Menghadapi era Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity (VUCA), data menjadi semakin kompleks, sulit diolah, dipahami dan diinterpretasikan. Data historis layanan, seperti pola kunjungan, kelompok usia, dan kebutuhan pelanggan dapat dianalisis untuk memahami customer behavior. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran mengenai pemanfaatan big data analytics untuk merumuskan strategi pelayanan berbasis customer behavior. Penelitian dilakukan di Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Madiun dengan menerapkan metode deskriptif melalui big data analytics, yang meliputi tahap data preparation, data visualization, dan data analysis. Hasil studi menunjukkan bahwa penerapan big data analytics dapat memberikan wawasan yang bernilai tentang customer behavior peserta BPJS Ketenagakerjaan, sehingga dapat dijadikan acuan dalam menentukan strategi pelayanan yang lebih efektif dan efisien. Berdasarkan hasil analisis data, disimpulkan bahwa penambahan personel layanan diperlukan setiap awal bulan untuk mengantisipasi lonjakan kunjungan peserta. Informasi terkait perubahan skema layanan juga perlu disosialisasikan setidaknya dua bulan sebelum diberlakukan, untuk memberi waktu kepada peserta memahaminya. Strategi Direct Information Services disarankan bagi peserta yang berusia lebih dari 42 tahun, karena jumlah kunjungan atas permintaan informasinya yang tinggi. Selain itu, direkomendasikan melakukan pemutakhiran aplikasi Jamsostek Mobile (JMO) menjadi lebih user-friendly bagi Generasi Z dan Milenial. Pemantauan JMO secara rutin juga perlu dilakukan untuk memastikan keandalan performanya.