Claim Missing Document
Check
Articles

Strategi Desain Eco-Culture untuk Bangunan Serbaguna pada Lahan Berkontur: Studi Kasus Universitas Suryakancana Rafi, Muhamad Abdur; Nurhikmah Budi Hartanti; Ardilla Jefri Karista
DESA - JURNAL DESAIN DAN ARSITEKTUR Vol 6 No 1 (2025): DESA
Publisher : Prodi Arsitektur, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/desa.v6i1.17317

Abstract

Perancangan bangunan serbaguna di kawasan pendidikan membutuhkan pendekatan yang tidak hanya fungsional tetapi juga mempertimbangkan aspek ekologi dan budaya setempat. Studi ini mengkaji penerapan prinsip-prinsip Eco-Culture ke dalam desain bangunan di Universitas Suryakancana, Cianjur. Eco-Culture mengaitkan kearifan penduduk Sunda setempat dengan prinsip keberlanjutan ekologis. Studi ini menggunakan metodologi kualitatif-deskriptif melalui analisis dokumen, observasi lapangan, dan wawancara. Hasil studi menunjukkan bahwa strategi desain dapat diimplementasikan melalui konstruksi massal sesuai dengan desain, penggunaan material lokal, sistem ventilasi dan alami, serta penggunaan elemen arsitektur tradisional yang sejalan dengan kebutuhan saat ini. Konsep ini berpotensi menghasilkan bangunan adaptif yang menghargai lingkungan dan meningkatkan identitas budaya serta keberlanjutan lingkungan
STUDI KOMPARASI TEORI ARSITEKTUR ORGANIK FRANK LLOYD WRIGHT DAN ALVAR AALTO Dewi, Meilianne; Nurhikmah Budi Hartanti; Rita Walaretina
Jurnal Desain Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 2 No. 1 (2025): JDLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32315/JDLBI.v2i1.443

Abstract

Arsitektur organik merupakan sebuah gaya arsitektur yang muncul pada akhir abad 19 hingga awal abad 20 yang menekankan keselarasan antara pengguna, bangunan, dan lingkungan sekitarnya. Namun dalam perkembangannya terdapat interpretasi yang beragam terhadap filosofi Arsitektur organik menurut beberapa tokoh arsitek yang menghasilkan karakter rancangan yang berbeda. Studi ini fokus pada karya Frank Lloyd Wright dan Alvar Aalto, dua arsitek terkenal yang diakui sebagai tokoh arsitektur organik. Metode komparatif digunakan untuk menemukan kesamaan penting dalam prinsip Arsitektur Organik sebagaimana tercermin dalam karya kedua tokoh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi nilai-nilai utama dan ciri-ciri bentuk yang masing-masing anggap sebagai representasi Arsitektur Organik. Dari perbandingan penerapan antara kedua tokoh, ditemukan bahwa dengan banyaknya pengertian arsitektur organik, terdapat satu konsep yang selalu muncul, yaitu terciptanya integrasi antara rancangan dan lingkungan sekitarnya dengan memasukkan unsur alam ke dalam rancangan. Diharapkan hasil penelitian ini akan meningkatkan pemahaman konseptual Arsitektur Organik lintas budaya dan zaman.