Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Perbedaan Efektivitas Pijat Oksitosin dan Breast Care terhadap Peningkatan Kelancaran Produksi ASI pada Ibu Nifas (Post Partum) Sumiati, Iis; Nency, Aprilya; Rini, Ageng Septa; Munawaroh, Emun; Murni, Dewi; Yuningsih, Endang; Nariyah; Ernawati, Eti; Khoerunisa, Anis
Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia Vol. 4 No. 01 (2025): Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia
Publisher : Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70304/jmsi.v4i01.89

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi utama bagi bayi yang baru lahir dan memiliki peran penting dalam pertumbuhan serta perkembangan bayi. Namun, banyak ibu nifas mengalami kesulitan dalam produksi dan kelancaran ASI, yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti hormon, teknik menyusui, serta perawatan payudara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan efektivitas pijat oksitosin dan breast care terhadap peningkatan kelancaran produksi ASI pada ibu nifas (post partum) di Puskesmas Patia tahun 2024. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Sampel pada penelitian ini adalah ibu nifas hari ke-1 dengan produksi ASI tidak lancar yang tercatat di register Puskesmas Patia periode bulan Februari tahun 2025. Instrumen dalam penelitian ini berupa lembar observasi tentang peningkatan produksi ASI dan prosedur tentang pijat oksitosin dan breast care. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 7 ibu nifas yang diberikan intervensi pijat oksitosin rata-rata mengalami peningkatan produksi ASI selama 7 hari yaitu sebesar 467,1 ml/24 jam. Pada responden yang diberikan breast care, menunjukkan bahwa dari 7 orang ibu nifas rata-rata mengalami peningkatan produksi ASI selama 7 hari yaitu sebesar 394,3 ml/24 jam. Perbandingan nilai rata-rata ibu nifas yang diberikan pijat oksitosin lebih cepat meningkatkan produksi ASI dibandingkan dengan ibu nifas yang diberikan breast care. Diharapkan pemberian pijat oksitosin dan breast care dapat dijadikan alternatif asuhan kebidanan terhadap peningkatan kelancaran produksi asi pada ibu nifas (post partum).
Hubungan Sumber Informasi, Kunjungan Antenatal Care dan Pemberian Zat Besi terhadap Kejadian Anemia Ringan pada Ibu Hamil Trimester I Primigravida di PMB Bogor Tahun 2024 Irmayani; Nency, Aprilya; Hanifa, Fanni; Nurhikmahwati, Meisya; Aulia, Nurul; Wulandari; Hasanah, Zirni Al
Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia Vol. 4 No. 01 (2025): Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia
Publisher : Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70304/jmsi.v4i01.90

Abstract

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan global yang umum dan tersebar luas serta memengaruhi 56 juta wanita di seluruh dunia. Word Health Organisation (WHO) 2020 prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia telah mengalami penurunan sebanyak 4,5% selama 19 tahun terakhir, dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2019, sedangkan di Indonesia pada tahun 2019 angka kejadian anemia pada ibu hamil meningkat 44,2% dari tahun 2015 sebesar 42,1%. Tujuan penelitian untuk mengetahui Hubungan Sumber Informasi, Kunjungan Antenatal Care Dan Pemberian Zat Besi Terhadap Kejadian Anemia Ringan Pada Ibu Hamil Trimester I Primigravida Di Pmb Bogor Tahun 2024. Penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan penelitian deskriptif analitik dan menggunakan desain Cross Sectional, dimana penelitian dilakukan pada saat pengambilan data antara variabel independen dengan variabel dependen yang dilakukan secara bersama-sama pada waktu yang sama, sampel pada penelitian ini 33 responden, telah dilakukan uji Validitas dan keseluruhan instrumen yang digunakan adalah Valid. Hasil uji statistik Chi-square diperoleh nilai P-value = 0,000 dimana nilai P-value < α (0,05) sehingga terdapat hubungan yang bermakna antara sumber informasi dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester I primigravida. Hasil uji statistik Chi-square diperoleh nilai P-value = 0,010 dimana nilai P-value < α (0,05) sehingga terdapat hubungan yang bermakna antara kunjungan ANC dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester I primigravida. Hasil uji statistik Chi-square diperoleh nilai P-value = 0,002 dimana nilai P-value < α (0,05) sehingga terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian zat besi dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester I primigravida di PMB Bogor tahun 2024.
Pengaruh Pijat Oksitosin dan Pemberian Sayur Jantung Pisang terhadap Produksi ASI Pada Ibu Nifas Mustikasari, Mulya; Nency, Aprilya; Jayatmi, Irma
Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia Vol. 4 No. 02 (2025): Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia
Publisher : Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70304/jmsi.v4i02.97

Abstract

WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama. Namun, berbagai kendala sering dialami ibu dalam memproduksi ASI. Cakupan pemberian ASI eksklusif di Kabupaten Garut pada tahun 2022 sebesar 65,8% dan pada tahun 2023 sebesar 66,2%. Tidak memberikan ASI eksklusif pada bayi dapat meningkatkan risiko berbagai masalah, seperti stunting, keterlambatan perkembangan, serta obesitas akibat konsumsi susu formula. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi ASI adalah dengan menstimulasi produksi hormone prolactin dan oksitosin melalui pemberian pijat oksitosin dan konsumsi sayur jantung pisang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin dan pemberian sayur jantung pisang terhadap produksi ASI pada ibu nifas. Penelitian ini menggunakan rancangan peneletian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dilakukan secara langsung kepada 2 orang ibu menyusui yang ASI nya sedikit. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu nifas dengan peningkatan dari 120 cc menjadi 350 cc dalam 7 hari artinya meningkat sebesar 230 cc. Sayur jantung pisang juga berpengaruh terhadap produksi ASI pada ibu nifas dengan peningkatan dari 130 cc menjadi 400 cc dalam 7 hari artinya meningkat sebesar 270 cc. sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan peningkatan produksi ASI antara ibu nifas yang diberikan pijat oksitosin dan sayur jantung pisang dimana peningkatan lebih banyak pada ibu nifas yang diberikan sayur jantung pisang dengan selisih 40 cc. Disarankan agar ibu hamil yang mengalami kekurangan ASI melakukan pijat oksitosin dan mengonsumsi sayur jantung pisang secara rutin sebagai bagian dari pola makan sehat untuk meningkatkan ASI.
Perbandingan Efektivitas Jus Alpukat (Persea americana Mill) Dan Jus Wortel (Daucus carota) Terhadap Intensitas Nyeri Dismenore Pada Remaja Putri Di Klinik Nurhayati Limbangan Kabupaten Garut Hidayat, Syabila Zahra Putri; Nency, Aprilya; Sari, Agustina
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 9 (2025): Volume 12 Nomor 9
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i9.20465

Abstract

Dismenore atau nyeri haid merupakan masalah umum yang terjadi di seluruh wanita usia reproduksi yang menyebabkan ketidaknyamanan dan mengganggu aktivitas. Berdasarkan laporan kunjungan pasien usia remaja di Klinik Nurhayati Limbangan bulan Oktober 2024 terdapat 8 remaja yang berkunjung dengan keluhan dismenore. Salah satu cara non obat-obatan yang digunakan dengan menggunakan jus buah atau sayuran seperti jus wortel dan jus alpukat yang memiliki kandungan nutrisi untuk menurunkan intensitas nyeri dismenorea. Tujuan penelitian untuk mengetahui tentang Perbedaan Efektivitas Jus Alpukat (Persea Americana Mill) dan Jus Wortel (Daucus Carota) terhadap Intensitas Nyeri Dismenore pada Remaja Putri di Klinik Nurhayati Limbangan Kabupaten Garut Tahun 2025. Metode penelitian yang dipakai adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan membandingkan 2 remaja putri yang mengalami nyeri dismenore primer. Salah satu diberikan intervensi jus alpukat, satu lagi diberikan intervensi jus wortel dan diamati dengan skala NRS (Nominal Rating Scale). Hasil penelitian responden yang diberikan intervensi jus wortel memiliki penurunan intensitas nyeri lebih cepat dari skala nyeri 9 (berat) menjadi 0 (tidak nyeri) dibandingkan dengan responden yang diberikan jus alpukat dari skala 9 (berat) menjadi 2 (ringan). Kesimpulan jus wortel dan jus alpukat efektif dalam menurunkan intensitas nyeri dismenore pada remaja putri. Saran petugas tenaga kesehatan dapat mengimplementasikan intervensi jus wortel dan alpukat untuk membantu mempercepat penurunan tingkat nyeri Dismenore serta dapat meningkatkan pengetahuan lebih lanjut.
PENGARUH PIJAT OKETANI DAN KOMPRES DAUN KUBIS TERHADAP KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI CIPUTAT H, Tya Wahyu; Sari, Agustina; Nency, Aprilya
SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah Vol. 2 No. 10 (2025): SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah, Oktober 2025
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/sinergi.v2i10.1867

Abstract

Breast engorgement or breast swelling in breastfeeding mothers is caused by increased milk production exceeding storage capacity. Non-pharmacological treatment for breast engorgement includes Oketani massage and cold cabbage leaf compresses. This study aims to determine the effect of Oketani massage and cold cabbage leaf compresses on the incidence of breast engorgement based on the SPES Scale in Ciputat in 2025. The population and sample of this study were 2 breastfeeding mothers (primi) who experienced breast engorgement and then underwent Oketani massage and cold cabbage leaf compresses for 3 consecutive days. This study was conducted with an experimental approach and was conducted directly with breastfeeding mom who experienced breast engorgement. Qualitative research using a case study method was conducted directly with breastfeeding mothers who experienced breast engorgement. The results of the study on the first patient who received the Oketani massage intervention showed a decrease in breast engorgement intensity from a 5 (moderate) to a 1 (mild) scale. The second patient who received the cold cabbage leaf compress intervention saw a decrease in breast engorgement or breast engorgement intensity from a 5 (moderate) to a 3 (mild) scale. In conclusion, the Oketani massage intervention was more effective in reducing breast engorgement or breast engorgement in breastfeeding mothers compared to the cold cabbage leaf compress intervention.
Pengaruh Pijat Oksitosin dan Pemberian Sayur Jantung Pisang terhadap Produksi ASI Pada Ibu Nifas Mustikasari, Mulya; Nency, Aprilya; Jayatmi, Irma
Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia Vol. 4 No. 02 (2025): Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia
Publisher : Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia (YMPAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70304/jmsi.v4i02.14

Abstract

WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama. Namun, berbagai kendala sering dialami ibu dalam memproduksi ASI. Cakupan pemberian ASI eksklusif di Kabupaten Garut pada tahun 2022 sebesar 65,8% dan pada tahun 2023 sebesar 66,2%. Tidak memberikan ASI eksklusif pada bayi dapat meningkatkan risiko berbagai masalah, seperti stunting, keterlambatan perkembangan, serta obesitas akibat konsumsi susu formula. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi ASI adalah dengan menstimulasi produksi hormone prolactin dan oksitosin melalui pemberian pijat oksitosin dan konsumsi sayur jantung pisang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin dan pemberian sayur jantung pisang terhadap produksi ASI pada ibu nifas. Penelitian ini menggunakan rancangan peneletian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dilakukan secara langsung kepada 2 orang ibu menyusui yang ASI nya sedikit. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu nifas dengan peningkatan dari 120 cc menjadi 350 cc dalam 7 hari artinya meningkat sebesar 230 cc. Sayur jantung pisang juga berpengaruh terhadap produksi ASI pada ibu nifas dengan peningkatan dari 130 cc menjadi 400 cc dalam 7 hari artinya meningkat sebesar 270 cc. sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan peningkatan produksi ASI antara ibu nifas yang diberikan pijat oksitosin dan sayur jantung pisang dimana peningkatan lebih banyak pada ibu nifas yang diberikan sayur jantung pisang dengan selisih 40 cc. Disarankan agar ibu hamil yang mengalami kekurangan ASI melakukan pijat oksitosin dan mengonsumsi sayur jantung pisang secara rutin sebagai bagian dari pola makan sehat untuk meningkatkan ASI.
Perbedaan Efektivitas Pijat Oksitosin dan Breast Care terhadap Peningkatan Kelancaran Produksi ASI pada Ibu Nifas (Post Partum) Nency, Aprilya; Rini, Ageng Septa; Sumiati, Iis; Munawaroh, Emun; Murni, Dewi; Yuningsih, Endang; Nariyah; Ernawati, Eti; Khoerunisa, Anis
Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia Vol. 4 No. 01 (2025): Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia
Publisher : Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia (YMPAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70304/jmsi.v4i01.29

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi utama bagi bayi yang baru lahir dan memiliki peran penting dalam pertumbuhan serta perkembangan bayi. Namun, banyak ibu nifas mengalami kesulitan dalam produksi dan kelancaran ASI, yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti hormon, teknik menyusui, serta perawatan payudara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan efektivitas pijat oksitosin dan breast care terhadap peningkatan kelancaran produksi ASI pada ibu nifas (post partum) di Puskesmas Patia tahun 2024. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Sampel pada penelitian ini adalah ibu nifas hari ke-1 dengan produksi ASI tidak lancar yang tercatat di register Puskesmas Patia periode bulan Februari tahun 2025. Instrumen dalam penelitian ini berupa lembar observasi tentang peningkatan produksi ASI dan prosedur tentang pijat oksitosin dan breast care. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 7 ibu nifas yang diberikan intervensi pijat oksitosin rata-rata mengalami peningkatan produksi ASI selama 7 hari yaitu sebesar 467,1 ml/24 jam. Pada responden yang diberikan breast care, menunjukkan bahwa dari 7 orang ibu nifas rata-rata mengalami peningkatan produksi ASI selama 7 hari yaitu sebesar 394,3 ml/24 jam. Perbandingan nilai rata-rata ibu nifas yang diberikan pijat oksitosin lebih cepat meningkatkan produksi ASI dibandingkan dengan ibu nifas yang diberikan breast care. Diharapkan pemberian pijat oksitosin dan breast care dapat dijadikan alternatif asuhan kebidanan terhadap peningkatan kelancaran produksi asi pada ibu nifas (post partum).
Hubungan Sumber Informasi, Kunjungan Antenatal Care dan Pemberian Zat Besi terhadap Kejadian Anemia Ringan pada Ibu Hamil Trimester I Primigravida di PMB Bogor Tahun 2024 Nency, Aprilya; Hanifa, Fanni; Irmayani; Nurhikmahwati, Meisya; Aulia, Nurul; Wulandari; Hasanah, Zirni Al
Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia Vol. 4 No. 01 (2025): Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia
Publisher : Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia (YMPAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70304/jmsi.v4i01.32

Abstract

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan global yang umum dan tersebar luas serta memengaruhi 56 juta wanita di seluruh dunia. Word Health Organisation (WHO) 2020 prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia telah mengalami penurunan sebanyak 4,5% selama 19 tahun terakhir, dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2019, sedangkan di Indonesia pada tahun 2019 angka kejadian anemia pada ibu hamil meningkat 44,2% dari tahun 2015 sebesar 42,1%. Tujuan penelitian untuk mengetahui Hubungan Sumber Informasi, Kunjungan Antenatal care Dan Pemberian Zat Besi Terhadap Kejadian Anemia Ringan Pada Ibu Hamil Trimester I Primigravida Di Pmb Bogor Tahun 2024. Penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan penelitian deskriptif analitik dan menggunakan desain Cross Sectional, dimana penelitian dilakukan pada saat pengambilan data antara variabel independen dengan variabel dependen yang dilakukan secara bersama-sama pada waktu yang sama, sampel pada penelitian ini 33 responden, telah dilakukan uji Validitas dan keseluruhan instrumen yang digunakan adalah Valid. Hasil uji statistik Chi-square diperoleh nilai P-value = 0,000 dimana nilai P-value < α (0,05) sehingga terdapat hubungan yang bermakna antara sumber informasi dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester I primigravida. Hasil uji statistik Chi-square diperoleh nilai P-value = 0,010 dimana nilai P-value < α (0,05) sehingga terdapat hubungan yang bermakna antara kunjungan ANC dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester I primigravida. Hasil uji statistik Chi-square diperoleh nilai P-value = 0,002 dimana nilai P-value < α (0,05) sehingga terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian zat besi dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester I primigravida di PMB Bogor tahun 2024.
Hubungan Pola Asuh dan Pengetahuan Orang Tua terhadap Perilaku Orang Tua dalam Pendidikan Seks Prasekolah Nency, Aprilya; Syafei, Abdullah
Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia Vol. 4 No. 03 (2025): Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia
Publisher : Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia (YMPAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70304/jmsi.v4i02.37

Abstract

Pendidikan seks pada anak prasekolah merupakan upaya penting untuk membentuk pemahaman awal mengenai tubuh, batasan diri, dan perilaku yang aman. Namun, pelaksanaannya sangat bergantung pada peran orang tua, terutama terkait pola asuh dan tingkat pengetahuan yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh dan pengetahuan orang tua terhadap perilaku orang tua dalam memberikan pendidikan seks pada anak usia prasekolah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak usia 4–6 tahun, dengan jumlah sampel sebanyak 94 responden. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua (nilai p = 0,001; OR = 4,042) dan tingkat pengetahuan orang tua (nilai p = 0,008; OR = 3,094) dengan perilaku orang tua dalam memberikan pendidikan seks. Kesimpulannya, semakin baik pola asuh dan semakin tinggi pengetahuan orang tua, maka semakin positif perilaku mereka dalam memberikan pendidikan seks kepada anak prasekolah. Diharapkan orang tua dapat meningkatkan pengetahuan dan menerapkan pola asuh yang mendukung keterbukaan serta komunikasi efektif mengenai pendidikan seks sejak dini.