Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Hubungan Postpartum Anxiety dengan Status Gizi Bayi (6- 12 Bulan) dan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura Kabupaten Sukoharjo Damayanti, Alvina; Mustikaningrum, Fitriana
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol. 9 No. 1 (2025): June
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v9i1.2021

Abstract

Air Susu Ibu merupakan sumber nutrisi utama bagi bayi, ASI baik untuk Kesehatan bayi serta dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Namun cakupan pemberian ASI eksklusif masih belum mencapai target nasional. Faktor psikologis, khususnya kecemasan postpartum dapat menghambat produksi ASI dan berdampak pada status gizi bayi serta pola pemberian ASI eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kecemasan postpartum dengan status gizi bayi dan pola pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Studi ini termasuk pada studi observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional, melibatkan 81 ibu menyusui dan bayi usia 6-12 bulan sebagai subjek. Data kecemasan dan pola pemberian ASI didapatkan dengan wawancara dan pengisian kuesioner, sementara status gizi bayi diukur dengan indeks berat badan menurut usia (BB/U). Analisis data dilakukan menggunakan uji chi-square. Hasil analisi univariat memperlihatkan sebagian besar ibu tidak mengalami kecemasan (55,6%), ibu yang mengalami cemas (44,4%), ibu yang memberikan ASI eksklusif (50,6%), yang tidak memberikan ASI eksklusif (49,4%), status gizi bayi sebagian besar normal (87,7%), sedangkan status gizi yang tidak normal (12,3%). Hasil analisis bivariat memperlihatkan tidak terlihat hubungan yang signifikan antara kecemasan dengan status gizi (p = 0,499), sedangkan kecemasan dengan pola pemberian ASI terdapat hubungan yang signifikan (p = 0,010). Kesimpulannya, terdapat hubungan yang signifikan kecemasan dengan pola pemberian ASI dan tidak terdapat hubungan yang signifikan kecemasan dengan status gizi bayi, dengan rekomendasi ibu lebih mengutamakan pemberian ASI eksklusif sampai usia bayi 6 bulan.
Hubungan Breastfeeding Self-Efficacy dan Dukungan Keluarga terhadap Pola Pemberian ASI di Daerah Layanan Puskesmas Kartasura Kabupaten Sukoharjo Selfiana, Selfiana; Mustikaningrum, Fitriana
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol. 9 No. 1 (2025): June
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v9i1.2025

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber utama nutrisi dan antobodi yang sangat penting bagi sistem imun, pertumbuhan, serta perkembangan bayi, khususnya selama enam bulan pertama kehidupannya. Meskipun demikian, cakupan pemberian ASI eksklsufi di Indonesia termasuk wilayah layanan Puskesmas Kartasura belum memenuhi target yang diharapkan. Keberhasilan pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh faktor internal maupun ekskternal, diantaranya keyakinan ibu terhadap kemampuannya dalam menyusui (breastfeeding self-efficacy) serta dukungan keluarga. Penelitian ini di lakukan di daerah layanan Puskesmas Kartasura , Kabupaten Sukoharjo, dengan tujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara breastfeeding self-efficacy, dukungan keluarga, dan pola pemberian ASI. Pendekatan yang digunakan adalah cross-sectional dengan data observasional. Sebanyak 81 ibu menyusui yang memiliki bayi usia 6 hingga 12 bulan dipilih sebagai responden melalui teknik purposive sampling. Kuesioner dan wawancara digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Uji chi-square digunakan untuk analisis data univariat dan bivariat, dengan tingkat signifikansi p < 0,05. Hasil penelitian menunjukkkan korelasi yang kuat antara dukungan keluarga (p=0,011) dan kepercayaan diri dalam menyusui (p=0.000) terhadap pola pemberian ASI eksklusif. Oleh karena itu, ibu menyusui disarankan untuk terus memperkuat rasa percaya diri dalam menyusui dan melibatkan peran serta dukungan aktif dari keluarga guna meningkatkan keberhasilan dalam pemberian ASI eksklusif.
Hubungan Breastfeeding Self Efficacy terhadap Keberhasilan Pemberian Asi Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura Widyawati, Tiara Febri; Mustikaningrum, Fitriana
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol. 9 No. 1 (2025): June
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v9i1.2030

Abstract

Manfaat yang dimiliki ASI sangat beragam, seperti memperkuat sistem imun dan mendorong tumbuh kembang bayi secara optimal selama enam bulan pertama. Sayangnya, pencapaian ASI eksklusif di Kabupaten Sukoharjo belum sesuai target. Keyakinan akan kemampuan diri sendiri untuk menyusui, atau efikasi diri menyusui, adalah komponen psikologis yang membantu terhadap keberhasilan ini. Mencari tahu bagaimana breastfeeding self-efficacy berhubungan terhadap kesuksesan dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kartasura. Studi ini menggunakan desain observasional dengan pendekatan cross-sectional, 81 ibu menyusui menjadi subjek penelitian. Kuesioner Breastfeeding Self-Efficacy Scale-Short Form (BSES-SF) digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kepercayaan diri dalam menyusui. Informasi tentang kebiasaan menyusui diperoleh dari survei yang mencakup pertanyaan tertutup yang berfokus pada topik tersebut. Uji chi-square digunakan untuk menganalisi data. Studi mengemukakan (53,1%) ibu memiliki tingkat keyakinan diri yang tinggi dan (46,9%) memiliki tingkat yang rendah. Ibu yang memberikan ASI eksklusif sebesar (50,6%), sedangkan (49,4%) tidak. Pada wilayah kerja Puskesmas Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, terdapat hubungan antara efikasi diri menyusui terhadap praktik pemberian ASI eksklusif.
Pengaruh Penyuluhan Tentang Stunting Dan Cara Pengukurannya Terhadap Pengetahuan Kader Di Desa Malangjiwan Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar Kisnawaty, Sudrajah Warajati; Mustikaningrum, Fitriana; Dayanti, Abela Rhestu; Afifah, Afifah; Styaningsih, Aulia; Luthfilhadi, Farisin Hanif
Bengawan : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 1 (2025): June
Publisher : Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46808/jurnal_bengawan.v5i1.193

Abstract

Stunting is one of the main public health issues in Indonesia, affecting children's physical growth, cognitive development, and future productivity. One of the key strategies in preventing stunting is improving the competencies of posyandu (integrated health post) cadres in monitoring the growth of toddlers through proper anthropometric measurement training. This community service activity was conducted in Malangjiwan Village, Colomadu Sub-district, Karanganyar Regency, involving 35 posyandu cadres, with 21 cadres participating in the evaluation. The methods used included education on stunting and training in anthropometric measurements using a baby length board, microtoise/stadiometer, KMS (Child Growth Chart), and anthropometric tables. Evaluation was carried out using pre-test and post-test questionnaires assessing the cadres' knowledge. The results showed a significant increase in knowledge, with the average pre-test score rising from 59.18% to 72.79% in the post-test. The Wilcoxon Signed Rank Test showed a p-value of 0.000 (p < 0.05), indicating a significant difference before and after the training. These findings confirm that direct and structured training for cadres is effective in increasing knowledge about stunting and anthropometric measurement skills, which is expected to enhance the quality of toddler growth monitoring at posyandu and strengthen their role in stunting prevention at the village level.
Pengembangan Formula Enteral Tinggi BCAA (Branched-Chain Amino Acids) ENSULADE (Enteral Susu Skim, Labu Kuning, dan Kacang Kedelai) Dita Zannuba Puspitasari; Fitriana Mustikaningrum; Dyah Intan Puspitasari
INSOLOGI: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 4 No. 3 (2025): Juni 2025
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/insologi.v4i3.5970

Abstract

ENSULADE is a blenderized enteral formula made from locally available high BCAA ingredients, including pumpkin, skim milk, and soybeans This study aimed to evaluate its nutritional composition, viscosity, osmolality, flowability, sedimentation, organoleptic properties, and cost estimation compared to commercial formulas. Nutrient content analysis was performed using Nutrisurvey 2007 viscosity test using a viscometer, osmolality test using an osmometer, flowability test and sediment test observed empirically, organoleptic test with hedonic method and price estimates obtained from market survey The energy density of ENSULADE was found to be 1 kcal/ml. Viscosity measurements were 82.13 cP for ENSULADE 1 and 242 cP for ENSULADE 2, whereas the commercial formula was undetectable. Osmolality values were 436 mOsm/kg for ENSULADE 1, 620 mOsm/kg for ENSULADE 2, and 415 mOsm/kg for the commercial formula. Flowability testing revealed slower flow in ENSULADE compared to the commercial product, while sediment testing showed no sediment formation in ENSULADE 1 and 2, unlike the commercial formula which did produce sediment. Organoleptic testing using the hedonic scale indicated overall positive acceptability. The estimated cost of ENSULADE is lower than that of the commercial formula. In conclusion, ENSULADE 1 demonstrated superior results in terms of quality parameters and hedonic acceptance compared to ENSULADE 2.
PEMBERIAN EDUKASI STUNTING DAN PENDAMPINGAN PEMBUATAN TEPUNG LELE BAGI KADER POSYANDU DI PACITAN, JAWA TIMUR Werdani, Kusuma Estu; Suswardany, Dwi Linna; Mustikaningrum, Fitriana
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 5 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i5.25791

Abstract

Abstrak: Kader posyandu memiliki peran yang sangat penting dalam upaya pencegahan stunting. Adanya potensi kandungan gizi dalam ikan lele yang kaya protein dan dapat diolah menjadi berbagai macam makanan, perlu dikenalkan kepada kader posyandu. Selain itu, edukasi secara rutin dan komprehensif kepada kader posyandu sangat terbatas untuk diselenggarakan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang stunting dan pelatihan pembuatan tepung lele bagi kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Pacitan. Metode PkM yang digunakan adalah ceramah dengan menggunakan media visual. Peserta kegiatan PkM ini adalah kader posyandu aktif dari tiga desa (Mentoro, Menadi, Purworejo) sebanyak 64 orang. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kader posyandu tertarik dengan proses pembuatan dan hasil olahan tepung lele yang dapat dijadikan sebagai variasi makanan tambahan (PMT) bagi balita. Sistem evaluasi menggunakan pre-test dan post-test dengan metode angket. Hasil analisis statistik pengukuran pengetahuan kader posyandu sebelum dan sesudah diberikan edukasi menunjukkan hasil yang signifikan (p-value= <0,0001) dengan peningkatan rerata pengetahuan dari 79,61 menjadi 88,44. Rekomendasi diberikan kepada bidan desa dan puskesmas untuk memberikan edukasi dan pendampingan dalam penanganan stunting, terutama keterampilan dalam pembuatan makanan tambahan (PMT) bagi kelompok berisiko stunting.Abstract: The integrated post-service (called 'posyandu') cadres have a significant role in efforts to prevent stunting. The potential nutritional content of catfish, which is rich in protein and can be processed into various types of food, must be introduced to the posyandu cadres. In addition, routine and comprehensive education for posyandu cadres is minimal. This community service (PkM) activity aims to provide education about stunting and training in making catfish flour for posyandu cadres in the Pacitan Health Center work area. The PkM method used is a lecture using visual media. The activity results showed that posyandu cadres were interested in making and processing catfish flour, which can be used as a variation of additional food (PMT) for toddlers. The statistical analysis results of the measurement of posyandu cadre knowledge before and after being given education showed significant results (p-value = <0.0001) with an increase in average knowledge from 79.61 to 88.44. Recommendations are given to village midwives and health centers to provide education and assistance in handling stunting, especially skills in making additional food (PMT) for groups at risk of stunting.
Kadar Gula Reduksi dan Daya Terima pada Snack Bar Tinggi Energi Berbahan Dasar Tempe dan Kacang Merah untuk Atlet Rashida Farellia Az-Zahra; Kurnia, Pramudya; Mustikaningrum, Fitriana
INSOLOGI: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 4 No. 4 (2025): Agustus 2025
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/insologi.v4i4.6131

Abstract

Snack bars are an energy-rich food choice and can be a useful substitute for athletes to meet energy needs between main meals. As an effort to innovate food products and improve nutrition, a comparison of tempeh and red beans was conducted in making snack bars. The purpose of this study was to determine the reducing sugar content and acceptability of snack bars made from tempeh and red beans. This type of research is an experimental study with a Completely Randomized Design (CRD), namely snack bars with a ratio of tempeh and red beans Formula A (85g:65g), B (75g:75g), and C (65g:85g). Testing of reducing sugar levels was analyzed using One Way Anova followed by the LSD test. Data collection of the acceptability test used an acceptability test form involving 30 panelists and was analyzed using the Kruskal Wallis test. The results showed the highest reducing sugar content in the ratio of tempeh and red beans (75g:75g) which was 26.67% and the lowest in the ratio of tempeh and red beans (85g:65g) which was 21.78%. The results of the snack bar acceptability test showed significant differences in texture parameters between Formula A and Formula B, Formula A and Formula C snack bars (p<0.05), while there were no differences in color, aroma, taste, texture, and overall parameters (p>0.05). There was an effect of the ratio of tempeh and red beans on the reducing sugar content and texture acceptability of the snack bar.
GAMBARAN ESTIMASI FOOD WASTE DENGAN NUTRIENT LOSS PADA KELUARGA DENGAN BALITA DI DESA BLIMBING KECAMATAN GATAK Alea, Kysea; Mustikaningrum, Fitriana
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.48988

Abstract

Food waste adalah makanan layak konsumsi yang terbuang di berbagai tahap rantai pasok, mulai dari produksi hingga konsumsi. Selain berdampak pada lingkungan dan ekonomi, food waste juga menyebabkan nutrient loss, yaitu hilangnya zat gizi penting seperti energi, protein, vitamin, dan mineral. Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan jumlah kehilangan makanan (food waste) dengan zat gizi pada keluarga yang memiliki balita di Desa Blimbing, Kecamatan Gatak. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan survei. Sampel terdiri dari 61 keluarga yang dipilih secara random sampling sederhana. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode Household Food Record selama 7 hari dan dianalisis menggunakan NutriSurvey 2007 serta SPSS 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berasal dari keluarga beranggotakan 2–5 orang, berpendapatan di atas UMR, dan memiliki pengeluaran di atas rata-rata. Kelompok makanan yang paling banyak terbuang adalah makanan pokok sebanyak 62,74 g, sedangkan kelompok makanan yang paling sedikit terbuang yaitu protein nabati sebanyak 1,37 g, dengan nutrient loss tertinggi berupa energi dan karbohidrat. Jenis makanan yang paling banyak terbuang adalah nasi yaitu sebanyak 61,74 g dan sumber protein hewani yaitu ayam sebanyak 7,63 g. Rata-rata food waste per keluarga dalam 7 hari didominasi oleh makanan pokok, menunjukkan bahwa makanan utama rumah tangga menjadi penyumbang terbesar terhadap pemborosan pangan dan kehilangan gizi.
Kadar beta karoten dan warna kue apem berbahan dari komposit tepung ubi jalar ungu dan tepung jagung: Beta carotene content and color characteristics of apem cake enriched with purple sweet potato and corn flour Fauziyyah, Salwa Danella Atiqoh; Kurnia, Pramudya; Mustikaningrum, Fitriana
TEKNOLOGI PANGAN : Media Informasi dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian Vol 16 No 2 (2025)
Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/tp.v16i2.6586

Abstract

Purple sweet potato and corn flours are considered promising composite alternatives to rice flour in traditional bakery products due to their higher nutritional value and potential to enhance product appearance. This study aimed to evaluate the effects of a purple sweet potato–corn flour composite on β-carotene content and color characteristics of apem cake, a traditional Indonesian steamed cake. A quantitative experimental design was employed using a Completely Randomized Design (CRD) comprising four treatment formulations with two replications. The analyzed variables included β-carotene concentration and instrumental color values (L*, a*, b*). Data were analyzed using one-way ANOVA followed by Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) for post hoc comparisons. The results indicated that formulation B exhibited the highest lightness value (L* = 40.18; p = 0.020), demonstrating a significant improvement in brightness. The a* value (red-green axis) did not differ significantly across treatments (p = 0.090). In contrast, b* values (yellow-blue axis) decreased significantly (p = 0.002), with formulation D showing the lowest value, indicating a shift toward a bluish hue. Notably, formulation D also recorded the highest β-carotene content. The best formulation is D with the b* value of 14,3 and betacaroten at 91.71%.
Menciptakan Kemandirian Pangan dan Kesehatan Bagi Anggota Prolanis di Puskesmas Ngemplak 1, Kabupaten Sleman, Yogyakarta Kisnawaty, Sudrajah Warajati; Ariyani, Ima; Kirani, Fahira Diva; Sofyan, Aan; Mustikaningrum, Fitriana
Inovasi Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 3 (2023): IJPM - Desember 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/ijpm.278

Abstract

Anggota prolanis di Puskesmas Ngemplak 1 Kabupaten Sleman sebagian besar menderita Diabetes Melitus (DM). Penyakit tersebut berdampak pada penurunan kualitas hidup dan berpotensi menyebabkan komplikasi. Olahan produk berupa beras analog dari bahan unggulan daerah memiliki manfaat bagi kesehatan, terutama sebagai pengganti makanan pokok beras. Beras analog umbi gembili mengandung tinggi serat yang bermanfaat untuk mengatur kadar glukosa darah. Tujuan kegiatan pengabdian yaitu meningkatkan kemandirian pangan dan kesehatan pada anggota prolanis terkait penyakit DM dengan pelatihan pembuatan beras analog umbi gembili beserta kemasannya. Metode pelaksanaan yaitu survey, identifikasi perumusan masalah, penyuluhan dan pelatihan, evaluasi, serta pemantauan efektivitas kegiatan. Kegiatan pengabdian melibatkan peran mitra mulai tahapan survey hingga tahap akhir pelaksanaan kegiatan, yaitu diskusi rencana pelaksanaan kegiatan, serta penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan yang dilakukan yaitu demonstrasi pembuatan beras analog umbi gembili, pelatihan pembuatan kemasan, label, dan cara pengajuan nomor PIRT produk. Hasil yang diperoleh yaitu produk beras analog umbi gembili, hasil uji organoleptik, label produk, kemasan produk, dan bagaimana ajuan nomor PIRT.