Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Hubungan Antara Asupan Protein, Vitamin A, Zink, dan Riwayat ISPA dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 2-5 Tahun di Desa Wonorejo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Winarti; Purbowati; Galeh Septiar Pontang
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 12 No 1 (2020): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jgk.v12i1.78

Abstract

Stunting is a linear growth disorder that has an impact on physical growth, a contributing factor is insufficient chronic nutrient intake or chronic or recurrent infectious diseases.These nutrients are protein, vitamin A, zinc, while infectious diseases commonly experienced by toddlers are ARI (acute respiratory infections). The study aims to investigate the correlation between protein intake, vitamin A, zinc, and history of ARI with the incidence of stunting in infants aged 2 - 5 years in Wonorejo village, Pringapus district, Semarang regency. The study was cross sectional approach. The population was all mothers of toddlers aged 2-5 years old. With the Proportional Random Sampling method. The data analysis used univariate analysis with frequency distribution, and bivariate analysis used Kendall Tau (p < 0,05). The percentage of protein intake categories in toddlers aged 2-5 years in Wonorejo Village is the most in the less category, which is 46%. The percentage of the category of vitamin A intake in toddlers aged 2-5 years in Wonorejo Village is the most in the less category, which is 48.3%. Percentage of zinc intake category in toddlers aged 2-5 years in Wonorejo Village is the most in the less category, which is 65.5%. Percentage of ARI history category in toddlers aged 2-5 years in Wonorejo Village is the highest in the rare category, 63.2%. There is a significant correlation between protein intake, vitamin A, zinc, and history of ARI with the incidence of stunting in children aged 2-5 years in Wonorejo Village, Pringapus District, Semarang Regency (p = 0.031; p = 0.004; p = 0,000; p = 0.016). There is a significant correlation between protein intake, vitamin A, zinc, history of ARI with the incidence of stunting in toddlers aged 2-5 years in Wonorejo Village, Pringapus District, Semarang Regency Abtrak : Stunting merupakan gangguan pertumbuhan linier yang berdampak pada pertumbuhan fisik, faktor penyebabnya adalah ketidakcukupan asupan zat gizi kronis atau penyakit infeksi kronis maupun berulang. Protein, vitamin A, zink, dan ISPA (infeksi saluran pernafasan akut) mempengaruhi stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan protein, vitamin A, zink, dan riwayat ISPA dengan kejadian stunting pada balita usia 2 - 5 tahun di Desa Wonorejo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu dan balita usia 2-5 tahun. Dengan metode proportional random sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji Kendall Tau (p < 0,05). Persentasi kategori asupan protein pada balita usia 2-5 tahun di Desa Wonorejo paling banyak dalam kategori kurang yaitu 46%. Persentasi kategori asupan vitamin A pada balita usia 2-5 tahun di Desa Wonorejo paling banyak dalam kategori kurang yaitu 48,3%. Persentasi kategori asupan zink pada balita usia 2-5 tahun di Desa Wonorejo paling banyak dalam kategori kurang yaitu 65,5%. Persentasi kategori riwayat ISPA pada balita usia 2-5 tahun di Desa Wonorejo paling banyak dalam kategori jarang yaitu 63,2%. Persentasi kejadian stunting di Desa Wonorejo yaitu sebanyak 51,7%. Terdapat hubungan yang bermakna antara asupan protein, vitamin A, zink, dan riwayat ISPA dengan kejadian stunting pada balita usia 2-5 tahun di Desa Wonorejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang (p= 0,031; p= 0,004; p= 0,000; p= 0,016). Terdapat hubugan yang bermakna antara asupan protein, vitamin A, zink, riwayat ISPA dengan kejadian stunting pada balita usia 2-5 tahun di Desa Wonorejo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang
The Correlation Between Calcium and Iron Intake with Dysmenorrhea in Female Adolescents in SMA Negeri 1 Ambarawa Maria Magdalena Meilina Rahmawati; Sugeng Maryanto; Purbowati
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 13 No 1 (2021): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jgk.v13i1.104

Abstract

Dysmenorrhea is pain in the stomach that comes from uterine cramps and occurs during menstruation. Menstrual pain or dysmenorrhea can have an impact on learning activities in adolescents. The incidence of dysmenorrhea in Central Java reaches 56%. Calcium and iron intake are factors that can affect the incidence of dysmenorrhea. The research objective was to determine the correlation between calcium and iron intake and the incidence of dysmenorrhea in female adolescents at SMA Negeri 1 Ambarawa. This study is a descriptive correlation study with a cross sectional approach. The population was 501 students of SMA Negeri 1 Ambarawa. There were 87 subjects taken by proportional random sampling. Collecting data using UPAT (Universal Pain Assessment Tool) and FFQ (Food Frequency Questionnaire). The data were analyzed using kendals’tau control test (α = 0.05). Research results female adolescent calcium intake is 92.0% less, 6.9% good, and 1.1% more. The iron intake of female adolescent was 96.6% less, 2.3% good, and 1.1% more. The incidence of dysmenorrhea in female adolescent was 44.8% mild pain, 28.7% moderate pain, 8.0% severe pain, 5.7% very severe pain, and 12.6% no pain. There is a correlation between calcium intake and the incidence of dysmenorrhea (p = 0.008). There is a correlation between iron intake and the incidence of dysmenorrhea (p = 0.005).
The Effect Of Fermentation On Nutrition Content (Protein, Fat, Carbohydrate And Fiber) In Processed Red Beans (Phaseolus Vulgaris L.) Erwin Indayanti; Sugeng Maryanto; Purbowati
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 13 No 1 (2021): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jgk.v13i1.105

Abstract

Red bean tempeh is a processed product from nuts which is formed by the help of Rhizopus sp, mold through a fermentation process. One of the uses of red bean production through the boiling and fermentation process is an effort to increase the variety of red bean processing to increase the nutritional value of kidney beans. Purpose To determine the nutritional content and analysis of nutritional content in boiled red beans and red bean tempeh. This study was a pre experimental design. With a completely randomized design approach. The research carried out is by making preparations in the form of boiled red beans and red bean tempeh and then tested for nutritional content. The analysis test for protein content used the kjedahl method, the fat content used the Soxhlet method, the carbohydrate content used the anthrone method, and the fiber content used the reflux method. Statistical analysis of different tests was performed using the independent t test, with data distribution normally distributed. The average yield of nutrient content in boiled red beans was 18.77% protein, 4.03% fat, 27.40% carbohydrates, and 18.25% fiber. The nutritional content of red bean tempeh is 12.26% protein, 3.96% fat, 34.75% highest carbohydrate, and 22.10% fiber. The most significant test results were the carbohydrate content (p = 0.001) and the protein content (p = 0.021). Fat (p = 0.965) and fiber (p = 0.399) content showed no significant difference. There are differences in the nutritional content of boiled red beans and red bean tempeh, namely in the carbohydrate content and protein content, which shows a significant difference (p <0.05).
HUBUNGAN TINGKAT KECUKUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN FREKUENSI ISPA DENGAN KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA USIA 12-59 BULAN DI DESA KAWENGEN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG Titin Ida Zulianingsih; Indri Mulyasari; Purbowati
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 8 No 19 (2016): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gizi kurang merupakan salah satu masalah gizi dari asupan masa sekarang.Faktor yang mempengaruhi gizi kurang yaitu tingkat kecukupan energi, zat gizi makro, frekuensi terjadinya penyakit infeksi seperti ISPA dan diare yang akan berdampak tehadap terhambatnya pertumbuhan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat kecukupan zat gizi makro dan frekuensi ISPA dengankejadian gizi kurang pada balita usia 12-59 bulan di Desa Kawengen Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Desain penelitian deskriptif korelasi menggunakan pendekatancross sectional.Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh balita usia 12-59 bulan di Desa Kawengen. Didapatkan 88 sampel dengan pemilihan sampel menggunakan proportional random sampling. Pengambilan data menggunakan recall 3x24 jam dan wawancara lagsung. Analisisdata menggunakan uji kendall tau ( =0,05). Tingkat kecukupan kabohidrat paling banyak yaitu kategori baik yaitu 50%. Tingkatkecukupan protein paling banyak yaitu kategori baik dan kurang yaitu sama-sama 39,8%. Tingkat kecukupan lemak paling banyak yaitu kategori baik yaitu 65,9%. Paling banyak balita yang mengalami ISPA kategori jarang yaitu 65,9%. Balita yang mengalami gizi kurang 35,2% dan balita yang tidak gizi kurang 64,8%. Ada hubungan tingkat kecukupan protein dan frekuensi ISPA dengan kejadian gizi kurang (p=0,0001; p=0,0001). Tidak ada hubungan tingkat kecukupan karbohidrat dan lemak dengan kejadian gizi kurang (p=0,372; p=0,086). Ada hubungan tingkat kecukupan protein dan frekuensi ISPA dengan kejadiangizi kurang. Tidak ada hubunngan tingkat kecukupan karbohidrat dan lemak dengan kejadian gizi kurang pada balita usia 12-59 bulan di Desa Kawengen Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten semarang.
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN PASIEN DENGAN DAYA TERIMA MAKANAN PADA PASIEN DI RSUD dr. H. SOEWONDO KENDAL Novianti Dipura; Indri Mulyasari; Purbowati
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 9 No 21 (2017): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Daya terima makanan yang baik pada pasien dapat menunjang kesembuhanpenyakit yang diderita pasien. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi daya terimamakanan pada pasien yaitu kepuasan pasien terhadap penyelenggaraan makanan.Tujuan : Mengetahui hubungan antara kepuasan pasien dengan daya terima makanan padapasien di RSUD dr. H. Soewondo KendalMetode : Desain pada penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan crosssectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien rawat inap di RSUD dr. H.Soewondo Kendal dan pemilihan sampel menggunakan teknik total sampling dengan jumlahsampel sebanyak 55 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesionerkepuasan pelanggan untuk mengukur kepuasan pasien dan formulir comstock untukmengamati daya terima makanan pada menu makan siang. Analisis data yang digunakan yaituuji kendall tau (α = 0,05).Hasil penelitian : Sebagian besar pasien memiliki kepuasan kategori baik terhadappenyelanggaraan makan siang di RSUD dr. H. Soewondo Kendal yaitu sebesar 90,9% (50orang) dan sebesar 76,4% (42 orang) memiliki daya terima makanan kategori baik sertaterdapat hubungan bermakna antara kepuasan pasien dengan daya terima makanan padapasien di RSUD dr. H. Soewondo Kendal (p = 0,0001)Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara kepuasan pasien dengan daya terimamakanan pada pasien di RSUD dr. H. Soewondo Kendal
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN PROTEIN, VITAMIN C DAN PENYAKIT ISPA DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA DI PANTI PELAYANAN SOSIAL ANAK WIRA ADHI KARYA UNGARAN Uswatun Khasanah; Sugeng Maryanto; Purbowati
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 9 No 22 (2017): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Anemia merupakan salah satu masalah gizi utama pada remaja sampai saatini salah satunya dengan kurangnya asupan protein dan vitamin C serta penyakit ISPA. Anemiayang tidak teratasi akan berdampak pada terganggunya kegiatan sehari-hari, seperti penurunanproduktivas kerja dan kemampuan akademik sekolah sehingga tidak adanya gairah belajar dankonsentrasi menurun pada remaja.Tujuan : Mengetahui ada hubungan antara asupan protein, vitamin C dan penyakit ISPAdengan kejadian anemia pada remaja di Panti Pelayanan Sosial Anak “Wira Adhi Karya”UngaranMetode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi, dengan pendekatan crosssectional. Sampel dalam penelitian ini sejumlah 68 remaja, dan menggunakan tekhnik totalsampling. Instrumen yang digunakan yakni form kuisioner FFQ untuk variabel asupan (proteindan vitamin C), pada anemia dilakukan pemeriksaan kadar Hb, dan untuk mengetahuiterjadinya ISPA dengan melihat pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh petugas kesehatanyang di Panti, seperti demam, flu, dan batuk selama 3 hari. Uji statistik yang digunakan yakniuji Chi Square dan Kendall Tau.Hasil : Hasil uji Kendal tau menunjukkan bahwa sebagian besar asupan protein yaitu kategoriringan sebanyak 24 responden (35,3%). Pada asupan vitamin C, paling banyak pada kategoriringan yaitu sebanyak 21 responden (30,9%). Ada hubungan antara asupan protein dengankejadian anemia p 0,006 (α = 0,05), ada hubungan vitamin C antara kejadian anemia padaremaja dengan p 0,034 (α = 0,05). Tidak ada hubungan antara kejadian anemia dengan kejadianISPA dengan p 0,730 (α = 0,05).Kesimpulan :Terdapat hubungan yang signifikan antara asupan protein dan vitamin C dengananemia, dan tidak terdapat hubungan antara kejadian ISPA dengan Anemia.
HUBUNGAN KONSUMSI FAST FOOD DAN KEBIASAAN MENONTON TELEVISI DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA AWAL USIA 10-12 TAHUN DI SDN SEKARAN 02 GUNUNGPATI KOTA SEMARANG Anita Septiani; Purbowati; Galeh Septiar Pontang
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 9 No 22 (2017): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Kejadian gizi lebih terus meningkat pada kelompok remaja. Kejadian gizi lebih dapat disebabkan karena tingginya konsumsi fast food dan perubahan gaya hidup yang mengarah pada kebiasaan menonton televisi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan frekuensi konsumsi fast food dan kebiasaan menonton televisi dengan kejadian gizi lebih pada remaja awal usia 10-12 tahun di SDN Sekaran 02 Gunungpati Semarang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional. Pengambilan sampel sebanyak 59 siswa dilakukan dengan cara total sampling. Data kejadian gizi lebih didapatkan berdasarkan persen lemak tubuh. Data frekuensi konsumsi fast food diperoleh dengan mengisi kuesioner FFQ. Data kebiasaan menonton televisi diambil dengan mengisi kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah Uji Kendall Tau (α = 0,05). Hasil: Hasil uji Kendal Tau menunjukan bahwa sebagian besar mengkonsumsi fast food dengan kategori sering sebesar 83,1% (n = 49), sebagian besar mempunyai kebiasaan menonton televisi kategori berat sebesar 45,8% (n = 27), dan kejadian gizi lebih sebesar 49,1% (n = 29) yang terdiri dari overfat sebesar 18,6% (n = 11) dan obes sebesar 30,5% (n = 18). Tidak ada hubungan frekuensi konsumsi fast food dengan kejadian gizi lebih (p = 0,452). Ada hubungan kebiasaan menonton televisi dengan kejadian gizi lebih (p = 0,0001). Simpulan: Tidak ada hubungan frekuensi konsumsi fast food dengan kejadian gizi lebih pada remaja awal usia 10-12 tahun, tetapi ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan menonton televisi dengan kejadian gizi lebih pada remaja awal usia 10-12 tahun.
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN PROTEIN, ZAT BESI DAN SERAT DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA MAHASISWI DI STIKES NGUDI WALUYO Srimaharani; Sugeng Maryanto; Purbowati
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 9 No 22 (2017): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Kadar hemoglobin adalah salah satu parameter yang digunakan untukmenetapkan status anemia. Kadar hemoglobin dapat dipengaruhi oleh asupan protein, zat besidan serat.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara asupan protein,zatbesidanseratdengan kadarhemoglobin pada mahasiswi di STIKes Ngudi WaluyoMetode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelatif menggunakan pendekatan crosssectional dengan populasi mahasiswi di STIKes Ngudi Waluyo dan jumlah sampel 88responden diambil dengan metode purposive sampling. Asupan protein, zat besi dan seratdiukur menggunakan kuesioner FFQ semi kuantitatif. Kadar hemoglobin diukurmenggunakan alat hemoglobinometer digital dengan ketelitian 0,1 g/dl. Analisis bivariatmenggunakan uji korelasi spearman (α = 0,05).Hasil : Asupan protein terdiri dari 11 mahasiswi (12,5%) kategori defisit sedang, 10mahasiswi (11,4%) kategori defisit ringan, 56 mahasiswi(63,6%) kategori normal dan 12,5%kategori diatas kebutuhan. Asupan zat besi terdiri dari 12,5% kategori defisit sedang 11mahasiswi (11,4%) kategori defisit ringan 56 mahasiswi (63,6%) kategori normal dan 11mahasiswi (12,5%) kategori diatas kebutuhan. Asupan serat terdiri dari 3 mahasiswi (3,4%)kategori defisit ringan, 43 mahasiswi (48,9%)kategori normal, 42 mahasiswi (47,7%) kategoridiatas kebutuhan. Kadar hemoglobin terdiri dari 56 mahasiswi (63,6%) kategori anemia dan32 mahasiswi (36,4%) kategori tidak anemia. Terdapat hubungan yang bermakna antaraasupan protein, zat besi dan serat dengan kadar hemoglobin (p = 0,0001, p = 0,0001, p =0,0001)Simpulan : Terdapat hubungan antara asupan protein, zat besi dan serat dengan kadarhemoglobin.
HUBUNGAN ANTARA OBESITAS SENTRAL DENGAN TEKANAN DARAH PADA WANITA USIA 30-45 TAHUN DI DUSUN KINTELAN DESA PASEKAN KECAMATAN AMBARAWA Gushella Putri Kinasih; Indri Mulyasari; Purbowati
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 9 No 22 (2017): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Tekanan darah merupakan faktor yang amat penting pada sistem sirkulasi darah. Apabila terjadi peningkatan ataupun penurunan tekanan darah akan mempengaruhi homoestatsis tubuh. Berdasarkan data Riskesdas 2013 prevalensi hipertensi di Kabupaten Semarang masih tinggi yaitu 25,8%. Salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan darah yaitu obesitas sentral. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara obesitas sentral dengan tekanan darah pada wanita usia 30-45 tahun di Dusun Kintelan Desa Pasekan Kecamatan Ambarawa. Metode: Rancangan penelitian ini adalah cross-sectional dengan jumlah sampel 92 orang diambil dengan metode total sampling. Pengukuran obesitas sentral dengan menggunakan pengukuran lingkar pinggang sedangkan tekanan darah dengan menggunakan alat spygmomanometer air raksa. Analisis bivariat menggunakan uji kendall tau. Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan 65 orang (70,7%) mengalami obesitas sentral dengan tekanan darah kategori hipotensi 5 orang (7,7%) normotensi 34 orang (52,3%), prehipertensi 20 orang (30,8%) dan hipertensi grade 1 sebanyak 6 orang (9,2%), sedangkan 27 orang tidak mengalami obesitas sentral dengan tekanan darah hipotensi sebanyak 3 orang (11,1%), normotensi 22 orang (81,5%) dan prehipertensi 2 orang (7,4%). Analisis bivariat menunjukan ada hubungan yang bermakna antara obesitas sentral dengan tekanan darah p-value= 0,005 (p<0,05) dengan kekuantan kolerasi sedang (r = 0,582). Kesimpulan : Terdapat hubungan antara obesitas sentral dengan tekanan darah pada wanita usia 30-45 tahun di Dusun Kintelan Desa Pasekan Kecamatan Ambarawa
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI, KARBOHIDRAT DAN LEMAK DENGAN PERSEN LEMAK TUBUH PADA SISWA SMP USIA 13- 15 TAHUN DI KECAMATAN UNGARAN BARAT Fahrun Arofan Nisa; Galeh Septiar Pontang; Purbowati
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 9 No 22 (2017): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang :Prevalensi gizi lebih pada remaja cenderung meningkat setiap tahunnya.Asupan energi, karbohidrat dan lemak yang berlebihan disimpan dalam jaringan adiposa dibawah kulit atau rongga abdomen sebagai cadangan energi.Persen lemak tubuh sebagaiindikator status gizi.Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara asupan energi, karbohidrat dan lemak denganpersen lemak tubuh pada siswa SMP usia 13-15 tahun di Kecamatan Ungaran Barat.Metode :Jenis penelitian ini merupakan studi korelasi menggunakan pendekatan crosssectional dengan populasi siswa SMP di Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.Sampel sebanyak 335 responden diambil menggunakan metode proporsional randomsampling.Asupan energi, karbohidrat dan lemak responden diukur menggunakan FFQ semikuantitatif.Persen lemak tubuh responden diukur menggunakan BIA (BioelectricalImpedanceAnalysis). Analisis bivariat menggunakan uji korelasi Spearman (α=0,05).Hasil : Rata-rata asupan energi, karbohidrat dan lemak responden dibandingkan kebutuhansehari masing-masing sebesar 105,9% (27,2%),131,3% (46,9%), 87,8% (35,9%). Rata- ratapersen lemak tubuh responden sebesar 25,12% (5,75%). Terdapat hubungan yang bermaknaantara asupan energi, karbohidrat dan lemak dengan persen lemak tubuh (p=0,0001,p=0,0001, p=0,0001).Simpulan :Terdapat hubungan antara asupan energi, karbohidrat dan lemak dengan persenlemak tubuh