Claim Missing Document
Check
Articles

PERANCANGAN HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA PANTAI CARAVELA, KABUPATEN BAUCAU, TIMOR-LESTE TEMA: ARSITEKTUR BIOKLIMATIK Paulo da Silva Freitas; Breeze Maringka; Sri Winarni
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 01 (2024): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Baucau ialah salah satu kabupaten di Timor Leste yang kaya hendak budaya serta panorama alam yang indah. Baucau memerlukan lebih banyak akomodasi buat menunjang pariwisata, paling utama di Tepi laut Caravela. Wilayah ini merupakan rumah untuk salah satu tepi laut terindah di Negeri ini. Perancangan resort hotel ini buat tingkatkan kemampuan alam serta budaya Baucau. Resor ini dirancang buat tersambung dengan konsep Arsitektur Bioklimatik. Ini tercantum sinar natural, ventilasi, bahan bangunan, pengolahan air limbah serta sumber tenaga alternatif. Kami berharap sarana ini hendak jadi surga untuk wisatawan serta turis, spesialnya yang berkunjung ke wilayah Baucau. Perihal ini pula diharapkan jadi ikon pengembangan hotel resor yang menyongsong pertumbuhan pariwisata di masa depan.
PUSAT OLEH-OLEH CENDERAMATA DI BANYUWANGI TEMA: ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR Achmad Ubaidillah; Breeze Maringka; Sri Winarni
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 01 (2024): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Banyuwangi memiliki banyak warisan seni, tradisi, adat budaya dan puluhan destinasi wisata seperti cagar alam, taman nasional, serta keindahan pantainya yang menjadikan Banyuwangi sebagai objek wisata lokal maupun mancanegara hingga dikenal dengan kota pariwisata. Banyuwangi juga memiliki berbagai macam oleh-oleh cenderamata seperti udeng khas Suku Osing, kain batik gajah oling, kerajinan belerang, kerajinan bambu, kerajinan kerang, miniatur barong, miniatur gandrung dan miniatur objek-objek wisata yang ada di Banyuwangi. Namun Banyuwangi masih belum mempunyai tempat untuk mewadahi beranekaragam oleh-oleh cenderamata tersebut. Maka perlu adanya bangunan pusat oleh-oleh cenderamata yang dibangun di kawasan wisata Pantai Boom Marina untuk memanfaatkan eksistensi Pariwisata tersebut. Perancangan Bangunan Pusat Oleh-Oleh Cenderamata ini menggunakan tema arsitektur Neo Vernakular yang menerapkan unsur tradisional rumah adat Suku Osing Banyuwangi yang diterapkan dari segi penataan zonasi ruang, penggunaan material dan struktur serta bentuk tampilan bangunan. Pusat Oleh-Oleh Cenderamata ini diharapkan dapat menjadi tempat untuk mewadahi keanekaragaman oleh-oleh cenderamata khas Banyuwangi yang dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat melalui produksi dan penjualan serta dapat menjadi sarana edukasi bagi para wisatawan.
PUSAT SENI TARI DI KOTA KENDARI TEMA: ARSITEKTUR KONTEMPORER Indryana; Breeze Maringka; Bayu teguh Ujianto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 01 (2024): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suku Tolaki, sebagai suku terbesar di Sulawesi Tenggara, memiliki beragam jenis kesenian tradisional, termasuk seni tari. Di Kota Kendari, terdapat banyak seniman tari, namun fasilitas yang terbatas menghambat mereka dalam mengolah dan mempertunjukkan karya-karya mereka secara bebas. Oleh karena itu, diperlukan sebuah wadah yang dapat memfasilitasi kegiatan seniman tari, baik dalam pelatihan maupun pertunjukan. Pusat Seni Tari di Kota Kendari bertujuan menjadi wadah bagi seniman tari lokal untuk mengembangkan dan memperlihatkan karya-karya mereka. Selain itu, pusat seni tari ini juga berfungsi sebagai tempat edukasi dan rekreasi bagi masyarakat setempat. Dalam perancangan pusat seni tari ini, digunakan metode kotak kaca yang berfokus pada pemikiran rasional, objektif, dan sistematis. Tema arsitektur kontemporer diusung dalam perancangan ini. Penerapan arsitektur kontemporer pada pusat seni tari ini ditandai dengan bentuknya yang mencerminkan kebebasan berekspresi serta keinginan untuk berperan dalam dunia mode. Meskipun demikian, tetap diperhatikan unsur pendekatan terhadap bangunan sekitar tapak agar pusat seni tari ini tetap terhubung dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini juga diharapkan dapat memberikan identitas yang unik pada bangunan pusat seni tari tersebut.
CO WORKING SPACE DI KOTA KENDARI TEMA: GREEN ARCHITETURE Julian Achmad; Breeze Maringka; Hamka
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 01 (2024): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Co Working Space di Kota Kendari merupakan suatu perancangan yang mengusung Tema Green Architecture dengan menggunakan metode perancangan Induktif yang menguraikan permasalahan konkrit seperti mengubah paradigma bekerja yang formal menjadi lebih fleksibel dan kolaboratif sehigga hal tersebut menjadi dasar perancangan dan Perancangan Co Working Space tersebut bertujuan untuk mewadahi perubahan dinamika bekerja yang mana Angkatan kerja saat ini di dominasi oleh Milenail dan Gen Z atau yang biasa di sebut digital natives. Co Working Space dengan sifatnya yang Fleksible, Kolaboratif, Inovatif dan sharing di rancang khusus untuk masyarakat dengan latar belakang seperti: entrepreneur, pelajar, freelancer, asosiasi, konsultan, investor, Startup, dll. Dengan demikian, Co Working Space di Kota Kendari di harapkan mampu manjadi wadah sebagai revolusi baru tentang bagaimana masyarakat bekerja di era teknologi seperti saat ini.