Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Hubungan Manajemen Konflik Dengan Kinerja Perawat Di Rumah Sakit Islam Purwokerto Nursyam, Fuad Afif; Kurniawan, Wasis Eko; Susanti, Indri Heri
Jurnal Medika Malahayati Vol 9, No 3 (2025): Volume 9 Nomor 3
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v9i3.20052

Abstract

Konflik di semua lingkup di organisasi merupakan sebuah suatu hal yang wajar terjadi dan dapat menghambat suatu pekerjaan. Perawat merupakan tenaga kesehatan yang paling sering memberikan jasa pelayanan di rumah sakit. Konfik di dalam pelayanan kesehatan menjadi tantangan yang tidak dapat dihindari lagi dalam hubungan kerja perawat dan anggota tim layanan kesehatan lainnya. Konflik dalam sebuah pelayanan kesehatan dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan manajemen konflik dengan kinerja perawat pada Rumah Sakit Islam Purwokerto. Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian 54 perawat yang diambil menggunakan total sampling. Analisis data menggunakan uji Pearson. Hasil penelitian adanya hubungan yang signifikan antara manajemen konflik terhadap kinerja perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Islam Purwokerto dengan p-value 0,048 < 0,05 dan nilai koefisien korelasi 0,271 yang artinya kategori hubungan lemah. Angka koefisien korelasi diatas bernilai positif, sehingga semakin baik konflik management maka kinerja perawat semakin tinggi. Kesimpulan penelitian ini ada hubungan antara manajemen konflik dengan kinerja perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Islam Purwokerto. 
Hubungan Lingkungan Kerja Dengan Stres Kerja Pada Perawat Di Ruang Rawat Inap Rsud Dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Nuriyah, Adinda Salma; Sumarni, Tri; Kurniawan, Wasis Eko
JINTAN: Jurnal Ilmu Keperawatan Vol. 5 No. 2 (2025): Edisi Juli 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jintan.v5i2.1495

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara lingkungan kerja dengan stres kerja pada perawat di ruang rawat inap RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross-sectional, penelitian ini melibatkan 105 perawat yang dipilih dengan teknik proportionate stratified random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner nurse work environment dan nursing stress scale, kemudian dianalisis menggunakan uji spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan ada 73 responden 69,5% perawat merasa lingkungan kerja baik dan 32 responden 30,5% merasakan lingkungan kerja kurang baik. Dari sisi stres kerja, mayoritas perawat merasakan stres kerja rendah sebanyak 70 responden 66,7% dan stres kerja sedang sebanyak 35 responden (33,3%). Analisa statistik menunjukkan adanya hubungan signifikan antara lingkungan kerja dengan stres kerja (0,004<0,05). Faktor lingkungan kerja yang paling mendukung adalah hubungan kerja antara dokter dan perawat, yang mencerminkan komunikasi efektif dan kolaborasi yang baik. Sedangkan, faktor stres kerja tertinggi berasal dari lingkungan kerja fisik (beban kerja) seperti kerusakan alat, tugas administratif yang tidak berhubungan dengan keperawatan, serta kurangnya jumlah staf. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan lingkungan kerja dengan stres kerja pada perawat, dimana lingkungan kerja yang baik dapat menurunkan stres kerja pada perawat.
Implementasi Guided Imagery terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan pada Pasien Pre Operasi dengan Spinal Anestesi Yunitasari, Dini; Novitasari, Dwi; Kurniawan, Wasis Eko
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 5 No 6 (2025): JAMSI - November 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.2137

Abstract

Pembedahan adalah prosedur medis yang dapat membahayakan Kesehatan fisik dan mental individu, sehingga sering kali menimbulkan ketakutan bagi pasien, terutama saat akan menjalani operasi dengan anestesi spinal. Salah satunya pendekatan non-farmakologi yang terbukti efektif untuk mengurangi kecemasan adalah imajinasi terbimbing, yaitu teknik relaksasi yang mengarahkan pikiran pada hal-hal menyenangkan. Tujuan PkM adalah menerapkan terapi imajinasi terbimbing untuk meredahkan kecemasan pada pasien yang akan menjalani operasi dengan anestesi spinal. Metode yang diterapkan dalam pengabdian kepada masyarakat adalah memberikan impementasi guided imagery untuk menurunkan tingkat kecemasan pre operasi pada pasien spinal anestesi dengan menggunakan alat ukur APAIS. Hasil: kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini sebelum dilakukan impementasi guided imagery terdapat kecemasan ringan sebanyak 5 peserta (16,7%) kecemasan sedang sebanyak 25 peserta (83,3%). Sesudah dilakukan implementasi guided imagery mayoritas peserta dalam kecemasan ringan berjumlah 26 peserta (86,7%) kecemasan sedang berjumlah 3 peserta (10,0%) dan peserta yang tidak ada kecemasan 1 (3,3%). Terapi guided imagery dapat diaplikasikan pada peserta pre operasi dengan spinal anestesi yang mengalami kecemasan.
Asuhan Keperawatan Gerontik Gangguan Mobilitas Fisik dengan Stroke Non Hemoragik di Puskesmas Sumbang 1 Dwijayanti, Elisia; Maryoto, Madyo; Kurniawan, Wasis Eko
Journal of Management Nursing Vol. 2 No. 3 (2023): Journal of Management Nursing
Publisher : Scipro Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53801/jmn.v2i3.105

Abstract

Latar Belakang: Stroke yaitu gangguan suplai darah ke otak dan biasanya gangguan suplai darah keotak ini akibat pecahnya atau tersumbatnya pembuluh darah otak oleh gumpalan darah. Masalah keperawatan yang sering ditemukan seperti gangguan mobilitas yaitu keterbatasan dalam gerak fisik atau lebih ekstremitas secara mandiri, biasanya meyebabkan kelemahan atau kelumpuhan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa asuhan keperawatan pada pasien stroke non hemoragik yang mengalami gangguan mobilitas fisik. Metode: Penelitian ini dirancang dengan metode deskriptif kualitatif berbentuk studi kasus. Asuhan keperawatan diberikan kepada Tn. M selama 3 hari. Teknik pengumpulan data diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan pasien mengalami gangguan mobilitas fisik dimana hasil pemeriksaan menunjukan Pasien mengatakan kaki dan tangan sebelah kanan lemah dan susah digerakan, kaki dan tangan terasa kaku dan kebas, pasien juga mengeluhkan pusing. Kekuatan otot ekstremitas kanan atas 4 kiri atas 4, kekuatan otot ekstremitas kanan bawah 3 kiri kiri bawah 3, rentan gerak pasien terbatas. Dari hasil pengkajian katz indeks menunjukan skor 7 yaitu pasien memiliki tingkat ketergantungan. Dari hasil pemeriksaan diatas diagnosa medis pasien mengalami gangguan mobilitas fisik. Kekuatan otot pasien mengalami perbaikan setelah dilakukan tindakan ROM. Kesimpulan: Berdasarkan data yang didapat, pasien mengalami gangguan mobilitas fisik. Peneliti memberikan terapi ROM dan terbukti efektif dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mobilitas fisik pada pasien stroke non hemoragik ditunjukkan dengan adanya peningkatan kekuatan otot pada hari ke-3 setelah pemberian terapi ROM. Sehingga hasil evaluasi asuhan keperawatan selama 3 hari pada pasien stroke non hemoragik dengan gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot dapat teratasi.
Edukasi Terapi Benson untuk Mengurangi Tingkat Stres Kerja pada Karyawati di Pabrik Soun Scorpio Desa Karangsoka Kabupaten Banyumas Tammami, Zakiatu; Sumarni, Tri; Kurniawan, Wasis Eko
JURNAL RISET RUMPUN ILMU KEDOKTERAN Vol. 4 No. 3 (2025): Desember : Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrike.v4i3.6695

Abstract

Stress can be defined as a condition of tension that affects various aspects of a person’s life. Work-related stress may be caused by several factors, such as excessive workload, tight deadlines, conflicts with colleagues, or uncertainty in the workplace. One method that can be applied to manage stress is the Benson Relaxation Technique. The Benson Technique is a relaxation method that helps relieve bodily tension, with the expectation of improving sleep quality and preparing individuals to achieve a deeper connection with the Creator or spiritual being. This community service activity aimed to provide education regarding the Benson Relaxation Technique to reduce work-related stress among female workers at Soun Scorpio Factory in Karangsoka Village. The methods used in this activity included measuring stress levels using a work stress instrument, assessing knowledge levels through pre-test and post-test questionnaires, and conducting evaluations using observation sheets. The activity involved 25 female workers at Soun Scorpio Factory who received education on the Benson Technique, delivered in two sessions. The evaluation results showed that 84% of the participants were in the moderate stress category, and 16% were in the low-stress category. Knowledge evaluation results indicated that 16 participants (64%) had good knowledge, while 9 participants (36%) had sufficient knowledge. After the intervention, all respondents (100%) showed a reduction in stress levels to the low-stress category. Thus, the Benson Relaxation Technique can serve as an effective approach to reducing work-related stress among female workers and improving their mental well-being.