Claim Missing Document
Check
Articles

Found 86 Documents
Search
Journal : Jurnal Produksi Tanaman

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK CAIR PAITAN DAN KOTORAN SAPI SEBAGAI NUTRISI TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae var. Alboglabra) DALAM SISTEM HIDROPONIK Abdillah, Bayu Stiawan; Aini, Nurul; Hariyono, Didik
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 9 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terkait dengan produksi kailan, saat ini tidak mudah mendapatkan lahan budidaya tanaman yang subur, produktif dan strategis, sehingga alternatif yang dapat dilakukan adalah menggunakan sistem budidaya hidroponik. Namun pada hidroponik, sebagian besar biaya produksi digunakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi atau pupuk. Oleh karena itu, alternatif nutrisi yang bisa digunakan ialah pupuk cair paitan dan pupuk cair kotoran sapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan pupuk cair paitan dan pupuk cair kotoran sapi pada pertumbuhan dan hasil tanaman kailan dalam sistem hidroponik. Penelitian dirancang dalam Rancangan Acak Kelompok Sederhana dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga didapatkan 28 satuan percobaan. Penelitian dilaksanakan di dalam green house Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Desa Ngijo, Karangploso, Malang, Jawa Timur pada bulan Mei-Juli 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk AB mix (P0) sebagai kontrol mempunyai pertumbuhan dan hasil terbaik dibandingkan dengan perlakuan pupuk cair kotoran sapi dan pupuk cair paitan pada berbagai dosis dan kombinasi. Perlakuan tertinggi berikutnya adalah kombinasi antara 25% pupuk cair kotoran sapi + 25% pupuk cair paitan + 50% pupuk AB Mix. Penggunaan pupuk cair berpengaruh nyata terhadap variabel pengamatan  non destruktif yang meliputi tinggi tanaman dan jumlah daun pada pengamatan 21, 28, 35 dan 42  HST. Sedangkan pada umur pengamatan 7 dan 14 HST tidak terdapat pengaruh yang nyata. Perlakuan penggunaan pupuk cair berpengaruh nyata terhadap semua variabel pengamatan panen yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, diameter batang, panjang akar tanaman, bobot segar total tanaman, dan bobot segar konsumsi tanaman.
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN DENGAN SISTEM TUMPANGSARI PADA TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.) DAN TANAMAN KUBIS (Brasssica oleraceae var capitata L.) Margawati, Dayu Tri; Herlina, Ninuk; Hariyono, Didik
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 4 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cabai (Capsicum annum L.) merupakan  jenis tanaman hortikultura yang populer dikarenakan cabai mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dan berprospektif untuk dikembangkan di Indonesia. Sayuran yang mengalami peningkatan permintaan selain cabai adalah sayuran kubis. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pertumbuhan dan hasil tertinggi tanaman kubis dan cabai dalam sistem tumpangsari serta menentukan nilai NKL (Nisbah Kesetaraan Lahan) pada pola tanam tumpangsari dibandingkan dengan pola monokultur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2015 di di Desa Ngoran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar,. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok dengan 7 perlakuan waktu tanam kubis, yaitu: P1= Tumpangsari kubis dan cabai, kubis ditanam 28 hari sebelum cabai. P2 = Tumpangsari kubis dan cabai, kubis ditanam 14 hari sebelum cabai. P3 = Tumpangsari kubis dan cabai, kubis ditanam bersamaan dengan cabai. P4 = Tumpangsari kubis dan cabai, kubis ditanam 14 hari setelah cabai. P5= Tumpangsari kubis dan cabai, kubis ditanam 28 hari setelah cabai. P6= Penanaman kubis secara monokultur dan P7 = Penanaman cabai secara monokultur. Hasil penelitian menunjukkan waktu tanam kubis tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai. Tumpangsari tanaman cabai dengan kubis yang ditanam 14-28 hari sebelum dan sesudah tanaman cabai serta tanaman kubis yang ditanam bersamaan dengan tanaman cabai mampu meningkatkan produktivitas lahan. NKL dengan nilai tertinggi terdapat pada perlakuan waktu  tanam  kubis 28 hari sebelum cabai, yaitu sebesar 1,91.
KAJIAN IKLIM (SUHU KARDINAL DAN CURAH HUJAN) TERHADAP PEMBENTUKAN BUAH ALAMI (Natural fruit) PADA TANAMAN NANAS (Ananas comosus L.) Istiqomah, Istiqomah; Hariyono, Didik
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 6 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buah alami merupakan salah satu masalah dalam produksi nanas di PT Great Giant Pineapple. Buah alami menjadi masalah karena kematangan, ukuran, dan waktu panen berbeda dengan buah hasil forcing sehingga meningkatkan ongkos produksi. Salah satu penyebab munculnya buah alami adalah faktor iklim. Dalam penelitian ini, faktor iklim yang diteliti dalam penelittian ini adalah suhu minimum, suhu kardinal, curah hujan, hari hujan, dan lama penyinaran. Penelitian di lakukan di PG 1 PT GGP Lampung Tengah pada bulan Mei 2016 sampai Juni 2016. Analisis data yang digunakan adalah 3 metode, yaitu metode  deskripsi, analisis korelasi, dan analisis linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember 2013 sebesar 635.5 mm/bulan dengan hari hujan sebanyak 26 hari. Suhu minimum terendah pada bulan September 2014, sebesar 21.6°C, suhu kardinal paling tinggi pada bulan Maret 2016, sebesar 12.8°C. Lama penyinaran tertinggi pada bulan Juli 2015 sebesar 9,41 Jam. Koefisien korelasi yang tertinggi didapat dari korelasi antara unsur iklim dengan bobot panen buah alami dengan nilai (r = 0.44) dengan variabel curah hujan. Variabel suhu minimum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap bobot panen buah alami, setiap berkurangnya 1°C suhu minimum, akan meningkatkan bobot panenbuah alami sebesar 42,595 ton/ha. Variabel suhu minimum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap diameter buah alami, umur berbunga buah alami, dan umur panen buah alami. Setiap berkurangnya 1°C akan meningkatkan 0,42 cm diameter buah, mempercepat 0,43 bulan umur berbunga, dan mempercepat 0,44 bulan umur panen.
EVALUASI PERUBAHAN DESAIN ALUN-ALUN MERDEKA MALANG Widiawati, Rut Ria; Nurlaelih, Euis Ellih; Hariyono, Didik
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 6 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan desain Alun-alun Merdeka Malang telah dilakukan pada bulan Januari-April 2015. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan kajian melalui persepsi pengunjung terhadap perubahan desain yang terjadi ditinjau dari aspek keindahan, kenyamanan, dan fungsi sosial serta mendeskripsikan fungsi sosial yang baru. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai September 2016. Metode yang dilakukan adalah Evaluasi Purna Huni dengan tiga tahap pelaksanaan yaitu observasi, quisioner, dan pengukuran iklim mikro.  Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan 3 metode, yaitu analisis deskriptif eksploratif, analisis deskriptif statistik dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Alun-alun Merdeka Malang setelah renovasi lebih indah, nyaman dan memiliki fungsi sosial dan fungsi lingkungan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelum renovasi. Pada aspek keindahan, faktor-faktor yang mempengaruhi adalah tema, warna, titik perhatian, bentuk, ritme, proporsi dan keseimbangan. Nilai rata-rata keindahan menurut pengunjung adalah 93,85%. Untuk aspek kenyamanan, berdasarkan pengukuran THI didapatkan nilai 25,42 dengan kategori nyaman dan berdasarkan persepsi pengunjung nilai rata-rata kenyamanan adalah 76%. Pada aspek sosial, nilai rata-rata persepsi pengunjung untuk keberhasilan fungsi sosial sebesar 85% dan memiliki fungsi sebagai sarana rekreasi, relaksasi, bermain anak, dan interaksi sosial. Pada aspek lingkungan, Alun-alun Merdeka Malang memiliki fungsi sebagai bio ekologis, ekosistem perkotaan dan estetika serta memiliki 52 jenis tanaman yang tersebar pada tiga kategori, yaitu tanaman peneduh, penghias dan penutup tanah.
RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN ATONIK PADA BEBERAPA TINGKAT NAUNGAN Amelia, Nia Kharisma; Hariyono, Didik
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 7 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kakao (Theobroma cacao L.) adalah tanaman perkebunan yang banyak dibudidayakan hampir di seluruh kawasan Indonesia dan merupakan komoditas ekspor yang bernilai ekonomis tinggi. Kakao yang merupakan tanaman dari hutan hujan tropis dalam pertumbuhannya membutuhkan naungan agar dapat tumbuh dengan baik khususnya pada pembibitan. Zat pengatur tumbuh (atonik) juga berperan penting dalam pertumbuhan tanaman kakao. Penelitian bertujuan untuk mengetahui interaksi naungan dan pemberian atonik dalam pertumbuhan bibit kakao. Penelitian dilaksanakan pada bulan maret sampai agustus 2016 di Kebun Percobaan Jatimulyo Kota Malang. Penelitian menggunakan percobaan faktorial yang disusun secara Rancangan Petak Terbagi dengan naungan sebagai petak utama dan konsentrasi atonik sebagai anak petak. Data dianalisis menggunakan uji F pada taraf 5%, apabila terdapat pengaruh nyata dilanjutkan dengan menggunakan uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara naungan dan pemberian atonik terdapat pada variabel tinggi tanaman dan jumlah daun mulai dari umur 6-10 minggu setelah penyemprotan. Sedangkan pada pamareter lain tidak ditemukan interaksi maupun pengaruh nyata.
PENGARUH KOMPOSISI MEDIA DAN JUMLAH AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELEDRI (Apium graveolens L.) Pratama, Ahmad Rizky Yuda; Dwi Yamika, Wiwin Sumiya; Hariyono, Didik
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 8 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seledri merupakan tanaman yang dapat ditanam di polibag ataupun langsung di pekarangan, karena selain mudah dalam perawatan, umur panen seledri juga dikenal singkat. Diantara media tanam yang sesuai untuk digunakan pada tanaman seledri di dalam polibag adalah dengan menggunakan tanah dan kokopit. Namun, seledri juga diketahui sebagai tanaman yang sensitif terhadap ketersediaan air, baik dalam keadaan jenuh maupun defisit air. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mencari interaksi dan respon yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman seledri dengan perlakuan komposisi media dan jumlah air. Penelitian dilaksanakan di Greenhouse Kebun Percobaan Universitas Brawijaya,  Cangar, Bumiaji, Batu pada bulan November 2015-Januari 2016. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktorial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan komposisi media tanam dan jumlah air berpengaruh terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, total bobot panen konsumtif dan bobot segar akar tanaman seledri.Dalam kondisi kurang air (75% kapasitas lapang), media tanam yang cocok digunakan adalah media tanam tanah-kokopit 1:1. Sedangkan pada kondisi cukup air (100% kapasitas lapang), media tanam yang dapat digunakan adalah tanah 100%. Berdasarkan pada penelitian, media tanam kokopit tidak berbeda nyata terhadap seluruh perlakuan jumlah air.
PAKET TEKNOLOGI BUDIDAYA UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) VARIETAS CILEMBU Setyaningsih, Nurul; Prayogo, Yusmani; Suminarti, Nur Edy; Hariyono, Didik
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 8 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas L.) merupakan komoditas sumber karbohidrat utama, setelah padi, jagung, dan ubi kayu, dan mempunyai peranan penting dalam penyediaan bahan pangan, bahan baku industri maupun pakan ternak. Salah satu diantara berbagai varietas ubi jalar yang mempunyai nilai ekonomis tinggi adalah varietas Cilembu. Akan tetapi, ubi Cilembu juga merupakan salah satu varietas yang peka terhadap serangan hama Cylas formicarius. Salah satu pendekatan yang dilakukan adalah manajemen tanaman dengan melakukan paket teknologi budidaya ubi jalar yang meliputi pemupukan, pembalikan batang, penyiangan gulma, pengairan, serta inovasi teknologi pengendalian hama C. formicarius dengan menggunakan cendawan entomopatogen Beauveria bassiana. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan paket teknologi budidaya yang tepat pada pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar varietas Cilembu. Percobaan dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan bulan September 2015 di Kebun Percobaan Kendalpayak Malang. Percobaan dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 8 perlakuan dan 4 ulangan sehingga terdapat 32 petak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paket teknologi 7 dengan pemberian pupuk anorganik + pembalikan batang + penyiangan gulma + aplikasi cendawan B. bassiana dengan disemprotkan pada umur 8 MST memberikan hasil panjang sulur, jumlah daun, luas daun, bobot segar total tanaman, bobot kering total tanaman, jumlah umbi per tanaman, jumlah umbi ekonomis per tanaman, bobot umbi per tanaman, dan bobot umbi ekonomis pertanaman, hasil panen per hektar, hasil panen umbi ekonomis per hektar lebih tinggi daripada paket teknologi yang lain.
Hubungan Iklim dan Produksi Tanaman Durian Lokal (Durio zibethinus Murr.) di Tiga Lokasi (Bangkalan, Wonosalam, dan Ngantang) Rahmanto, Ady; Fajriani, Sisca; Hariyono, Didik
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 9 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Durian (Durio zibethinus Murr.) adalah tanaman asli Asia Tenggara yang tersebar di Negara-negara Asia Tenggara terutama di Pulau Kalimantan. Buah durian merupakan buah yang cukup diminati oleh masyarakat Indonesia. Penelitian bertujuan mempelajari potensi produksi buah durian lokal dibeberapa sentra produksi durian. Penelitian  dilaksanakan pada bulan Juni – Agustus 2015 di tiga sentra produksi durian yaitu dengan metode survei dan observasi lapang, dilaksanakan di tiga tempat yaitu: Kecamatan burneh, Kota Bangkalan, Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombangl.Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Data yang digunakan yaitu data produksi durian dan data iklim curah hujan,lama hari hujan, suhu dan kelembaban. Hasil penelitian menunjukkan Setiap sentra. Unsur iklim memiliki hubungan terhadap produksi durian, namun disetiap tempat tersebut terdapat unsur iklim yang memiliki hubungan terhadap produksi durian, di Kecamatan Burneh, unsur iklim yang paling berpengaruh adalah suhu, di Kecamatan Wonosalam, unsur iklim yang paling berpengaruh adalah jumlah hari hujan dan curah hujan dan Kecamatan Ngantang, unsur iklim yang paling berpengaruh adalah jumlah hari hujan dan kelembaban.
Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Pemberian Air Leri Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum Miller) Andayani, Donik Retno Putri; Hariyono, Didik
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 10 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tomat (Lycopersicon esculentumMill) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Upaya untuk meningkatkan produksi tomat, dapat dilakukandengan cara penggunakan media tanam berbeda dan pemberian air cucian beras (leri).Tujuan penelitian ini untuk mempelajariinteraksi antara komposisi media tanamdan air leri terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat.Penelitian dilaksanakan di Desa Jambean Kecamatan Kras Kabupaten Kediri, pada bulan Maret sampai Juli2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 2 faktorial terdiri dari komposisi media tanam M1: Tanah (100%), M2: Tanah (50%):Kompos(50%), M3: Tanah (50%) : Kompos (25%) : Arang Sekam (25%),dan interval pemberian air  A1: air 600 ml 2 hari, A2: air 600 ml 4 hari, A3: air leri 600 ml 2 hari, A4: air leri 600 ml 4 hari. Hasil pengamatan dianalisis menggunakan RAKfaktorial dengan uji F dengan taraf 5%, apabila berbeda nyata maka dilanjutkan uji DMRT taraf 5%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi nyata antara komposisi media tanam daninterval pemberian air terhadap pengamatan jumlah daun (54 hst 64 hst dan 74 hst), total jumlah buah, berat buah (74 hst) dan hasil panen. Komposisi tanah, kompos,arang sekam menunjukkan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, total berat buah dan hasil panen lebih tinggi dibandingkan dengan media tanah saja.Interval pemberian leri 2 hari, air 2 dan 4 harimenjukkan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, total jumlah buah, berat buah dan hasil panen lebih tinggi dibandingkan interval pemberian airleri 4 hari.
Pengaruh Penggunaan Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk Anorganik Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptans. Poir) Ikhsani, Rahmad Faizal; Hariyono, Didik
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 10 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kangkung darat (Ipomoea reptans. Poir) ialah termasuk dari tanaman hortikultura. Pupuk anorganik ialah pupuk yang berasal dan terdiri dari bahan-bahan kimia aktif. Pupuk kandang sapi ialah pupuk yang berasal dari kotoran hewan sapi dan mempunyai fungsi, yaitu menyediakan unsur hara yang diperlukan bagi tanaman dan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi penggunaan pupuk kandang sapi dan pupuk anorganik terhadap pertumbuhan tanaman kangkung darat (Ipomoea reptans. Poir). Penelitian dilaksanakan di Daerah Dau, Kabupaten Malang. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ialah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 3 kali ulangan. Masing-masing perlakuan terdiri dari 6 polybag. Perlakuan tersebut terdiri dari P1 = Pupuk Urea 50 %, P2 = Pupuk Kandang Sapi 50 % + Pupuk Urea 50 %, P3 =  Pupuk Kandang Sapi 50 % + Pupuk Urea 25 % + Pupuk NPK 25 %, P4 =  Pupuk ZA 50 %, P5 = Pupuk Kandang Sapi 50 % + Pupuk ZA 50 %, P6 =  Pupuk Kandang Sapi 50 % + Pupuk ZA 25 % + Pupuk NPK 25 %. Pengamatan dilakukan dengan metode non destruktif, yaitu meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar total tanaman dan bobot segar konsumsi tanaman. Berdasarkan hasil – hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh antara perlakuan kombinasi pupuk kandang sapi dan pupuk anorganik terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar total tanaman dan bobot segar konsumsi total tanaman pada saat tanaman berumur 35 hst.
Co-Authors Abdillah, Bayu Stiawan Abdillah, Bayu Stiawan Agung Nugroho Agus Suryanto Agus Suryanto Aini Nurul Aini, Nurul Akbar Hidayatullah Zaini Akbar Hidayutallah Zaini Aldiansyah, Mochammad Kiki Alfannany, Ichsanuddin Noorsy Ambarita, Yohanna Ambarita, Yohanna Amelia, Nia Kharisma Amelia, Nia Kharisma Andayani, Donik Retno Putri Andayani, Donik Retno Putri Anna Satyana Karyawati Anugrah Cahyaty, Rikza Alfya anugrah cahyaty, rikza alfya Arifin Arifin Br Ginting, Jesika Ekarina Budi Waluyo Castrena, Widya Castrena, Widya Chaerunnisa, Chaerunnisa Chaerunnisa, Chaerunnisa Delianata, Syifa Sarwahita Dianwari, Frieska Mayang Dwi Yamika, Wiwin Sumiya E B Manurung, Desri E B Manurung, Desri Efendi, Yayat Emiliya Putri, Nurul Hilmiah Erdien, Ghifani Erdien Fandyka Yufriza Ali Firdaus, Mohammad Nur Firdaus, Mohammad Nur Garfansa, Marchel Putra Garfansa, Marchel Putra Geovandi, M. Sonydio Hanif Fatur Rohman Heddy, Y.B.Suwasono Heddy, YB. Suwasono Ikhsani, Rahmad Faizal Ikhsani, Rahmad Faizal istiqomah istiqomah Istiqomah, Istiqomah Junior, David Christian Karima, Naila Karuniawan Puji Wicaksono Kusumawardani, Dinda Anastasia M.Pd S.T. S.Pd. I Gde Wawan Sudatha . Maghfour, Mochammad Dawam Maghfour, Mochammad Dawam Margawati, Dayu Tri Margawati, Dayu Tri Medina, Syifa Medina, Syifa Misnawati Moch. Dawam Maghfoer Mochammad Dawam Maghfoer Mochammad Nawawi Mudji Santoso Muhammad Riduwan Mushoffan Prasetianto Naila Karima Nawawi, Mochammad Ninuk Herlina Norry Eka Palupi Novatriana, Christina Nunun Barunawati Nur Cholid Susianto Nur Edy Suminarti Nur Edy Suminarti Nur Winda Rachmadhani Nurhasanah, Fadila Nurlaelih, Euis Ellih Nurul Aini Nurul Setyanignsih Onny C. Pandu Pradana Onny Chrisna Pandu Pradana Palupi, Norry Eka Palupi, Norry Eka Pratama, Ahmad Rizky Yuda Pratama, Ahmad Rizky Yuda Prayogo, Yusmani Putri, Fitri Desmarianita Rahmandhias, Deris Trian Rahmani, Novia Thea Rahmani, Novia Thea Rahmanto, Ady Rahmanto, Ady Ramadhan, Alvin Febrian Ramadhan, Alvin Febrian Riduwan, Muhammad Rissya Dewi Kusumawati Rochadi, Abigail Kartika Roedy Soelistyono Rohman, Hanif Fatur Saitama, Akbar Saraswaty, Dwi Saraswaty, Dwi Sari, Alusia Destia Sari, Alusia Destia Septiana Septiana Septiana Septiana Setiawan, Rifqi Setyaningsih, Nurul Setyaningsih, Nurul Shinta Shinta Shinta, Shinta Sholikin, Ahmad Riyadlus Sholikin, Ahmad Riyadlus Sija, Patta Simarmata, Hendra Simarmata, Hendra Sisca Fajriani Sumeru Ashari Suniah, Siti Suwandono, Adi Syafirina, Nanda Madaniya Titin Sumarni Tri Margawati, Dayu Tyas, Nia Trihayuning Tyas, Nia Trihayuning Vitiara, Mustarini Dessy Wangsitala, Angger Wangsitala, Angger Widiawati, Rut Ria Widiawati, Rut Ria Wirantika, Resti Wirantika, Resti Wiwin Sumiya Dwi Yamika, Wiwin Sumiya Wuryani, Dwi Wuryani, Dwi Y.B.Suwasono Heddy Yayat Efendi YB. Suwasono Heddy Yogi Sugito Yunita Triliestyana Yusmani Prayogo YUSMANI PRAYOGO Zamzami, Ahmad Nabiel Zawawi, Arie Fakhrul Zawawi, Arie Fakhrul