Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Pendidikan Kesehatan Pada Perempuan Menopause Tentang Screening Kesehatan Reproduksi Di Tangerang Fransiska Ompusunggu; Eva Berthy Tallutondok; Prisca Adipertiwi Tahapary; Belet Lydia Ingrit; Dwi Yulianto Nugroho
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.185 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.337

Abstract

Menopause merupakan proses berhentinya siklus menstruasi selama 12 bulan berturut-turut secara alamiah yang terjadi pada seorang perempuan. Walaupun kejadian alamiah, namun menopause dapat memengaruhi adaptasi fungsi tubuh sehingga perempuan harus mengetahui dampak menopause yang terjadi. Akan tetapi, kajian tentang menopause masih jarang dilakukan di masyarakat sehingga diperlukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pendidikan kesehatan dan screening kesehatan reproduksi pada perempuan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan perempuan tentang dampak menopause dan mau melakukan screening kesehatan reproduksi. Pelaksanaan pendidikan kesehatan ini dilakukan dengan pendekatan tanya jawab dengan partisipan usia 30-74 tahun dan belum pernah dilakukan operasi pengangkatan organ sistem reproduksi. Hasil diketahui responden sangat antusias pada diskusi awal (pre) melalui beberapa pertanyaan yang disampaikan oleh peserta terkait pengalaman pribadi (11%) dan meningkat pengetahuan (22%) setelah diberikan edukasi dengan menjawab benar setiap pertanyaan selama proses edukasi. Artinya ada peningkatan pengetahuan responden dua kali lipat, tetapi tidak sejalan dengan perilaku responden melakukan screening kesehatan. Hal ini dibuktikan hanya ada (66.67%) saja yang mengikuti screening kesehatan reproduksi, sehingga disimpulkan bahwa pemberian edukasi dalam waktu singkat dan tidak berkesinambungan tidak efektif terhadap perubahan sikap dan perilaku responden untuk informasi baru.
Pembelajaran Bahasa Inggris Dengan Metode Blended-Learning Bagi Calon Rohaniawan Di Jakarta Dwi Yulianto Nugroho; J. Sandra Sembel; Michael R. Sihombing, Dina V. Silaban, Shally R. Gultom
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.982 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.401

Abstract

Para rohaniawan perlu mengembangkan kemampuan berkomunikasi yang baik untuk melayani umat dan masyarakat sekitar dimana mereka ditempatkan. Sekolah Tinggi Teologia (STT) Pelita Bangsa Jakarta sebagai lembaga pendidikan bagi calon rohaniawan berkeinginan untuk mengakomodasi kebutuhan pengembangan kemampuan berkomunikasi peserta didik. Kebutuhan tersebut didukung oleh lokasi sekolah tinggi yang berada di Jakarta sebagai kota metropolitan yang menampung penduduk dari berbagai latar belakang budaya dan bangsa, termasuk masyarakat internasional yang berasal dari berbagai negara. Oleh karena itu, para calon rohaniawan perlu mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Hal tersebut menjadi latar belakang tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Pelita Harapan (UPH) untuk mengakomodasi kebutuhan pembelajaran bahasa Inggris tingkat dasar bagi calon rohaniawan Kristiani di STT Pelita Bangsa untuk mendukung misi pelayanan mereka. Kegiatan pembelajaran diberikan dalam 16 sesi dengan menggunakan metode blended learning, yaitu kombinasi antara pembelajaran tatap muka dan pembelajaran elektronik dengan memanfaatkan teknologi. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, membantu peserta untuk tetap dapat mengembangkan kemampuan tersebut di tengah kesibukan pelayanan mereka. Di akhir kegiatan, para peserta didik berhasil meningkatkan percaya diri mereka dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris dan dapat mendemonstrasikan kemampuan berbahasa Inggris di tingkat dasar untuk memberikan penjelasan singkat dan bercakap-cakap dalam bahasa Inggris mengenai topik sehari-hari.
Peningkatan Literasi Membaca Bacaan Berbahasa Inggris dalam Lingkup Keluarga Dwi Yulianto Nugroho; Juniarta; Ineke Patrisia; Yenni Ferawati Sitanggang; Ni Gusti Ayu Eka
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 4 (2022): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v6i4.10949

Abstract

Praktik literasi membaca dalam lingkup keluarga sangat penting. Pandemi Covid-19 ini membuka peluang bagi orang tua dan juga anak-anak untuk bersinergi melakukan praktik literasi membaca bacaan berbahasa Inggris di rumah karena sebagian besar dari mereka tinggal dan beraktivitas di rumah. Namun, tidak semua orang tua atau calon orang tua mengetahui cara memulai dan mengembangkan praktik literasi membaca di rumah. Oleh karena itu, kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk membantu peserta memahami manfaat membaca buku dan menjadi pembaca aktif. Selain itu, para peserta diharapkan dapat memulai praktik literasi membaca bacaan berbahasa Inggris bersama keluarga. Metode yang digunakan dalam PkM ini adalah webinar dengan adanya sesi pemaparan materi dari pembicara dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Secara keseluruhan, kegiatan PkM daring ini berjalan dengan baik dan peserta mendapatkan banyak ilmu dari program ini. Kegiatan PkM ini telah membantu para peserta untuk melakukan praktik literasi membaca bacaan berbahasa Inggris bersama keluarga.
PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA Belet Lydia Ingrit; Christie Lidya Rumerung; Dwi Yulianto Nugroho; Komilie Situmorang; Maria Maxmila Yoche A; Marisa Junianti Manik
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1461

Abstract

Adolescence is a transition from childhood to adulthood that involves changes in physical and psychological aspects. Keeping healthy reproductive is very important, especially for adolescents, Lack of education on reproductive health will trigger health problems like pregnancy at a young age and abortion in adolescent girls. This community service activity is to increase adolescent knowledge about the growth and development of adolescents in general and also to increase knowledge about reproductive health for boys and girls with the health education method and also using the pretest, post-test, online reproductive health education, and question-and-answer method with a total of 118 teenagers attending. The results from this activity from the pretest and posttest showed an increase in the change in value seen from the pretest and posttest scores by 10 points, from a value of 80 to 90. The increasing score indicates the increasing cognitive abilities of participants and they understand the topic given. This Community Service went smoothly starting from preparation, during the webinar, and during questions and answer sessions. At the end of the activity, participants can explain again the information that had been given by the Community Service team such as the stages of adolescent development and growth, and knowing the health reproduction in adolescents. Furthermore, hopes that this Community Service activity can be sustainable by taking up new topics related to reproductive health in couples of childbearing age.
Sudden Shift to English Online Learning: Nursing Students’ Anxiety Levels Santa Maya Pramusita; Komilie Situmorang; Dwi Yulianto Nugroho
Linguistic, English Education and Art (LEEA) Journal Vol 6 No 1 (2022): Linguistic, English Education and Art (LEEA) Journal
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/leea.v6i1.4981

Abstract

COVID-19 pandemic has forced educational institutions in Indonesia to convert face-to-face learning into online learning. This sudden change certainly brings many challenges, one of which is related to students’ anxiety. This research aims to identify the anxiety level of nursing students at Pelita Harapan University while learning English virtually. Quantitative method was applied, with a Foreign Language Classroom Anxiety Scale (FLCAS) questionnaire as an instrument. Second year nursing students who had passed the English for Nurses course were the population of this study. To generate the sample, the researchers utilized convenience sampling technique, resulting in 182 respondents. The results showed that 69.8% of respondents felt moderately anxious during the English online class. In addition, test anxiety was the most common anxiety category experienced by nursing students. It made students afraid of failing to get good grades, being overwhelmed in understanding the material, nervous when they must speak English, and panicking when they do not comprehend the oral feedback given by the teacher in synchronous class. The results of this study are expected to provide insight to educators to develop strategies to reduce students' anxiety levels. Keywords: Anxiety, English, Nursing, Pandemic
Sudden Shift to English Online Learning: Nursing Students’ Anxiety Levels Santa Maya Pramusita; Komilie Situmorang; Dwi Yulianto Nugroho
Linguistic, English Education and Art (LEEA) Journal Vol 6 No 1 (2022): Linguistic, English Education and Art (LEEA) Journal
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/leea.v6i1.4981

Abstract

COVID-19 pandemic has forced educational institutions in Indonesia to convert face-to-face learning into online learning. This sudden change certainly brings many challenges, one of which is related to students’ anxiety. This research aims to identify the anxiety level of nursing students at Pelita Harapan University while learning English virtually. Quantitative method was applied, with a Foreign Language Classroom Anxiety Scale (FLCAS) questionnaire as an instrument. Second year nursing students who had passed the English for Nurses course were the population of this study. To generate the sample, the researchers utilized convenience sampling technique, resulting in 182 respondents. The results showed that 69.8% of respondents felt moderately anxious during the English online class. In addition, test anxiety was the most common anxiety category experienced by nursing students. It made students afraid of failing to get good grades, being overwhelmed in understanding the material, nervous when they must speak English, and panicking when they do not comprehend the oral feedback given by the teacher in synchronous class. The results of this study are expected to provide insight to educators to develop strategies to reduce students' anxiety levels. Keywords: Anxiety, English, Nursing, Pandemic
MENGENAL TOEFL ITP UNTUK MENUNJANG KARIR AKADEMIK Komilie Situmorang; Dwi Yulianto Nugroho; Santa Maya Pramusita; Evanny Indah Manurung; Ballsy Cicilia Albertina
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2021): November
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.311 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v4i4.2996

Abstract

TOEFL (Test of English as a Foreign Language) kini telah menjadi satu syarat utama saat ini dalam pengembangan karir ataupun melanjutkan Pendidikan. Banyak sekolah dan kampus yang memiliki visi untuk mempersiapkan siswa dan mahasiswa nya sejak dini untuk siap terjun ke dalam dunia kerja dengan mensyaratkan TOEFL sebagai syarat kelulusan. SMA Tunas Bangsa adalah mitra sekolah yang berlokasi di Kawasan wisata Bintan, Kepulauan Riau. Mitra sekolah ini memiliki visi mempersiapkan diri menjadi pusat Pendidikan yang terbaik di Kawasan KEPRI. Oleh karena itu, mitra ingin agar siswa-siswi melanjutkan Pendidikan lebih tinggi ke luar negeri sehingga kredibilitas dan animo masyarakat terhadap sekolah SMA Tunas Bangsa akan meningkat. Namun, mereka menghadapi kendala, karena siswa-siswi mereka belum memiliki background knowledge mengenai TOEFL. Mitra mengalami kendala resources yang meliputi informasi dan ahli untuk mengenalkan TOEFL kepada siswa-siswi. Untuk mempermudah jalan meraih mimpi dan tidak menjadikan TOEFL sebagai momok yang menakutkan ini, terciptalah program Pengabdian kepada Masyarakat ini (PkM).  PkM ini dilaksnakan dengan metode Webinar yang berdurasi selama 2.15 jam. Rangkaian kegiatan meliputi pre-test, sesi pemaparan, evaluasi dan post-test. Keberlanjutan kegiatan dituangkan dalam bentuk Perjanjian Kerjasama Sekolah (PKS).
Pelatihan Bahasa Inggris untuk Meningkatkan Kemampuan Menjawab Soal pada Sesi Membaca TOEFL ITP Dwi Yulianto Nugroho; Santa Maya Pramusita; Komilie Situmorang
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 14, No 2 (2023): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v14i2.12083

Abstract

Pengenalan akan TOEFL ITP serta mampu menjawab soal-soal pada TOEFL ITP merupakan kebutuhan para siswa kelas XII di SMAS Tunas Bangsa Bintan. Sesi Membaca merupakan salah satu sesi yang ada pada TOEFL ITP dan berdasarkan hasil pre-test, peserta kegiatan belum cukup mampu dalam menjawab soal sesi Membaca. Oleh karena itu, kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang berupa pelatihan Bahasa Inggris ini bertujuan untuk memperkenalkan TOEFL ITP serta melatih peserta untuk mampu menjawab soal-soal sesi Membaca pada TOEFL ITP dengan pendekatan drilling & practice. Kegiatan ini dilangsungkan selama 2 pertemuan yang masing-masing berdurasi 90 menit secara daring melalui platform Zoom. Dari kegiatan ini, dapat diketahui bahwa peserta sudah cukup mengenal sesi Membaca pada TOEFL ITP. Selain itu, sebagian besar peserta mengungkapkan bahwa kemampuan menjawab soal sesi Membaca pada TOEFL ITP meningkat dan ini terkonfirmasi dari hasil post-test. Mereka juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini bermanfaat, fasilitator menjelaskan materi dengan baik, serta metode dan platform pembelajaran sudah tepat. Akan tetapi, peserta masih mengalami kendala dalam mengikuti kegiatan ini yakni pada waktu dan kemampuan Bahasa Inggris yang masih terbatas, terutama pada bagian kosakata. Oleh karena itu, kami menyarankan pada tim kegiatan serupa untuk mempertimbangkan durasi kegiatan serta melakukan pelatihan dalam meningkatkan kosakata Bahasa Inggris peserta.
Hubungan Kebiasaan Makan dengan Status Gizi Remaja Asrama Tinambunan, Livoina Gita Kasih; Pella, Joan Adesandra; Manurung, Juliana Giofana; Kartika, Lia; Nugroho, Dwi Yulianto
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v5i1.205

Abstract

Kebiasaan makan yang tidak baik pada masa remaja dalam rentang usia 10-19 tahun dapat menghambat proses pertumbuhan fisik, perkembangan dan performa akademik. Studi pendahuluan mendapatkan tujuh dari sepuluh remaja memiliki kebiasaan makan yang tidak baik. Tujuan: untuk mengidentifikasi hubungan kebiasaan makan dengan status gizi remaja di asrama. Metode: penelitian kuantitatif korelasional ini menggunakan populasi remaja berusia 18-19 tahun yang bertempat tinggal di asrama satu fakultas di Indonesia bagian barat. Teknik sampel yang digunakan adalah total sampling sebanyak 192 responden. Instrumen untuk mengukur kebiasaan makan menggunakan instrumen yang telah valid dan reliabel. Status gizi didapatkan melalui penghitungan z-score dari tabel Standar Antropometri. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis bivariat. Hasil: Didapatkan lebih dari setengah responden memiliki kebiasaan makan yang baik (58,3%) dan mayoritas status gizi responden berada dalam kondisi normal (91,1%). Analisis bivariat menunjukkan tidak adanya hubungan bermakna antara kebiasaan makan dengan status gizi remaja asrama (p=0,764). Diskusi: Hampir setengah dari responden memiliki kebiasaan makan yang tidak baik walau berada dalam satu asrama yang sama. Monitoring asupan makanan dan budaya makan remaja diperlukan untuk mempertahankan status gizi yang baik. Simpulan: Kebiasaan makan yang baik dan status gizi remaja asrama tetap harus dipertahankan untuk mendukung pertumbuhan dan performa akademik dan klinik yang optimal.Kata Kunci: Kebiasaan makan, remaja, status gizi Correlation Between Eating Habits and Nutritional Status of Adolescents at DormitoryABSTRACTBad eating habits in adolescence in the age range of 10-19 years can inhibit the process of physical growth, development, and academic performance. Preliminary studies found that seven out of ten adolescents have bad eating habits. Objective: To identify the correlation between eating habits and nutritional status of adolescents at the dormitory. Methods: This quantitative correlational study employed a population of adolescents aged 18-19 years who lived in a dormitory at one faculty in western Indonesia. Samples were taken using a total sampling of 192 respondents. The instruments to measure eating habits were valid and reliable. Nutritional status was obtained by calculating the z-score from the Anthropometric Standards table. Data were analyzed using bivariate analysis. Results: It was found that more than half of the respondents had good eating habits (58.3%), and most of the respondents' nutritional status was in normal condition (91.1%). Bivariate analysis indicated no significant correlation between eating habits and the nutritional status of adolescents at the dormitory (p=0.764). Discussion: Almost half of all respondents had bad eating habits, although they were in the same dormitory. Monitoring of the food intake and adolescent eating culture is needed to maintain a good nutritional status. Conclusion: Good eating habits and continuous nutritional status monitoring of adolescents at the dormitory must be maintained to support optimal academic and clinical growth and performance. Keywords: Adolescents, Eating Habits, Nutritional Status
MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN BAKTERI MENGGUNAKAN AUGMENTED REALITY UNTUK KELAS X SMA BERBASIS ANDROID Prasetyo Nugroho, Dwi Yulianto; Mahmudi, Ali; Vendyansyah, Nurlaily
JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) Vol. 4 No. 1 (2020): JATI Vol. 4 No. 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/jati.v4i1.2323

Abstract

Proses belajar mengajar di Indonesia khususnya di tingkat SMA masih menggunakan metode yang lama yakni melalui interaksi pembelajaran secara langsung antara murid dengan guru. Salah satu sekolah tingkat SMA di Indonesia yaitu SMA Sejahtera Prigen menggunakan media pembelajaran materi berupa buku dan penyampaian informasi langsung oleh guru. Metode belajar tersebut membuat siswa merasa bosan dan memerlukan metode pembelajaran baru yang berhubungan langsung dengan teknologi. Materi bakteri terkesan sulit dipelajari karena masih berupa 2 dimensi dan siswa terkadang tidak memperhatikan dengan baik saat guru Biologi menjelaskan materi, sehingga siswa tersebut tertinggal oleh materi yang diajarkan. Gambar visual 2 dimensi bisa dirubah menjadi 3 dimensi dengan bantuan teknologi Augmented reality. Augmented reality adalah teknologi yang menggabungkan benda 2 dimensi dan 3 dimensi kedalam sebuah lingkungan nyata dan waktu nyata. Augmented reality memungkinkan pengguna untuk dapat meilhat dan berinteraksi langsung dengan objek 3 dimensi, visual yang ditampilkan dan diproyeksian ke dunia nyata melalui layar smartphone maupun komputer. Permasalahan tersebut menjadi latar belakang pembuatan Aplikasi media pembelajaran bakteri yang menggunakan bantuan teknologi Augmented Reality dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk memvisualisasikan bentuk dasar dari bakteri yang berbentuk 2 dimensi menjadi bentuk 3 dimensi. Berdasarkan hasil penelitian dari media pembelajaran pengenalan bakteri menggunakan Augmented Reality didapatkan hasil siswa SMA kelas X menunjukkan nilai 70,96% dengan kriteria Sangat Setuju.