Food waste adalah makanan layak konsumsi yang terbuang di berbagai tahap rantai pasok, mulai dari produksi hingga konsumsi. Selain berdampak pada lingkungan dan ekonomi, food waste juga menyebabkan nutrient loss, yaitu hilangnya zat gizi penting seperti energi, protein, vitamin, dan mineral. Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan jumlah kehilangan makanan (food waste) dengan zat gizi pada keluarga yang memiliki balita di Desa Blimbing, Kecamatan Gatak. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan survei. Sampel terdiri dari 61 keluarga yang dipilih secara random sampling sederhana. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode Household Food Record selama 7 hari dan dianalisis menggunakan NutriSurvey 2007 serta SPSS 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berasal dari keluarga beranggotakan 2–5 orang, berpendapatan di atas UMR, dan memiliki pengeluaran di atas rata-rata. Kelompok makanan yang paling banyak terbuang adalah makanan pokok sebanyak 62,74 g, sedangkan kelompok makanan yang paling sedikit terbuang yaitu protein nabati sebanyak 1,37 g, dengan nutrient loss tertinggi berupa energi dan karbohidrat. Jenis makanan yang paling banyak terbuang adalah nasi yaitu sebanyak 61,74 g dan sumber protein hewani yaitu ayam sebanyak 7,63 g. Rata-rata food waste per keluarga dalam 7 hari didominasi oleh makanan pokok, menunjukkan bahwa makanan utama rumah tangga menjadi penyumbang terbesar terhadap pemborosan pangan dan kehilangan gizi.