Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pemberdayaan Pemasaran Digital Guna Meningkatkan Penjualan Hasil Panen Kelompok Agro Pertiwi: Upaya Mendukung Program Ekonomi Hijau dalam Memperkuat Ketahanan Pangan Richadinata, Kadek Riyan Putra; Aryanata, Nyoman Trisna; Reganata, Gde Palguna; Mannan, Alif Naufal Anyuri; Tresia, Ni Wayan Budi Artiva
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 4 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Desember 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i4.4838

Abstract

Kelompok Tani Agro Pertiwi adalah kelompok tani yang berlokasi di Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali. Kelompok Tani Agro Pertiwi menghadapi tantangan dalam pemasaran dan distribusi hasil panen mereka. Data penjualan yang terdokumentasi menunjukkan bahwa penjualan hasil panen masih rendah dan tidak konsisten setiap tahunnya. Tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota Kelompok Tani Agro Pertiwi dalam pemasaran digital guna meningkatkan penjualan hasil panen mereka serta mendukung program Ekonomi Hijau dan ketahanan pangan di Desa Ubung Kaja. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan melalui pemberian edukasi dalam bentuk pelatihan pemasaran digital kepada 38 orang peserta. Alasan pemilihan metode ini adalah karena anggota Kelompok Tani Agro Pertiwi berusia di atas 40 tahun. Kegiatan pelatihan edukasi memberikan kesempatan bagi Kelompok Tani Agro Pertiwi untuk mempelajari dampak positif dari pemasaran digital. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menghasilkan perubahan paradigma positif terkait Pemasaran Digital.
GAMBARAN PERILAKU PEMANFAATAN LOLOH CEMCEM SEBAGAI OBAT HERBAL DI DESA PENGLIPURAN Ni Putu Ayu Meilla Kartika Putri; Ni Putu Aryati Suryaningsih; Gde Palguna Reganata; Nyoman Trisna Aryanata
Journal Scientific of Mandalika (JSM) e-ISSN 2745-5955 | p-ISSN 2809-0543 Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/10.36312/vol5iss1pp28-37

Abstract

Abstrak : Dunia kesehatan mulai menyadari adanya bahaya-bahaya yang tersembunyi di belakang penggunaan obat-obatan sintetik secara berlebihan, maka perhatian masyarakat sekarang berbalik kepada pengobatan turun-temurun. Salah satunya penggunaan herbal tradisional loloh cemcem. Studi pendahuluan ditemukan bahwa 9 dari 10 warga masyarakat Desa Penglipuran lebih memilih loloh cemcem sebagai pengobatan herbal karena memiliki banyak manfaat untuk pengobatan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perilaku pemanfaatan loloh cemcem sebagai obat herbal di masyarakat desa penglipuran. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian studi etnografi dan teknik pengumpulan data dengan cara wawancara. Hasil penelitian menunjukan loloh cemcem sudah digunakan secara turun-temurun, masyarakat mengetahui manfaat loloh cemcem, dan pengalaman pribadi yang dirasakan oleh masyarakat terhadap penggunaan loloh cemcem, memiliki cara pengolahan yang sama, dan ada perbedaan pada cara penggunaan dibagian takaran dan interval minum berapa kali sehari, dan pemanfaatan loloh cemcem didukung dari pandangan keluarga. Berdasarkan temuan penelitian bahwa pengetahuan mengenai loloh cemcem yang diperoleh secara turun-temurun dan masyarakat memiliki pandangan bahwa loloh cemcem ini bukan hanya sekedar minuman tradisional untuk menyegarkan saja namun dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan herbal. Manfaat loloh cemcem yang diyakini masyarakat Desa Penglipuran dalam pengobatan dan kesehatan yaitu untuk mengatasi sembelit (susah buang air besar), panas dalam, gusi berdarah dan bisa menambah nafsu makan Kata Kunci : Loloh Cemcem, Obat Herbal, Perilaku Abstract : The world of health is starting to realize that there are hidden dangers behind the excessive use of synthetic drugs, so people's attention is now turning to hereditary medicine. One of them is the use of traditional herbal lolo cemcem. Preliminary studies found that 9 out of 10 residents of Penglipuran Village prefer loloh cemcem as herbal medicine because it has many benefits for treatment. The purpose of this study was to determine the behavior of using loloh cemcem as an herbal medicine in the Penglipuran village community. The research method used is a qualitative approach with an ethnographic study design and data collection techniques by means of interviews. The results showed that loloh cemcem had been used for generations, the community knew the benefits of loloh cemcem, and the personal experience felt by the community regarding the use of loloh cemcem, had the same processing method, and there were differences in how to use it in the dosage section and how many times a day to drink it , and the utilization of lolo cemcem is supported from a family perspective. Based on the research findings, knowledge about loloh cemcem has been passed down from generation to generation and the public has the view that loloh cemcem is not just a traditional refreshing drink but can be used as herbal medicine. The benefits of loloh cemcem are believed by the people of Penglipuran Village in medicine and health, namely to overcome constipation (difficulty defecating), heartburn, bleeding gums and can increase appetite. Keywords: Loloh Cemcem, Herbal medicine, behavior
Rasionalitas dalam swamedikasi vitamin c pada masa pandemi covid - 19 di kota denpasar: Rationality in self-medication of vitamin c during the covid-19 pandemic in denpasar city Suryaningsih, Ni Putu Aryati; Reganata, Gde Palguna; Sutema, Ida Ayu Manik Partha; Putri, Dhiancinantyan Windydaca Brata
Bali Medika Jurnal Vol 8 No 2 (2021): Bali Medika Jurnal Vol 8 No 2 Juli 2021
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v8i2.187

Abstract

Latar Belakang Wabah penyakit yang bernama Coronavirus Disease (COVID-19) mempunyai dampak cukup besar disemua sektor kehidupan manusia. Indonesia melaporkan kasus COVID-19 pertama pada tanggal 2 Maret 2020 sejumlah dua kasus (WHO, 2020). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan selama pandemi COVID-19 untuk mengonsumsi makanan sehat serta meningkatkan kekebalan tubuh dengan perbanyak vitamin. Vitamin C menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Peningkatan konsumsi vitamin C perlu dilihat rasionalitas dari penggunaan swamedikasi vitamin C selama masa pandemi COVID-19. Penggunaan vitamin yang kurang tepat atau berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan pada organ-organ seperti ginjal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui rasionalitas dalam swamedikasi vitamin C pada masa pandemi COVID-19 dikota Denpasar. Metode penelitian menggunakan Desain penelitian rancangan deskriptif yang menggunakan teknik pengambilan non probability sampling, Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Populasi sampel sebanyak 100 responden pada masyarakat kota Denpasar. Hasil Penelitian ini menujukkan rasionalitas penggunaan swamedikasi vitamin C selama masa pandemi COVID-19 di kota Denpasar sebesar 84,73% Rasional dan secara tidak rasional sebanyak  15,27%. Rasionalitas dilihat dari 4T1W meliputiu tepat indikasi obat, tepat cara pemberian obat, tepat dosis, tepat penyimpanan dan waspada efek samping.
Evaluation of Antibiotic Use in Children's Respiratory Tract Infections at Primary Health Center in Tabanan Bali Putri, Kadek Sephia Adiana; Widowati, I Gusti Ayu Rai; Sutema, Ida Ayu Manik Partha; Reganata, Gde Palguna; Saputra, I Wayan Agus Gede Manik
Disease Prevention and Public Health Journal Vol. 19 No. 1 (2025): Disease Prevention and Public Health Journal
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/dpphj.v19i1.11673

Abstract

Background: Respiratory Tract Infections are among the most common health problems affecting children globally, with a particularly high prevalence in Southeast Asia, including Indonesia. Inappropriate antibiotic use in treating respiratory tract infections can lead to antibiotic resistance. This study evaluates the rationality of antibiotic use in pediatric respiratory tract infections cases and assesses prescribing patterns based on established guidelines. Method: A descriptive observational study with a cross-sectional approach was conducted using purposive sampling. Data collected from 130 medical records of pediatric patients with respiratory tract infections (from January to March 2024) at a primary health care center in Tabanan, Bali were analyzed. The Gyssens method evaluated antibiotic rationality based on dosage, duration, and clinical indications. Data were analyzed descriptively to determine antibiotic prescribing patterns and compared with national antibiotic use guidelines. Results: The results showed that 46.1% of antibiotic use was included in the rational category (Category 0), while 43.1% were included in the use without clear indications (Category V). Amoxicillin is the most widely prescribed antibiotic (90.8%). These findings indicate a tendency to use antibiotics not by clinical guidelines. Conclusion: The use of antibiotics in pediatric patients with respiratory tract infections is mostly suboptimal. Interventions are needed to improve compliance with rational antibiotic use guidelines, including education for healthcare workers and ongoing monitoring of antibiotic prescribing patterns
Persepsi dan Perilaku Masyarakat Desa Suwug Terhadap Tanaman Kitolod Sebagai Obat Konjungtivitis (Studi Kualitatif) Dewi, Kadek Lina Mariana; Suryaningsih, Ni Putu Aryati; Reganata, Gde Palguna
Journal Transformation of Mandalika, e-ISSN: 2745-5882, p-ISSN: 2962-2956 Vol. 4 No. 7 (2023): Juli
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jtm.v4i7.1794

Abstract

Insidensi konjungtivitis di Indonesia saat ini menduduki tempat kedua dari 10 penyakit mata utama. Beragam pengobatan yang dapat dilakukan masyarakat untuk mengobati penyakit ini dari yang obat konvesional hingga herbal. Studi pendahuluan yang dilakukan pada masyarakat Desa Suwug menunjukkan bahwa masyarakat memanfaatkan tanaman kitolod sebagai obat tetes mata.Mengetahui persepsi dan perilaku masyarakat terhadap pemanfaatan tanaman kitolod terhadap konjungtivitis.Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif yaitu studi etnografi. Wawancara dilakukan pada 5 masyarakat Desa Suwug. Coding data dilakukan menggunakan aplikasi NVIVO. Thema dibangun dari perspektif informan. Validasi data dilakukan dengan triangulasi sumber berupa member checking.Pengetahuan tanaman kitolod sebagai obat tradisional sudah di lakukan secara turun temurun oleh masyarakat di Desa Suwug. Tanaman kitolod sendiri dapat tumbuh liar di halaman rumah. Berdasarkan pengalaman pribadi, masyarakat meyakini bahwa tanaman kitolod tersebut dapat mengobati konjungtivitis. Masyarakat memiliki cara pengolahan yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama. Tanaman kitolod merupakan tanaman liar yang dapat digunakan sebagai obat tradisional. Tanaman ini sudah digunakan secara turun temurun oleh masyarakat di Desa Suwug. Terdapat cara pengolahan yang berbeda yaitu tanaman kitolod dan daun sirih hanya direndam pada wadah yang berisi air panas