Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Hubungan Manajemen Konflik Dengan Kinerja Perawat Di Rumah Sakit Islam Purwokerto Nursyam, Fuad Afif; Kurniawan, Wasis Eko; Susanti, Indri Heri
Jurnal Medika Malahayati Vol 9, No 3 (2025): Volume 9 Nomor 3
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v9i3.20052

Abstract

Konflik di semua lingkup di organisasi merupakan sebuah suatu hal yang wajar terjadi dan dapat menghambat suatu pekerjaan. Perawat merupakan tenaga kesehatan yang paling sering memberikan jasa pelayanan di rumah sakit. Konfik di dalam pelayanan kesehatan menjadi tantangan yang tidak dapat dihindari lagi dalam hubungan kerja perawat dan anggota tim layanan kesehatan lainnya. Konflik dalam sebuah pelayanan kesehatan dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan manajemen konflik dengan kinerja perawat pada Rumah Sakit Islam Purwokerto. Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian 54 perawat yang diambil menggunakan total sampling. Analisis data menggunakan uji Pearson. Hasil penelitian adanya hubungan yang signifikan antara manajemen konflik terhadap kinerja perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Islam Purwokerto dengan p-value 0,048 < 0,05 dan nilai koefisien korelasi 0,271 yang artinya kategori hubungan lemah. Angka koefisien korelasi diatas bernilai positif, sehingga semakin baik konflik management maka kinerja perawat semakin tinggi. Kesimpulan penelitian ini ada hubungan antara manajemen konflik dengan kinerja perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Islam Purwokerto. 
Hubungan Lingkungan Kerja Dengan Stres Kerja Pada Perawat Di Ruang Rawat Inap Rsud Dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Nuriyah, Adinda Salma; Sumarni, Tri; Kurniawan, Wasis Eko
JINTAN: Jurnal Ilmu Keperawatan Vol. 5 No. 2 (2025): Edisi Juli 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jintan.v5i2.1495

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara lingkungan kerja dengan stres kerja pada perawat di ruang rawat inap RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross-sectional, penelitian ini melibatkan 105 perawat yang dipilih dengan teknik proportionate stratified random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner nurse work environment dan nursing stress scale, kemudian dianalisis menggunakan uji spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan ada 73 responden 69,5% perawat merasa lingkungan kerja baik dan 32 responden 30,5% merasakan lingkungan kerja kurang baik. Dari sisi stres kerja, mayoritas perawat merasakan stres kerja rendah sebanyak 70 responden 66,7% dan stres kerja sedang sebanyak 35 responden (33,3%). Analisa statistik menunjukkan adanya hubungan signifikan antara lingkungan kerja dengan stres kerja (0,004<0,05). Faktor lingkungan kerja yang paling mendukung adalah hubungan kerja antara dokter dan perawat, yang mencerminkan komunikasi efektif dan kolaborasi yang baik. Sedangkan, faktor stres kerja tertinggi berasal dari lingkungan kerja fisik (beban kerja) seperti kerusakan alat, tugas administratif yang tidak berhubungan dengan keperawatan, serta kurangnya jumlah staf. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan lingkungan kerja dengan stres kerja pada perawat, dimana lingkungan kerja yang baik dapat menurunkan stres kerja pada perawat.
Implementasi Guided Imagery terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan pada Pasien Pre Operasi dengan Spinal Anestesi Yunitasari, Dini; Novitasari, Dwi; Kurniawan, Wasis Eko
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 5 No 6 (2025): JAMSI - November 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.2137

Abstract

Pembedahan adalah prosedur medis yang dapat membahayakan Kesehatan fisik dan mental individu, sehingga sering kali menimbulkan ketakutan bagi pasien, terutama saat akan menjalani operasi dengan anestesi spinal. Salah satunya pendekatan non-farmakologi yang terbukti efektif untuk mengurangi kecemasan adalah imajinasi terbimbing, yaitu teknik relaksasi yang mengarahkan pikiran pada hal-hal menyenangkan. Tujuan PkM adalah menerapkan terapi imajinasi terbimbing untuk meredahkan kecemasan pada pasien yang akan menjalani operasi dengan anestesi spinal. Metode yang diterapkan dalam pengabdian kepada masyarakat adalah memberikan impementasi guided imagery untuk menurunkan tingkat kecemasan pre operasi pada pasien spinal anestesi dengan menggunakan alat ukur APAIS. Hasil: kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini sebelum dilakukan impementasi guided imagery terdapat kecemasan ringan sebanyak 5 peserta (16,7%) kecemasan sedang sebanyak 25 peserta (83,3%). Sesudah dilakukan implementasi guided imagery mayoritas peserta dalam kecemasan ringan berjumlah 26 peserta (86,7%) kecemasan sedang berjumlah 3 peserta (10,0%) dan peserta yang tidak ada kecemasan 1 (3,3%). Terapi guided imagery dapat diaplikasikan pada peserta pre operasi dengan spinal anestesi yang mengalami kecemasan.
Asuhan Keperawatan Gerontik Gangguan Mobilitas Fisik dengan Stroke Non Hemoragik di Puskesmas Sumbang 1 Dwijayanti, Elisia; Maryoto, Madyo; Kurniawan, Wasis Eko
Journal of Management Nursing Vol. 2 No. 3 (2023): Journal of Management Nursing
Publisher : Scipro Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53801/jmn.v2i3.105

Abstract

Latar Belakang: Stroke yaitu gangguan suplai darah ke otak dan biasanya gangguan suplai darah keotak ini akibat pecahnya atau tersumbatnya pembuluh darah otak oleh gumpalan darah. Masalah keperawatan yang sering ditemukan seperti gangguan mobilitas yaitu keterbatasan dalam gerak fisik atau lebih ekstremitas secara mandiri, biasanya meyebabkan kelemahan atau kelumpuhan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa asuhan keperawatan pada pasien stroke non hemoragik yang mengalami gangguan mobilitas fisik. Metode: Penelitian ini dirancang dengan metode deskriptif kualitatif berbentuk studi kasus. Asuhan keperawatan diberikan kepada Tn. M selama 3 hari. Teknik pengumpulan data diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan pasien mengalami gangguan mobilitas fisik dimana hasil pemeriksaan menunjukan Pasien mengatakan kaki dan tangan sebelah kanan lemah dan susah digerakan, kaki dan tangan terasa kaku dan kebas, pasien juga mengeluhkan pusing. Kekuatan otot ekstremitas kanan atas 4 kiri atas 4, kekuatan otot ekstremitas kanan bawah 3 kiri kiri bawah 3, rentan gerak pasien terbatas. Dari hasil pengkajian katz indeks menunjukan skor 7 yaitu pasien memiliki tingkat ketergantungan. Dari hasil pemeriksaan diatas diagnosa medis pasien mengalami gangguan mobilitas fisik. Kekuatan otot pasien mengalami perbaikan setelah dilakukan tindakan ROM. Kesimpulan: Berdasarkan data yang didapat, pasien mengalami gangguan mobilitas fisik. Peneliti memberikan terapi ROM dan terbukti efektif dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mobilitas fisik pada pasien stroke non hemoragik ditunjukkan dengan adanya peningkatan kekuatan otot pada hari ke-3 setelah pemberian terapi ROM. Sehingga hasil evaluasi asuhan keperawatan selama 3 hari pada pasien stroke non hemoragik dengan gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot dapat teratasi.
Edukasi Terapi Benson untuk Mengurangi Tingkat Stres Kerja pada Karyawati di Pabrik Soun Scorpio Desa Karangsoka Kabupaten Banyumas Tammami, Zakiatu; Sumarni, Tri; Kurniawan, Wasis Eko
JURNAL RISET RUMPUN ILMU KEDOKTERAN Vol. 4 No. 3 (2025): Desember : Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrike.v4i3.6695

Abstract

Stress can be defined as a condition of tension that affects various aspects of a person’s life. Work-related stress may be caused by several factors, such as excessive workload, tight deadlines, conflicts with colleagues, or uncertainty in the workplace. One method that can be applied to manage stress is the Benson Relaxation Technique. The Benson Technique is a relaxation method that helps relieve bodily tension, with the expectation of improving sleep quality and preparing individuals to achieve a deeper connection with the Creator or spiritual being. This community service activity aimed to provide education regarding the Benson Relaxation Technique to reduce work-related stress among female workers at Soun Scorpio Factory in Karangsoka Village. The methods used in this activity included measuring stress levels using a work stress instrument, assessing knowledge levels through pre-test and post-test questionnaires, and conducting evaluations using observation sheets. The activity involved 25 female workers at Soun Scorpio Factory who received education on the Benson Technique, delivered in two sessions. The evaluation results showed that 84% of the participants were in the moderate stress category, and 16% were in the low-stress category. Knowledge evaluation results indicated that 16 participants (64%) had good knowledge, while 9 participants (36%) had sufficient knowledge. After the intervention, all respondents (100%) showed a reduction in stress levels to the low-stress category. Thus, the Benson Relaxation Technique can serve as an effective approach to reducing work-related stress among female workers and improving their mental well-being.
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PERAWAT RAWAT INAP RUMAH SAKIT SIAGA MEDIKA PURBALINGGA Mudayana, Nico; Sumarni, Tri; Kurniawan, Wasis Eko
SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah Vol. 2 No. 10 (2025): SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah, Oktober 2025
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/sinergi.v2i10.1895

Abstract

This study aims to analyze the correlation between workload and job stress among inpatient ward nurses at RSU Siaga Medika Purbalingga. Using a quantitative approach with a cross-sectional design, the research involved 98 respondents selected through total sampling. Data collection employed validated instruments for workload and job stress, while data analysis used univariate and bivariate tests with Chi-Square. The results showed that 37.8% of nurses experienced moderate workload, 30.6% heavy workload, and 31.6% light workload. Regarding job stress, 40.8% were in the moderate category, 30.6% in the high category, and 28.6% in the low category. The Chi-Square test indicated a significant correlation between workload and job stress (p = 0.000 < 0.05). It can be concluded that workload is closely associated with the stress level of nurses. Hospitals should develop workload management strategies and stress-prevention programs to improve nurses’ well-being and service quality.
Pengaruh Rebusan Daun Sirsak terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi Kurniawan, Wasis Eko; Dianto, Wahyu
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 5 (2024): Oktober 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i5.2736

Abstract

Di masyarakat, hipertensi merupakan penyakit yang jarang dapat dikendalikan; Salah satu penyakit tidak menular yang sering disebut sebagai “silent killer” adalah hipertensi. Dalam penelitian ini, rebusan daun sirsak dan daun sirih dimanfaatkan sebagai teknik terapi untuk menurunkan tekanan darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh perebusan daun sirih terhadap tekanan darah. Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian non-equivalent control group dan bersifat quasi eksperimen. 20 sampel digunakan sebagai ukuran sampel. Total Sampling adalah pendekatan pendapatan sampel kemudian hasil penelitian di lakukan uji bivariat dengan menggunakan uji Wilcoxon. Tekanan darah sistolik pada pemeriksaan ini memiliki nilai ρ sistolik sebesar 0,005, kurang dari 0,05, baik sebelum maupun sesudah partisipan diberikan daun sirsak matang. Sementara itu, nilai ρ sebesar 0,000, kurang dari 0,05, ditemukan pada tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah pemberian rebusan daun sirsak. Ketika pasien hipertensi lanjut usia diberi rebusan daun sirsak, tekanan darahnya menurun secara signifikan sebelum dan sesudahnya. Rebusan daun sirsak ternyata mempunyai beberapa efek dalam menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi lanjut usia.
Pengaruh Terapi Relaksasi Otot Progresif terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia dengan Hipertensi Khasanah, Muftikhatul; Murfisari, Rahayu; Darmawan, Wisnu Dwi; Kurniawan, Wasis Eko
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 5 (2024): Oktober 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i5.3114

Abstract

Hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi pada lansia. Upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi yaitu menstabilkan tekanan darah salah satunya dengan terapi relaksasi otot progresif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tindakan terapi relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan kriteria inklusi meliputi lansia dengan hipertensi, lansia yang tidak sedang mengkonsumsi obat dan lansia yang bersedia menjadi pasien kelolaan terdiri 1 responden. Penelitian dilakukan di Desa Pandansari Kecamatan Ajibaran pada bulan Oktober 2023. Peneliti menggunakan proses asuhan keperawatan mulai dari tahap pengkajian hingga evaluasi. Hasil penelitian menunjukan terjadi penurunan tekanan darah sistolik sebesar 8,3 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 6,6 mmHg dengan nilai rata-rata tekanan darah sebelum dilakukan terapi relaksasi otot progresif 153,3/96,6 mmHg dan nilai rata-rata tekanan darah setelah dilakukan terapi relaksasi otot progresif 145/90 mmHg. Dapat disimpulkan bahwa tindakan pemberian terapi relaksasi otot progresif dapat menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi.
Penerapan Terapi Rendam Kaki Air Hangat untuk Menurunkan Tekanan Darah Ardina, Catur Putri; Kurniawan, Wasis Eko
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 6 (2024): Desember 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i6.3572

Abstract

Penderita hipertensi mencapai 25,8% dari populasi Indonesia, menurut Laporan Riset Kesehatan Dasar 2016, dan 34,11 persen dari populasi, menurut Laporan Riset Kesehatan Dasar 2018. Terdapat 658.201 orang di Indonesia yang menderita hipertensi. Secara global, hipertensi merupakan penyebab utama kecacatan. Hipertensi juga lebih umum terjadi seiring bertambahnya usia. Hanya sepertiga pasien yang tinggal di negara-negara industri; dua pertiga lainnya berasal dari negara terbelakang. Perspektif pasien selama menjalani pengobatan adalah fokus penelitian studi kasus ini. Penelitian ini memiliki tujuan agar bisa melihat penurunan tekanan darah sesudah mendapatkan terapi rendam kaki air hangat. Melalui pendekatan proses keperawatan lima tahapan, peneliti sudah melakukan identifikasi lima fase asuhan keperawatan yang beragam; mulai dari proses mengkaji, diagnisa, intervensi, penerapan serta mengevaluasi. Diketahui tekanan darah pasien sebesar 191/90 mm Hg, hal ini menunjukkan bahwa Ny. D menderita hipertensi. Risiko tidak efisiennya perfusi serebral akibat hipertensi merupakan diagnosis utama dalam asuhan keperawatan. Manajemen intrakranial intensif (I.06194) adalah pengobatannya. Memberikan pelayanan keperawatan pada Ny. D. Mengatasi kendala inefisiensi perfusi serebral dan menerapkan intervensi keperawatan bebas obat, seperti terapi merendam kaki dalam air hangat sehingga mengurangi tekanan darah pasien adalah tujuan dari prosedur ini.
Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Rebusan Air Jahe terhadap Pasien dengan Gastritis Riskiana, Riskiana; Kurniawan, Wasis Eko
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 1 (2025): Februari 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i1.3651

Abstract

Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung. Peradangan ini dapat mengakibatkan pembengkakakn mukosa lambung sampai terlepasnya epitel mukosa superficial yang menjadi penyebab terpenting dalam gangguan saluran pencernaan. Klien gastritis, biasanya mengalami masalah nyeri akut, yang disebabkan oleh peningkatan asam lambung. Nyeri akut yaitu pengalaman yang tidak nyaman sehingga dapat mengancam kesehatan individu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tindakan kompres hangat rebusan air jahe terhadap nyeri dengan gastritis Penelitian ini menggunakan desain rancangan studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan. Sampel yang digunakan adalah Ny T. Kriteria inklusi meliputi keluarga yang mengalami gastritis, keluarga yang tidak mengkonsumsi obat, dan keluarga yang bersedia menjadi pasien kelolaan. Penelitian ini dilakukan di Desa Pandansari Kecamatan Ajibarang pada bulan Oktober 2023. Hasil dari Evaluasi asuhan keperawatan yang dilakukan pada Ny. T selama 3 x 24 jam didapatkan untuk data obyektif yang didapatkan Ny. T mengalami penurunan skala nyeri setelah diberikan tindakan kompres hangat rebusan air jahe yaitu pada hari pertama skala nyeri 7, kedua skala nyeri 5 dan ketiga skala nyeri 3.