Claim Missing Document
Check
Articles

PUSAT KOPI DIKOTA MALANG TEMA: ARSITEKTUR METAFORA Wahyu Aris Setyawan; Lalu Mulyadi; Breeze Maringka
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 5 No 01 (2021): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kopi adalah salah satu bahan minuman yang popular di seluruh penjuru dunia. cita rasa kopi yang khas dengan aroma yang nikmat, bukan rahasia umum lagi kopi memberikan manfaat bagi setiap orang yang dijadikan alternatif untuk tubuh agar tetap terjaga dalam melakukan aktifitas bagi setiap orang yang bekerja sampai larut malam. Selain itu kopi juga dijadikan sebagai pelengkap disaat berbincang-bincang atau untuk sekedar teman santai menghabiskan waktu luang. Sementara itu di Malang jawa timur dikenal sebagai penghasil kopi yang tidak diragukan lagi hampir disetiap daerah malang memiliki kebun kopi dengan ciri khas masing-masing dan cita rasa yang berbeda. Kopi ini lah awal bahan baku yang digunakan coffe shop. Dikota malang kebutuhan akan kopi meningkat drastis dibuktikan dengan bermuculan gerai kopi yang mengindikasikan banyaknya konsumen kopi dan dimanfaatkan bagi palaku usaha mendirikan coffe shop. Dengan banyaknya kebutuhan kopi yang banyak disetiap coffe shop dibutuhkan sebuah biji kopi dengan kuliatas grid yang berbeda. Kualitas ini lah yang belum sepenuhnya didapatkan ini bisa di sebabkan mulai dari petani kopi hingga pelaku bisnis coffe shop. Kurangnya pelatihan sdm bagi barista dan pengentahuan tentang kopi yang minim menjadikan permasalahan bagi coffe shop sehingga kesulitan mengahadirkan produk kopi yang berkualitas. Menanggapi permasalahan ini maka timbulah ide merancang sebuah bangunan yang dinamakan pusat kopi dikota malang yang didalamnya mewadai pelatihan barista, seminar, workshop hingga pameran pengenalan kopi indonesia dan dunia ditambah dengan fasilitas penunjang yang berhubungan dengan kopi serta sharing-sharing bagi pecinta kopi. Pusat kopi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat di kota Malang Dengan berbagai fasilitas pendukung, sarana dan prasarana yang ada diharapkan khususnya bagi barista bisa meningkatkan skill dalam mengolah kopi dengan maksimal dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
PERENCANAAN TERMINAL TIPE B DI KECAMATAN CILIMUS KABUPATEN KUNINGAN TEMA: ARSITEKTUR MODERN Andriyana Permana Aji Rohman; Breeze Maringka; Sri Winarni
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 5 No 01 (2021): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan terminal pada setiap daerah merupakan sebuah simbol penghubung antar daerah seperti antar kota maupun antar provinsi. Terminal juga mampu memfasilitasi penumpang yang datang maupun pergi menuju atau dari suatu daerah. Selain untuk penumpang, fasilitas yang disediakan juga harus mampu memfasilitasi para pengelola, terutama kendaraan yang ada di dalamnya. Lokasi perancangan terminal berada di Jalan Cilimus-Cirebon, Cilimus, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan. Gagasan penelitian ini didasari oleh dua hal. Yang pertama adalah masalah mengenai tingkat urbanisasi yang masih tinggi di Kabupaten Kuningan. Dan yang kedua Kuningan masih menjadi salah satu destinasi wisata favorit umumnya di Indonesia dan khususnya di Provinsi Jawa Barat. Hal itu berdasarkan statistik turis dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kuningan yang menuliskan bahwa jumlah turis yang berkunjung ke Kabupaten Kuningan baik itu turis lokal maupun internasional pada tahun 2016 berjumlah 1.189.218 orang. Isue-isue tersebut yang menjadi latarbelakangi perancangan terminal tipe B. Lokasi perancangan terminal menggunakan tapak terminal yang sudah ada di Desa Cilimus. Namun pada terminal yang sudah ada tersebut fasilitas yang tersedia belum mencapai standar terminal tipe B, maka dari itu pengadaan fasilitas-fasilitas yang sesuai untuk standar terminal tipe B sangat perlu dalam perancangan terminal tipe B.
SURABAYA VERTICAL VILLAGE TEMA: EKOLOGI ARSITEKTUR Ariadi Sofyan; Breeze A. S. Maringka; Adhi Widyarthara
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 5 No 01 (2021): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dewasa ini, pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun, yang mana masih menjadi topik isu permasalahan perkotaan yang ada. Salah satu permasalahan yang timbul diantaranya adalah kebutuhan masyarakat akan hunian rumah tinggal dengan keterbatasan lahan yang tersedia. Kepadatan penduduk juga menyebabkan timbulnya permukiman kumuh yang tidak layak huni, meninjau kota Surabaya juga sebagai salah satu kota metropolitan terbesar kedua di Indonesia. Penyusunan karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk mengulas/membahas mengenai cara mengatasi permasalahan-permasalahan perkotaan yang timbul dari kepadatan penduduk, yang dibuktikan melalui perencanaan objek rancangan Surabaya Vertical village ini guna mewujudkan hunian yang layak fungsi. Metode perancangan yang diterapkan dalam karya tulis ilmiah ini diantaranya adalah dengan melakukan observasi dan identifikasi terhadap kondisi yang ada dilapangan, serta konsep dan pemograman yang didapatkan melalui data primer. Teknik analisa data yang diterapkan diantaranya adalah dengan melakukan studi banding dan literatur terhadap beberapa objek rancangan yang serupa. Sementara itu, landasan teori yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini dengan menggunakan pendekatan terhadap beberapa aturan pemerintah mengenai Perumahan dan permukiman, Rumah susun/hunian vertikal serta beberapa literatur yang serupa mengenai kampung vertikal dengan konsep pendekatan terhadap Ekologi Arsitektur. Salah satu diantaranya adalah, Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001 dan Heinz Frick 1998, mengenai Dasar-dasar Eko Arsitektur. Dengan melakukan pendekatan terhadap ekologi arsitektur, Surabaya Vertical Village atau kampung vertikal ini diharapkan mampu menjadi solusi dari permasalahan perkotaan dan kepadatan penduduk yang ada. Sehingga mampu menciptakan lingkungan hunian yang sehat, nyaman, selaras dan ramah terhadap lingkungan.
AKADEMI DESAIN MODE DI KOTA MALANG TEMA: ARSITEKTUR HIJAU Fransiska Vara Maruti; Lalu Mulyadi; Breeze Maringka
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 5 No 01 (2021): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri kreatif muncul untuk merealisasikan pembangunan ekonomi yang berbasis kreativitas, mode merupakan salah satu sub sektor dari industri kreatif di Indonesia, Perkembangan di Dunia mode juga berkembang cukup pesat, di Indonesia dunia mode memiliki peran yang cukup penting bagi perkembangan ekonomi dan industri kreatif. Peran pendidikan ditujukan untuk mendorong lahirnya generasi kreatif Indonesia , pada perkembangannya potensi mode di kota Malang cukup besar peminatnya dan belum tersedianya wadah pendidikan tinggi yang berfokus di bidang mode ini, Akademi Desain Mode di Kota malang ini akan mendukung ekonomi kreatif Indonesia dalam bidang pendidikan formal mode yang akan menciptakan desainer-desainer muda yang kreatif. Akademi Desain mode akan dirancang menggunakan tema Arsitektur Hijau yang akan mendukung pelestarian alam dan lingkungan.
BALINESE COTTAGE (COTTAGE BALI) DI KAWASAN PANTAI LOVINA TEMA: ARSITEKTUR ORGANIK Rika N.P. Pamungkas; Breeze A.S. Maringka; Debby Budi Susanti
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 5 No 01 (2021): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Balinese Cottage (Cottage Bali) di Kawasan Pantai Lovina di Kabupaten Buleleng, Kota Singaraja, Bali adalah bangunan komersial yng mewadahi kegiatan pengunjung wisata lokal maupun mancanegara dengan fasilitas penunjang dan potensi alam yang yang masih asri dan alami. Dengan menggunakan tema desain arsitektur organik dengan penataan fungsi dengan sedemikian rupa menggunakan konsep “Form Follow Function” untuk menyelaraskan antara arsitektur organik dengan penyesuaian dalam persyaratan arsitektur bangunan yang sesuai dengan prinsip-prinsip arsitektur tradisional Bali, serta nilai-nilai kearifan lokal Bali yang terkait dalam penataan ruang. Dengan mengambil prinsip mengenai arsitektur organik yang mengkombinasikan dengan nilai-nilai yang ada, maka keluarlah karakteristik yang muncul dalam arsitektur organik ialah: kesederhanaan, dan ketenangan, korelasi alam dan topografi dengan arsitektur, warna alam, sifat bahan, serta integritas rohani dalam arsitektur.
SMK PELAYARAN KAPAL PENANGKAP IKAN DI KOTA MALANG TEMA: ARSITEKTUR ART DECO Vico Novrialdo Fanani; Breeze A. S. Maringka; Bayu Teguh Ujianto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 5 No 01 (2021): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekolah Menengah Kejuruan sebagai wadah pembelajaran vokasional telah menjadi sebuah wadah Pendidikan yang penting terhadap pengembangan kemampuan teknis masyarakat di Indonesia. Melalui wadah pembelajaran ini diharapkan kemampuan spesifik dari setiap warga Indonesia khususnya di Kota Malang dapat terus berkembang dengan baik dan tertata. Melihat besarnya daerah lautan di Indonesia, sangat disayangkan apabila dari generasi muda di Indonesia kurang dapat mengelola potensi alam Indonesia yang begitu besar ini, terlebih dari segi pelayaran dan perikanannya. Untuk itu diperlukan Pendidikan yang mendukung terorganisirnya masalah pelayaran dan perikanan ini. “Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah” kata Ir. Soekarno dalam pidatonya. Untuk mendidik siswa agar tidak melupakan sejarahnya maka dimunculkanlah unsur arsitektur art deco yang cukup sering digunakan pada zaman penjajahan sehingga para siswa tidak meninggalkan sejarah yang ada di Indonesia.
PERANCANGAN GEDUNG CONVENTION DAN EXHIBITION CENTER DI KOTA BATU TEMA: ARSITEKTUR KONTEMPORER Siti Fatmawati; Breeze A.S. Maringka; Bayu Teguh Ujianto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 5 No 01 (2021): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Batu dikenal sebagai salah satu kota wisata terkemuka di Indonesia karena daya keindahan alamnya yang luar biasa. Untuk mendukung potensi ini diperlukan tempat yang mampu mengakomodasi semua kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan industri MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) untuk menjadi salah satu pariwisata yang berkembang pesat. Oleh karena itu, gedung konvensi & pameran perlu dibangun di kota-kota yang berkembang di bidang pariwisata, termasuk Kota Batu. Karena itu Kota Batu perlu membangun gedung pusat konvensi & pameran karena tidak ada fasilitas yang memadai untuk melakukan bisnis MICE. Metode yang digunakan dalam desain bangunan pusat konvensi & pameran adalah deskriptif kualitatif melalui pengumpulan data dan informasi. Mengingat kebutuhan ini, pendekatan arsitektur kontemporer diterapkan untuk menyediakan fasilitas dan fasilitas di Kota Batu dengan menekankan bentuk mengikuti fungsi dengan desain yang kekinian, bervariasi, fleksibel dan inovatif serta memperlihatkan gaya yang lebih baru.
MUSEUM BUDAYA MELAYU TEMA : ARSITEKTUR KONTEMPORER Rahmat Arif Wibowo; Breeze Maringka; Budi Fathony
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 5 No 02 (2021): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Museum Budaya Melayu di Riau, ialah fasilitas yang secara kontributif menyokong perkembangan Kebudayaan Melayu yang ada di Indonesia, terutama di daerah Riau. Museum ini mempunyai Fasilitas Utama seperti Ruang Pameran, Bengkel Restorasi, Ruang Edukasi, Ruang Teknologi Budaya serta Laboratorium Konservasi. Metode Perancangan yang difungsikan pada Museum Budaya Melayu ialah “Fungsi Ruang”. Fungsi ruang yang ditujukan ialah selaku tempat belajar dan tamasya pada pengenalan Budaya Melayu kepada masyarakat. Oleh sebab itu, Museum Budaya Melayu dimanfaatkan selaku tempat menyimpan, merawat dan memelihara benda-benda yang memiliki harga sejarah yang agung bagi suatu daerah khususnya provinsi Riau yang akan ras melayu. Hasil akhir desain dari metode perancangan yang diterapkan pada Museum Budaya Melayu di Riau ini terlihat pada penataan ruang-ruang dalam seperti pada penataan pola Ruang Pameran, Ruang Edukasi dan Ruang Teknologi Budaya dimana penataan sesuai dengan tata ruang bangunan-bangunan khas Melayu. Dengan demikian diharapkan banggunan ini bisa menyampaikan kesan tegas Kebudayaan Melayu.
PERPUSTAKAAN ANAK DI KOTA BATU TEMA: ARSITEKTUR KONTEMPORER Nur Shafira Rismasari; Breeze Maringka; Debby Budi Susanti
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 5 No 02 (2021): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi gadget merupakan teknologi terbaru yang berkembang pada masyarakat indonesia. Dengan adanya teknologi gadget, muncullah berbagai aplikasi digital seperti E-Book. Keberadaan E-Book diharapkan dapat membantu meningkatkan pengetahuan anak. Namun realitanya E-book masih belum mampu meningkatkan minat baca anak di Indonesia. Padahal untuk dapat melahirkan generasi yang berkualitas yang unggul dan mampu bersaing secara global anak perlu banyak membaca. Pada rancangan ini digunakan metode perancangan arsitektur dengan objek bangunan perpustakaan anak bertema Arsitektur kontemporer yang menganut prinsip Egon Schirmbeck dengan kombinasikan area bermain outdoor yang mampu menarik perhatian pengunjung. Berdasar dari isu yang ada kemudian ditentukan tema, rumusan masalah, serta tujuan pembangunan. Selanjutnya dilakukan analisis kajian pustaka untuk menjawab rumusan masalah. Berdasarkan rancangan yang dijelaskan di atas, pemilihan tema arsitektur kontemporer diharapkan mampu menunjang minat baca anak di indonesia.
INDUSTRI TEMPE SEBAGAI WISATA EDUKASI DI SANAN, MALANG TEMA: ARSITEKTUR TROPIS Amilatus Solihah; Breeze Maringka; Bambang Joko Wiji Utomo
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 5 No 02 (2021): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sentra Industri Tempe Sanan merupakan kawasan home industry terbesar di Kota Malang yang memproduksi tempe dan keripik tempe. Kawasan ini menjadi salah satu rencana pengembangan dari pemerintah Kota Malang sebagai destinasi wisata. Namun sistem wisata pada kampung tersebut kurang tertata secara maksimal dan rute yang tidak efisien menjadi permasalahan. Kemudian muncul gagasan untuk merancang Industri Tempe sebagai Wisata Edukasi di Sanan, Malang. Menggunakan metode perancangan arsitektur dengan pendekatan Arsitektur Tropis yang didukung data primer dan sekunder dalam proses perancangannya. Menghasilkan rancangan pada suatu tapak yang mampu mewadahi kegiatan industri berbasis rekreasi-edukasi, serta dilengkapi dengan fasilitas hiburan dan kuliner dengan memperhatikan kondisi iklim tropis sekitar.