cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Tesa Arsitektur
ISSN : 14106094     EISSN : 24606367     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 178 Documents
IDENTIFIKASI PENCAHAYAAN ALAMI PADA TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA SYAMSUDIN NOOR (Identification of Natural Lighting at Syamsudin Noor Airport Passenger Terminal) Yusuf, Muhammad; Razak, Humairoh; Rizani, Muhammad Alfreno
Tesa Arsitektur Vol 23, No 1: Juni 2025
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v23i1.13536

Abstract

Terminal penumpang bandara memegang peranan penting sebagai fasilitas utama yang mendukung aktivitas penumpang sebelum dan sesudah penerbangan. Salah satu aspek penting dalam desain terminal adalah pencahayaan alami, yang memberikan kontribusi besar terhadap kenyamanan visual dan efisiensi energi. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengidentifikasi intensitas pencahayaan alami di Terminal Penumpang Bandara Syamsudin Noor, khususnya pada tiga area utama: lobi, keberangkatan, dan kedatangan. Dengan pendekatan deskriptif kuantitatif, data dikumpulkan melalui pengukuran langsung menggunakan alat lux meter pada pukul 09.00, 13.00, dan 17.00. Hasil menunjukkan intensitas rata-rata sebesar 473,8 lux di lobi, 659,9 lux di area keberangkatan, dan 302,4 lux di area kedatangan. Meskipun sebagian besar area telah memenuhi standar minimal 200–250 lux, distribusi cahaya masih belum merata. Kedatangan area, terutama pada hari sore, menunjukkan pencahayaan di bawah standar. Hal ini mengindikasikan perlunya optimalisasi desain pencahayaan alami. Rekomendasi desain meliputi penggunaan rak lampu, skylight dengan difusor, dan material reflektif untuk meningkatkan distribusi cahaya. Penelitian ini memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan desain terminal yang nyaman secara visual dan efisien energi, terutama di kawasan tropis yang kaya cahaya alami.
POLA TERITORIALITAS DAN PERSONALISASI RUANG DI ASRAMA – BOARDING SCHOOL SEMI MILITER (Territoriality Patterns and Personalization of Space In a Semi-Military Boarding Schools Environment) Aisyah, Maghfiroh Nur
Tesa Arsitektur Vol 23, No 1: Juni 2025
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v23i1.13062

Abstract

Penelitian ini membahas pola teritorialitas dan personalisasi ruang di asrama Boarding School semi militer, dengan fokus pada perilaku spasial siswa terhadap pengaturan dan penggunaan ruang di asrama. Teritorialitas dalam penelitian ini mengacu pada klaim ruang yang dilakukan oleh siswa untuk menunjukkan identitas diri, dan menciptakan rasa aman dalam lingkungan yang terstruktur serta memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi. Sementara personalisasi ruang, seperti dekorasi dan pengaturan barang pribadi bertujuan untuk memperkuat rasa kepemilikan dan kebersamaan, mengurangi potensi konflik antar sesama, dan meningkatkan kesejahteraan emosional siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tinjauan pustaka (literature review) dengan analisis deskriptif, yang disertai dengan observasi lapangan untuk mendapatkan data empiris sebagai pemahaman lebih lanjut mengenai pola teritorialitas dan personalisasi ruang di lingkungan asrama - Boarding School semi militer. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang bermanfaat bagi pihak sekolah dan desainer dalam mendesain ruang yang lebih sesuai dengan kebutuhan siswa, sehingga dapat mendorong perkembangan sosial dan emosional mereka.
WAYFINDING DAN AKSESIBILITAS INKLUSIF DI SITUS RATU BOKO: INTEGRASI SIMULASI SPASIAL DAN DESAIN INTERPRETATIF (Inclusive Wayfinding and Accessibility at the Ratu Boko Site: Integration of Spatial Simulation and Interpretive Design) Putri, Jessica Fitriani; Vitasurya, Vincentia Reni; Herliana, Emmelia Tricia
Tesa Arsitektur Vol 23, No 1: Juni 2025
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v23i1.13673

Abstract

Pemahaman jalur pegunjung merupakan masalah menonjol ketika wisatawan mengunjungi Kawasan Situs Ratu Boko, Lokasi situs yang berada di atas bukit menghadirkan tantangan navigasi, terutama karena minimnya peta interpretative dan Keterbatasan akses bagi difabe. Tanda arah tanpa pengaturan jalur dapat mempengaruhi pemahaman dan pengalaman meruang dalam situs. Pendekatan yang digunakan meliputi SHAPE (Spatial Human Accessibility Planning and Evaluation), survei Wayfinding Questionnaire (WQ), dan analisis spasial dengan QGIS. Metode yang digunakan adalah Mixed Method dimana pengumpulan data kondisi nyata lapangan didapat melalui observasi lapangan, sementara preferensi pengguna diperoleh melalui survei. Batasan pembangunan dan pengembangan sesuai regulasi merupakan tantangan yang harus diselesaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elemen wayfinding seperti tanda-tanda, peta, dan penanda arah di dalam mempengaruhi navigasi pengunjung. Diperlukannya intervensi sistem informasi non-permanen dan adaptif untuk mendukung aksesibilitas dan konservasi. Rekomendasi diarahkan pada penguatan elemen visual, penambahan media informasi berbasis teknologi, dan pengembangan jalur akses umum dan difabel sesuai dengan regulasi pelestarian cagar budaya.
TRANSFORMASI PENGALAMAN PELANGGAN MELALUI DESAIN: KAJIAN DI CONCORDIA LOUNGE BANDARA INTERNASIONAL NGURAH RAI (Transforming Customer Experience Through Design: A Study at Concordia Lounge, Ngurah Rai International Airport) Salmannida, Nisriina; Wahyudie, Prasetyo; Astuti, Susy Budi
Tesa Arsitektur Vol 23, No 1: Juni 2025
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v23i1.13085

Abstract

Sebagai pusat pariwisata utama di Indonesia, Bali tidak hanya menjadi destinasi wisata tetapi juga merupakan titik transit penting untuk berbagai kegiatan regional, nasional, maupun internasional. Perkembangan ini menjadikan transportasi udara menjadi pilihan utama bagi banyak orang karena efisiensi waktu dan kenyamanan yang ditawarkannya. Dari perspektif ini, ruang tunggu eksekutif bandara berperan sebagai pilihan ternyaman bagi penumpang yang menunggu keberangkatan, didukung oleh fasilitas yang dibuat untuk memberikan kenyamanan dan kepuasan kepada pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peran elemen desain dalam aspek sense of place terhadap kepuasan pelanggan di Concordia Lounge, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. Melalui metode kualitatif dengan observasi dan wawancara, penelitian ini berupaya mendapatkan elemen-elemen fisik dan non-fisik di dalam lounge yang mempengaruhi emosi, persepsi dan pengalaman pengunjung. Menelaah aspek sense of place di dalam lounge ini merupakan elemen penting untuk memahami pengalaman autentik yang dirasakan oleh para wisatawan selama berwisata di Bali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain yang cermat serta integrasi elemen budaya Bali secara signifikan berkontribusi pada terciptanya kenyamanan dan kepuasan pengguna, sekaligus memperkuat identitas lokal sebagai daya tarik utama. Kata kunci: Sense of Place, Kepuasan Pelanggan, Lounge, Bandara Internasional Ngurah Rai
KAJIAN ADAPTIVE REUSE PADA BANGUNAN PIZZA HUT KOTABARU YOGYAKARTA SEBAGAI BANGUNAN KOMERSIAL (Adaptive Reuse Study On Pizza Hut Kotabaru Yogyakarta As A Commercial Building) Jasmin, Kamila Jastisia; Elviana, Eva
Tesa Arsitektur Vol 23, No 1: Juni 2025
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v23i1.13714

Abstract

Bangunan pada Kawasan Cagar Budaya (KCB) di Yogyakarta diatur agar sesuai dengan gaya arsitektur setiap kawasan. Pada KCB Kotabaru, gaya arsitektur yang digunakan adalah Indis atau Kolonial. Adaptive reuse merupakan salah satu strategi yang diterapkan pada bangunan agar memiliki fungsi relevan di era modern tanpa mengubah ciri khas arsitekturnya. Objek penelitian ini berfokus pada bangunan Pizza Hut bergaya Arsitektur Indis di Jl. Jenderal Sudirman No. 65, Yogyakarta, yang termasuk cagar budaya tingkat provinsi (kelas C), dimana adaptive reuse yang dilakukan harus mengacu pada kebijakan dan regulasi pemerintah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pendekatan adaptive reuse diterapkan pada bangunan Pizza Hut dengan pertimbangan regulasi kawasan dan peraturan penggunaan bangunan cagar budaya tingkat provinsi (kelas C). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan pengambilan data melalui observasi lapangan dan analisis dokumen regulasi serta kebijakan pemerintah, menggunakan variabel penelitian berdasarkan teori Shearing Layers of Change. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan adaptive reuse pada bangunan Pizza Hut sebagai bangunan komersial di KCB Kotabaru dilakukan secara selektif tanpa mengubah karakter utama bangunan. Elemen site, structure, dan sebagian skin dipertahankan, sedangkan penyesuaian dilakukan pada services, space plan, dan stuff untuk mendukung operasional restoran modern.
PENGARUH KETERBATASAN LAHAN TERHADAP TATA RUANG SEKOLAH DAN AKTIVITAS DI SMPN 102 JAKARTA (The Effect af Land Limitations on School Spatial Layout and Activities at SMPN 102 Jakarta) Putri, Erlyn Septiyana; Tohjiwa, Agus Dharma
Tesa Arsitektur Vol 23, No 1: Juni 2025
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v23i1.13133

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh keterbatasan lahan di SMPN 102 Jakarta Timur yang berdampak pada tata ruang sekolah dan aktivitas pembelajaran. Fenomena ini relevan mengingat pentingnya desain tata ruang sekolah dalam mendukung efektivitas pembelajaran, terutama di kawasan urban dengan lahan terbatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh keterbatasan lahan pada tata ruang, menilai tata letak ruang sekolah, dan memahami pola pergerakan aktivitas di SMPN 102 Jakarta Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan pendekatan induktif untuk memahami hubungan antara keterbatasan lahan, tata ruang, dan aktivitas. Data dikumpulkan dari observasi langsung, pengukuran luas lahan, serta analisis fungsi dan sirkulasi ruang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterbatasan lahan berdampak pada densitas ruang dan efisiensi penggunaannya. Tata ruang sekolah telah memanfaatkan desain linier untuk memaksimalkan lahan, namun sirkulasi antar ruang masih kurang optimal, terutama pada jam sibuk seperti pergantian kelas. Aktivitas siswa dan guru terhambat oleh keterbatasan ruang publik, seperti kantin dan lapangan. Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa desain tata ruang yang adaptif diperlukan untuk mengatasi keterbatasan lahan. Saran utama adalah optimalisasi ruang multifungsi, peningkatan sirkulasi, dan pemanfaatan area vertikal untuk mendukung kenyamanan dan efisiensi aktivitas pembelajaran. Penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi perancangan sekolah di kawasan perkotaan dengan lahan terbatas.Kata Kunci : Keterbatasan Lahan, Tata Ruang, Aktivitas Pembelajaran, Efisiensi Ruang, Sirkulasi Ruang
TAMAN DALAM SEBAGAI SISTEM PENGHAWAAN ALAMI PADA HUNIAN (Inneryard As A Natural Ventilation System In Residences (Case Study: House In Cipayung) Mawantu, Inggit Musdinar Sayekti Sihing Yang; Iskandaria, Harfa; Pakpahan, Catherine Angelique
Tesa Arsitektur Vol 23, No 1: Juni 2025
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v23i1.13720

Abstract

Pandemi telah berlalu, namun demikian upaya penyehatan rumah terus dilakukan. Rumah dituntut untuk lebih siap jika terjadi kemungkinan pandemi di masa mendatang. Salah satunya adalah kebutuhan akan penghawaan alami dan pencahayaan alami. Strategi pencahayaan dan penghawaan diwujudkan untuk memenuhi persyaratan rumah sehat. Terlebih jika rumah tinggal juga mengalami perubahan dari bentuk awal karena tuntutan kebutuhan ruang dari penghuni. Sehingga hanya menyisakan satu sisi bangunan yang berhubungan dengan ruang luar. Permasalahan ini dicoba diselesaikan melalui penambahan inneryard. Penelitian ini mendiskripsikan kondisi sebelum dan sesudah penambahan inner yard pada rumah tinggal di Cipayung. Penelitian ini mengambil data in-situ dengan berpedoman pada standart rumah yang nyaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inneryard belum memenuhi persyaratan standart sepenuhnya. Nilai intensitas cahaya dan temperatur udara terpenuhi. Namun kelembaban relatif dan kecepatan udara belum terpenuhi. Secara rasio luas ruangan dan luas bukaan telah dipenuhi, namun laju pertukaran udara sangat dipengaruhi oleh kecepatan udara yang masuk ke dalam ruangan. Tetap memerlukan konfigurasi bukaan yang tepat, yang mampu memicu pergerakan udara dalam ruang.
KAJIAN EFESIENSI SIRKULASI RUANG TEMPORER DI MUSEUM LAMBUNG MANGKURAT DI BANJARBARU DENGAN EKSPERIMEN SPACE SYNTAX (study of temporary space circulation efficiency in Lambung Mangkurat Museum in Banjarbaru with space syntax experiment) Lestari, Julia; Supar, Evan Elianto; Perdana, Adithea Syaputra
Tesa Arsitektur Vol 23, No 1: Juni 2025
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v23i1.13487

Abstract

Museum Lambung Mangkurat di Banjarbaru memiliki peran strategis sebagai pusat pelestarian budaya dan sejarah Kalimantan Selatan. Namun pengelolaan ruang, khususnya pada area temporer yang digunakan untuk pameran sementara, sering kali mengalami kendala dalam efisiensi tata ruang. Hal ini berdampak pada kurang optimalnya sirkulasi pengunjung dan penempatan elemen pameran yang seharusnya mendukung interaksi serta pengalaman visual yang maksimal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan metode Space Syntax sebagai pendekatan analisis konfigurasi ruang. Metode Space Syntax memungkinkan pemetaan tata ruang berdasarkan aspek konektivitas, integrasi, dan visibilitas. Melalui analisis peta aksial dan grafik visibilitas, penelitian ini menyiarkan bagaimana pengunjung berinteraksi dengan ruang temporer di museum, serta mengidentifikasi area dengan tingkat konektivitas rendah dengan gradasi warna sebagai penilaian yang menjadi penghambat aliran pengunjung. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa beberapa ruang memiliki tingkat integrasi yang kurang memadai, terutama pada jalur sirkulasi menuju wilayah belakang. Hasil penelitian ini menghasilkan rekomendasi desain untuk meningkatkan efisiensi ruang sementara. Solusi yang diusulkan meliputi penataan ulang jalur sirkulasi untuk meningkatkan konektivitas antarruang, penempatan elemen pameran di kawasan dengan visibilitas tinggi, serta pemanfaatan teknologi modern untuk menciptakan pengalaman interaktif. Selain itu, desain yang lebih strategis diusulkan untuk memperbaiki aksesibilitas pengunjung dari pintu masuk hingga ruang pameran utama. Penelitian ini memberikan kontribusi nyata bagi pengelolaan Museum Lambung Mangkurat dalam menciptakan tata ruang yang lebih efisien, fungsional, dan mendukung kenyamanan pengunjung. Temuan ini juga diharapkan menjadi rujukan bagi pengelolaan museum lain yang memiliki tantangan serupa dalam mengoptimalkan tata ruang temporer, sekaligus menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya lokal yang berkelanjutan.