Claim Missing Document
Check
Articles

Program Pendampingan Kepala Keluarga Peduli Stunting di 10 Kelurahan Terpilih di Kota Bandar Lampung Dessy Hermawan; Devi Kurniasari; Ema Listiyaningsih; Diah Astika Winahyu; Prima Dian Furqoni; Fredy Setiawan
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 11 (2023): Volume 6 No 11 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i11.12391

Abstract

ABSTRAK Stunting adalah kondisi anak gagal tumbuh yang disebabkan oleh kekurangan nutrisi dalam jangka waktu yang lama. Dampak stunting dapat mengganggu perkembangan intelektual anak, sehingga masa depan bangsa dapat terganggu. Saat ini, pemerintah telah mencoba menurunkan stunting dengan berbagai cara yang sasarannya adalah remaja putri, ibu hamil, dan balita, namun terkesan kurang melibatkan kepala keluarga (bapak). Padahal kepala keluarga memiliki peran penting di dalam pengambilan keputusan di dalam keluarga.  Adapun tujuan dari kegiatan PkM ini adalah melakukan pendampingan dan edukasi kepada kepala keluarga tentang stunting, faktor risiko dan pencegahannya, serta mengajarkan cara mengelola keuangan keluarga yang benar, sehingga mampu dan mau memindahkan alokasi belanja rokok ke belanja pangan. Kegiatan pendampingan kepala keluarga peduli stunting ini diikuti oleh 200 orang kepala keluarga yang memiliki bayi atau balita dari keluarga berisiko stunting di kota Bandar Lampung.  Kegiatan diawali dengan pre test, kegiatan inti dan diakhiri dengan post test. Tampak terdapat peningkatan pemahaman para kepala keluarga akan pengertian dan faktor risiko terjadinya stunting serta pencegahan stunting. Tampak pula peningkatan pengetahuan kepala keluarga dalam pengelolaan keuangan keluarga serta peningkatan pemahaman tentang bahaya merokok bagi pertumbuhan bayi/balita. Program pendampingan yang diberikan mampu meningkatkan pengetahuan pada kepala keluarga sehingga perlu terus dilakukan upaya percepatan penurunan stunting di kota Bandar Lampung. Kata Kunci: Stunting, Pendampingan, Kepala Keluarga. ABSTRACT Stunting is a condition where children fail to grow, which is caused by a lack of nutrition over a long period. The impact of stunting can disrupt children's intellectual development so that the future of the nation can be disrupted. Currently, the government has tried to reduce stunting in various ways, targeting young women, pregnant women, and toddlers. However, it seems to be separate from the head of the family (father), even though the head of the family has an important role in decision-making within the family. This PkM activity aims to provide assistance and education to heads of families about stunting, risk factors, and prevention, as well as teach them how to manage family finances correctly so that they are able and willing to shift the allocation of cigarette spending to food spending. This activity of assisting heads of families to care about stunting was attended by 200 heads of families who have babies or toddlers from families at risk of stunting in the city of Bandar Lampung. The activity begins with a pre-test and core activities and ends with a post-test. There is an increase in the understanding of family heads regarding the meaning and risk factors for stunting and preventing stunting. There is also an increase in the knowledge of family heads in managing family finances as well as an increase in understanding about the dangers of smoking for the growth of babies/toddlers. Conclusion: The mentoring program provided is able to increase the knowledge of heads of families, so efforts need to continue to be made to accelerate stunting reduction in the city of Bandar Lampung. Keywords: Stunting, Mentoring Program, Head Of Family
Biological and chemical diversity of the Indonesian marine nudibranchs based on MS/MS molecular networking approach Viqqi Kurnianda; Diah Astika Winahyu; Rian Firdaus; Erry Wahyudi; Musri Musman
Depik Vol 9, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.9.1.15126

Abstract

Abstract. The collection of 337 specimens of the Chromodoris species was conducted in Sabang island, Indonesia, from 2013 to 2019. The purpose of this study to investigate the biodiversity and their secondary metabolites related by molecular structures. There are 21 species together with the chemical diversity detected by MS/MS molecular networking approach. The results showed that the nudibranch species of C. willani and C. geometrica have the highest abundance species, while C. aureopurpurea has the lowest abundance species. The result of the chemical investigation showed that the class of diterpene derivatives was found from all specimens of Chromodoris genus in Sabang island, the western part of the Indonesian Archipelago.Keywords: Nudibranch, biodiversity, chemical diversity, MS/MS molecular networking, Chromodoris genus
Biological and chemical diversity of the Indonesian marine nudibranchs based on MS/MS molecular networking approach Viqqi Kurnianda; Diah Astika Winahyu; Rian Firdaus; Erry Wahyudi; Musri Musman
Depik Vol 9, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.9.1.15126

Abstract

Abstract. The collection of 337 specimens of the Chromodoris species was conducted in Sabang island, Indonesia, from 2013 to 2019. The purpose of this study to investigate the biodiversity and their secondary metabolites related by molecular structures. There are 21 species together with the chemical diversity detected by MS/MS molecular networking approach. The results showed that the nudibranch species of C. willani and C. geometrica have the highest abundance species, while C. aureopurpurea has the lowest abundance species. The result of the chemical investigation showed that the class of diterpene derivatives was found from all specimens of Chromodoris genus in Sabang island, the western part of the Indonesian Archipelago.Keywords: Nudibranch, biodiversity, chemical diversity, MS/MS molecular networking, Chromodoris genus
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN LOTION EKSTRAK BIJI PETAI CINA (Leucaena leucocephala) DENGAN METODE DPPH Ummah, Tiara Hiddayatu; Wulandari, Shinta; Winahyu, Diah Astika
Jurnal Analis Farmasi Vol 9, No 1 (2024): JURNAL ANALIS FARMASI
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v9i1.14986

Abstract

Kulit seringkali menjadi penyebab beberapa permasalahan dalam kesehatan kulit karena terus terpapar oleh sinar UV. Paparan sinar UV dapat diatasi dengan perawatan kulit menggunakan pelembab yang mengandung antioksidan dan bersifat menenangkan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa ekstrak biji petai cina (Leucaena leucocephala) melalui uji aktivitas antioksidan. Biji petai cina diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Formulasi lotion ekstrak biji petai cina dibuat dengan variasi konsentrasi 0%, 1%, 2%, dan 3%. Uji evaluasi fisik lotion meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat, uji tipe lotion, dan aktivitas antioksidan. Uji organoleptis menunjukkan hasil sesuai dengan ekstrak yang digunakan. Uji homogenitas menunjukkan hasil semua formulasi homogen. Uji pH menunjukkan hasil pada F0 yaitu 7,8, F1 yaitu 7,33, F2 yaitu 7,26, F3 yaitu 7,26. Uji daya sebar menunjukkan hasil pada F0 yaitu 5,03 untuk beban 50g dan 5,56 untuk beban 100g, F1 yaitu 5,06 untuk beban 50g dan 5,53 untuk beban 100g, F2 yaitu 5,1 untuk beban 50g dan 5,3 untuk beban 100g, F3 5,03 untuk beban 50g dan 5,13 untuk beban 100g. Uji daya lekat menunjukkan hasil pada F0 yaitu dengan rata-rata 03.82, F1 yaitu 02.31, F2 yaitu 02.35, F3 yaitu 02.25. Uji tipe lotion menunjukkan hasil semua formulasi termasuk dalam tipe M/A. Pada uji antioksidan pada ekstrak dengan nilai IC50 2,2565 dan lotion F2 dengan nilai IC50 4,2771 dari nilai IC50 yang didapatkan menunjukkan bahwa hasil ekstrak biji petai cina dan lotion F2 memiliki keaktivitasan yang sangat kuat.
FORMULASI DAN UJI SIFAT FISIK SEDIAAN SABUN MANDI CAIR EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) Safitri, Laila; Retnaningsih, Agustina; Winahyu, Diah Astika; Purnama, Robby Candra
Jurnal Analis Farmasi Vol 9, No 1 (2024): JURNAL ANALIS FARMASI
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v9i1.14987

Abstract

Daun kelor memiliki kandungan metabolit sekunder salah satunya adalah senyawa alkaloid. Alkaloid memiliki salah satu aktivitas  antibakteri yang dapat diformulasikan menjadi sediaan sabun cair. Penelitian ini bertujuan untuk untuk membuat formulasi dalam bentuk sediaaan sabun cair ekstrak daun kelor dan mengetahui sifat fisik sabun cair dari ekstrak daun kelor. Proses pembuatan sabun mandi cair dilakukan dengan tahap awal preparasi daun kelor yang diolah menjadi serbuk lalu dilanjutkan dengan tahap maserasi menggunakan pelarut etanol 96% yang dilakukan selama 24 jam. Hasil dari proses maserasi kemudian dievaporasi untuk diambil ekstrak kental sehingga dapat digunakan untuk pembuatan sabun cair. Metode yang digunakan untuk pembuatan sabun dengan memanaskan fase minyak dan fase air dengan penambahan pengemulsi. Sabun mandi cair diformulasikan menjadi sediaan dengan empat formulasi yang berbeda, formulasi 0 (0%), formulasi 1 (5%), formulasi 2 (10%), dan formulasi 3 (15%). Sediaan sabun mandi cair dari ekstrak daun kelor yang diuji dengan menggunakan uji sifat fisik dalam penelitian ini meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, dan uji tinggi busa. Hasil pengujian ekstrak daun kelor positif mengandung alkaloid, pada uji sifat fisik sediaan sabun mandi cair ekstrak daun kelor semua formulasi dinyatakan memenuhi persyaratan pengujian organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, dan uji tinggi busa.
FORMULASI DAN UJI SPF SEDIAAN EMULSI EKSTRAK KULIT DURIAN (Durio zibethinus L.) DENGAN KOMBINASI VCO DAN KOMBINASI MINYAK ZAITUN Chalia, Kadjul Firda; Winahyu, Diah Astika; Kausar, Radho Al
Jurnal Analis Farmasi Vol 9, No 1 (2024): JURNAL ANALIS FARMASI
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v9i1.14994

Abstract

Kulit durian (Durio Zibethinus L.) merupakan limbah yang belum dimanfaatkan secara maksimal di Indonesia. Kulit durian mengandung senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai fotoprotektor dan senyawa fenolik yang berfungsi sebagai perlindungan terhadap sinar UV-B. Untuk meningkatkan waktu kontak antara sediaan dengan kulit sehingga didapatkan efek yang maksimal maka dipilih sediaan emulsi sebagai penghantar zat aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi sediaan emulsi yang sesuai dengan syarat sifat fisik emulsi serta mengetahui pengaruh variasi ekstrak dan kombinasi VCO dan minyak zaitun terhadap nilai SPF pada sediaan emulsi. Kulit buah durian diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96% dan filtrat diuapkan sampai diperoleh ekstrak kental. Sediaan emulsi dibuat menjadi 6 formulasi yaitu F0 tanpa ekstrak, F1 dengan konsentrasi ekstrak 5%, dan F2 dengan konsentrasi ekstrak 10% dengan kombinasi VCO dan F0, F1, dan F2 dengan kombinasi minyak zaitun. Sediaan diuji kestabilannya meliputi uji organoleptis, uji daya sebar, uji daya lekat, uji tipe emulsi, uji pH, uji viskositas, uji homogenitas, dan dihitung nilai SPF (Sun Protector Factor). Hasil menunjukkan emulsi ekstrak kulit buah durian dengan kombinasi minyak zaitun memiliki stabilitas dan nilai SPF lebih baik dibanding emulsi dengan kombinasi VCO. Hasil terbaik didapat dari F2 dengan kombinasi minyak zaitun dengan bentuk cairan kental berwarna coklat pekat, pH 6,56, viskositas 12300 centipoise, dan nilai SPF yang didapat adalah 7,635. Berdasarkan kriteria SPF termasuk dalam proteksi ekstra terhadap sinar matahari.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN SALEP EKSTRAK KULIT DURIAN (Durio zibethinus L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DENGAN METODE DIFUSI SUMURAN Ningsih, Novia Sulistia; Winahyu, Diah Astika; Retnaningsih, Agustina
Jurnal Analis Farmasi Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v8i2.12076

Abstract

Kulit durian (Durio zibethinus L.) belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, umumnya masih hanya sebagai limbah. Kulit durian memiliki potensi sebagai antibakteri, sehingga perlu dikembangkan menjadi suatu sediaan farmasi untuk meningkatkan cara penggunaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada sediaan salep ekstrak kulit durian (Durio zibethinus L.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan metode difusi sumuran. Kulit durian diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96% sebanyak 3 kali 24 jam, kemudian dipekatkan menggunakan rotary evaporator. Ekstrak pekat dibuat menjadi sediaan salep.  Formulasi salep ekstrak kulit durian dibuat 4 formulasi yaitu formulasi 5%, 10%, 15% dan 75%. Uji sifat fisik salep meliputi uji organoleptik, homogenitas, daya sebar, daya lekat dan pH. Kemudian salep dilakukan uji antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus menggunakan metode sumuran. Hasil uji uji organoleptik salep menunjukkan bahwa ke 4 formulasi salep menghasilkan warna coklat, tekstur halus dan beraroma khas kulit durian. Hasil yang diperoleh pada uji sifat fisik salep telah memenuhi persyaratan salep yang baik. Hasil uji antibakteri menunjukkan bahwa salep ekstrak kulit durian dengan formulasi 5%, 10% dan 15% tidak memiliki daya hambat dan pada formulasi 75% memiliki daya hambat rata-rata sebesar 13,30 mm dengan respon hambat pertumbuhan bakteri lemah.
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN LOTION DARI EKSTRAK BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.) DENGAN VARIASI EMULSIFYING AGENT ALAMI DAN SINTESIS Asih, Putri; Ulfa, Ade Maria; Winahyu, Diah Astika
JFM (Jurnal Farmasi Malahayati) Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v7i1.11354

Abstract

Antioksidan bermanfaat sebagai penangkal radikal bebas. Antioksidan alami dapat berasal dari tumbuhan dan hewan. Salah satu tanaman sebagai sumber antioksidan alami yaitu bunga telang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ekstrak bunga telang dapat diformulasikan dalam sediaan bentuk lotion yang memenuhi persyaratan uji evaluasi fisik, mengetahui variasi emulsifying agent alami dan sintesis ekstrak bunga telang dalam sediaan lotion memiliki aktivitas antioksidan dan mengetahui nilai IC50 yang paling baik dari variasi emulsifying agent alami dan sintesis sediaan lotion ekstrak bunga telang. Ekstraksi bunga telang menggunakan teknik maserasi dengan pelarut air kemudian di freeze dry. Ekstrak diuji fitokimia dan diformulasi menjadi sediaan lotion dengan variasi emulsifying agent alami dan sintesis. Lotion dilakukan uji evaluasi fisik. Hasil rendemen ekstrak didapat sebesar 20,45%. Hasil fitokimia pada ekstrak mengandung alkaloid, flavonoid, polifenol, saponin dan tanin. Hasil uji evaluasi fisik sediaan lotion formula I yaitu homogen, pH 6,71, daya sebar 6,4 cm dan daya lekat 4,41 detik. Formula II yaitu homogen, pH 6,91, daya sebar 5,8 cm dan daya lekat 4,50 detik. Hasil uji evaluasi fisik menunjukkan sediaan lotion memenuhi syarat. Sediaan lotion formula I dan formula II memiliki aktivitas antioksidan dilihat dari nilai IC50 , Sediaan lotion ekstrak bunga telang dengan emulsifying agent alami formula II memiliki nilai IC50 yang paling baik sebesar 31,85 ppm yang berarti memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat pada seri konsentrasi 10- 50 ppm. Formula yang lebih baik yaitu formula II dapat dilihat dari hasil uji evalusi fisik, hasil uji hedonik, dan uji antioksidan.
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN LOTION EKSTRAK BIJI PETAI CINA (Leucaena leucocephala) DENGAN METODE DPPH Ummah, Tiara Hiddayatu; Wulandari, Shinta; Winahyu, Diah Astika
Jurnal Analis Farmasi Vol 9, No 1 (2024): JURNAL ANALIS FARMASI
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v9i1.14986

Abstract

Kulit seringkali menjadi penyebab beberapa permasalahan dalam kesehatan kulit karena terus terpapar oleh sinar UV. Paparan sinar UV dapat diatasi dengan perawatan kulit menggunakan pelembab yang mengandung antioksidan dan bersifat menenangkan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa ekstrak biji petai cina (Leucaena leucocephala) melalui uji aktivitas antioksidan. Biji petai cina diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Formulasi lotion ekstrak biji petai cina dibuat dengan variasi konsentrasi 0%, 1%, 2%, dan 3%. Uji evaluasi fisik lotion meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat, uji tipe lotion, dan aktivitas antioksidan. Uji organoleptis menunjukkan hasil sesuai dengan ekstrak yang digunakan. Uji homogenitas menunjukkan hasil semua formulasi homogen. Uji pH menunjukkan hasil pada F0 yaitu 7,8, F1 yaitu 7,33, F2 yaitu 7,26, F3 yaitu 7,26. Uji daya sebar menunjukkan hasil pada F0 yaitu 5,03 untuk beban 50g dan 5,56 untuk beban 100g, F1 yaitu 5,06 untuk beban 50g dan 5,53 untuk beban 100g, F2 yaitu 5,1 untuk beban 50g dan 5,3 untuk beban 100g, F3 5,03 untuk beban 50g dan 5,13 untuk beban 100g. Uji daya lekat menunjukkan hasil pada F0 yaitu dengan rata-rata 03.82, F1 yaitu 02.31, F2 yaitu 02.35, F3 yaitu 02.25. Uji tipe lotion menunjukkan hasil semua formulasi termasuk dalam tipe M/A. Pada uji antioksidan pada ekstrak dengan nilai IC50 2,2565 dan lotion F2 dengan nilai IC50 4,2771 dari nilai IC50 yang didapatkan menunjukkan bahwa hasil ekstrak biji petai cina dan lotion F2 memiliki keaktivitasan yang sangat kuat.
FORMULASI DAN UJI SIFAT FISIK SEDIAAN SABUN MANDI CAIR EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) Safitri, Laila; Retnaningsih, Agustina; Winahyu, Diah Astika; Purnama, Robby Candra
Jurnal Analis Farmasi Vol 9, No 1 (2024): JURNAL ANALIS FARMASI
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v9i1.14987

Abstract

Daun kelor memiliki kandungan metabolit sekunder salah satunya adalah senyawa alkaloid. Alkaloid memiliki salah satu aktivitas  antibakteri yang dapat diformulasikan menjadi sediaan sabun cair. Penelitian ini bertujuan untuk untuk membuat formulasi dalam bentuk sediaaan sabun cair ekstrak daun kelor dan mengetahui sifat fisik sabun cair dari ekstrak daun kelor. Proses pembuatan sabun mandi cair dilakukan dengan tahap awal preparasi daun kelor yang diolah menjadi serbuk lalu dilanjutkan dengan tahap maserasi menggunakan pelarut etanol 96% yang dilakukan selama 24 jam. Hasil dari proses maserasi kemudian dievaporasi untuk diambil ekstrak kental sehingga dapat digunakan untuk pembuatan sabun cair. Metode yang digunakan untuk pembuatan sabun dengan memanaskan fase minyak dan fase air dengan penambahan pengemulsi. Sabun mandi cair diformulasikan menjadi sediaan dengan empat formulasi yang berbeda, formulasi 0 (0%), formulasi 1 (5%), formulasi 2 (10%), dan formulasi 3 (15%). Sediaan sabun mandi cair dari ekstrak daun kelor yang diuji dengan menggunakan uji sifat fisik dalam penelitian ini meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, dan uji tinggi busa. Hasil pengujian ekstrak daun kelor positif mengandung alkaloid, pada uji sifat fisik sediaan sabun mandi cair ekstrak daun kelor semua formulasi dinyatakan memenuhi persyaratan pengujian organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, dan uji tinggi busa.