Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Gambaran Kualitas Kehidupan Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap RSUD Ajibarang Purnomo, Safik Setya; Sumarni, Tri; Kurniawan, Wasis Eko
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 22 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14591002

Abstract

The most health workers in hospitals are nurses who have important responsibilities in providing health services. In addition to the dominant number of nurses (50% - 60% of the entire workforce), nurses provide services 24 hours a day, for 7 days and have contact with patients. In addition, nurses are also human beings who do not escape the workload both in the institution where they work and in the family or in the community, which indirectly requires control and suitability in their lives. The quality of nurses' work life is the perception or assessment of nurses regarding all dimensions that affect the quality of their work life and are related to their experiences at work and in order to achieve goals. Quantitative descriptive research design with a cross sectional approach. The sample in this study were 67 respondents using simple random sampling technique. Data analysis with univariate analysis. The results showed that the majority of respondents aged 26-35 years with a good quality of work life as many as 30 respondents (44.8%), on the characteristics of gender the majority of respondents were female with a good quality of work life as many as 36 respondents (53.7%), on the characteristics of education the majority of respondents graduated from D3 with a good quality of work life as many as 29 respondents (43.3%), on the characteristics of the working period the majority of respondents with a working period ≥ 5 years with a good quality of work life as many as 33 respondents (49.3%).
UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PENANGANAN EPISTAKSIS PADA KELUARGA DENGAN USIA SEKOLAH Nandiansah, Arif; Kurniawan, Wasis Eko
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.42371

Abstract

Epistaksis (mimisan) merupakan kondisi perdarahan melalui rongga hidung yang umum terjadi pada populasi anak-anak. Meskipun jarang mengancam jiwa, kondisi ini sering menimbulkan kecemasan signifikan pada keluarga karena ketidaktahuan mengenai penanganan yang tepat. Penelitian ini bertujuan meningkatkan literasi kesehatan keluarga tentang manajemen epistaksis pada anak usia sekolah melalui intervensi edukasi terstruktur dan demonstrasi teknik non-farmakologis. Metode yang diimplementasikan adalah studi kasus deskriptif dengan pendekatan proses keperawatan sistematis meliputi pengkajian komprehensif, perumusan diagnosis, perencanaan intervensi, implementasi tindakan, dan evaluasi hasil. Penelitian dilaksanakan di Desa Purbayasa RT 01 RW 03 selama bulan Oktober 2024 dengan subjek keluarga Tn. K yang memiliki anak laki-laki berusia 11 tahun (An. R) dengan riwayat epistaksis berulang. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terstruktur, observasi langsung, dan pengukuran pengetahuan pre-post intervensi. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan pada pemahaman keluarga mengenai etiologi, faktor risiko, dan penanganan awal epistaksis setelah mendapatkan edukasi dan demonstrasi teknik cuping hidung. Keterampilan keluarga dalam menerapkan teknik penekanan cuping hidung meningkat dari 70% menjadi 90% akurasi. Terdapat inisiasi modifikasi pola nutrisi dan hidrasi meskipun implementasi perubahan gaya hidup masih memerlukan dukungan berkelanjutan. Kesimpulan penelitian menekankan efektivitas pendekatan edukasi berbasis keluarga dalam meningkatkan kapasitas penanganan epistaksis, mengurangi kecemasan, dan mencegah komplikasi pada anak usia sekolah dengan riwayat mimisan berulang.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN LANSIA HIPERTENSI DI PUSKESMAS KEMBARAN 1 BANYUMAS Fuddin, Mokhamad Ari; Maryoto, Madyo; Kurniawan, Wasis Eko
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.43905

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan kunjungan lansia penderita hipertensi dalam program Prolanis di Puskesmas Kembaran 1 Banyumas. Prevalensi hipertensi pada lansia di Kabupaten Banyumas mencapai 68%, mengindikasikan hampir 7 dari 10 lansia berisiko mengalami komplikasi serius jika tidak mendapatkan pengelolaan yang adekuat. Masalah kepatuhan dalam mengikuti program kesehatan masih menjadi tantangan, dengan rata-rata kepatuhan di Indonesia hanya mencapai 65%. Penelitian menggunakan desain deskriptif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel terdiri dari 41 lansia hipertensi peserta Prolanis yang dipilih melalui simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dukungan keluarga dan dokumen registrasi kehadiran Prolanis selama periode Oktober 2023 hingga September 2024. Analisis data menggunakan uji Spearman Rank Correlation. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berusia 60-74 tahun (73,2%), berjenis kelamin perempuan (85,4%), dan berpendidikan SD (85,4%). Sebanyak 90,2% lansia mendapatkan dukungan keluarga baik dan 92,7% lansia patuh mengikuti Prolanis (≥8 kali/tahun). Terdapat hubungan signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan kunjungan lansia hipertensi (p=0,001). Dukungan keluarga holistik yang mencakup aspek emosional, instrumental, dan informasional terbukti meningkatkan kepatuhan hingga 3 kali lipat, menurunkan risiko komplikasi kardiovaskular (stroke 42%, serangan jantung 37%), meningkatkan kualitas hidup lansia, dan menurunkan angka rawat inap sebesar 47%. Disarankan untuk mengembangkan strategi penguatan dukungan keluarga melalui edukasi terstruktur, integrasi keluarga dalam program Prolanis, dan pengembangan model keberlanjutan dukungan berbasis komunitas dan teknologi.
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN INTEGRITAS KULIT PADA LANSIA PENDERITA DIABETES DI RUANG SANKAI RS NISHIHARA KEIAIEN JEPANG Bahari, Egin Wahyu Septiawan; Kurniawan, Wasis Eko; Maryoto, Madyo
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 16 No 1 (2025): MARET
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v16i1.2598

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a heterogeneous group of disorders characterised by elevated blood glucose levels or hyperglycaemia. Diabetes can cause ulcers, especially on the feet. Diabetic ulcers are open wounds that often occur in people with diabetes due to nerve and blood vessel damage caused by uncontrolled high blood sugar levels. These wounds can cause infection and, if left untreated, can lead to amputation. Wound ulcer treatment with NaCl (sodium chloride) or saline is a commonly used procedure to clean and keep the wound moist. NaCl 0.9% (intravenous fluid) is considered safe and effective because its composition is similar to blood plasma, so it does not cause irritation or allergic reactions. The design used in this case study research is descriptive research. The study in this research is a way to describe the application of nursing care in the elderly with skin integrity (back abscess) in the Sankai Room of RS Keiaien Okinawa Japan including assessment, diagnosis, intervention, implementation, and evaluation carried out on 11-13 June 2023. The subject of this case study is patient Mrs S with a medical diagnosis of DM in the Nikai room of Nishihara Keiaien Okinawa Hospital, Japan. The author conducted this research by interviewing and observing the case study subject to find information to compile a report conducted for 3x24 hours. The results of the final evaluation of the implementation of back abscess treatment with wound cleansing with NaCl 0.9% and the results of skin/tissue integrity disorders improved. Characterised by clients saying pain but has decreased, the wound looks dry, no need for dressings.
Penerapan Hidroterapi untuk Menurunkan Tekanan Darah pada Lansia dengan Hipertensi Susanti, Yunita Dwi; Ulfah, Mariah; Kurniawan, Wasis Eko
Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 5 (2025): Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/kolaborasi.v5i5.634

Abstract

Introduction: Hypertension is a condition of systolic blood pressure >140 mmHg and diastolic blood pressure >90 mmHg that often affects the elderly. One way to overcome this is with hydrotherapy by soaking the feet in warm water. Objective: The aim of this community service is to increase the knowledge and abilities of elderly people with hypertension, while also helping to lower their blood pressure. Method: The community service activity was conducted at Posbindu Lestari Husada 2, Purwareja Village, in May 2025 using lecture and demonstration methods with PowerPoint and leaflet media. Participants were hypertensive older adults aged ≥45 years who met the inclusion criteria. The instruments included a knowledge questionnaire, a self-monitoring sheet for hydrotherapy practice, and a blood pressure measuring device. Data were analyzed descriptively and tested using the Wilcoxon Signed Rank Test to determine differences in knowledge before and after the education. Result: The results of this activity showed changes in knowledge and blood pressure after two meetings seven days apart. with the proportion of participants with adequate knowledge increasing from 9 individuals (31.0%) to 24 individuals (82.8%), and a reduction in the number of participants with severe hypertension from 4 individuals (13.8%) to 0 individuals (0.0%), with an average systolic blood pressure of 14 and diastolic blood pressure of 5.65. Conclusion: The use of hydrotherapy has been proven effective in lowering blood pressure in patients with hypertension.
Edukasi Pemberian Kompres Jahe pada Lansia dengan Nyeri Sendi karena Asam Urat Ramadanti, Sahra; Maryoto, Madyo; Kurniawan, Wasis Eko
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 4 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Juli 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i4.7165

Abstract

Lansia merupakan seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas semakin meningkatnya usia fisik semakin sensitive mengalami masalah kesehatan salah satu nya asam urat. Penyakit asam urat merupakan penyakit yang ditimbulkan oleh penumpukan kristal pada persendian. Ditandai dengan sendi yang tertekan, terasa nyeri dan kemerahan pada daerah tertentu. Penanganan asam urat bisa dilakukan secara farmakologis dan non farmakologis. Teknik non farmakologi yaitu dengan kompres jahe. Kompres jahe bermanfaat untuk menurunkan nyeri sendi dimana jahe mempunyai sifat hangat dan aromatic seperti oleoresin seperti zingeron, gingerol dan shogoal. Hasil tingkat skala nyeri sebelum kompres jahe hari ke-1 sebagian besar lansia mengalami nyeri berat 6 (86%) dan setelah kompres jahe seluruh responden (100%) nyeri ringan. Hasil tingkat skala nyeri sebelum kompres jahe hari ke-2 mayoritas lansia mengalami nyeri sedang 4 (57%) dan setelah kompres jahe sebagian besar mengalami nyeri ringan 5 (71%). Hasil tingkat skala nyeri sebelum kompres jahe pada hari ke-3 semua lansia (100%) pada kategori nyeri sedang dan setelah kompres tidak merasakan nyeri 4 (57%). Dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat, seperti memberikan skala nyeri dan kompres jahe kepada orang lanjut usia untuk membantu meredakan ketidaknyamanan akibat asam urat secara efisien.
Hubungan Work Engagement Dengan Burnout Pada Perawat Di Rumah Sakit Islam Purwokerto Effrilia, Frinanda; Kurniawan, Wasis Eko; Susanti, Indri Heri
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 11 No 9.C (2025): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Burnout merupakan kondisi kelelahan fisik dan psikologis. Faktor penyebab burnout yaitu berkaitan dengan ketidaksesuaian antara usaha dan hasil. Salah satu cara untuk mengidentifikasi masalah di tempat kerja adalah dengan melihat keterlibatan kerja seseorang dengan suatu pekerjaannya. Keterlibatan kerja (work engagement) adalah mereka yang terlibat dalam suatu pekerjaan dan mempunyai semangat tinggi dalam hal yang berkaitan dengan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Work engagement dengan Burnout pada perawat di Rumah Sakit Islam Purwokerto. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan total sampling, jumlah sampel sebanyak 53 responden. Pengambilan data menggunakan kuesioner burnout yaitu Maslach Burnout Inventory (MBI) dan work engagement yaitu Utrecht Work Engagement (UWES). Teknik analisis data menggunakan Uji Koefisien Korelasi Spearmen Rank. Hasil analisis univariat usia 20-30 sebanyak 35 responden (66%), jenis kelamin mayoritas perempuan 45 responden (84,9%), tingkat pendidikan mayoritas D-III yaitu 45 responden (84,9%), masa kerja 1-5 tahun sebanyak 32 responden (60,4%), work engagement perawat kategori sedang yaitu 38 responden (71.7%), dan tingkat burnout kategori ringan sebanyak 33 responden (62,3%). Analisis bivariat Uji Koefisien Kolerasi Spearmen Rank hasil p value sebesar 0,002 < 0,05 artinya hipotesis diterima yang berarti ada hubungan work engagement dengan burnout memiliki nilai -0,409 menunjukkan korelasi negative dengan kekuatan sedang yang semakin tinggi work engagement maka semakin ringan tingkat burnout perawat.
Hubungan Gaya Hidup Dengan Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Pasien Diabetes Mellitus Peserta Prolanis Di Puskesmas Wanadadi I Menanda, Hesti Lutifah; Kurniawan, Wasis Eko; Apriliyani, Ita
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 11 No 9.C (2025): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gaya hidup merupakan cara seseorang menggambarkan kehidupan mereka (aktivitas), yang mencakup makanan, pekerjaan, hobi, olahraga, dan aktivitas sosial, yang berasal dari pengalaman pribadi ataupun masalah sosial. Menurut perkiraan jumlah orang dengan diabetes melitus di Banjarnegara pada tahun 2019, ada sekitar 13.763 orang yang menerima perawatan kesehatan standar, sedangkan hanya 12.526 (91,01%) belum mencapai standar yang ditetapkan di SPM yaitu 100%,. Kadar Glukosa darah merupakan jumlah glukosa yang ada di dalam darah. Glukosa berasal dari makanan yang kita makan yang terurai dan disimpan dalam tubuh. Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit menahun yang ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gaya hidup dengan kadar glukosa darah sewaktu pada pasien Diabetes Mellitus peserta prolanis di Puskesmas Wanadadi I. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan total sampling, jumlah sampel 44 responden. Pengambilan data menggunakan kuesioner gaya hidup. Teknik analisis data menggunakan Uji Chi Square. Hasil analisis univariat jenis kelamin perempuan sebanyak 38 responden (86.4%), dan sebagian besar tidak bekerja sebanyak 12 responden (27,3%) dan mayoritas berada pada usia > 60 tahun sebanyak 27 respoden (61.4%) gaya hidup dalam kategori tinggi sebanyak 32 responden (72,7%), Gula Darah dalam kategori Diabetes sebanyak 27 responden (61,4%). Analisis bivariat Uji Chi Square dengan nilai p = 0.002. Berdasarkan nilai tersebut karena nilai p < 0.05 dapat diambil kesimpulan bahwa “Ada Hubungan Gaya Hidup Dengan Kadar Gula Darah”.
Asuhan Keperawatan Gangguan Memori Pada Tn. I Dengan Demensia Menggunakan Terapi Bermain Puzzle Di Panti Wredha Nishihara Keiaen Ferdian, Fadli Reka; Kurniawan, Wasis Eko; Maryoto, Madyo
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 11 No 9.D (2025): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Memasuki usia tua berarti mengalami beberapa kemunduran diantaranya terjadi degenerasi sel organ, salah satunya terjadi degenerasi pada otak yang dapat mengakibatkan gangguan kognitif (proses fikir) sehingga berdampak dalam kehidupan sehari-hari. Gangguan kognitif pada lansia ini bisa menyebabkan demensia. Demensia merupakan suatu gangguan fungsi daya ingat yang terjadi perlahan-lahan, serta dapat mengganggu kinerja dan aktivitas kehidupan sehari-hari. Salah satu terapi non farmakologi untuk klien demensia adalah dengan menggunakan terapi puzzle. Terapi puzzle adalah suatu gambar yang dibagi menjadi potongan-potongan gambar yang bertujuan untuk mengasah daya pikir. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi asuhan keperawatan Gangguan Memori Pada Tn. I Dengan Demensia Menggunakan Terapi Puzzle Di Panti Wredha Nishihara Keiaen. Metode penelitian ini adalah studi kasus. Subjek dalam studi kasus ini yakni klien dengan demensia di Panti Wredha Nishihara Keiaen. Instrumen pada penelitian ini yaitu format asuhan keperawatan. Waktu pengambilan data dilakukan selama 3 hari yaitu pada tanggal 20-22 Agustus 2024. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu wawancara, pemeriksaan fisik, dokumentasi dan observasi. Pada hari pertama respon pasien belum ada peningkatan. Pada implementasi hari kedua respon dari belum menunjukkan adanya peningkatan memori. Selanjutnya pada hari ketiga respon dari tindakan yang diberikan menunjukkan perubahan seperti klien mengatakan tau tanggal dan hari ini, sudah tidak lupa usianya sekarang dan mampu mengatakan mengingat dengan hal-hal yang baru saja dilakukan serta respon obyektif tampak tidak bingung dan mampu menjawab pertanyaan perawat serta skor MMSE meningkat menjadi 28 (kemampuan kognitif normal) dari yang sebelumnya skor 19 (gangguan kognitif ringan).
Hubungan Intensitas Bermain Game Online Dengan Kecerdasan Emosional Pada Remaja Di SMP Negeri 1 Padamara Yuliani, Erfina Dwi; Sundari, Ririn Isma; Kurniawan, Wasis Eko
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 11 No 10.A (2025): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Intensitas bermain merupakan banyaknya jam (rata-rata) dalam bermain game online perhari. Kecerdasan emosional merupakan kemampuan seseorang dalam mengelola emosi diri sendiri dan orang lain sehingga dapat mengekspresikannya dengan tepat dan efektif. Remaja adalah masa transisi perkembangan dari anak-anak menuju dewasa dimana individu mulai mencari identitas diri dan kebebasan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara intensitas bermain game online dengan kecerdasan emosional pada remaja di SMP Negeri 1 Padamara. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode survei analisis dengan desain cross-sectional. Sampel terdiri dari 79 responden kelas IX dipilih menggunakan tiga teknik yaitu non-probability sampling purposive sampling, proportionate stratified sampling dan simpel random sampling. Instrumen penelitian meliputi lembar observasi intensitas bermain game online dan kuesioner kecerdasan emosional berdasarkan 30 item pertanyaan. Analisis data menggunakan Uji Koefisien Korelasi Spearman Rank. Hasil Uji Koefisien Korelasi Spearman Rank, menunjukkan adanya hubungan signifikan dengan (p-value 0,000 < 0,05) dan koefisien korelasi -0,607. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat korelasi negatif antara intensitas bermain game online dengan kecerdasan emosional remaja. Semakin ringan intensitas bermain game online, semakin tinggi kecerdasan emosional remaja, dan sebaliknya.