Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Distribusi Dan Status Kontaminasi Logam Berat Dalam Sedimen Permukaan Di Pesisir Ranokomea, Poleang Barat, Kabupaten Bombana Pratikino, A. Ginong; Erawan, Muhammad Trial Fiar; Subhan, Subhan; Rahman, Arwan Arif; Kolibongso, Duaitd; Wahyudi, Adi Imam
JSIPi (Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan) (Journal of Fishery Science and Innovation) Vol 6, No 1 (2022): JURNAL SAINS DAN INOVASI PERIKANAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsipi.v6i1.18603

Abstract

Sampel sedimen dikumpulkan dari pesisir Ranokomea dengan tujuan untuk mengetahui distribusi logam berat, hubungan logam berat dengan bahan organik, dan tingkat kontaminasi logam berat dalam sedimen. Konsentrasi logam berat ditentukan menggunakan instrumen Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS), hubungan logam berat dengan bahan organik menggunakan analisis korelasi, dan tingkat kontaminasi logam berat ditentukan berdasrkan nilai CF dan I-geo. Konsentrasi logam Cu dan Zn dalam sedimen pada masing-masing stasiun berturut-turut LJ.1 (0.720 ppm, 5.860 ppm), LLJ.1 (0.761 ppm, 6.342 ppm), dan RJ.1 (0.712 ppm, 5.735 ppm), dengan nilai rata-rata konsentrasi logam Cu 0.731 ppm, dan Zn 5.979 ppm, hubungan logam berat dengan bahan organik menunjukan nilai positif, nilai CF yang diperoleh CF<1, dengan nilai rata-rata Cu 0.13 dan Zn 0.085, nilai I-geo yang diperoleh I-geo<0, dengan nilai rata-rata Cu -1.752 dan Zn -0.944. Konsentrasi logam berat Cu dan Zn di lokasi penelitian menunjukkan lebih rendah pada daerah yang jauh dari jetty (kanan jetty), dan tinggi pada daerah lebih dekat dengan muara sungai (kiri jetty) atau RJ.1<LJ.1<LLJ.1, tingginya kandungan bahan organik dalam sedimen diikuti dengan peningkatan konsentrasi logam Cu dan Zn, dan tingkat kontaminasi logam Cu dan Zn dalam sedimen di pesisir Ranokomea masih dalam kategori kontaminasi rendah dan belum tercemar.
ANALISIS POTENSI DAERAH RAWAN ABRASI PANTAI BERDASARKAN PARAMETER FISIKA OSEANOGRAFI DI PESISIR UTARA DAN TIMUR LAUT PULAU WAWONII, SULAWESI TENGGARA Hartomo, La Ode Ibnu; Asmadin, .; Pratikino, A. Ginong
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 7, No 1: Februari 2022
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v7i1.24336

Abstract

Berdasarkan data risiko bencana Kabupaten Konawe Kepulauan pada kawasan rawan abrasi terdapat tiga dari tujuh kecamatan di pulau seluas 650 Km2 telah mengalami abrasi yang membuat garis pantai semakin menjauh ke darat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik pantai, kondisi parameter Fisika Oseanografi serta mengetahui potensi daerah rawan abrasi pantai di pesisir Utara dan Timur Laut Pulau Wawonii. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Agustus 2020 bertempat di perairan pesisir  pantai Wawonii Utara dan Timur Laut Konawe Kepulauan dengan 4 titik stasiun. Metode penelitian untuk mengetahui karakteristik pantai dan potensi daerah rawan abrasi pantai menggunakan metode pembobotan atau scoring. Kondisi parameter fisika oseanografi berupa gelombang dan arus menggunakan metode peramalan gelombang berdasarkan data arah dan kecepatan angin bersumber dari ECMWF. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kedua lokasi studi memiliki tipe substrat yang sama yaitu berpasir, keseluruhan bentuk pantai relatif datar, dan jarang atau tidak ditemukannya habitat mangrove. Perairan Wawonii Utara memiliki tinggi gelombang signifikan relatif lebih kecil yaitu 0.54 m dengan periode 4.29 s. Perairan Wawonii Timur Laut menunjukkan tinggi gelombang signifikan sebesar 3.17 m dengan periode gelombang 11.52 s. Kedua perairan memiliki tipe arus sejajar pantai (longshore current). Pada Wawonii Utara kedua titik lokasinya memiliki tingkat kerawanan abrasi dalam kategori sedang dengan skor nilai 13 dan 15 sedangkan pada Wawonii Timur Laut termasuk dalam kategori tinggi dengan skor nilai masing-masing 17 dan 17.Kata Kunci: Wilayah Pesisir, abrasi, Daerah Rawan Abrasi, Fisika Oseanografi, Pulau Wawonii
Aksi Pembersihan Pantai dan Transplantasi Karang di Pulau Bokori, Kabupaten Konawe-Sulawesi Tenggara Purnama, Muhammad Fajar; Bahtiar; Sirza, LM. Junaidin; Salwiyah; Pratikino, A. Ginong; Haslianti; Permata Hati, Yustika Intan; Ishak, Ermayanti
Room of Civil Society Development Vol. 1 No. 6 (2022): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.685 KB) | DOI: 10.59110/rcsd.51

Abstract

Aksi bersih pantai dan transplantasi karang di Pulau Bokori ini merupakan rangkaian kegiatan dari Dinas Bulanan BKIPM - KKP (Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Perikanan - Kementerian Kelautan dan Perikanan). Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan selama bulan April 2019, bertempat di Pulau Bokori, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe. Tujuan dilaksanakannya pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat pesisir di sekitar Pulau Bokori tentang dampak negatif kegiatan sampah laut dan rehabilitasi terumbu karang yang telah rusak akibat penambangan dengan cara yang sederhana, mudah dilaksanakan dan relatif murah. Sekitar 180 orang terlibat dalam kegiatan tersebut. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo (FPIK – UHO) menjadi salah satu mitra dalam kegiatan tersebut. Aksi pantai bersih difokuskan pada pengumpulan sampah plastik baik di darat maupun di dasar laut. Hal ini merupakan bentuk komitmen tanggung jawab BKIPM dan FPIK UHO dalam menjaga keindahan bawah laut. Selain itu, kegiatan transplantasi karang juga dilakukan. Sekitar 1.800 spesimen karang dari berbagai spesies ditanam dengan metode transplantasi karang. Pembersihan pantai dan penanaman karang akan dilaksanakan pada tanggal 19 April 2019. Selanjutnya monitoring dan evaluasi keberhasilan hidup dan tumbuh karang akan dilakukan di pantai setiap bulan selama 1 tahun ke depan, sebagai bentuk perlindungan terhadap unit transplantasi yang telah telah ditempatkan secara permanen di bawah laut Pulau Bokori Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe.
ANALISIS STOK KARBON ORGANIK PADA PADANG LAMUN DI PERAIRAN MANGKELUNO, KECAMATAN LOHIA, KABUPATEN MUNA-SULAWESI TENGGARA Marheni, Sitti; Haya, La Ode Muhammad Yasir; Pratikino, A. Ginong
Jurnal Sapa Laut Vol 8, No 4: November 2023
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v8i4.47266

Abstract

Isu pemanasan global yang berimplikasi pada terjadinya perubahan iklim saat ini berada pada laju yang menghawatirkan, dimana aktivitas manusia adalah penyumbang gas karbon dioksida (CO2) terbanyak ke udara. Ekosistem lamun merupakan salah satu ekosistem perairan, memiliki kemampuan menyerap karbon serta menyimpannya dengan karakteristik unik. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kerapatan vegetasi lamun di Perairan Mangkeluno, (2) mengetahui kandungan karbon pada vegetasi lamun di Perairan Mangkeluno, dan (3) mengetahui stok karbon pada vegetasi lamun di Perairan Mangkeluno. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode loss on ignation (LOI). Data yang dihitung adalah tutupan lamun, kerapatan lamun, biomassa lamun, kandungan C-organik, dan stok karbon. Parameter lingkungan yang diamati adalah salinitas, pH, dan suhu. Hasil penelitian menunjukan bahwa tutupan lamun tertinggi terdapat di Stasiun-III yaitu sebesar 58.19 % dan tutupan lamun terendah berada pada Stasiun-I yaitu 17.64 %. Kerapatan lamun tertinggi berada pada Stasiun-III yaitu sebesar 127.11 ind./m2 dan kerapatan lamun yang terendah berada pada Stasiun-I 40.89 ind/m2. Untuk biomassa lamun tertinggi berada pada Stasiun-III yaitu sebesar 25.83 gbk/m2 dan terendah berada pada Stasiun-I sebesar 19.07 gbk/m2. Kandungan C-organik tertinggi berada pada Stasiun-III yaitu sebesar 25.90 % C-org dan kandungan C-organik terendah berada pada Stasiun-I (25.43 % C-org). Stok karbon tertinggi berada pada Stasiun-III sebesar 27.80 (g C/m2) dan terendah di Stasiun-I sebesar 20.49 (g C/m2). Kondisi perairan masih sesuai standar baku mutu air sehingga dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan padang Lamun. Kata Kunci : Lamun, Perairan Mangkeluno, loss on ignation.
KARAKTERISTIK GELOMBANG DI PERAIRAN TIMUR KECAMATAN KULISUSU UTARA KABUPATEN BUTON UTARA Sarman, Sarman; Ramli, Muhammad; Pratikino, A. Ginong
Jurnal Sapa Laut Vol 7, No 2: Mei 2022
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v7i2.27285

Abstract

Kecamatan Kulisusu Utara merupakan salah satu Kecamatan yang terdapat di Kabupaten Buton Utara yang memiliki luas wilayah 339,64 km2  yang terdiri dari empat belas desa yang mana wilayahnya berhadapan dengan laut banda. Kulisusu Utara memiliki beberapa desa yang berpotensi mengalami abrasi serta kerusakan fasilitas, seperti bangunan rumah, dan akses jalanan. Penelitian ini di lakukan bertujuan untuk menggetahui karakteristik gelombang berupa tinggi, periode dan transformasi gelombang lima tahun berdasarkan kecepatan angin selama tahun (2016-2020) di perairan Kulisusu Utara Buton Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2020- Desember 2021 di perairan Kulisusu Utara. Metode penelitian ini menggunakan metode Sverdrup-Munk-Bretchneider (SMB) untuk mendapatkan informasi kondisi gelombang dominan pada daerah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai perhitungan tinggi gelombang signifikan dan periode gelombang pada arah Timur memiliki tinggi signifikan 3.27 m dan  9.26 detik. Sedangkan tinggi gelombang dan periode gelombang  pada arah Tenggara memiliki tinggi gelombang signifikan 2.93 m dan 7.51 detik. Transformasi gelombang diperoleh dari arah Timur pada saat gelombang merambat dari laut dalam menuju pantai mengalami perubahan tinggi gelombang, kemudian mendekati garis pantai tinggi gelombang akan meningkat sampai akhirnya pecah, serta mengalami pembelokan arah gelombang.Kata kunci: Karakteristik Gelombang, Kulisusu Utara, Metode SBM
STUDI KELIMPAHAN DAN STUKTUR KOMUNITAS IKAN BERUAYA PADA EKOSISTEM MANGROVE DI PERAIRAN SAWAPUDO Pratama, Aan; Ramli, Muhammad; Pratikino, A. Ginong; Afu, Alirman
Jurnal Sapa Laut Vol 8, No 4: November 2023
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v8i4.47262

Abstract

Ekosistem mangrove merupakan kelompok jenis tumbuhan yang tumbuh di sepanjang pantai tropis dan sub tropis dengan produktifitas tinggi. Ikan yang beruaya pada ekosistem mangrove merupakan salah satu organisme yang berasosiasi dengan ekosistem mangrove dengan jumlah yang terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis dan kelimpahan dan kondisi ekologi Ikan yang beruaya pada daerah mangrove saat pasang di perairan Sawapudo. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juni - Desember 2020 di perairan Desa Sawapudo, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe. Pengambilan data karang dilakukan dengan menggunakan jaring insang dengan ukuran panjang 25 m dan lebar 2 m, serta ukuran mata jaring 2 inci yang diletakan di bagian luar daerah mangrove pada saat pasang dan diangkat pada saat air mulai surut sebanyak 3 kali ulangan. Hasil penelitian ditemukan 12 spesies ikan karang target yang berasal dari 12 famili. Mullidae dan Terapontidae merupakan famili ikan target yang mendominasi setiap stasiun. Adapun kelimpahan rata-rata terhadap ikan target tertinggi 0,44 ekor/luas area. Indeks keanekaragaman tergolong dalam kategori rendah, indeks keseragaman tergolong rendah dan indeks dominansi tergolong rendah Kata kunci : Mangrove, Ikan, Kelimpahan, Keanekaragaman, Perairan Sawapudo.
LAJU SEDIMENTASI DI PERAIRAN PESISIR LAGASA, KABUPATEN MUNA, INDONESIA Zamniar, Sitti; Asmadin, Asmadin; Pratikino, A. Ginong
Jurnal Sapa Laut Vol 8, No 4: November 2023
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v8i4.49182

Abstract

Pembukaan lahan di sepanjang daerah aliran sungai hingga ke muara, termasuk pembangunan jembatan dan reklamasi di wilayah pesisir, dan proses sedimentasi yang ada di lautan dapat meningkatkan laju sedimentasi yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat laju sedimentasi di perairan pesisir Lagasa. Metode penelitian bersifat survey lapang menggunakan sejumlah instrumen perangkap sedimen (sediment trap) berbahan dasar pipa paralon PVC berukuran diameter masing-masing 0,05 m. Instrumen tersebut dibuat sebanyak 10 buah, ditempatkan di dasar perairan muara sungai hingga ke perairan pesisir selama 30 hari, dua kali pengulangan dengan interval waktu 15 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata laju sedimentasi di semua stasiun penelitian berkisar antara 161,26 - 1772,85 gr/m2/hari. Laju sedimentasi berturut-turut dari yang tertinggi ke terendah terletak di Stasiun II (1772,85 gr/m2/hari), Stasiun III (1065,6 gr/m2/hari), Stasiun V (406,07 gr/m2/hari), Stasiun IV (356,76 gr/m2/hari), dan Stasiun I (161,26 gr/m2/hari). Secara keseluruhan tingkat kecepatan arus permukaan laut di area studi cukup lemah hingga kuat berkisar antara 0,009 - 0,056 m/s. Tingkat Sedimentasi yang signifikan dapat meningkatkan pendangkalan pada perairan muara dan wilayah pesisir dalam kurun waktu tertentu. Kata Kunci: Kecepatan Arus Permukaan, Laju Sedimentasi, Perairan Pesisir Lagasa, Kabupaten Muna, Indonesia
POLA TINGGI GELOMBANG LAUT DI PERAIRAN KENDARI DAN SEKITARNYA Ansa, Asria Agustina; Palupi, Ratna Diyah; Pratikino, A. Ginong
Jurnal Sapa Laut Vol 7, No 2: Mei 2022
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v7i2.27288

Abstract

Gelombang laut merupakan salah satu parameter oseanografi. Gelombang yang dibangkitkan oleh angin merupakan gelombang yang paling dominan terjadi di permukaan laut. Keberadaan gelombang laut di permukaan memengaruhi hampir semua kegiatan di laut misalnya alur pelayaran, operasi pelabuhan, pengeboran minyak, sarana olahraga, penangkapan ikan, desain bangunan pelabuhan serta menentukan transport sedimen yang terjadi di pantai dan perubahan garis pantai. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan karakteristik gelombang laut (tinggi gelombang signifikan dan maksimum). Penelitian ini menggunakan data berupa arah dan kecepatan angin selama 5 tahun (2015-2019) yang diperoleh dari Stasiun Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Kelas II Kendari. Data angin dianalisis menggunakan software Wrplot versi 8.0.2 dan disajikan dalam bentuk mawar angin. Selanjutnya data angin dikonversi (peramalan) menjadi data gelombang menggunakan metode Sverdrup Munk Bretschneider (SMB). Hasil penelitian di Perairan Kendari dan sekitarnya angin bertiup dominan berasal dari Timur Laut dan Tenggara yaitu Perairan Menui dan Wawonii, yang terjadi pada musim Barat, musim Peralihan I, musim Timur dan musim Peralihan II dengan kecepatan angin dominan 6,10 m/s (12 knot). Hasil peramalan gelombang laut signifikan di Perairan Kendari dan sekitarnya berada pada rentang 0,73-0,96 m dan tinggi gelombang maksimum yaitu 2,73 m. Gelombang ekstrim terjadi pada musim Timur yaitu bulan Juni-Juli dari arah tenggara yakni perairan Wawonii.Kata Kunci: Angin, Gelombang lau, Perairan Kendari, SMB
ANALISIS PERUBAHAN KERAPATAN MANGROVE TAHUN 1988 – 2016 DI TELUK KOLONO, KABUPATEN KONAWE SELATAN, SULAWESI TENGGARA Arif Rahman, Arwan; Ramli, Muhammad; Pratikino, A. Ginong
Jurnal Sapa Laut Vol 7, No 3: Agustus 2022
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v7i3.29959

Abstract

Berkurangnya luasan Mangrove dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem dengan terjadinya tekanan gelombang langsung ke daerah pantai dan penumpukan sedimen pada daerah pantai sehingga dapat mengubah topografi garis pantai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan luasan kerapatan Mangrove tahun 1988 – 2016 dan pengaruhnya terhadap perubahan garis pantai di Teluk Kolono, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara dengan menggunakan metode survei dan pengolahan data citra satelit landsat. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengalihan fungsi lahan oleh masyarakat mengakibatkan berkurangnya kerapatan dan luas vegetasi Mangrove di Teluk Kolono tahun 1988 - 2016. Selain itu, perubahan kondisi Mangrove ini juga mempengaruhi profil pantai Teluk Kolono yang tergolong dalam kategori landai dengan tipe pasang surut semi diurnal. Keadaan ini mengakibatkan gelombang pada muara sungai dapat mempengaruhi perubahan garis pantai di Desa Awunio dan Meltumbo dengan terjadinya transpor sedimen di daerah pantai. Perubahan kerapatan dan luas vegetasi Mangrove tahun 1988 – 2016, dinamika oseanografi utamanya transpor sedimen serta keberadaan sungai mempengaruhi perubahan garis pantai Teluk Kolono setiap tahunnya.Kata Kunci : Teluk Kolono, Kerapatan Mangrove, Luas Mangrove
ANALISIS LAJU SEDIMENTASI DI PERAIRAN DESA RANOOHA RAYA, KECAMATAN MORAMO KABUPATEN KONAWE SELATAN Amelia, Popi; Haya, La Ode Muhammad Yasir; Pratikino, A. Ginong; Rahman, Arwan Arif
Jurnal Sapa Laut Vol 8, No 2: Mei 2023
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v8i2.43193

Abstract

Muara sungai merupakan bagian hilir sungai yang berhubungan langsung dengan laut, atau disebut sebagai daerah muara yang sering terjadi sedimentasi. Desa Ranooha Raya merupakan salah satu desa di kawasan Muara yang terletak di pesisir pantai Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan. Karena terletak di daerah muara dan menerima limpasan terus menerus dari sedimentasi, penelitian ini menjadi sangat penting dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis sedimen, parameter air, laju sedimentasi, dan hubungan parameter air terhadap laju sedimentasi. Pengambilan sampel sedimen dilakukan dengan menggunakan sediment trap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju sedimentasi tertinggi terjadi pada Stasiun-IV yaitu sebesar 1561,62 ((gr/m2)/hari), dan terendah pada Stasiun-I yaitu sebesar 636,98 ((gr/m2)/hari). Hal ini dipengaruhi oleh beberapa parameter perairan, yaitu parameter oseanografi fisik dan kimia. Kata Kunci: muara sungai, laju sedimentasi, Desa Ranooha Raya