Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

PERENCANAAN STRUKTUR BALOK DAN KOLOM PADA GEDUNG BANTEN ISLAMIC CENTER KOTA SERANG Aip Samsul Ma'rip; Telly Rosdiyani; Fitri Aida Sari; M Ichwanul Yusup
Journal of Sustainable Civil Engineering (JOSCE) Vol 5 No 02 (2023): JOSCE: Journal of Sustainable Civil Engineering
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/josce.v5i02.2842

Abstract

Bangunan gedung merupakan suatu wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukan bangunan yang di dalamnya terdapat struktur. Dalam perencanaan struktur ini membahas balok dan kolom gedung Banten Islamic Center Kota Serang yang memperhitungkan beban nominal (beban hidup, beban mati dan beban gempa) dan struktur bangunan mengacu pada ketentuan-ketentuan untuk sistem rangka pemikul momen khusus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perencanaan kekuatan struktur serta gambar desain struktur gedung Banten Islamic Center Kota Serang kemudian mengetahui besar biaya yang diperlukan. Data yang dibutuhkan yaitu data primer dan data sekunder, data primer berupa wawancara dan observasi sedangkan data sekunder yang digunakan pada penelitian ini diantaranya gambar perencanaan, peraturan periundang-undangan, standar nasional indonesia dan literatur pendukung lainnya. Hasil penelitian yang telah dilakukan, nilai parameter beban gempa gedung Banten Islamic Center berfungsi sebagai fasilitas pendidikan keagamaan dengan kategori risiko VI yang memiliki faktor keutamaan gempa, Ie = 1,5. Nilai parameter terdiri dari Ss = 0,843; S1 = 0,4204; TL = 20; Fa = 1,16; Fv = 1,88; SMS = 0,98; SM1 = 0,79; SDS = 0,65 dan SD1 = 0,53. Desain struktur balok dan kolom yaitu jumlah tulangan pokok untuk struktur balok B1 pada daerah tumpuan menggunakan 7-D19 + 4-D10 dengan sengkang D10-150 dan pada daerah lapangan menggunakan 7-D19 + 4D10 dengan sengkang D10-200, tulangan pokok untuk struktur kolom K1 menggunakan 16-D25 dengan sengkang D10-150. Dalam perencanaan struktur balok dan kolom membutuhkan biaya sebesar Rp. 2.015.975.000,00 (dua miliar lima belas juta sembilan ratus tujuh puluh lima ribu rupiah).
PERENCANAAN STRUKTUR ABUTMENT DAN PONDASI JEMBATAN PANOSOGAN KECAMATAN CIKEUSAL KABUPATEN SERANG Bambang Hariyanto; Samudin Samudin; Telly Rosdiyani; Ma’ulfi Kharis Abadi
Journal of Sustainable Civil Engineering (JOSCE) Vol 6 No 01 (2024): JOSCE: Journal of Sustainable Civil Engineering
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/josce.v6i01.3324

Abstract

Jembatan merupakan bagian dari infrastruktur transpotasi darat dimana berperan penting sebagai penghubung dan mempermudah, memperlancar berlalu lintas. Dengan demikian jembatan dibangun harus kuat dan tahan lama sesuai umur kelas jembatan. Seiring perkembangan zaman lalulintas kendaraan yang semakin padat kendaraan yang bermuatan besar sudah banyak melintas, beban bertambah mengakibatkan penurunan daya dukung jembatan. Jembatan Panosogan lebar jembatan hanya 3 m sudah tidak cukup untuk dua lajur kendaraan roda empat. Penulis ingin merencanakan dengan bentang jembatan 24 m, lebar jembatan 7 m yang terdiri dari 2 lajur. Tujuan penelitian mengetahui pondasi yang cocok untuk jembatan Panosoogan, mengetahui stabilitas abutment, serta mengetahui volume beton yang dibutuhkan. Kebutuhan data yang diperlukan data primer dan skunder dengan teknik pengambilan data ini penulis melakukan wawancara terhadap pihak Perencanaan Bina Marga DPUPR Kabupaten Serang serta document lainnya. Hasil perencanaan dengan data sondir menghasilkan daya dukung tanah pondasi Qult 265,122 t/m², dengan jenis tanah granuller dan nilai faktor keamanan (F. K) 3 dimensi lebar 4,2 m, tebal 0,7 m, lebar kolom 0,8, panjang pondasi 8 m dan kedalaman pondasi 2,4m jenis pondasi telapak sudah cukup kuat untuk digunakan. Stabilitas abutment terhadap geser sebesar 9,401 > 3 (Aman), Stabilitas terhadap guling sebesar 4,616 > 3 (Aman) dan Stabilitas terhadap eksentrisitas (e) 0,131 < 0,7 (Aman) dengan kontrol tegangan tanah pada dasar abutment sebesar 88,374 t/m2. volume beton mutu k-350 ; fc 30, untuk dua buah abutment membutuhkan volume beton sebanyak 119,472 m3.
ANALISIS AKTIVITAS PASAR PADARINCANG TERHADAP KINERJA LALU LINTAS PADA RUAS JALAN PASAR PADARINCANG Telly Rosdiyani; Rini Bahiroh; Fitri Aida Sari; Nila Prasetyo Ariwi
Journal of Sustainable Civil Engineering (JOSCE) Vol 6 No 01 (2024): JOSCE: Journal of Sustainable Civil Engineering
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/josce.v6i01.3325

Abstract

Pasar Padarincang merupakan salah satu pasar tradisional yang berada di kecamatan Padarincang tepatnya berada di jalan Jl. Kadubeureum, Padarincang, kabupaten Serang, Banten. Tingginya aktivitas yang dilakukan di pasar Padarincang membuat pertumbuhan kendaraan akan semakin bertambah. Oleh karena itu diperlukannya sarana jalan yang memadai untuk menuju pasar Padarincang. Namun, ketidakseimbangan antara peningkatan jumlah kendaraan serta pertumbuhan prasarana jalan menimbulkan beberapa masalah terhadap kelancaran lalu lintas di pasar Padarincang seperti kemacetan lalu lintas, peningkatan waktu tempuh, meningkatnya angka kecelakaan, kebisingan suara kendaran dan polusi udara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja existing ruas jalan, hambatan samping dan mendapatkan solusi. Metode analisia berdasarkan MKJI 1997, Adapun hasil analisa yang diperoleh volume lalulintas C = 7244,328 smp/jam Kecepatan arus bebas 34,6 km/jam, derajat kejenuhan 0.93, tingkat pelayanan level E pada arah kota Serang menuju Anyer serta hambatan samping sebesar 2836,8 dengan bobot kejadian sangat tinggi (ST), upaya yang bisa dilakukan dalam peningkatan kinerja lalu lintas berdasarkan prefrensi responden terdapat 38,3% responden menginginkan perbaikan manajemen pengelolaaan pasar. 35% responden menginginkan penataan tata ruang pasar. 16,7% responden menginginkan penyediakan fasilitas lahan parkir yang memadai 10% responden menginginkan adanya pengaturan terhadap angkutan umum.
STUDI KASUS ANALISIS DAYA DUKUNG ABUTMENT TERHADAP BEBAN JEMBATAN SUKADANA 1 KECAMATAN KASEMEN Hariyanto, Bambang; Alpid, Alpid; Rosdiyani, Telly; Abadi, Ma'ulfi Kharis
Journal of Sustainable Civil Engineering (JOSCE) Vol 6 No 02 (2024): JOSCE: Journal of Sustainable Civil Engineering
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/josce.v6i02.3254

Abstract

Pembangunan prasarana transportasi darat merupakan salah satu program utama Pemerintah Provinsi Banten dalam mendorong pertumbuhan perekonomian. Pertumbuhan perekonomian yang disertai peningkatan jumlah penduduk, menyebabkan peningkatan jumlah kendaraan, peningkatan lalu lintas angkutan barang/jasa dan sebagainya, seperti fenomena halnya Jembatan sukadana yang terletak di kecamatan kasemen kota Serang. Jembatan ini merupakan sarana transportasi darat yang cukup penting dan sibuk, sebagai akses utama transportasi darat menuju kawasan sehingga perlunya menganalisis struktur bagian bawah jembatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa daya dukung struktur bawah, stabilitas serta penulangan dengan dimensi yang telah ditentukan. Dalam penganalisaan ini diperlukan data primer dan skunder yang harus dikumpulkan. Adapun metode pengumpulan data berasal hasil observasi, wawancara dan literature pendukung sebagai referensi,. Hasil dari analisa daya dukung tanah di dapatkan nilai Qult = 7,111 t/m3 dan Qall = 2,370 t/m3 lebih kecil dari kontrol tegangan. Hasil stabilitas abutment yang ditinjau pada saat waktu normal yaitu stabilitas terhadap geser = 6,370 t/m2, stabilitas terhadap gaya guling = 6,558 t/m2, dan stabilitas eksentrisitas = -0,237 t/m2. Penulangan dinding abutment menggunakan tulangan D 22 – 250 dengan tulangan bagi D 16 – 250. Penulangan footing abutment menggunakan tulangan D 19 – 250 dengan tulangan bagi D 16 – 250. Penulangan Wing Wall Abutment menggunakan tulangan D 19 – 125 dengan tulangan bagi D 13 – 125. Penulangan Plat Injak Abutment menggunakan tulangan D 16 – 250 dengan tulangan bagi D 13 – 250.
ANALISA KINERJA WAKTU PELAKSANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI (SMKN) 1 PULO AMPEL SERANG Rosmawati, Siti; Rosdiyani, Telly; Euis Amilia; Bambang Hariyanto
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol. 9 No. 1 (2025): JCEBT MARET
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v9i1.12668

Abstract

The construction project of infrastructure building at State Vocational High School (SMKN) 1 Puloampel, Serang Regency, aims to provide better facilities to support the improvement of education quality. Although the project was well-planned, time and cost deviations occurred, affecting the project’s progress. This study aims to analyze the time and cost deviations using the Earned Value Analysis (EVA) method. The data used includes weekly data from week 1 to week 22, with a total project duration of 22 weeks. The results show that the project experienced delays in several weeks, specifically in weeks 1, 10, 11, 15, 16, 19, and 20, resulting in a total delay of 27 days. These time deviations led to a cost overrun of IDR 20,052,074.54. The causes of delay were mainly due to late site preparation, water and equipment needs, and delayed material deliveries. As a solution, it is recommended to add more labor, speed up material delivery, and revise the schedule to avoid further delays and cost overruns.
IMPLEMENTATION OF FREE LEARNING POLICY-INDEPENDENT CAMPUS PROGRAMS ON MASTERING COURSE THEORY OF FOUNDATION DESIGN Artiwi, Nila Prasetyo; Rosdiyani, Telly
ASTONJADRO Vol. 10 No. 1 (2021): ASTONJADRO
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/astonjadro.v10i1.4419

Abstract

Minister of Education and Culture Regulation No. 3 of 2020, entitles students to 3 semesters of study outside their study program. Through the Free Learning Policy - Independent Campus program, students have wide opportunity to be able to choose the learning method and place they want which is believed to be able to enrich and increase their insight and competence in the real world according to their passion and aspirations. The "Free Learning, Independent Campus" policy was initiated by the Minister of Education and Culture which includes 1) opening of new study programs, 2) higher education accreditation system, 3) freedom to become State universities with legal status, and 4) the right to study three semesters outside the study program. In planning a foundation structure, calculations must be included regarding the bearing capacity of the soil, soil stability, bearing capacity of the foundation and stability of the foundation, all of which are based on empirical and mathematical calculations. This research was conducted to analyze the level of student mastery of the Foundation Design course. With primary data collection in the form of questionnaires distributed to students of Civil Engineering, Banten Jaya University semester 7 (seven). One of the results of the research shows that students who take part in the apprenticeship program / practical work in projects with foundation work, but have not mastered the theory, most of them cannot plan and design the structure of the foundation (45 people = 84, 91%).
Increasing the Capacity of the Unsignalized Three Way Petir Intersection, Serang Regency Prasetyo Artiwi, Nila; Rosdiyani, Telly
ASTONJADRO Vol. 11 No. 3 (2022): ASTONJADRO
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/astonjadro.v11i3.8309

Abstract

Population growth increases every year, especially in Serang Regency, causing traffic problems including accidents, congestion, or being faced with conditions of frequent road scrambling. In preliminary observations, this happened to the Unsignalized Three Way Petir Intersection . This research was conducted to determine the existing performance of the intersection and find alternative solutions to overcome the problem situation and find out the cost needs needed in planning the proposal. Thus, of course, data is needed to be able to analyze it.  The method used is based on the Indonesian Road Capacity Manual (MKJI) of 1997, the required data consists of primary data by conducting a field survey, to find out the volume of vehicles (Average daily traffic / ADT for seven days from 06.00 to 18.00 WIB, road geometrics, traffic conditions, and environmental conditions. It is known that the Unsignalized Three Way Petir Intersection type is type 322, meaning 3 arms 2 lanes 2 directions, the data uses the form USIG I and the form USIG II from MKJI 1997. The results showed that the existing performance at the Unsignalized Three Way Petir Intersection showed the largest total traffic flow value of 3,480 passenger car unit (pcu) / hour, the saturation degree (DS) value was 1,026, which means, the traffic flow has exceeded the road capacity, with an intersection traffic delay of 16,426 sec / pcu, a delay in main road traffic (B-D) of 7.4584 sec / pcu and a delay in minor road traffic (C) of 38.2352 sec / pcu,  queue odds are between 42.3554% to 84%.  Alternative solutions that can be done prohibit the right turn traffic from minor roads, as well as widening on the main road from 3 m per lane to 3.5 m so that the short width of each lane = 3.5 m and the shoulder width of 0.5 m, in total to 8 m, so that the cost required in the planning is Rp. 2,220,051,000 (two billion two hundred twenty million fifty-one thousand rupiah).
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Limbah Fly Ash Bottom Ash (FABA) dan Sampah Plastik Menjadi Paving Block Untuk Mendukung Ekoeduwisata Padarincang Widayat, Trisno; Khoiriyah, Nur; Humada, Tamzil; Hasanah, Nenden; Utama, Didik Margi; Safira, Anindita Dian; Umam, Chotibul; Yuslistyari, Eka Indah; Rosdiyani, Telly
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 10 No 3 (2025): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v10i3.1473

Abstract

PT. PLN Indonesia Power UBP Banten 1 Suralaya merupakan salah satu unit bisnis pembangkit listrik milik PT PLN Indonesia Power (UBP BSLA). Permasalahan yang terjadi, Kabupaten Serang menghadapi tantangan pengelolaan limbah industri, terutama limbah FABA rata-rata 8.319 ton/bulan dari pembangkit listrik dan limbah plastik dari aktivitas rumah tangga dan industri tercatat 414.580 ton sampah setahun, atau 1.135,84 ton per hari, sedangkan pemanfaatan skala luasnya masih minim. Tujuan dari program pemberdayaan masyarakat ini adalah untuk mengoptimalkan pemanfaatan FABA oleh UBP BSLA bekerja sama dengan desa Padarincang dan mendapatkan kemampuan untuk memproduksi paving block secara massal, yang akan menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat Padarincang. Pemberdayaan masyarakat dilakukan dalam tiga tahap. Ini adalah tahap awal, tahap inti, dan tahap akhir. Proses pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dimulai dengan melakukan observasi dan survei di lokasi pengabdian, menyelesaikan prosedur administrasi, dan merancang kegiatan pengabdian. Pada tahap inti, kegiatan pengabdian fokus pada pendampingan dalam inovasi produk paving block. Sedangkan tahap akhir evaluasi kegiatan dan penyusunan laporan akhir. Masyarakat desa Padarincang adalah target dari pengabdian ini. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pengetahuan dan keterampilan dalam pembuatan inovasi paving block telah meningkat. PT. PLN Indonesia Power UBP Banten 1 Suralaya is one of the power generation business units owned by PT PLN Indonesia Power (UBP BSLA). The issue at hand is that Serang Regency faces challenges in managing industrial waste, particularly FABA waste averaging 8,319 tons per month from power plants, and plastic waste from household and industrial activities totaling 414,580 tons of waste per year, or 1,135.84 tons per day, while its large-scale utilization remains minimal. The objective of this community empowerment program is to optimize the utilization of FABA by UBP BSLA in collaboration with Padarincang Village and acquire the capability to produce paving blocks on a large scale, which will generate economic value for the community of Padarincang. Community empowerment is carried out in three stages. These are the initial stage, the core stage, and the final stage. The process of community empowerment begins with conducting observations and surveys at the service location, completing administrative procedures, and designing service activities. In the core stage, service activities focus on providing assistance in the innovation of paving blocks. The final stage involves evaluating activities and compiling a final report. The community of Padarincang Village is the target of this community service initiative. The results of the activities indicate that knowledge and skills in the production of innovative paving blocks have improved.