Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Studi In Vivo Ekstrak Etanol 96% Daun Asam Jawa (Tamarindus indica L.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Pada Hewan Mencit Jantan (Mus musculus) Yang Terpapar Asap Rokok Istikomah, Nabila; Saputri, Gusti Ayu Rai; Nurkhalika, Rachmi
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 4 (2025): Volume 12 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i4.17629

Abstract

Antioksidan yang ditemukan dalam daun asam jawa menjadikan tanaman ini sebagai alat yang potensial dalam melawan stres oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah kandungan antioksidan daun asam jawa dapat secara efektif menurunkan kadar malondialdehid (MDA) dan melindungi tikus jantan (Mus musculus) dari stres oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas dalam asap rokok. Menggunakan teknik maserasi dengan pelarut etanol 96%, daun asam jawa diekstraksi. Setelah mengukur kadar MDA pada tikus, ekstrak daun asam jawa dimasukkan ke dalam uji skrining fitokimia. Hewan secara acak dimasukkan ke dalam salah satu dari enam kelompok: I, kelompok kontrol yang tidak menerima pengobatan apa pun, II, kelompok kontrol negatif yang hanya menerima paparan asap rokok, III, kelompok vitamin E, dan IV–VI, kelompok yang menerima ekstrak daun asam jawa dengan dosis masing-masing 20 mg/kgBB, 28 mg/kgBB, dan 36 mg/kgBB. Pada hari kelima belas, sampel darah diambil dari tikus jantan melalui jantung untuk mengukur kadar MDA mereka. Penurunan kadar MDA yang efektif pada tikus dicapai pada dosis 36 mg/kgBB ekstrak etanol daun asam jawa. Kadar MDA plasma tikus dapat dikurangi dengan pemberian ekstrak etanol daun asam jawa. Rata-rata kadar MDA plasma pada tikus berbeda, seperti yang ditunjukkan oleh nilai signifikan p<0,05 dalam uji statistik ANOVA.
Uji Efektivitas Antidepresan Kulit Bawang Merah (Allium Cepa L.) Terhadap Mencit Putih Jantan (Mus Musculus) Saputri, Gusti Ayu Rai; Primadiamanti, Annisa; Andrianti, Windi
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 6 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10643197

Abstract

Depression can be caused by biological factors, psychological factors and social factors. This study aims to determine the effectiveness of Red Onion Peel Extract (Allium cepa L.)as an antidepressant in mice.The method used for the antidepressant test is TST (Tail Suspension Test) to make mice stress and FST (Forced Swim Test) to see immobility time.The test animals used male mice divided into five treatment groups given orally.The results showed that K+ (Amitriptiline25mg), K-(Na-cmc05%), KU1 (200mg/kgBw), KU2 (250mg/kgBw) and KU3 (300mg/kgBw) had an antidepressant effect by showing the occurrence of immobility time. The result of One Way ANOVA immobility time test is a value of 0.003 which states that shallot skin can affect the immobility time of mice. It can be concluded Giving variant doses of shallot skin extract (Allium cepa L.) gives the effect of immobility time on male white mice (Mus musculus) with the most effective dose as an antidepressant is a dose of 300 mg / kgBB..
Aktivitas Analgetik Kombinasi Daun Dan Buah Ciplukan (Physalis angulata L.) Pada Mencit (Mus musculus) Primadiamanti, Annisa; Saputri, Gusti Ayu Rai; Apriliana, Sukma
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 7 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas analgesik daun dan buah ciplukan dengan metode maserasi. Metode maserasi lebih efektif karena tidak menggunakan pemanasan sehingga senyawa kimia termolabil yang akan diekstraksi tidak terurai atau rusak. Uji skrining fitokimia untuk mengetahui pada daun dan buah ciplukan terdapat senyawa yang mampu mengatasi analgetik. Dilihat dari jumlah geliat pada mencit yang diinduksi asam asetat 1% 0,2 ml, dilakukan terhadap 25 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok. K- diberi Na-CMC 1%, paracetamol sebagai K+, kombinasi daun dan buah ciplukan diberi dosis KU 1 (25:25 mg/kg BB), KU 2 (25:50 mg/kg BB), KU 3 (50:25 mg/kgBB). Kombinasi ekstrak daun ciplukan dan buah (Physalis angulata L.) dapat memberikan efek analgesik yang ditunjukkan dengan hasil nilai proteksi sebesar 56,34% dan efektivitas analgesik sebesar 82,80% pada dosis kombinasi 2:1 yaitu daun ciplukan 50 mg/kg BB dan 25 buah ciplukan mg/kgBB.
Evaluation of the Use of Antihypertensive Drugs in Outpatients at Bandar Lampung Private Hospitals Natalia, Lusia; Saputri, Gusti Ayu Rai; Wijaya, Satria
Jurnal Indonesia Sosial Sains Vol. 6 No. 7 (2025): Jurnal Indonesia Sosial Sains
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jiss.v6i7.1808

Abstract

Hypertension is one of the diseases that always receives the world's attention because it is the largest cause of morbidity globally. The main problem related to hypertension is the inaccuracy of prescribing antihypertensive drugs that often occurs in developing countries such as Indonesia. This study aims to evaluate the use of antihypertensive drugs in outpatients at Bandar Lampung Private Hospital. The study used a non-experimental descriptive quantitative method with a retrospective approach based on the medical records of hypertension patients for the period March-May 2024 using the JNC 8 guideline. The research sample was 100 hypertensive patients who met the inclusion and exclusion criteria. The results showed that the characteristics of patients were dominated by women (58%), age >60 years (48%), and hypertension of degree 1 (73%). The evaluation of the accuracy of the use of antihypertensive drugs showed the correct dosage of 165 patients (91%), the correct disease indication of 100 patients (100%), the correct selection of drugs for 100 patients (100%), the correct diagnosis of 100 patients (100%), the correct way of administering 181 drugs (100%), and the right time interval for giving 172 patients (95.03%). The most drug combination was ACEI + CCB (18%) with amlodipine 10mg as the most commonly used drug (19.34%). It can be concluded that the use of antihypertensive drugs at Bandar Lampung Private Hospital has shown a high level of rationality on most of the evaluation parameters.