Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN IKLAN OBAT BATUK PADA MEDIA ELEKTRONIK TERHADAP PERILAKU PEMILIHAN OBAT DI MASYARAKAT Jenny Pontoan; Venna Maulidda; Okpri Meila; Lili Musnelina
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.27285

Abstract

Iklan termasuk bentuk promosi untuk memperkenalkan dan menawarkan produk atau jasa pada konsumen, seperti “alat kecantikan”, “makanan”, “minuman”, “obat-obatan”, “pakaian” dan “kendaraan”. Iklan juga dapat mempengaruhi pola pemilihan kebutuhan masyarakat, termasuk pemilihan obat yang akan digunakan untuk meningkatkan, mengobati maupun mempertahankan kesehatan. Iklan obat harus memuat informasi yang “objektif”, “lengkap” dan “tidak menyesatkan”. Obat yang diiklankan harus memiliki izin edar, serta termasuk golongan “obat bebas” dan “bebas terbatas”, seperti obat batuk dan flu yang dapat dibeli tanpa menggunakan resep dokter. Iklan obat merupakan informasi yang diawasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan “iklan obat batuk” pada media elektronik terhadap pemilihan obat batuk pada masyarakat, menggunakan metode cross sectional dengan jumlah sampel 229 responden yang ditentukan secara purposif di RT.008/RW.005 kelurahan Tugu kecamatan Cimanggis kota Depok. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan masyarakat tentang iklan obat batuk terhadap keputusan pemilihan obat, dengan nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05) dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,519 atau 51,9%. Penelitian ini berkontribusi memberikan referensi kepada akademisi dalam melakukan penelitian sejenis dan secara praktis kepada BPOM dan Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan supaya lebih ketat melakukan pengawasan iklan obat agar tidak menyesatkan masyarakat.
POLA PERESEPAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSPAD GATOT SOEBROTO JAKARTA pontoan, jenny
SOCIAL CLINICAL PHARMACY INDONESIA JOURNAL Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/scpij.v2i1.904

Abstract

Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi akibat berkembang biaknya mikroorganisme lain di dalam saluran kemih. Data dari Departemen Kesehatan RI tahun 2014 menunjukkan bahwa jumlah penderita penyakit ISK mencapai 90-100 kasus per 100.000 penduduk per tahun. Antibiotik merupakan terapi utama pengobatan ISK, biaya antibiotik memakan porsi yang cukup besar dari kebutuhan total belanja instalasi farmasi rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran biaya dan penggunaan antibiotik pada pasien ISK di RSPAD Gatot Soebroto. Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan rancangan studi cross sectional yang bersifat retrospektif berdasarkan rekam medik pasien. Hasil penelitian dapat disimpulkan rata-rata penggunaan antibiotik per resep 1,86 item, persentase penggunaan antibiotik generik 86%, persentase antibiotik yang termasuk dalam e-Catalogue 69%, antibiotik per golongan terbesar sefalosporin yaitu sefoperazon 25,49%, sefriakson 15,69% dan golongan kuinolon yaitu levofloksasin 23,53%.
Evaluasi Kesesuaian Penggunaan Obat Antituberkulosis Pada Pasien Tuberkulosis Paru Musnelina, Lili; Putri, Elvina Triana; Pontoan, Jenny; Putri, Syifa Nadila
JURNAL FARMASI DAN MAKANAN Vol 7 No 2 (2024): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v7i2.4492

Abstract

Tuberculosis, caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis, primarily affects the lungs. This study aims to evaluate the precise use of antituberculosis drugs, focusing on factors such as patient suitability, correct indication, drug selection, dosage, administration method, and treatment duration. Sampling involved Purposive Sampling of pulmonary tuberculosis outpatients Dr. RSUD. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung from January to December 2021, resulting in 89 patients. The data showed a majority of male patients, with 52 (58.4%) aged between 36 and 45 years, and 24 (26.9%) weighing between 46 kg and 55 kg. Additionally, 50 patients (56%) tested positive for sputum BTA and had undergone category I treatment previously. Evaluation of antituberculosis drug usage in these outpatients revealed 100% accuracy in patient suitability, indication, drug selection, dosage, and administration method, with a treatment duration of 15 days. Hence, it can be inferred that the utilization of antituberculosis drugs is appropriate.
Upaya Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa Calon Apoteker melalui Kajian Pelayanan Farmasi Klinis di Beberapa Apotek Jakarta Krisnawati, Indah; Teodhora, Teodhora; Wulandari, Ainun; Febriani, Amelia; Veryanti, Putu Rika; Nugrahani, Hervianti Nurfitria; Widyapratiwi, Ritha; Pontoan, Jenny; Syafriana, Vilya; Kusuma, Ika Maruya; Setiadi, Fandy Rezha; Nopianti, Hermila
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 2 (2024): April
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i2.829

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh partisipasi aktif mahasiswa calon apoteker dalam pelayanan farmasi klinis di beberapa apotek Jakarta melalui pengalaman praktik mahasiswa dan persepsi pasien terhadap keberadaan mahasiswa praktik. Metode kegiatan meliputi observasi, partisipasi aktif dan wawancara. Observasi awal memberikan pemahaman mendalam tentang praktik farmasi klinis, sedangkan partisipasi aktif memungkinkan mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam situasi praktis. Selain itu, wawancara kepada pasien membantu dalam memperoleh wawasan tentang persepsi pasien terhadap pelayanan farmasi klinis. Hasil menunjukkan bahwa partisipasi aktif mahasiswa memperkuat praktik farmasi klinis di apotek, meningkatkan keterampilan klinis mereka, dan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi pasien. Kesimpulannya, partisipasi aktif mahasiswa dalam pelayanan farmasi klinis di apotek memberikan manfaat nyata bagi praktik apoteker dan pengalaman pasien, sementara evaluasi terus-menerus diperlukan untuk memastikan pelayanan yang berkualitas.
ANALYSIS OF CUSTOMER SATISFACTION WITH DRUG PURCHASE SERVICES AT HALODOC Musnelina, Lili; Refdanita, Refdanita; Pontoan, Jenny; Ivana, Cornelia
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Vol 12, No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmki.12.2.2024.109-118

Abstract

The swift progress of technology and information in contemporary times opens up avenues for expanding marketing networks, introducing novel products or services, and seamlessly integrating online activities. Online platforms for pharmaceutical sales streamline the process for consumers, offering convenience in finding desired medications at competitive prices and ensuring swift access. This study aims to assess customer contentment concerning the caliber of pharmaceutical procurement services offered through the Halodoc app. Through purposive sampling, data collection was conducted via questionnaires administered to 422 Halodoc users capable of assessing service quality. Utilizing the E-service quality (e-CSI) methodology for analysis, consumer satisfaction with drug purchasing services was measured. Findings revealed high satisfaction levels across various dimensions: reliability at 97.40%, responsiveness at 91.10%, guarantee at 92.06%, empathy at 82.90%, and physical evidence at 91.28%, culminating in an overall Customer Satisfaction Index (CSI) score of 90.98%. Hence, it can be inferred that respondents utilizing the Halodoc application expressed significant satisfaction with the service provided.  
KAJIAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP SWAMEDIKASI COMMON COLD DI BANDAR LAMPUNG Pontoan, Jenny; Bahri, Saiful; Wijayanti, Rahayu; Khoirunnisa, Ariana
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.36921

Abstract

Common cold merupakan infeksi saluran pernapasan bagian atas yang disebabkan paling umum oleh rhinovirus. Common cold berada peringkat ke-2 dari 10 kasus penyakit tertinggi di Provinsi Lampung dengan 252,298 kasus. Common cold dapat dilakukan swamedikasi untuk meringankan gejala. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan dan perilaku masyarakat Kota Bandar Lampung terhadap swamedikasi common cold. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan analisis univariate dan bivariate. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner berupa lembar pertanyaan dan google form, kemudian hasil data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 400 responden, yang merupakan masyarakat Kota Bandar Lampung yang sedang atau pernah mengalami common cold. Variabel pada penelitian ini berupa pengetahuan sebagai variabel bebas dan perilaku sebagai variabel terikat. Data dianalisis menggunakan uji korelasi spearman. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar masyarakat Kota Bandar Lampung yang melakukan swamedikasi common cold memiliki pengetahuan yang baik sebesar 85,8% serta memiliki perilaku yang baik sebesar 81,5%. Berdasarkan uji statistik menggunakan uji spearman diperoleh p value  0,000  (0,05), maka hipotesis diterima yang artinya signifikan. Berarti ada hubungan pengetahuan dan perilaku masyarakat terhadap swamedikasi common cold di Kota Bandar Lampung. Pengetahuan dapat mempengaruhi seseorang dalam berperilaku, sehingga dengan pengetahuan yang baik dapat mempengaruhi perilaku seseorang dalam melakukan swamedikasi dengan baik juga.
PENGETAHUAN DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP SWAMEDIKASI DIARE PADA ANAK DI KOTA BANDAR LAMPUNG Pontoan, Jenny; Bahri, Saiful; Nilasari, Putu; Yuliansari, Dian
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.36925

Abstract

Diare merupakan penyakit tertinggi kedua di dunia yang menyebabkan kematian pada anak dan merupakan penyakit terbanyak ke-7 di provinsi Lampung. Diare adalah keluarnya feses cair lebih sering daripada frekuensi normal individu dan merupakan salah satu penyakit ringan yang dapat diatasi dengan swamedikasi. Swamedikasi merupakan suatu upaya pengobatan yang dilakukan sendiri, seperti pemberian oralit, zink, ataupun Lacto-B untuk pengobatan diare pada anak. Pada penatalaksanaan swamedikasi diperlukan pengetahuan yang baik agar masyarakat dapat berperilaku yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat kota Bandar Lampung terhadap swamedikasi diare pada anak. Penelitian bersifat deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 400 responden menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat wilayah kota Bandar Lampung memiliki pengetahuan baik (63,65%), cukup (27,5%) dan kurang (8,75%); serta memiliki perilaku baik (64%), cukup (28,75%) dan kurang (7,25%) terhadap swamedikasi diare pada anak. Terdapat hubungan positif yang sangat kuat antara pengetahuan dan perilaku masyarakat tersebut yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi spearman sebesar 0,821. Masyarakat wilayah kota Bandar Lampung memiliki tingkat pengetahuan dan perilaku yang baik terkait swamedikasi diare pada anak. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis dan dapat memberikan informasi kepada Dinas Kesehatan setempat agar lebih memperhatikan kegiatan masyarakat dalam melakukan swamedikasi diare pada anak.
ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSPAD GATOT SOEBROTO JAKARTA Lili Musnelina; Jenny Pontoan; Clara Jesica Martin
Jurnal Ilmiah Manuntung Vol 5 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Manuntung
Publisher : jurnal ilmiah manuntung sekolah tinggi ilmu kesehatan samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51352/jim.v5i1.216

Abstract

Breast cancer is a disease of malignant neoplasm which is an abnormal growth of tissue that is different from the surrounding tissue. Various used of chemotherapy in the process of achieving management in cancer that causes the use of benefits and costs. This study aims to determine a more effective therapy in breast cancer patients at RSPAD Gatot Soebroto in 2017. This study was non experimental with comparative study into two group chemotherapy is single group (chemotherapy bondronat) and combination group (chemotherapy doxorubicin-paclitaxel). This study use secondary data from medical records patients on retrospectively. The results showed a decrease in the scale of single chemotherapy (Bondronat) was 82,61% with an average direct medical cost of IDR 9,3 million where as in combination chemotherapy (Doxorubicin-Paclitaxel) 95,65% with an average direct medical cost of IDR 7,6 million. The ACER value in single chemotherapy was IDR 11,3 million and combination chemotherapy was IDR 7,9 million. The ICER value in the two treatment groups was IDR 13,5 million. The conclusion is the combination of chemotherapy of Doxorubicin-Paclitaxel is the most cost-effective than Bondronate single chemotherapy.
TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT MARINIR CILANDAK JAKARTA Jenny Pontoan; Okpri Meila; Yuli Asnanik; Muhammad Azhar Muharam
Jurnal Ilmiah Manuntung Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Manuntung
Publisher : jurnal ilmiah manuntung sekolah tinggi ilmu kesehatan samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51352/jim.v6i1.298

Abstract

Measuring the quality dimensions of health service is essential and should be done along with patient satisfaction surveys. The level of patient satisfaction with hospital health services may use the five-dimensional Service Quality (ServQual) method, that is, reliability, responsiveness, assurance, concern and tangible form. The study was conducted to determine the level of outpatient satisfaction with the quality of services provided by The Cilandak Marinir Hospital Pharmacy Installation. The research design is Observational by survey methods, conducted on JKN outpatients, with a total sample of 106 respondents. Inclusion criteria; patients who redeem a prescription at a hospital pharmacy installation at least 2 times; patients who are willing to fill out the questionnaire, sign the questionnaire, and approve the informed consent; patients aged ≥ 15 years. Exclusion criteria are patients who are hospital employees; HIV / AIDS patients. This study was also complemented with data collection permits from the hospital and ethical approval from the ethics research committee of the Universitas Pembangunan Veteran Jakarta. The instrument used is in the form of a questionnaire to measure patient satisfaction about pharmacy services at the pharmacy. The results of the validity test of 0.383-0.950 (components of expectations) and 0.362-0.928 (components of performance) are declared valid. The reliability test results are 0.954-0.961 (expectation component) and 0.951-0.960 (performance component); these results indicate that the questionnaire can be used because all questions are reliable (> 0.60 Cronbach Alpha scores). Data analysis uses the Service Quality method (Service Quality score = Performance - Expectation). A positive score indicates that customer expectations are met so that services on specific dimensions can be perceived as high quality and vice versa. Ideally, the value of the gap between expectations and perceptions is zero. ServQual analysis results based on the gap showed that the most significant value of the gap in the dimensions of reliability -0.18, responsiveness (responsiveness) -0.12, awareness (empathy) -0.08, assurance -0, 07, and tangible form (tangible) -0.03. Based on these results, It can be concluded that pharmaceutical services still need improvement because they still have a negative gap value for the five dimensions.
Profile of The Use of Prophilacic Antibiotics in Heart Surgery Patients Jenny Pontoan; Okpri Meila; Alisyah Riefla Indriyani
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 6: Mei 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i6.1660

Abstract

Coronary Artery Bypass Graft (CABG) is a surgical procedure that aims to remove blocked coronary arteries and maximize blood vessel flow. Heart valve surgery is a treatment option recommended by doctors to prevent complications from occurring more severe to the heart with the main indication of valve stenosis and regurgitation. For the use of prophylactic antibiotics, studies have shown that prophylactic antibiotics with first- and second-generation cephalosporins can effectively reduce the incidence of surgical wound infection and postoperative infectious complications in cardiac surgery patients. This study aims to determine the use of prophylactic antibiotics in cardiac surgery patients. This research uses descriptive research type with retrospective data collection cross-sectional, by collecting secondary data derived from medical records of cardiac surgery patients who used prophylactic antibiotics and met the study inclusion criteria. The results showed that the majority of the prophylactic antibiotics Cefuroxime in 317 patients (88.06%) consisted of 206 patients (57.2%) and 111 patients (30.8%) of patented Cefuroxime. The majority of preoperative length of stay ≤ 1 day 331 patients (91.9%), and there was no incidence of surgical wound infection in the whole sample (100%). Based on the results of the study, it can be concluded that the most use of prophylactic antibiotics is Cefuroxime