Masa remaja merupakan fase kritis dalam perkembangan identitas dan penerimaan diri. Kurangnya pemahaman diri dan pengaruh lingkungan yang tidak sehat dapat mendorong munculnya perilaku yang menyimpang dari norma sosial dan budaya, termasuk perilaku LGBT. Salah satu upaya preventif yang efektif dalam menghadapi permasalahan ini adalah melalui layanan bimbingan dan konseling yang berperan penting dalam meningkatkan kesadaran dan penerimaan diri remaja secara positif. Program ini bertujuan memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya mengenali jati diri, membentuk citra diri yang sehat, serta mengarahkan potensi remaja ke arah yang sesuai dengan nilai-nilai moral, agama, dan budaya yang berlaku. Kegiatan dilakukan melalui seminar edukatif, penyampaian materi lewat video dan slide PPT, sesi tanya jawab, diskusi kelompok, serta sharing session untuk membangun empati dan refleksi diri. Hasil yang diharapkan dari program ini adalah meningkatnya kesadaran diri remaja, kemampuan menerima diri secara utuh tanpa terdorong pada eksplorasi identitas seksual yang menyimpang, serta mampu membangun relasi sosial yang sehat. Dengan adanya program ini, remaja diharapkan mampu memahami dampak jangka panjang dari perilaku LGBT terhadap aspek psikologis, sosial, dan spiritual, serta mampu mengembangkan potensi diri secara optimal sesuai nilai-nilai yang dianut. Keberhasilan program ini membutuhkan sinergi antara guru bimbingan konseling, guru mata pelajaran, orang tua, serta lingkungan sekolah yang suportif terhadap proses pembentukan karakter remaja.