Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Agrikultura

Pengaruh Serbuk Tagetes patula L. terhadap Serangan Nematoda Bengkak Akar (Meloidogyne spp.) pada Tanaman Tomat Sunarto, Toto; Bari, Ichsan Nurul; Rachman, Anisa Puspita
Agrikultura Vol 33, No 1 (2022): April, 2022
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v33i1.36770

Abstract

Meloidogyne spp. merupakan nematoda parasit yang dapat menurunkan produktivitas tomat. Pemanfaatan seluruh bagian tanaman Tagetes patula L. dalam bentuk serbuk sebagai nematisida nabati dapat menjadi salah satu alternatif pengendalian nematoda ramah lingkungan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh dan dosis serbuk T. patula yang efektif dalam menekan serangan nematoda bengkak akar (Meloidogyne spp.) pada tanaman tomat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2021 di Laboratorium Fitopatologi, Divisi Laboratorium Nematologi dan Rumah Kaca Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Penelitian menggunakan metode percobaan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri atas kontrol (tanpa serbuk T. patula), serbuk T. patula sebanyak 10, 20, 30, 40 g per 2 kg tanah dan karbofuran 2 g per 2 kg tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi serbuk T. patula berpengaruh dalam menekan serangan Meloidogyne spp. pada tanaman tomat. Serbuk T. patula berpotensi menurunkan jumlah juvenil II Meloidogyne spp. dalam 100 ml tanah dan cenderung menurunkan jumlah gall. Aplikasi serbuk T. patula 40 g/2 kg tanah mengakibatkan jumlah gall terendah (32,25 gall) dengan penekanan 41,36%, dan jumlah juvenil II Meloidogyne spp. dalam 100 ml tanah terendah (12,30 ekor) dengan penekanan 51,49% yang menunjukkan setara dengan aplikasi karbofuran 2 g/2 kg tanah.
Tipe Puru dan Serangga yang Berasosiasi pada Puru Daun Mangga (Mangifera indica L.) Varietas Gedong Gincu di Desa Karyamukti, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang Puspasari, Lindung Tri; Nurochman, Irvan Sopyan; Meliansyah, Rika; Dewi, Vira Kusuma; Bari, Ichsan Nurul; Qosim, Warid Ali
Agrikultura Vol 35, No 1 (2024): April, 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v35i1.54017

Abstract

Serangga pembentuk puru merupakan hama potensial yang dapat menurunkan hasil panen mangga dengan menghambat pertumbuhan bunga dan pembentukan buah pada tanaman. Informasi terkait serangga pembentuk puru serta parasitoidnya di Indonesia masih terbatas sehingga penting dipelajari jenis serta keragamannya dalam mendukung usaha pengendaliannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari jenis-jenis puru dan mengidentifikasi serangga pembentuk puru serta parasitoidnya yang berasosiasi pada puru daun mangga. Penelitian dilakukan dari bulan September 2022 hingga bulan April 2023 di Desa Karyamukti, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang.Pemeliharaan sampel daun mangga bergejala puru dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Proteksi Tanaman, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Identifikasi morfologi serangga dilakukan di Laboratorium Hama Tanaman, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Sampel daun bergejala puru diambil secara purposive sampling pada 50 pohon mangga varietas Gedong Gincu kemudian dilakukan identifikasi morfologi pada serangga yang muncul dari daun bergejala puru tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa puru daun mangga yang ditemukan dapat dibedakan menjadi lima bentuk yaitu pustulate, low-doughnut, bell-shaped, conical, dan circular-blister. Serangga yang berasosiasi di dalamnya terkonfirmasi secara morfologi ada yang berperan sebagai pembentuk gejala puru yaitu Procontarinia robusta, beberapa parasitoid yaitu Chrysonotomyia sp., Pediobius sp., Mangostigmus sp., Eurytoma sp.1, Euryotoma sp.2, Platygaster sp., Eupelmus sp., dan Pteromalidae sp.1, serta satu serangga inquilines yaitu Phlaeothripidae sp.1. Hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi penting terhadap pengetahuan dasar tentang pola serangan serangga di tanaman mangga dan merupakan data dasar untuk penerapan pengendalian hama.
Pengaruh Beberapa Pelarut Ekstrak Daun Nerium oleander L. terhadap Mortalitas, Konsumsi Makan dan Kelulushidupan Spodoptera frugiperda J.E. Smith Subakti Putri, Syifa Nabilah; Susanto, Agus; Bari, Ichsan Nurul; Santriyani, Ai Siti
Agrikultura Vol 33, No 3 (2022): Desember, 2022
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v33i3.41671

Abstract

Tanaman beracun oleander (Nerium oleander) memiliki potensi untuk mengendalikan hama utama tanaman jagung, salah satunya ulat grayak jagung (Spodopetera frugiperda). Namun demikian, studi ekstrak daun N. oleander yang disiapkan dengan menggunakan pelarut yang berbeda belum diketahui efektivitasnya dalam mengendalikan S. frugiperda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan berbagai pelarut ekstrak daun N. oleander terhadap terhadap mortalitas, konsumsi makan, dan kelulushidupan larva S. frugiperda. Penelitian melibatkan ekstraksi daun N. oleander berdasarkan perbedaan polaritas pelarut (n-hexane, etanol, metanol, air) untuk lima konsentrasi uji yang berbeda serta perlakuan kontrol yang diulang empat kali menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pada larva S. frugiperda instar III. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kasar metanol daun N. oleander memberikan pengaruh penghambatan konsumsi pakan larva S. frugiperda sebesar 0,071 ± 0,028 g dibandingkan kontrol 0,642 ± 0,031 g. Selain itu, ekstrak kasar metanol daun N. oleander menunjukkan persentase mortalitas tertinggi sebesar 97,5 ± 0,50%, diikuti oleh ekstrak kasar air 70 ± 0,82%, ekstrak kasar etanol 57,50 ± 0,96%, dan ekstrak kasar n-hexane 50,00 ± 0,82%. Kelulushidupan larva, pupa, dan imago S. frugiperda menunjukkan nilai persentase terendah sebesar 2-3,4% ketika diaplikasikan ekstrak kasar metanol daun N. oleander. Secara keseluruhan, metanol adalah pelarut yang paling baik untuk mengekstrak daun N. oleander terhadap mortalitas, daya konsumsi, dan kelulushidupan larva S. frugiperda.