Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DARI SAMPAH RUMAH TANGGA DI PERUMAHAN BUKIT DEWA RESIDENCE KOTA BENGKULU Deni Agus Triawan; Dyah Fitriani; Nesbah Nesbah
DHARMA BAKTI Dharma Bakti-Vol 3 No 1-April 2020
Publisher : LPPM IST AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34151/dharma.v3i1.2682

Abstract

Increasing the amount of waste with the imbalance of the management process will make the problem bigger. In the waste management hierarchy, prevention is the highest component. However, if prevention cannot be carried out, management with reuse of waste can be an option. One of them is the use of household waste into useful products. The aim of this community service to give information about organic fertilizer made from organic household wastes at Bukit Dewa Residence, City of Bengkulu. Several methods including lectures, discussions, demonstrations, direct practice and observation were used. Making composter for household waste processing into organic fertilizer that will be carried out refers to the composter that has been studied and sought by the Departemen Pekerjaan Umum, Bandung Regency. The result of this program had been seen by the level of participation and the product were prepared. The skills of participants in the manufacture of these products are conveyed by direct practice methods with the guidance of the speaker. Organic fertilizer that has been produced will be used for ornamental plants and garden plants, thereby reducing the cost of purchasing chemical fertilizers.
Pengolahan Limbah Pasca Panen Menjadi Pupuk Organik Cair dan Kompos pada Kelompok Tani Akur Kabupaten Rejang Lebong Ria Nurwidiyani; Deni Agus Triawan; Ghufira Ghufira; Devi Ratnawati
DHARMA RAFLESIA Vol 19, No 2 (2021): DESEMBER (ACCREDITED SINTA 5)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v19i2.17814

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menyebarluaskan pengetahuan kepada masyarakat dalam memanfaatkan limbah pasca panen sayuran menjadi pupuk organik cair dan kompos melalui pengoptimalan teknologi pengomposan menggunakan air cucian beras sebagai media bakteri. Kegiatan diawali dengan penyampaian informasi terkait proses pembuatan komposter bakteri dengan menggunakan air cucian beras, dilanjutkan dengan praktik pengolahan limbah pasca panen menjadi pupuk organik cair dan kompos serta pengaplikasian pupuk organik cair dan kompos pada tanaman. Bedasarkan hasil evaluasi awal diketahui sebanyak 86% peserta (anggota Kelompok Tani Akur Dusun Curup Kabupaten Rejang Lebong) masih belum mengetahui teknologi pengomposan limbah pasca panen, 14% peserta cukup mengetahui, dan 0% peserta sangat mengetahui. Setelah dilakukan pembinaan dan dilakukan evaluasi akhir diperoleh informasi bahwa seluruh peserta (100%) telah memahami teknologi pengomposan limbah pasca panen menggunakan komposter air cuian beras. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini telah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam mengolah limbah pasca panen sayuran menjadi pupuk organik cair dan kompos.
PENDAMPINGAN PEMANFAATAN LIMBAH MINYAK GORENG MENJADI SABUN DAN LILIN PADA MASYARAKAT BUKIT DEWA RESIDENCE KOTA BENGKULU Deni Agus Triawan; Ria Nurwidiyani; Morina Adfa; Muhammad Alvin Reagen
Jurnal Abdi Insani Vol 9 No 3 (2022): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v9i3.689

Abstract

Waste cooking oil is one of the sources of environmental pollutants from the household sector which, if discharged into the environment, it can pollute the environment. Therefore, alternative processing of cooking oil waste is needed into a valuable product and of course can overcome environmental pollution. One alternative that can be chosen is the manufacture of soap and candles based on the presence of fatty acids derived from vegetable oils. Community service activities about making soap and wax from used cooking oil aim to increase the use value and economic value of used cooking oil waste which has not been utilized and even becomes waste that can pollute the environment. This activity was carried out in the Bukit Dewa Residence Residential community in Bengkulu City with 15 participants consisting of housewives. This activity was carried out by several methods, namely the delivery of information, discussions and questions and answers as well as product manufacturing practices and training. Based on the activities carried out, it can be seen that this activity is going well. This is shown by the enthusiasm of the community when delivering information, discussions, questions and answers as well as very good practice and training activities. Evaluation of the success of service activities is known by reviewing the stage of understanding before and after the activity. The achievement indicator is a change in public understanding before and after the activity about making soap from cooking oil waste. Before the activity, 80-90% of participants did not know and after the activity all participants knew the process of making soap and wax from waste cooking oil. This activity is expected to have a significant impact on the cooking oil waste processing sector in the community which can reduce the risk of environmental pollution and provide economic value for the community.
Kombinasi Ekstrak Metanol Daun Ketepeng Cina (Cassia alata Linn.) dengan Enam Ekstrak Tumbuhan Terpilih dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus Lisna Hamni; Avidlyandi Avidlyandi; Charles Banon; Khafit Wiradimafan; Deni Agus Triawan; Risky Hadi Wibowo; Morina Adfa
BIOEDUSAINS:Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains Vol 5 No 2 (2022): BIOEDUSAINS:Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/bioedusains.v5i2.3996

Abstract

This study aimed to determine the antibacterial activity and the effect of the combination of methanol extract of the leaves of Chinese ketepeng (Cassia alata Linn.) with six selected plant extracts against Staphylococcus aureus bacteria. The method used is well diffusion and paper tape method. The concentration of the test extract was 100 mg/mL (1:1), DMSO 50% v/v was used as a negative control and the antibiotic clindamycin as a positive control. The results showed that most of the combinations of the methanol extract of the Chinese ketepeng leaf (C. alata) with the six selected plant extracts produced an average diameter of the inhibition zone, which was greater than the average diameter of the inhibition zone of every single extract. However, the average diameter of the combined inhibition zones was not more significant than the sum of the average diameters of the inhibition zones of every single extract. In conclusion, the combination of the methanol extract of the Chinese ketepeng leaf (C. alata) with six selected plant extracts had additive/indifferent effects in inhibiting the growth of S. aureus. Keywords: Antibacterial, Cassia alata Linn, Combination, Staphylococcus aureus
Pencirian Kopi Robusta Bengkulu dari Kemungkinan Bahan Pencampur Menggunakan Kombinasi Spektroskopi FTIR dan Kemometrik Deni Agus Triawan; Ghufira Ghufira; Morina Adfa; Mohamad Rafi
agriTECH Vol 42, No 4 (2022)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/agritech.64432

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kemurnian kopi bubuk yang beredar di pasaran Kota Bengkulu menggunakan kombinasi spektroskopi FTIR dan teknik kemometrik guna autentifikasi dan kontrol mutu kopi bubuk. Desain penelitian dibuat dengan variabel berupa kopi murni, jagung roasted dan beras roasted, kopi campur jagung roasted (50% b/b), jenis kopi campur beras roasted (50%b/b) dan 18 sampel kopi komersial. Masingmasing variabel tersebut dibuat 3 kali pengulangan. Berdasarkan hasil spektrum FTIR dari kopi murni, jagung roasted dan beras roasted diketahui bahwa terdapat pola spektrum yang hampir mirip dan sulit dibedakan. Analisis PCA dengan bantuan program Unscrambler X menunjukkan nilai PC-1 dan PC-2 yang dapat mendeskripsikan 97% dari total varians (PC-1 = 91%; PC-2 = 6%). Berdasarkan PC-1, kopi murni berada pada sisi positif sedangkan bahan pencampur berupa jagung dan beras berada pada sisi negatif. Plotting sampel kopi komersial pada kopi murni dan kopi dengan campuran beras roasted maupun jagung roasted diperoleh nilai PC-2 dan PC-1 sebesar 95% (PC-1 = 87%; PC-2 = 8%). Dari plotting tersebut, ada indikasi 1 dari 18 sampel mengalami pencampuran dengan jagung atau beras namun konsentrasi pencampurannya tidak dapat diketahui.
PEMBUATAN ASAP CAIR DARI KULIT KOPI (Coffea sp.) DAN APLIKASINYA SEBAGAI KOAGULAN LATEKS Deni Agus Triawan; Ria Nurwidiyani; Nesbah; Dyah Sarsiwi Hamurwani; Noza Alika Puteri; Alemina Vintanta Nasution; Utami Yuliyani
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 24 No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtp.2023.024.01.1

Abstract

          Pengolahan kopi (Coffea sp.) melalui penggilingan akan menghasilkan limbah kulit kopi yang  tidak termanfaatkan dan hanya ditumpuk di sekitar lokasi pengolahan. Kulit kopi (Coffea sp.) mengandung lignin dan selulosa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan asap cair. Asap cair memiliki beberapa kegunaan diantaranya dapat diaplikasikan sebagai koagulan karet alam (lateks). Asap cair dihasilkan melalui proses pirolisis selama 6 jam dengan suhu ± 350◦C. Rendemen asap cair yang dihasilkan dari proses pirolisis  kulit kopi sebesar 19,6% dengan karakteristik berbau asap, berwarna coklat kemerahan dengan berat jenis sebesar 1,007 ± 0,003 gr/mL, pH 3,62 ± 0,021, dan kadar asam total 9,75 ± 0,025%. Analisis menggunakan spektrofotometer FTIR menunjukkan adanya vibrasi gugus –OH, C=O dan C-O yang diduga berasal dari gugus karboksilat. Asap cair diaplikasikan sebagai koagulan lateks dengan konsentrasi (dalam v/v) yaitu 5%, 10%, 15%, dan 20% serta lateks murni tanpa perlakuan sebagai kontrol negatif dan asam formiat 2% (v/v) sebagai kontrol positif. Pada konsentrasi asap cair 15% waktu koagulasi lateks menunjukkan hasil yang hampir sama dengan penggunaan asam formiat 2%. Pada konsentrasi asap cair yang lebih tinggi yaitu 20% (v/v), proses koagulasi menggunakan asap cair lebih cepat dibandingkan dengan asam formiat 2% (v/v). Penggunaan asap cair dari kulit kopi pada proses koagulasi lateks mampu memperpendek waktu koagulasi serta menghilangkan bau busuk pada lateks namun mengubah warna lateks alami menjadi abu-abu. Berdasarkan hasil penelitian tersebut asap cair kulit kopi (Coffea sp.) dapat digunakan sebagai koagulan lateks untuk menggantikan asam formiat.
Pelatihan Pembuatan Sabun dan Lilin Berbahan Dasar Minyak Jelantah pada Siswa SMK Agro Maritim Kota Bengkulu Ria Nurwidiyani; Deni Agus Triawan; Gustria Ernis; Aprilia Anggian Hasana; Cakra Yudha Putra Andalas
Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3 No 1 (2023): JIPPM - Juni 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jippm.87

Abstract

Limbah minyak goreng merupakan salah satu limbah rumah tangga yang berpotensi mencemari lingkungan. Minyak jelantah yang merupakan residu dalam proses penggorengan masih mengandung asam lemak yang berpotensi dimanfaatkan untuk membuat sabun dan lilin. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memanfaatkan minyak jelantah yang masih menjadi masalah bagi lingkungan dan belum termanfaatkan secara maksimal sehingga memiliki nilai guna dan bahkan bernilai ekonomi. Kegiatan ini dilakukan di SMKS Agro Maritim Kota Bengkulu dengan peserta siswa-siswi dan guru sebanyak 20 orang. Kegiatan ini dilakukan melalui beberapa metode yaitu ceramah, tanya jawab dan diskusi kemudian dilanjutkan praktik pembuatan sabun. Kegiatan ini berjalan dengan baik dan disambut antusias oleh peserta pelatihan. Keberhasilan kegiatan pengabdian dievaluasi dengan melakukan pengisian kuisioner untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta sebelum dan setelah pengabdian. Perubahan pemahaman peserta sebelum dan setelah pelaksanaan kegiatan tentang proses pembuatan sabun dan lilin dari limbah minyak minyak jelantah menjadi indikator keberhasilan pengabdian. Sebanyak 80-90% peserta belum mengetahui bagaimana cara pembuatan sabun maupun lilin dari minyak jelantah sebelum mengikuti kegiatan pelatihan. Setelah kegiatan pelatihan, seluruh peserta teah mengetahui cara pembuatan sabun maupun lilin dari minyak jelantah serta diharapkan peserta pelatihan memiliki keterampilan untuk membuat sabun dan lilin dan dapat memanfaatkan limbah minyak goreng di rumah.
Analisis Kualitas Pencahayaan di Workshop D3 Laboratorium Sains FMIPA Universitas Bengkulu Heriansyah; Refpo Rahman; Deni Agus Triawan; Gustria Ernis
Titian Ilmu: Jurnal Ilmiah Multi Sciences Vol. 15 No. 2 (2023): July Edition
Publisher : Universitas Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/jti.v15i2.2009

Abstract

Cahaya merupakan salah satu faktor kontrol yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan kerja di lingkungan kerja. Untuk ruang laboratorium terdapat Nilai Ambang batas (NAB) yang direkomendasikan SNI untuk tingkat pencahayaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas pencahayaan di laboratorium/workshop D3 Laboratorium Sains. Pengukuran intensitas cahaya menggunakan luxmeter dan faktor yang di ukur adalah kualitas pencahayaan buatan dan efektivitas pencahayaan alami serta kombinasi. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, intensitas cahaya pada pencahayaan buatan adalah 208,18 ± 1,24 lux. Kemudian pencahayaan alami yang diambil pada rentang jam 08.00-10.00 adalah 461,69 lux; jam 10.00-12.00 adalah 381,33 lux; jam 12.00-14.00 adalah 489,27 lux; dan jam 14.00-16.00 adalah 483,36 lux. Sedangkan pencahayan kombinasi dengan rentang jam yang sama berturut-turur adalah 655,91 lux; 569,80 lux; 606,38 lux; dan 874,00 lux. Sistem pencahayaan yang optimal digunakan di workshop D3 Laboratorium Sains adalah sistem pencahayaan kombinasi yang memiliki nilai di atas standar SNI.
Kampanye Penanganan Covid-19 di Perumahan Bukit Dewa Residence Kecamatan Selebar Kota Bengkulu Deni Agus Triawan; Budi Harlianto; Morina Adfa
Abdi Reksa Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/abdi reksa.2.2.1-6

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan kampanye penanganan Covid-19 di Perumahan Bukit Dewa Residence Kota Bengkulu. Berdasarkan survey awal perilaku pencegahan Covid-19, diketahui bahwa virus korona (Covid-19) adalah virus yang berbahaya (90% setuju dan 7,5% ragu-ragu dan 2,5% tidak setuju). Hal ini seiring dengan pendapat tentang kondisi saat ini masih tergolong darurat Covid-19 (95% setuju dan 5% tidak setuju). Tindakan pencegahan penyebaran Covid-19 tetap perlu dilakukan (100% responden menjawab setuju). Lebih lanjut, tindakan pencegahan Covid-19 melalui penggunaan masker saat keluar rumah, sebanyak 92,5% responden menjawab selalu dan sebanyak 7,5% menjawab kadang-kadang. Terkait sikap saling mengingatkan tentang penggunaan masker, responden menjawab 75% mengingatkan jika ada orang tidak memakai masker dan 25% menjawab masa bodoh. Terkait kebiasaan mencuci tangan atau menggunakan handsanitizer, sebanyak 87,5% responden menjawab selalu dan 12,5% menjawab kadang-kadang. Tindakan pencegahan covid-19 berupa menjaga jarak (physical distancing)  merupakan tindakan yang paling sulit dilakukan oleh masyarakat dimana 57,1% responden menjawab kadang-kadang dan 42,9% menjawab selalu. Kampanye penanganan Covid-19 yang dilakukan melalui penyampaian informasi tentang perlunya tindakan pencegahan Covid-19 seperti 3M (menggunakan masker, mencuci tangan atau menggunakan handsanitizer dan menjaga jarak). Penyampaian informasi dilakukan melalui media virtual (whatsapp grup, status whatsapp dan media sosial) dan pemasangan spanduk untuk mencegah kerumunan serta pembuatan handsanitizer. Antusias warga dalam menerima informasi dan pemahaman terhadap pentingnya tindakan pencegahan covid-19 sangat baik dimana 100% masyarakat akan menggunakan masker jika keluar rumah, selalu mencuci tangan. Namun, kebiasaan untuk menjaga jarak masih sulit dilakukan seluruh warga jika di tempat umum seperti di pasar dan di tempat umum lainnya.
Pengawetan Telur Ayam Ras Dengan Perendaman Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava) pada Suhu Ruang Deni Agus Triawan; Tenia Desenze; Doni Notriawan; Gustria Ernis
RAFFLESIA JOURNAL OF NATURAL AND APPLIED SCIENCES Vol. 1 No. 2 (2021): Oktober
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/rjna.v1i2.22521

Abstract

Telah dilakukan pengawetan telur ayam ras dengan perendaman ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava) pada suhu ruang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui umur simpan telur ayam dan mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak daun jambu biji dan lama waktu perendaman pada pengawetan telur ayam ras. Kadar ekstrak daun jambu biji divariasikan mulai dari 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50%. Lamanya perendaman telur ayam ras dalam larutan daun jambu biji divariasikan dari 1 jam, 3 jam, 5 jam, dan 1 hari. Lama penyimpanan telur ayam ras selama 21 hari. Telur yang telah diawetkan dengan ekstrak daun jambu biji merah (Psidium guajava) dianalisis untuk menentukan pH telur, nilai haugh unit (HU) telur dan nilai IKT. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun jambu biji maka semakin bagus digunakan sebagai pengawet telur ayam ras. Semakin lamanya perendaman telur ayam ras pada ekstrak daun jambu biji juga mempengaruhi kualitas telur.