Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISA KADAR NIKOTIN PADA TEMBAKAU DENGAN PERLAKUAN DALAM BENTUK ROKOK LINTINGAN DAN ROKOK KRETEK DI PASAR MANDALA, LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS ade mariaulfa; Diah Astika Winahyu; Desti galuh
Jurnal Analis Farmasi Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.38 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v1i2.1458

Abstract

Tembakau merupakan jenis tanaman yang sangat dikenal dikalangan masyarakat Indonesia. Kegunaan utama tembakau adalah sebagai bahan baku pembuatan rokok sigaret kretek, rokok filter, rokok lintingan dan biasa juga digunakan sebagai tembakau susur. Nikotin zat kimia yang terkandung dalam rokok, nikotin bersifat adiktif (kecanduan). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar nikotin pada tembakau dengan perlakuan rokok lintingan dan rokok kretek yang beredar di wilayah Pasar Mandala, Lampung Tengah apakah kadar nikotin yang diizinkan dalam sebatang rokok memenuhi persyaratan Peraturan Pemerintah No. 81 tahun 1999 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan yaitu 1,5 mg/batang. Sampel yang digunakan adalah sampel tembakau dengan perlakuan dalam bentuk rokok lintingan dan rokok kretek pada pedagang yang berbeda. Analisis kuantitatif nikotin ditentukan dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Dari hasil penelitian dengan panjang gelombang (λ) 261 nm dengan persamaan y= b.X+a sehingga diperoleh koefisien korelasi (r) 0,9996. Hasil penelitian menunjukkan kadar rata-rata nikotin dalam ekstrak tembakau matahari sebesar 0,74 mg/batang, sampel rokok kretek sebesar 0,80 mg/batang. Hal ini menunjukkan bahwa kedua sampel tersebut diperoleh hasil kadar nikotin yang diizinkan dalam sebatang rokok memenuhi syarat Peraturan Pemerintah No.81 tahun 1999 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan yaitu 1,5 mg/batang. Kata Kunci:Nikotin, tembakau, spektrofotometri UV-Vis.Tembakau merupakan jenis tanaman yang sangat dikenal dikalangan masyarakat Indonesia. Kegunaan utama tembakau adalah sebagai bahan baku pembuatan rokok sigaret kretek, rokok filter, rokok lintingan dan biasa juga digunakan sebagai tembakau susur. Nikotin zat kimia yang terkandung dalam rokok, nikotin bersifat adiktif (kecanduan). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar nikotin pada tembakau dengan perlakuan rokok lintingan dan rokok kretek yang beredar di wilayah Pasar Mandala, Lampung Tengah apakah kadar nikotin yang diizinkan dalam sebatang rokok memenuhi persyaratan Peraturan Pemerintah No. 81 tahun 1999 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan yaitu 1,5 mg/batang. Sampel yang digunakan adalah sampel tembakau dengan perlakuan dalam bentuk rokok lintingan dan rokok kretek pada pedagang yang berbeda. Analisis kuantitatif nikotin ditentukan dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Dari hasil penelitian dengan panjang gelombang (λ) 261 nm dengan persamaan y= b.X+a sehingga diperoleh koefisien korelasi (r) 0,9996. Hasil penelitian menunjukkan kadar rata-rata nikotin dalam ekstrak tembakau matahari sebesar 0,74 mg/batang, sampel rokok kretek sebesar 0,80 mg/batang. Hal ini menunjukkan bahwa kedua sampel tersebut diperoleh hasil kadar nikotin yang diizinkan dalam sebatang rokok memenuhi syarat Peraturan Pemerintah No.81 tahun 1999 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan yaitu 1,5 mg/batang. Kata Kunci:Nikotin, tembakau, spektrofotometri UV-Vis.
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK KULIT NANAS (Ananas comosus L) JENIS SMOOTH CAYENNE DAN QUEEN TERHADAP BAKTERIStreptococcus mutans PENYEBAB KARIES GIGI Diah Astika Winahyu; Robby Chandra Purnama; Senja Safitri
Jurnal Analis Farmasi Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v5i1.3973

Abstract

Nanas merupakan salah satu komoditas buah unggulan di Indonesia yang banyak digemari masyarakat lokal maupun luar negeri karena memiliki rasa asam manis yang khas. Kulit nanas hanya dibuang begitu saja sebagai limbah, padahal kulit nanas mengandung enzim Bromelin dan senyawa flavonoid yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji daya hambat ekstrak kulit nanas smooth cayenne dan queen terhadap bakteri Streptococcus mutans. Ekstrak kulit nanas didapat darimaserasi serbuk kulit nanas dengan pelarut etanol 96%. Uji antimikroba terhadap bakteri Streptococcus mutans mengunakan difusi agar. Konsentrasi ekstrak kuli nanas yang digunakan 100%, 80%, 60%, 40%, 20% dengan antibiotik Clindamycin sebagai kontrol positif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak kulit nanas dapat menghambat pertumbuhan bakteri dengan diameter rata-rata pada kulit nanas Smooth Cayenne konsentrasi 100% diameter zona hambat 11,29 mm, 80% yaitu 10,63 mm, 60% yaitu 9,87 mm, 40% yaitu 9,50 mm, dan 20% yaitu 9,33 sedangkan zona hambat terhadap Kulit Queen pada konsentrasi 100% yaitu 10,55 mm, 80% yaitu 10,01 mm, 60% yaitu 9,67 mm, 40% yaitu 9,25 mm, dan 20% yaitu 9,19 mm. Hasil pengujian daya hambat ekstrak kulit nanas memiliki aktivitas antibakteri dengan kategori sedang hingga kuat.Kata kunci : Antibakteri, Kulit Nanas, Streptococcus mutans, Difusi Agar
PENETAPATAN KADAR BETA KAROTEN PADA KULIT BUAH NAGA MERAH DAN KULIT BUAH NAGA PUTIH DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Diah Astika Winahyu; Ade Maria Ulfa; Risqi Indri Lestari
Jurnal Analis Farmasi Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v6i1.5486

Abstract

Buah naga merah terkenal sebagai salah satu sumber beta karoten yang sangat berguna sebagai pengganti antioksidan, meningkatkan sistem imun dan mengobati berbagai penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuikadar beta karoten pada kulit buah naga merah dan kulit buah naga putih dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Ekstraksi senyawa beta karoten dari kulit buah naga dilakukan dengan menggunakan petroleum eter kemudian di sentrifuge selama 5 menit. Setelah itu ditambahkan natrium sulfat anhidrat dan dibekukan selama 24 jam.Setelah dilakukan analisis senyawa beta karoten dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah naga mengandung senyawa beta karoten. Berdasarkan hasil analisis spektrofotometri UV-Vis, pada panjang gelombang maksimum sebesar 451 nm, kulit buah naga merah memiliki kadar rata-rata beta karoten sebesar 0,015%dan kulit buah naga putih memiliki kadar rata-rata beta karoten sebesar 0,027%. Hasil ini sesuai dengan Ha dimana kadar beta karoten pada kulit buah naga merah lebih besar daripada kulit buah naga putih.Kata kunci :kulit buah naga, beta karoten, spektrofotometri UV-Vis
PENETAPAN KADAR LEMAK MARGARIN MERK X DENGAN KEMASAN DAN TANPA KEMASAN DENGAN METODE SOKLETASI Ade Maria Ulfa; Diah Astika Winahyu; Mia Jasuma
Jurnal Analis Farmasi Vol 2, No 4 (2017): Volume 2 Nomor 4
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.592 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v2i4.2144

Abstract

ABSTRAKMargarin adalah emulsi air dalam minyak dengan persyaratan mengandung tidak kurang dari 80% lemak. Lemak yang digunakan berasal dari lemak nabati seperti minyak kelapa, minyak kelapa sawit, minyak kedelai, dan minyak biji kapas. Komposisi margarin pada umumnya terdiri dari komponen-komponen yaitu lemak 80-81%, skim milk 14-16%, garam 3%, emulsifier 0,5%, dan vitamin 2,5%. Kebutuhan lemak tidak dinyatakan secara mutlak, World Health Organization (WHO) menganjurkan konsumsi lemak sebanyak 20-30% kebutuhan energi total dianggap baik untuk kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahi berapa banyak perbedaan kadar lemak yang ada pada margarin tanpa kemasan dan margarin kemasan yang fungsinya untuk mencukupi kebutuhan gizi tubuh. Penetapan kadar lemak dilakukan dengan menggunakan metode sokletasi dengan menggunakan pelarut petroleum eter. Hasil penelitian menunjukkan kadar lemak dalam margarin tanpa kemasan yaitu 82,74 % sedangkan kadar lemak dalam margarin kemasan yaitu 80,88 %, pada rata-rata kadar lemak margarin merk x dengan kemasan dan tanpa kemasan sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu minimal 80% untuk kadar lemaknya.Kata kunci : Margarin Kemasan, Margarin Tanpa Kemasan, Lemak, Sokletasi.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN MANGKOKAN (Nothopanax scutellarium) TERHADAP StaphylococcusaureusdanPseudomonas aeruginosa Annisa Primadiamanti; Diah Astika Winahyu; Yunda Taqqiyah Ramadhana
Jurnal Analis Farmasi Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v5i1.3972

Abstract

Daun mangkokan merupakan salah satu jenis tanaman hias perkarangan yang berasal dari golongan Magnoliophyta (tanaman berbunga) yang sering dimanfaatkan untuk mengobati luka, rambut rontok, dan bau badan. Daun mangkokan mengandung senyawa yang berpotensi sebagai antiinflamasi, antimikroba, dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak daun mangkokan terhadap bakteri Staphylococcus aureusdan Pseudomonas aeruginosa. Ekstrak daun mangkokan ini didapat dari maserasi serbuk daun mangkokan dengan pelarut etanol 96%. Uji antimikroba ekstrak daun mangkokan terhadap bakteri Staphylococcus aureusdan Pseudomonas aeruginosadilakukan menggunakan metode difusi agar melalui pengukuran zona hambat disekitar kertas cakram. Antibiotik yang digunakan sebagai kontrol positif yaitu tetrasiklin. Hasil penelitian menunjukkanbahwa ekstrak daun mangkokan terhadap bakteri Staphylococcus aureusdengan konsentrasi 20.000 ppm, 40.000 ppm tidak membentuk zona hambatan dan membentuk zona hambatan pada konsentrasi 60.000 ppm, 80.000 ppm, dan 100.000 ppm dengan diameter rata-rata hambatan sebesar 7,70 mm, 15,11 mm dan 15,69 mm. Sedangkan pada bakteri Pseudomonas aeruginosaekstrak daun mangkokan dengan konsentrasi 20.000 ppm, 40.000 ppm, 60.000 ppm, 80.000 ppm, dan 100.000 ppm tidak menghasilkan zona hambat (wilayah jernih). Hasil pengujian daya hambat ekstrak etanol daun mangkokan terhadap bakteri Staphylococcus aureusmemiliki aktivitas antibakteri dengan kategori sedang hingga kuat, sedangkan terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosatidak memiliki aktivitas antibakteri.Kata Kunci:Antibakteri, Daun Mangkokan, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa
PENETAPAN KADAR PROTEIN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DAN JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DENGAN METODE KJELDAHL Dara Callista Dinda Amelia; Diah Astika Winahyu
Jurnal Analis Farmasi Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v6i2.5944

Abstract

Mushrooms are plants that contain high levels of vitamin B complex and are the only non- animal foods with vitamin D content that are used for bone health.White oyster mushrooms and straw mushrooms have a lot of nutritional content, one of which is protein. Proteins are complex organic compounds of high molecular weight. Quantitative testing with the Kjedahl method has three stages, namely destruction, distillation, and titration. The results of the quantitative test using the Kjedahl method showed that oyster mushrooms had a protein content of 2.39% and straw mushrooms were 1.46%.
ANALISIS KADAR PROTEIN PADA TEPUNG KULIT PISANG KEPOK (Musa acuminate balbisiana colla) DENGAN METODE KJELDAHL Robby Candra Purnama; Diah Astika Winahyu; Dwi Sartika Sari
Jurnal Analis Farmasi Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (666.588 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v4i2.2234

Abstract

Kulit pisang kepok (Musa acuminate balbisiana colla) merupakan salah satu bagian dari tanaman pisang yang masih dianggap limbah dan tidak dimanfaatkan. Kulit pisang memiliki banyak kandungan zat-zat alami yang baik untuk kesehatan seperti protein, karbohidrat, kalsium, zat besi, vitamin B1, dan vitamin C. Kulit pisang kepok dapat diolah menjadi bahan makanan seperti tepung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar protein yang terdapat pada tepung kulit pisang kepok. Telah dilakukan pengujian di Laboratorium terhadap kadar protein total tepung kulit pisang kepok dengan Uji kualitatif menggunakan uji Biuret dan penetapan kadar protein secara kuantitatif dengan metode Kjeldahl. Metode Kjeldahl dilakukan dengan menetapkan kandungan nitrogen yang terdapat didalam bahan. Analisis protein dengan metode Kjeldahl dibagi menjadi tiga tahapan yaitu proses destruksi, proses destilasi, proses titrasi. Dari hasil penelitian uji identifikasi menggunakan uji Biuret larutan sampel menunjukkan adanya protein pada sampel tepung kulit pisang kepok dan kadar protein total yang didapatkan dengan metode Kjeldahl ini sebesar 5,2291 %. Disimpulkan bahwa tepung kulit pisang kepok memiliki kandungan protein yang memadai.Tepung kulit pisang kepok dapat dijadikan alternatif pengganti dan bahan tambahan makanan.Dalam upaya pemenuhan kebutuhan protein dalam tabel angka kecukupan gizi (AKG) protein dari tepung kulit pisang dapat dijadikan salah satu bahan tambahan pangan untuk mencukupi kebutuhan protein perhari.Kata kunci: Kulit Pisang Kepok, Tepung, Protein, Kjeldahl
BIOAKTIVITAS ANTIOKSIDAN SENYAWA EKSOPOLISAKARIDA DARI MIKROALGA Dunaliella sp. Diah Astika Winahyu
JFL : Jurnal Farmasi Lampung Vol. 6 No. 2 (2017): JFL: Jurnal Farmasi Lampung
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Tulang Bawang Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.766 KB) | DOI: 10.37090/jfl.v6i2.18

Abstract

A study of antioxidant compounds in microalgae, Dunaliella sp. In Conway / Walne media. Microscope observation with magnification 400 times obtained diameter Dunaliella sp. Sebebsar 6.42 μm. Preliminary results of antioxidant activity using DPPH reagent showed Dunaliella sp. Excreting antioxidant compounds. The extract obtained by extracting antioxidant compounds exopolysaccharide compounds from the filtrate with the addition of 70% ethanol and then centrifuged and freeze-dried by the method of FTIR spectrum data dry. Unidentified exopolysaccharide compounds containing uptake helping O - H in the area of 3544.82 cm-1, C - H in area of 2828.59 cm-1, helping the C • O at 1624.24 cm-1 region, CH2 bending at 1419.44 cm-1 region, and helping C - O at 1151.88 cm-1 region. Furthermore, quantitative test results of antioxidant compounds that have a value of 4.279%. So it is concluded that the exopolisakarida compound from Dunaliella sp. Is a potential source of antioxidant compounds. Keywords : Antioxidant, exopolisaccharide, Dunaliella sp.
UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DENGAN METODE BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) Muhammad Havel AlTasyah; Diah Astika Winahyu; Ade Maria Ulfa
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v5i1.5707

Abstract

ABSTRAK Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) banyak digemari dikarenakan rasanya yang lezat serta dipenuhi dengan nutrisi, banyak protein, serta lemak yang rendah. Selain itu jamur tiram putih juga mempunyai metabolit sekunder yang bermanfaat untuk pengobatan antibakteri, antioksidan, antitumor, antivirus, dan antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek toksisitas ekstrak etanol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) terhadap larva udang (Artemia salina L.) serta mengetahui nilai LC50 ekstrak jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) terhadap larva udang (Artemia salina L.). Ekstrak dibuat dari sampel serbuk jamur tiram dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak pekat dilakukan uji skrinning fitokimia dan uji toksisitas dilakukan dengan menggunakan larva udang Artemia salina L. yang berumur 48 jam. Efek toksik ekstrak diidentifikasi dengan persentase kematian larva udang menggunakan analisis probit (LC50). Dari hasil uji skrinning fitokimia mengandung metabolit sekunder golongan polifenol, tanin, saponin, flavonoid, dan terpenoid. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) memiliki efek toksik terhadap larva udang (Artemia salina L.) dan nilai LC50 <1000 μg/mL. Ekstrak etanol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) memiliki efek toksik terhadap larva udang (Artemia salina L.) dengan toksisitas sedang dengan nilai LC50 ekstrak etanol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) terhadap larva udang (Artemia salina L.) sebesar 259,519 mg/L (ppm).
Pengabdian Kepada Masyarakat Kenali Makananmu untuk Kesehatan yang Lebih Baik di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 3 Bandar Lampung Eustacia Evelline Oktaviani; Aji Putra Rosmiawan; Robby Candra Purnama; Diah Astika Winahyu; Annisa Primadiamanti
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 1 Februari 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i1.3759

Abstract

Pada anak usia pendidikan dasar aktifitas fisik terus meningkat. Asupan gizi yang baik dari segi kuantitas maupun kualitas diperlukan agar tumbuh kembang anak dapat optimal. Pemberian gizi pada usia ini biasanya tidak berjalan secara sempurna, karena banyak faktor lingkungan sangat mempengaruhi perilaku makanannya. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan yang dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap tingkat kesehatan gizi dan pengetahuan tentang bahaya jajanan ringan. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan siswa sehingga dapat disimpulkan bahwa penyuluhan pada siswa sangat efektif.