penelitian ini menguji penggunaan desain arsitektur sebagai agen pemberdayaan masyarakat melalui studi kasus ruang komunitas Khairina di Bandung. Pendekatan ini menggabungkan langkah-langkah frame creation dari design thinking (Dorst, 2011) dengan Teori Jaringan Aktor (Latour, 2005). Uji coba dilakukan melalui tahapan: identifikasi masalah awal, eksplorasi paradoks, pemetaan konteks sosial dengan sociotechnogram, iterasi desain, proyeksi masa depan, transformasi, dan integrasi hasil desain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Design thinking dan Teori Jaringan Aktor dapat digabungkan untuk memandu desain yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat, 2) tahapan terstruktur membantu desainer membuat keputusan yang relevan bagi kebutuhan masyarakat, dan 3) pendekatan ini memperluas manfaat arsitektur bagi masyarakat luas, tidak terbatas pada kelompok ekonomi tertentu. Kerangka ini juga berpotensi diterapkan dalam pendidikan arsitektur untuk mendukung desain berbasis pemberdayaan.
PENERAPAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOKLIMATIK PADA PERANCANGAN PUSAT RUMAH RETRET DAN WISATA ROHANI KATOLIK DI BANDARLAMPUNG (The Application of a Bioclimatic Architectural Approach in the Design of a Catholic Retreat and Spiritual Tourism Center in Bandar Lampung) Egatama, Dionnisius Visco; Basuki, Kelik Hendro; Agumsari, Dini
Tesa Arsitektur Vol 22, No 2: Desember 2024
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v22i2.12345

Abstract

Perkembangan zaman saat ini memberikan dampak positif dan negatif bagi kehidupan manusia. Dampak positif dari perkembangan zaman ini meliputi kemajuan teknologi yang semakin pesat, dan dampak negatif dari perkembangan zaman ini meliputi munculnya sikap individualisme, hedonisme dan sikap konsumtif manusia yang mendominasi. Sehingga hal tersebut menuntut manusia untuk dapat mempersiapkan dirinya baik secara jasmani dan rohani. Maka dari itu, dibutuhkan sebuah wadah arsitektur untuk menunjang kegiatan yang dapat mendukung kesiapan rohani dan mental manusia. Wadah arsitektur itu dapat terwujud dalam sebuah fasilitas keagamaan katolik yaitu Pusat Retret dan Wisata Rohani Katolik. Namun, pada praktik sebuah pusat retret katolik sendiri cenderung menggunakan penghawaan buatan untuk mendapatkan kenyamanan termal yang cukup baik. Sehingga, penghawaan alami pada perancangan pusat retret ini dibutuhkan, dan dapat diwujudkan dalam sebuah pendekatan arsitektur bioklimatik. Agar bangunan pusat retret yang dirancang juga dapat mewadahi aktivitas dan kegiatan retret yang nyaman, menarik, serta tidak memiliki kesan menjenuhkan atau membosankan terutama bagi kalangan muda. Menggunakan metode simulasi desain dengan bantuan Plugin Software Sunhours untuk mempermudah melakukan analisis dan penerapan pendekatan arsitektur bioklimatik pada perancangan ini. Hingga didapatkan sebuah rancangan desain pusat rumah retret dan wisata rohani katolik yang memiliki kenyamanan termal alami yang baik dan tanggap terhadap iklim tropis.
PENGEMBANGAN MODEL HUNIAN RAMAH BANJIR UNTUK KAWASAN DAS KRUENG BARO: PENDEKATAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL ARSITEKTUR ACEH DAN PENGELOLAAN RUANG (Development of a Flood-Resilient Housing Model for the Krueng Baro Watershed Area, Pidie: A Local Wisdom-Based Approach in Acehnese Architecture and Spatial Management) Yanis, Muhammad; Idayani, Idayani; Baasyir, M
Tesa Arsitektur Vol 22, No 2: Desember 2024
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v22i2.12580

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model hunian ramah banjir di wilayah Aceh dengan mengadaptasi prinsip-prinsip arsitektur tradisional Rumoh Aceh. Fokus penelitian adalah Gampong Pante Aree di Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie, yang sangat rentan terhadap banjir akibat letaknya yang dekat dengan DAS Krueng Baro serta faktor-faktor seperti topografi dataran rendah, curah hujan tinggi, dan sistem drainase yang tidak memadai. Penelitian ini mengintegrasikan kearifan lokal dengan strategi mitigasi banjir, dengan mengusulkan model desain yang tidak hanya meningkatkan ketahanan terhadap banjir tetapi juga mempromosikan desa sebagai destinasi wisata mitigasi bencana. Tujuan utamanya adalah menciptakan zonasi spasial berdasarkan risiko banjir dan memberdayakan ekonomi lokal melalui pengembangan wisata edukasi mitigasi bencana. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui studi lapangan dan observasi untuk menilai kerentanan desa terhadap banjir. Triangulasi data dilakukan untuk memastikan akurasi dengan membandingkan hasil wawancara, observasi lapangan, dan peta risiko banjir. Penelitian ini mengembangkan model perencanaan spasial yang mengintegrasikan arsitektur Aceh dengan praktik pengelolaan lahan berkelanjutan, mencakup elemen-elemen kunci seperti struktur bangunan panggung, ventilasi alami, dan strategi mitigasi bencana. Model ini dirancang untuk menyediakan tempat perlindungan yang aman selama evakuasi sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan binaan dan ekosistem sekitarnya secara mandiri.