Claim Missing Document
Check
Articles

Found 86 Documents
Search
Journal : Jurnal Produksi Tanaman

Pengaruh Unsur Iklim Terhadap Produktivitas Tanaman Jeruk Siam Pontianak (Citrus nobilis Var. Microcarpa) Vitiara, Mustarini Dessy; Hariyono, Didik
Jurnal Produksi Tanaman Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1611

Abstract

Jeruk Siam (Citrus nobilis) ialah salah satu komoditas unggulan nasional. Jeruk siam digemari masyarakat Indonesia karena memiliki rasa manis dan kaya vitamin C. Kabupaten Sambas menjadi sentra utama produksi jeruk siam di Kalimantan Barat atau berkontribusi sekitar 75% dari produksi keseluruhan dengan varietas utamanya yaitu Jeruk Siam Pontianak (Citrus nobilis var. Microcarpa). Keberhasilan budidaya jeruk siam sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim suatu tempat. Unsur iklim berperan penting dalam hasil tanaman Jeruk Siam Pontianak, baik kualitas dan kuantitas. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan dan pengaruh antara curah hujan, suhu udara, kelembapan udara, dan penyinaran matahari dengan produktivitas Jeruk Siam Pontianak di Kabupaten Sambas. Kegiatan penelitian dilakukan pada bulan Januari-Maret 2021 di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Lokasi wawancara dilakukan pada tiga kecamatan yaitu Kecamatan Tebas, Kecamatan Sebawi, dan Kecamatan Sambas. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan petani. Data sekunder berupa data unsur iklim yaitu curah hujan, suhu udara, kelembapan udara dan penyinaran matahari tahun 2004-2020 dari Stasiun Meteorologi Kelas III Paloh Sambas dan data produktivitas tanaman Jeruk Siam Pontianak tahun 2004-2020 dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas.  Metode analisis yang digunakan ialah analisis korelasi dan regresi linier menggunakan software IBM SPSS Statistics 22. Hasil penelitian menunjukan bahwa curah hujan, suhu udara, dan penyinaran matahari tidak berpengaruh terhadap produktivitas dan kelembapan udara berpengaruh dominan terhadap produktivitas Jeruk Siam Pontianak di Kabupaten Sambas.
Pengaruh Berbagai Media Tanam dan Kapasitas Lapang terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Melon (Cucumis melo L.) Aldiansyah, Mochammad Kiki; Hariyono, Didik
Produksi Tanaman Vol. 10 No. 7 (2022)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2022.010.07.03

Abstract

Tanaman Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang penting dan banyak diminati oleh konsumen. Buah melon sangat disukai karena memiliki daging buah yang berair, manis, dan menyegarkan. Permasalahan mengenai kondisi tanah yang tidak sesuai merupakan salah satu kendala dalam meningkatkan produksi komoditas pertanian. Oleh karena itu, diperlukan komposisi media tanam yang tepat dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Selain itu, air menjadi faktor penting dalam pertumbuhan dan hasil tanaman. Tujuan penelitian adalah mempelajari interaksi antara perlakuan media tanam dan kapasitas lapang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman melon. Penelitian dilaksanakan di dalam rumah kaca di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan dengan waktu pelaksanaan Januari-Maret 2020. Penelitian ini dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok (Faktorial). Berdasarkan faktor perlakuan tersebut didapatkan 9 perlakuan setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali ulangan. Parameter yang diamati meliputi pengamatan non destruktif yaitu panjang tanaman dan jumlah daun. Sedangkan variabel pengamatan panen meliputi, bobot buah per buah, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman, panjang akar. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) dengan taraf 5%. apabila terjadi pengaruh nyata dari perlakuan maka dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur (BNJ) dengan taraf 5%. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa tanaman melon yang dilakukan perlakuan 75% kapasitas lapang memberikan nilai yang lebih tinggi pada jumlah daun tanaman-1, panjang tanaman, berat segar total tanaman, berat kering total tanaman dan panjang akar dibandingkan dengan perlakuan 50% dan 100% kapasitas lapang.
Pengaruh Beberapa Unsur Iklim (Curah Hujan, Suhu Udara, dan Kelembaban Udara) Terhadap Produktivitas Tanaman Jahe (Zingiber officinale) Setiawan, Rifqi; Hariyono, Didik
Produksi Tanaman Vol. 10 No. 12 (2022): Terbitan Bulan Desember
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2022.010.12.01

Abstract

Jahe (Zingiber officinale) banyak diminati ketika Pandemik Covid 19 karena memiliki banyak manfaat. Unsur iklim mempunyai pengaruh penting dalam proses fisiologis tanaman jahe. Tujuan penelitian untuk mempelajari hubungan antara unsur iklim dengan produktivitas tanaman jahe di 3 kecamatan dan untuk menentukan unsur iklim yang dominan pengaruhnya terhadap produktivitas tanaman jahe di 3 kecamatan. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus - Oktober 2021 dengan metode survei di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Ngantang, Singosari, dan Tajinan. Teknik pengumpulan data penelitian dibagi menjadi 2. Data sekunder berupa unsur iklim dan produktivitas tanaman jahe dari 2002-2021 dianalisis dengan uji korelasi untuk mengetahui hubungan antar variabel apabila ditemukan hubungan dilanjutkan dengan uji regresi berganda. Data primer berupa data wawancara dianalisis dengan skala likert. Hasil menunjukkan suhu udara rata-rata terdapat hubungan terhadap produktivitas tanaman jahe di Kecamatan Ngantang, Singosari, dan Tajinan. Unsur iklim suhu udara rata-rata merupakan unsur iklim yang dominan dengan pengaruh sebesar 61.1%, 50%, dan 57.8% terhadap produktivitas tanaman jahe di Kecamatan Ngantang, Singosari, dan Tajinan.
Studi Intensitas Curah Hujan dan Hari Hujan Terhadap Produktivitas Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Geovandi, M. Sonydio; Hariyono, Didik
Produksi Tanaman Vol. 11 No. 2 (2023): Februari
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2023.011.02.06

Abstract

Ubi jalar merupakan komoditas pangan yang penting bagi kehidupan manusia khususnya masyarakat Indonesia. Ubi jalar merupakan tanaman pangan yang berpotensi sebagai pengganti beras karena efisien dalam menghasilkan energi. Produksi tanaman ubi jalar di Kabupaten Malang mengalami penurunan setiap tahunnya dari 2018 hingga 2021 sebesar 10.694 ton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas curah hujan dan hari hujan terhadap produktivitas tanaman ubi jalar di Kabupaten Malang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2022 dengan metode survei di Kabupaten Malang, yang dilaksanakan di tiga tempat yaitu Kecamatan Pakis, Kecamatan Jabung dan Kecamatan Ngajum. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer berupa data wawancara sedangkan data sekunder berupa data iklim seperti intensitas curah hujan, hari hujan, bulan basah dan bulan kering serta data produktivitas ubi jalar di Kecamatan Pakis, Jabung dan Ngajum selama 11 tahun dari 2011-2021. Analisis data dilakukan dengan uji korelasi antara intensitas curah hujan, hari hujan, bulan basah, dan bulan kering terhadap produktivitas tanaman ubi jalar di Kabupaten Malang dan apabila ada hubungan maka dilanjutkan dengan uji regresi linear berganda. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tiga lokasi sentra produksi ubi jalar (Pakis, Jabung dan Ngajum) terdapat korelasi positif dan negatif antara unsur iklim (intensitas curah hujan, hari hujan, bulan basah dan bulan kering) terhadap produktivitas ubi jalar. Hari hujan dan bulan basah berkorelasi positif sedangkan intensitas curah hujan berkorelasi negatif, bulan kering tidak berkorelasi di Kecamatan Ngajum sedangkan dua kecamatan yang lain tidak berkorelasi terhadap intensitas curah hujan, hari hujan, bulan basah dan bulan kering terhadap produktivitas tanaman ubi jalar
Kajian Hubungan Antara Curah Hujan dan Produktivitas Tanaman Nanas (Ananas comosus L.) Di Kabupaten Blitar Syafirina, Nanda Madaniya; Hariyono, Didik
Produksi Tanaman Vol. 12 No. 8 (2024): Agustus
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2024.012.08.06

Abstract

Nanas merupakan komoditas hortikultura yang peminatnya masih terbilang tinggi karena kebutuhannya sebagai buah segar maupun bahan baku olahan. Hampir seluruh wilayah Indonesia merupakan daerah penghasil nanas karena didukung oleh iklim tropis yang sesuai. Wilayah Jawa Timur memberikan kontribusi sebesar 8,92% dengan Kabupaten Blitar menduduki peringkat kedua sentra produksi nanas terbesar setelah Kabupaten Kediri. Tanaman nanas merupakan tanaman yang peka terhadap perubahan iklim karena dampak dari panas yang berlebihan dan hujan yang tidak teratur. Hal ini dapat mengancam produktivitas tanaman nanas dengan mengurangi potensi hasil dan kualitas yang akan menggagalkan panen. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara unsur curah hujan (intensitas curah hujan dan hari hujan) dan produktivitas tanaman nanas di Kabupaten Blitar. Penelitian dilaksanakan pada bulan bulan Juni hingga September 2020 di sentra produksi nanas Kabupaten Blitar yaitu Kecamatan Gandusari, Kecamatan Ponggok dan Kecamatan Nglegok. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan petani. Data sekunder yang dibutuhkan adalah produktivitas tanaman nanas di Kabupaten Blitar dari Badan Pusat Statistik dan data curah hujan (intensitas curah hujan dan hari hujan) dari Badan Pusat Statistik dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Karangploso. Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara unsur curah hujan dan produktivitas dan regresi untuk mengetahui unsur curah hujan mana yang paling berpengaruh terhadap produktivitas. Berdasarkan hasil analisa menjelaskan bahwa unsur curah hujan berpengaruh nyata terhadap produktivitas tanaman nanas dan dapat menurunkan produktivitas di ketiga kecamatan di Kabupaten Blitar.
Dampak Variasi Iklim Terhadap Produktivitas Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Berdasarkan Proyeksi Iklim Hingga Tahun 2100 Rochadi, Abigail Kartika; Hariyono, Didik; Misnawati
Produksi Tanaman Vol. 13 No. 2 (2025): Februari
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/

Abstract

Salah satu tantangan yang dihadapi dalam budidaya tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) adalah terjadinya pemanasan global yang berpotensi mengakibatkan peningkatan suhu di atmosfer, serta perubahan pada berbagai variabilitas iklim yang dapat mempengaruhi musim tanam, pertumbuhan, serta hasil panen. Penelitian ini bertujuan untuk memproyeksikan peningkatan suhu atmosfer hingga tahun 2100 di dua wilayah sentra produksi berdasarkan model proyeksi iklim pada tiga skenario Representative Concentration Pathways (RCP), serta memproyeksikan produktivitas tanaman kentang di kedua lokasi tersebut berdasarkan hasil proyeksi iklim. Penelitian ini dilakukan dengan mengkaji variasi iklim pada dua titik lokasi, yaitu Kecamatan Tosari dan Kecamatan Poncokusumo dan dilaksanakan pada bulan Mei-Oktober 2023. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi software Microsoft Excel 2013, CORDEX, ArcMap 10.8 dan NASA POWER. Bahan yang digunakan meliputi data historis curah hujan harian, suhu minimum harian dan suhu maksimum harian, serta data produktivitas kentang Kecamatan Tosari dan Kecamatan Poncokusumo. Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari : 1) uji validasi model proyeksi iklim yang digunakan, 2) proyeksi curah hujan dan suhu rata-rata, 3) analisis regresi linear berganda untuk memproyeksikan produktivitas tanaman kentang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada skenario RCP 2.6, tidak terdapat pola kenaikan rata-rata suhu atmosfer hingga tahun 2100, sementara terdapat pola kenaikan suhu 0,41-1,21°C dan 1,26-2,23°C pada skenario RCP 4.5 dan RCP 8.5. Terdapat peningkatan produktivitas tanaman kentang di Kecamatan Tosari dan Kecamatan Poncokusumo berasarkan proyeksi produktivitas hingga tahun 2100. Sementara itu, terjadi penurunan produktivitas tanaman kentang di Kecamatan Poncokusumo pada skenario RCP 2.6 dan RCP 4.5. Berdasarkan skenario RCP 8.5, terjadi pola peningkatan produktivitas yang lebih tinggi di Kecamatan Poncokusumo dibandingkan degan Kecamatan Tosari.
Respon Fenologi Tanaman Ercis (Pisum sativum L.) Terhadap Kondisi Cuaca di Dataran Menengah Dianwari, Frieska Mayang; Nurhasanah, Fadila; Zamzami, Ahmad Nabiel; Suniah, Siti; Alfannany, Ichsanuddin Noorsy; Br Ginting, Jesika Ekarina; Putri, Fitri Desmarianita; Hariyono, Didik; Fajriani, Sisca; Waluyo, Budi
Produksi Tanaman Vol. 13 No. 06 (2025): Juni
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2025.013.06.01

Abstract

Tanaman ercis (Pisum sativum L.) atau sering disebut dengan kacang kapri merupakan jenis kacang-kacangan yang sering dikonsumsi sebagai sayur. Produksi ercis di Indonesia belum dapat memenuhi kebutuhan pasar. Penanaman ercis di dataran menengah dilakukan untuk meningkatkan produksi ercis. Usaha peningkatan produksi ercis dimulai dengan memilih varietas yang sesuai dengan kondisi lingkungan tempat budidaya. Fase-fase pertumbuhan tanaman tidak terlepas dari faktor lingkungannya. Tujuan penelitian untuk mempelajari pengaruh variabel cuaca terhadap respon fenologi tanaman ercis di dataran menengah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2023 yang bertempat bertempat di Desa Merjosari, Kota Malang. Bahan penelitian yaitu 80 aksesi lokal. Rancangan percobaan penelitian yaitu augmented design II. Pengamatan dianalisis menggunakan kode BBCH (Biologische Bundesansalt Bundessortenanmt und Chemische Industrie). Analisis data yang digunakan yaitu analisis nilai rata-rata, median dan uji korelasi variabel cuaca dengan fase pertumbuhan tanaman ercis. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan suhu udara akan menghambat fase muncul daun dan fase muncul batang tanaman ercis. Peningkatan suhu udara akan mempercepat fase muncul bunga pada tanaman ercis. Peningkatan kelembapan udara akan mempercepat fase perkecambahan, fase muncul daun dan fase muncul batang pada tanaman ercis. Peningkatan intensitas cahaya matahari akan mempercepat fase perkecambahan tanaman ercis. Peningkatan intensitas cahaya matahari akan memperlambat fase muncul daun, fase muncul batang dan fase polong matang tanaman ercis.    
PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR MERANG (Volvariella volvacea) PADA BERBAGAI SISTEM PENEBARAN BIBIT DAN KETEBALAN MEDIA Riduwan, Muhammad; Hariyono, Didik; Nawawi, Mochammad
Produksi Tanaman Vol. 1 No. 1 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengaruh lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil jamur merang ialah ketebalan media tanam dan sitem penebaran bibit. Ketebalan media tanam yang berbeda akan dihasilkan kondisi suhu yang berbeda sedang pada media tanam jamur merang dan sistem penebaran bibit akan mempengaruhi jumlah titik tumbuh jamur merang yang disebabkan oleh laju pertumbuhan miselium jamur merang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pertumbuhan dan hasil jamur merang pada berbagai macam ketebalan media tanam dan system penebaran bibit. Pengamatan dilakukan dengan cara mengamati saat muncul pin head pertama, waktu panen pertama, lama masa panen, jumlah badan buah, diameter badan buah, bobot segar badan buah, jumlah badan buah dengan pengelompokan badan buah berdasarkan diameter >3 cm, 2-3 cm dan <2 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi ketebalan media terhadap sistem penebaran bibit pada bobot segar badan buah. Pada pengamatan ketebalan media tanam terjadi beda nyata pada variabel pengamatan lama masa panen jumlah badan buah dan jumlah badan buah dengan pengelompokan badan buah berdasarkan diameter >3 cm dan 2-3 cm. Sedangkan pada perlakuan sistem penebaran bibit terjadi beda nyata pada variabel pengamatan jumlah badan buah.
PEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN Rohman, Hanif Fatur; Hariyono, Didik; Ashari, Sumeru
Produksi Tanaman Vol. 1 No. 5 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Durian (Durio zibethinus Murr.) membutuhkan nutrisi yang yang cukup untuk mendapatkan pertumbuhan yang optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari dan mengetahui dosis pupuk yang tepat untuk tanaman durian fase awal generatif durian jingga dan durian arab. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Waturejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang pada November 2012 sampai Februari 2013. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini ialah Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri dari 6 perlakuan dan diulang 3 kali, sehingga diperoleh 18 satuan percobaan. Adapun perlakuan tersebut meliputi durian Jingga dengan Pupuk NPK 90 g/tanaman, durian Jingga dengan Pupuk NPK 135 g/tanaman, durian Jingga dengan Pupuk NPK 180 g/tanaman, durian Arab dengan Pupuk NPK 90 g/tanaman, durian Arab dengan Pupuk NPK 135 g/tanaman, durian Arab dengan Pupuk NPK 180 g/tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pemberian dosis pupuk NPK 135 g/tanaman pada tanaman durian jingga lebih efektif untuk menunjang pertumbuhan yang optimal. Sedangkan untuk durian arab dosis efektif yang dapat di usulkan adalah dengan dosis pupuk NPK 180 g/tanaman. Kata kunci : Pupuk NPK, durian jingga, durian arab, fase generative
UJI EFEKTIFITAS APLIKASI PYRACLOSTROBIN DENGAN BEBERAPA LEVEL CEKAMAN SUHU PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays) Efendi, Yayat; Hariyono, Didik; Wicaksono, Karuniawan Puji
Produksi Tanaman Vol. 2 No. 6 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dampak pemanasan global yang diakibatkan oleh berlebihnya konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfir yang diikuti dengan peningkatan suhu di udara dapat berpengaruh pada produktivitas komoditi pertanian pangan. Peningkatan suhu udara di atmosfer sebesar 5oC akan diikuti oleh penurunan produksi jagung sebesar 40% dan kedelai sebesar 10-30%. Pyraclostrobin adalah salah satu jenis fungisida yang diketahui dapat memberikan efek toleran cekaman pada tanaman yaitu dengan cara menghambat transfer elektron dalam rantai respirasi pada mitokondria sehingga dapat meningkatkan efek toleran. Penelitian ini telah dilaksanakan di kebun percobaan Universitas Brawijaya, desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang mulai Agustus sampai November 2012 dengan ketinggian 303 mdpl. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini ialah Rancangan Tersarang, terdiri dari 2 kombinasi perlakuan yaitu suhu (T) dan pyraclostrobin (P), dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan cekaman suhu dan pyraclostrobin berpengaruh nyata pada pertumbuhan tanaman jagung, tetapi tidak nyata pada umur berbunga. Pada parameter komponen hasil tanaman, kombinasi perlakuan suhu normal dengan dan tanpa pengaplikasian pyraclostrobin mampu menghasilkan berat basah tongkol, berat kering tongkol, berat pipilan kering dan berat 1000 biji lebih tinggi daripada tanaman yang diperlakukan dengan cekaman suhu 10C sampai 50C (T2 dan T3). Rata-rata potensi hasil pipilan kering biji jagung yang diperoleh pada kombinasi perlakuan suhu normal dengan pengaplikasian pyraclostrobin mengalami kenaikan sekitar 28% dari potensi rata-rata hasil jagung varietas P21. Kandungan amylose dan protein biji jagung tertinggi juga diperoleh pada perlakuan suhu normal T1 dengan atau tanpa pengaplikasian pyraclostrobin. Kata kunci : Pemanasan Global, Jagung, Pyraclostrobin, Toleran Cekaman.
Co-Authors Abdillah, Bayu Stiawan Abdillah, Bayu Stiawan Agung Nugroho Agus Suryanto Agus Suryanto Aini Nurul Aini, Nurul Akbar Hidayatullah Zaini Akbar Hidayutallah Zaini Aldiansyah, Mochammad Kiki Alfannany, Ichsanuddin Noorsy Ambarita, Yohanna Ambarita, Yohanna Amelia, Nia Kharisma Amelia, Nia Kharisma Andayani, Donik Retno Putri Andayani, Donik Retno Putri Anna Satyana Karyawati Anugrah Cahyaty, Rikza Alfya anugrah cahyaty, rikza alfya Arifin Arifin Br Ginting, Jesika Ekarina Budi Waluyo Castrena, Widya Castrena, Widya Chaerunnisa, Chaerunnisa Chaerunnisa, Chaerunnisa Delianata, Syifa Sarwahita Dianwari, Frieska Mayang Dwi Yamika, Wiwin Sumiya E B Manurung, Desri E B Manurung, Desri Efendi, Yayat Emiliya Putri, Nurul Hilmiah Erdien, Ghifani Erdien Fandyka Yufriza Ali Firdaus, Mohammad Nur Firdaus, Mohammad Nur Garfansa, Marchel Putra Garfansa, Marchel Putra Geovandi, M. Sonydio Hanif Fatur Rohman Heddy, Y.B.Suwasono Heddy, YB. Suwasono Ikhsani, Rahmad Faizal Ikhsani, Rahmad Faizal istiqomah istiqomah Istiqomah, Istiqomah Junior, David Christian Karima, Naila Karuniawan Puji Wicaksono Kusumawardani, Dinda Anastasia M.Pd S.T. S.Pd. I Gde Wawan Sudatha . Maghfour, Mochammad Dawam Maghfour, Mochammad Dawam Margawati, Dayu Tri Margawati, Dayu Tri Medina, Syifa Medina, Syifa Misnawati Moch. Dawam Maghfoer Mochammad Dawam Maghfoer Mochammad Nawawi Mudji Santoso Muhammad Riduwan Mushoffan Prasetianto Naila Karima Nawawi, Mochammad Ninuk Herlina Norry Eka Palupi Novatriana, Christina Nunun Barunawati Nur Cholid Susianto Nur Edy Suminarti Nur Edy Suminarti Nur Winda Rachmadhani Nurhasanah, Fadila Nurlaelih, Euis Ellih Nurul Aini Nurul Setyanignsih Onny C. Pandu Pradana Onny Chrisna Pandu Pradana Palupi, Norry Eka Palupi, Norry Eka Pratama, Ahmad Rizky Yuda Pratama, Ahmad Rizky Yuda Prayogo, Yusmani Putri, Fitri Desmarianita Rahmandhias, Deris Trian Rahmani, Novia Thea Rahmani, Novia Thea Rahmanto, Ady Rahmanto, Ady Ramadhan, Alvin Febrian Ramadhan, Alvin Febrian Riduwan, Muhammad Rissya Dewi Kusumawati Rochadi, Abigail Kartika Roedy Soelistyono Rohman, Hanif Fatur Saitama, Akbar Saraswaty, Dwi Saraswaty, Dwi Sari, Alusia Destia Sari, Alusia Destia Septiana Septiana Septiana Septiana Setiawan, Rifqi Setyaningsih, Nurul Setyaningsih, Nurul Shinta Shinta Shinta, Shinta Sholikin, Ahmad Riyadlus Sholikin, Ahmad Riyadlus Sija, Patta Simarmata, Hendra Simarmata, Hendra Sisca Fajriani Sumeru Ashari Suniah, Siti Suwandono, Adi Syafirina, Nanda Madaniya Titin Sumarni Tri Margawati, Dayu Tyas, Nia Trihayuning Tyas, Nia Trihayuning Vitiara, Mustarini Dessy Wangsitala, Angger Wangsitala, Angger Widiawati, Rut Ria Widiawati, Rut Ria Wirantika, Resti Wirantika, Resti Wiwin Sumiya Dwi Yamika, Wiwin Sumiya Wuryani, Dwi Wuryani, Dwi Y.B.Suwasono Heddy Yayat Efendi YB. Suwasono Heddy Yogi Sugito Yunita Triliestyana YUSMANI PRAYOGO Yusmani Prayogo Zamzami, Ahmad Nabiel Zawawi, Arie Fakhrul Zawawi, Arie Fakhrul