Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Hubungan Kebiasaan Makan dengan Status Gizi Remaja Asrama Tinambunan, Livoina Gita Kasih; Pella, Joan Adesandra; Manurung, Juliana Giofana; Kartika, Lia; Nugroho, Dwi Yulianto
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v5i1.205

Abstract

Kebiasaan makan yang tidak baik pada masa remaja dalam rentang usia 10-19 tahun dapat menghambat proses pertumbuhan fisik, perkembangan dan performa akademik. Studi pendahuluan mendapatkan tujuh dari sepuluh remaja memiliki kebiasaan makan yang tidak baik. Tujuan: untuk mengidentifikasi hubungan kebiasaan makan dengan status gizi remaja di asrama. Metode: penelitian kuantitatif korelasional ini menggunakan populasi remaja berusia 18-19 tahun yang bertempat tinggal di asrama satu fakultas di Indonesia bagian barat. Teknik sampel yang digunakan adalah total sampling sebanyak 192 responden. Instrumen untuk mengukur kebiasaan makan menggunakan instrumen yang telah valid dan reliabel. Status gizi didapatkan melalui penghitungan z-score dari tabel Standar Antropometri. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis bivariat. Hasil: Didapatkan lebih dari setengah responden memiliki kebiasaan makan yang baik (58,3%) dan mayoritas status gizi responden berada dalam kondisi normal (91,1%). Analisis bivariat menunjukkan tidak adanya hubungan bermakna antara kebiasaan makan dengan status gizi remaja asrama (p=0,764). Diskusi: Hampir setengah dari responden memiliki kebiasaan makan yang tidak baik walau berada dalam satu asrama yang sama. Monitoring asupan makanan dan budaya makan remaja diperlukan untuk mempertahankan status gizi yang baik. Simpulan: Kebiasaan makan yang baik dan status gizi remaja asrama tetap harus dipertahankan untuk mendukung pertumbuhan dan performa akademik dan klinik yang optimal.Kata Kunci: Kebiasaan makan, remaja, status giziĀ Correlation Between Eating Habits and Nutritional Status of Adolescents at DormitoryABSTRACTBad eating habits in adolescence in the age range of 10-19 years can inhibit the process of physical growth, development, and academic performance. Preliminary studies found that seven out of ten adolescents have bad eating habits. Objective: To identify the correlation between eating habits and nutritional status of adolescents at the dormitory. Methods: This quantitative correlational study employed a population of adolescents aged 18-19 years who lived in a dormitory at one faculty in western Indonesia. Samples were taken using a total sampling of 192 respondents. The instruments to measure eating habits were valid and reliable. Nutritional status was obtained by calculating the z-score from the Anthropometric Standards table. Data were analyzed using bivariate analysis. Results: It was found that more than half of the respondents had good eating habits (58.3%), and most of the respondents' nutritional status was in normal condition (91.1%). Bivariate analysis indicated no significant correlation between eating habits and the nutritional status of adolescents at the dormitory (p=0.764). Discussion: Almost half of all respondents had bad eating habits, although they were in the same dormitory. Monitoring of the food intake and adolescent eating culture is needed to maintain a good nutritional status. Conclusion: Good eating habits and continuous nutritional status monitoring of adolescents at the dormitory must be maintained to support optimal academic and clinical growth and performance. Keywords: Adolescents, Eating Habits, Nutritional Status
MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN BAKTERI MENGGUNAKAN AUGMENTED REALITY UNTUK KELAS X SMA BERBASIS ANDROID Prasetyo Nugroho, Dwi Yulianto; Mahmudi, Ali; Vendyansyah, Nurlaily
JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) Vol. 4 No. 1 (2020): JATI Vol. 4 No. 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/jati.v4i1.2323

Abstract

Proses belajar mengajar di Indonesia khususnya di tingkat SMA masih menggunakan metode yang lama yakni melalui interaksi pembelajaran secara langsung antara murid dengan guru. Salah satu sekolah tingkat SMA di Indonesia yaitu SMA Sejahtera Prigen menggunakan media pembelajaran materi berupa buku dan penyampaian informasi langsung oleh guru. Metode belajar tersebut membuat siswa merasa bosan dan memerlukan metode pembelajaran baru yang berhubungan langsung dengan teknologi. Materi bakteri terkesan sulit dipelajari karena masih berupa 2 dimensi dan siswa terkadang tidak memperhatikan dengan baik saat guru Biologi menjelaskan materi, sehingga siswa tersebut tertinggal oleh materi yang diajarkan. Gambar visual 2 dimensi bisa dirubah menjadi 3 dimensi dengan bantuan teknologi Augmented reality. Augmented reality adalah teknologi yang menggabungkan benda 2 dimensi dan 3 dimensi kedalam sebuah lingkungan nyata dan waktu nyata. Augmented reality memungkinkan pengguna untuk dapat meilhat dan berinteraksi langsung dengan objek 3 dimensi, visual yang ditampilkan dan diproyeksian ke dunia nyata melalui layar smartphone maupun komputer. Permasalahan tersebut menjadi latar belakang pembuatan Aplikasi media pembelajaran bakteri yang menggunakan bantuan teknologi Augmented Reality dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk memvisualisasikan bentuk dasar dari bakteri yang berbentuk 2 dimensi menjadi bentuk 3 dimensi. Berdasarkan hasil penelitian dari media pembelajaran pengenalan bakteri menggunakan Augmented Reality didapatkan hasil siswa SMA kelas X menunjukkan nilai 70,96% dengan kriteria Sangat Setuju.
WEBINAR KENALI DIRI, RAIH MIMPI KEPADA SISWA SMKK BPK PENABUR BANDARLAMPUNG Patrisia, Ineke; Juniarta, Juniarta; Eka, Ni Gusti Ayu; Sitanggang, Yenni; Nugroho, Dwi Yulianto
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 7 (2024): PKMCSR2024: Kolaborasi Hexahelix dalam Optimalisasi Potensi Pariwisata di Indonesia: A
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v7i0.2334

Abstract

Teachers from SMKK BPK Penabur Bandarlampung have challenges in teaching new students during the Covid-19 pandemic (grade X). They expressed difficulty in recognizing students' learning styles to be able to provide effective learning for students. This PkM activity aims to assess learning styles, student aspirations and conduct webinar activities in an effort to recognize self-concept, career development and learning styles to students and teachers. Before the webinar was held, the PkM team provided a questionnaire that had to be filled out by class X students and the results of the entries were analyzed by a psychologist. Based on the entries related to learning styles, it was found that 66% of 65 class X students have a major learning style with 56% having an auditory learning style. In the minor learning style, most students (50%) of class X have a visual learning style. Based on the entries related to dreams, it was found that 38.4% of students wanted to become entrepreneurs. The webinar activity went well with a total of 199 participants consisting of teachers and students, 60.4% of participants were female. Evaluation assessment from participants (72.4%) strongly agreed that the activity was very useful. The webinar activity focused on discussing the results of the questionnaire that had been filled out by class X. Other participants from classes XI and XII wanted to be able to find out learning styles so that this was made into a follow-up plan.