Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Sifat Fisika Kimia Sediaan Vanishing Krim Anti Jerawat Ekstrak Etanol 96% Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Wintariani, Ni Putu; Mahartha, I Ketut Panji; Suwantara, I Putu Tangkas
Widya Kesehatan Vol 3 No 1 (2021): Widya Kesehatan
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyakesehatan.v3i1.1655

Abstract

Jerawat merupakan peradangan pada lapisan polisebaseus yang dipicu oleh bakteri Propionibacterium acne. Pengembangan sediaan vanishing creamantijerawat dari daun belimbing wuluh (Averhoa bilimbi L.) yang mengandung zat aktif sebagai antibakteri yang merupakan salah satu upaya mengurangi masalah resistensi antibiotic. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sifat fisika dan kimia sediaan vanishing krim antijerawat pada variasi konsentrasi zat aktif dari ekstrak etanol 96% daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) serta aktivitas antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan empat formulasi sediaan vanishing cream dan variasi konsentrasi ekstrak yang terdiri dari 0% (F0), 10% (F1), 15% (F2), 25%(F3). Uji fisika kimia yang dilakukan dengan uji organoleptis, uji homogenitas, uji daya sebar, uji viskositas, uji daya lekat, dan uji pH serta uji aktivitas antibakteri menggunakan metode cakram terhadap bakteri Propionibacterium acnes.Hasil penelitian menujukan vanishing krim anti jerawat ekstrak etanol 96% daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) memiliki sifat fisika kimia yang baik berdasarkan uji evaluasi krim
Medication Error pada Tahapan Prescribing dan Dispensing di Apotek “X” Denpasar Periode Januari-Desember 2019 Megawati, Fitria; Suwantara, I Putu Tangkas; Cahyaningsih, Erna
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v7i1.1545

Abstract

Medication error menurut National Coordination Council forMedication Error Reporting and Prevention (2017) adalah setiap kejadian yang dapat dihindari yang dapat menyebabkan atau berakibat pada pelayanan obat yang tidak tepat atau membahayakan pasien. Penting sebagai petugas kefarmasian dalam menidentifikasi Medication error yang terjadi terkait kemanan dalam pemberian pelayanan kefarmasian di Apotek “X” Denpasar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui medication error yang terjadi pada tahap prescribing dan dispensing Apotek “X” Denpasar dan Persentase Medication error pada proses pelayanan resep di Apotek “X” Denpasar. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode observasi dengan desain retrospektif. Metode sampling yang digunakan yaitu purposive sampling sesuai inklusi dan eksklusi. Instrumen penelitian berupa resep yang diterima oleh Apotek “X” Denpasar dan tabel observasi pada prescribing error dan dispensing error. Resep yang dianalisis sejumlah 910 resep dari tanggal 02 Januari 2019 sampai 31 Desember 2019. Persentase prescribing error yaitu 14,06 % dan persentase dispensing error dari total 910 resep yaitu 2,41 %. Dengan rata-rata kategori index medication error NCCMERP adalah kategori B yaitu kesalahan sudah terjadi namun dapat diperbaiki oleh farmasi sebelum obat sampai ke pasien. Dengan Medication error pada fase prescribing error di Apotek “X” Denpasar yang paling banyak yaitu tidak ada umur pasien (39,84%), tidak ada dosis sediaan (10,16%), resep tidak lengkap ( tidak ada tanggal resep dan nama dokter) (19,53%). Pada fase dispensing error di Apotek “X” Denpasar yang terjadi yaitu kesalahan etiket/label (18,18%), kejadian salah peracikan (40,91%).
PERSEPSI DAN SIKAP MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN TANAMAN OBAT SEBAGAI PENGOBATAN PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN ATAS DI DESA TENGANAN PEGRINGSINGAN Megawati, Fitria; Anita Dewi, Ni Luh Kade Arman; Agustini, Ni Putu Dewi; Suwantara, I Putu Tangkas
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 7 No 2 (2024): JIFI : Special edition
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jifi.v7i2.2105

Abstract

Persepsi merupakan  pengetahuan mengenai objek, peristiwa terhadap lingkungan. Sikap merupakan faktor penting dalam mempengaruhi seseorang  mengambil keputusan dalam pengobatan secara mandiri. Tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasiat  pengobatan, pencegahan  penyakit dan dapat digunakan sebagai pengobatan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi dan sikap masyarakat dalam pemanfaatan tanaman obat sebagai pengobatan penyakit saluran pernafasan atas di lingkungan Desa Tenganan Pegringsingan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Jenis data yang digunakan adalah kuantitatif dengan sumber data primer diperoleh dari wawancara, observasi, dokumentasi, dan kuesioner. Teknik pengambilan sampel dengan metode purposive sampling sebanyak 100 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner yang telah diuji validitasnya dengan uji Pearson Product dan dilanjutkan uji reliabilitas dengan analisis Cronbach’s Alpha. Data kuesioner yang telah terkumpul, selanjutnya diuji menggunakan analisis data berupa Uji Korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukan  kategori persepsi dengan hasil yang baik (54%) dan kategori sikap menunjukan hasil yang baik (49%). Uji Spearman  dilakukan menunjukan hasil yang signifikan dengan nilai p 0,007 < 0,05. Disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang cukup signifikan antara persepsi dan sikap masyarakat dalam pemanfaatan tanaman obat sebagai pengobatan penyakit saluran pernafasan atas
Survey Penerimaan Konsumen dan Uji Iritasi terhadap Sediaan Gel Masker Peel-Off Batang Pisang (Musa paradisiaca L.) dan Bunga Widuri (Calotropis gigantea L.) Megawati, Fitria; Dewi, Ni Luh Kade Arman Anita; Agustini, Ni Putu Dewi; Suwantara, I Putu Tangkas; Dewi, Ni Made Sintia
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 10 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v10i1.5372

Abstract

Peel-off gel masks made from extracts of banana stem (Musa paradisiaca L.) and widuri flower (Calotropis gigantea L.) are natural cosmetic products that contain flavonoids, a secondary metabolite that acts as an antioxidant. The evaluation by consumers is important to understand the level of product acceptance and preference in the market. This study aims to evaluate consumer acceptance of peel-off gel masks made from banana stem and widuri flower extracts, using a quantitative descriptive survey. The sample was collected using an accidental sampling technique from panelists aged between 20 and 40 years old at Universitas Mahasaraswati Denpasar. The survey was conducted through a Google Form that contained questions about consumer preferences (hedonic test) for aroma, viscosity, texture, color, stickiness, and overall product. A total of 40 panelists participated in the hedonic test, while the irritation test was conducted on 9 panelists to observe the possibility of redness or itching reactions on the skin after use. The banana stems peel-off gel mask scored 21.1 in the hedonic test, while the widuri flower peel-off gel mask scored 20.3. The results indicate that the banana stem peel-off gel mask was accepted by 84.4% of the participants in the hedonic test, while the widuri flower peel-off gel mask was accepted by 81.5% of the participants. The irritation test results indicate that neither type of peel-off gel mask caused any irritation after use. Panelists preferred the banana stem peel-off gel mask over the widuri flower peel-off gel mask, with a score of 21.1 and a percentage of 84.4%. Both types of peel-off gel masks are safe to use.
KORELASI ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN HARAPAN SERTA PERSEPSI PASIEN DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK “X” DI DAERAH SEMINYAK Antari, Ni Putu Udayana; Megawati, Fitria; Suwantara, I Putu Tangkas
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 3 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v3i1.1043

Abstract

Apotek selaku penyedia jasa dituntut untuk dapat memberikan pelayanan kefarmasian yang terbaik. Apotek dituntut untuk dapat memenuhi harapan pasien sehingga pasien puas terhadap pelayanan yang diberikan. Tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi tingkat pengetahuan pasien, Pengetahuan seseorang mempengaruhi sudut pandangnya dalam menilai suatu pelayanan kefarmasian yang diperoleh. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan pasien dan harapan serta persepsi antara pasien terhadap pelayanan kefarmasian yang dilakukan oleh Apotek “X’’ di daerah Seminyak. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional yang dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner yang memuat harapan dan persepsi kepada pasien yang berkunjung ke Apotek “X” di daerah Seminyak. Kuesioner memuat pernyataan yang terbagi dalam 5 dimensi yaitu: reliability, responsiveness, assurance, tangibles, dan empathy. Kuesioner yang diisi responden diberi skor menggunakan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi signifikan antara tingkat pendidikan dan harapan terhadap pelayanan kefarmasian dengan arah korelasi positif dan tingkat korelasi lemah. Korelasi antara tingkat pendidikan terhadap pelayanan kefarmasian dan persepsi menunjukkan hasil yang signifikan dengan arah korelasi positif dan tingkat korelasi lemah.
ANALISIS KESESUAIAN BIAYA RIIL PASIEN KEMOTERAPI KANKER SERVIKS DENGAN TARIF INA-CBG’s PADA PASIEN JKN RAWAT INAP DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2014 Wintariani, Ni Putu; Suwantara, I Putu Tangkas; Suena, Ni Made Dharma Shantini
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 3 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v3i1.1053

Abstract

Kanker payudara adalah penyakit urutan pertama yang menyerang wanita di Indonesia. Tingginya biaya perawatan dan penggunaan sistem satu tarif Indonesia Case Base Group (INA-CBG) yang saat ini diikuti oleh semua rumah sakit di Indonesia. Tarif yang diputuskan oleh INA-CBG terkadang tidak sesuai dengan biaya sebenarnya yang dikeluarkan rumah sakit sehingga terjadi perbedaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan biaya riil tanpa kemoterapi dan tarif INA-CBGs, komponen biaya tertinggi dengan biaya riil tanpa kemoterapi, dan untuk mengetahui jumlah biaya riil tanpa kemoterapi yang terkait dengan keteraturan siklus kemoterapi pada pasien rawat inap di serviks. Di Rumah Sakit Umum Sanglah Denpasar pada bulan Januari-Juli 2014. Penelitian ini menggunakan desain analisis deskriptif dengan mengumpulkan data dokumen klaim dan rekam medis penderita kemoterapi kanker payudara di RSUP Sanglah. Diambil secara purposive sampling secara retrospektif dengan desain cross-sectional menurut perspektif rumah sakit; Sampel terdiri dari 161 episode dari 50 pasien. Analisis dilakukan dengan menggunakan satu sampel uji-t untuk mengetahui perbedaan biaya riil dan tarif INA-CBG dan analisis multivariat untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi biaya sebenarnya. Perbedaan antara biaya riil dan tarif paket INA-CBGs pada tingkat keparahan pertama sebesar Rp. 77.021.099 untuk yang pertama, Rp. 40.924.685 untuk yang kedua, dan Rp 248.472.471 untuk kelas ketiga pengobatan; Pada tingkat keparahan kedua sebesar Rp 29.467.328 untuk yang pertama, Rp. 58.917.239 untuk yang kedua, dan Rp 170.277.952 untuk kelas ketiga perawatan, dan pada tingkat keparahan ketiga sebesar Rp 20.903.495 untuk yang pertama, Rp. 19.591.972 untuk yang kedua, dan Rp. 72.467.699 untuk kelas ketiga pengobatan. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya sebenarnya di kelas pertama, kedua, dan kelas ketiga adalah LOS (p = 0.000), prosedur (0.000), dan diagnosis sekunder (p = 0,030). Pola siklus tidak teratur memiliki biaya rata-rata yang nyata tanpa kemoterapi yang lebih rendah daripada yang tidak teratur.
Hubungan tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan kefarmasian di apotek kabupaten badung : Patients satisfaction with pharmaceutical care in community pharmacies in the district of badung wintariani, putu; Apsari, Dewi Puspita; Suwantara, I Putu Tangkas
Bali Medika Jurnal Vol 8 No 4 (2021): Bali Medika Jurnal Vol 8 No 4 Desember 2021
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v8i4.196

Abstract

Pharmaceutical service is a direct and responsible service to patients related to pharmaceutical preparations with the aim of achieving definite results to improve the quality of life of the patient. Pharmacist interactions include providing information, monitoring drug use and knowing the final goal according to expectations to achieve patient satisfaction with pharmaceutical services. Patient satisfaction is the result of an assessment in the form of an emotional response (feeling happy and satisfied) because of the fulfillment of expectations or desires in using and receiving pharmaceutical services. This is a descriptive analytic study with a cross sectional survey design towards consumers who come to the pharmacy in Badung Regency, using a questionnaire as an instrument of data collection. The number of pharmacies that are willing to participate in this research is 15 pharmacies. Respondents in this study were pharmacy consumers, namely patients who received pharmaceutical services at the Badung district pharmacy and had met the inclusion-exclusion criteria. The results of the binary logistic test of patient characteristics stated that the level of customer satisfaction with the quality of pharmaceutical services at the Badung district pharmacy was not significant, including age (p = 0.761), gender (p = 0.612), education (p = 0.079), income level (p. = 0.139), occupation (p = 0.255), visit to the pharmacy (p = 0.392). Meanwhile, the pharmaceutical service category has a significant relationship with a value of 0,000 (p = 0,000) and has an effect of 11,495 times (or = 11,495). The statement of pharmaceutical services has a good and very good percentage which is indicated by statements such as pharmacists serving kindly (36.1%), treatment given according to consumer wishes (37.1%), and pharmacies having complete drugs and medical devices ( 38.1%).
DAGUSIBU Antibiotik pada Ibu Rumah Tangga Ni Kadek Arinda; Suryaningsih , Ni Putu Aryati; Sutema , Ida Ayu Manik Partha; Widowati , I Gusti Ayu Rai; Setiawan, Putu Yudhistira Budhi; Suwantara, I Putu Tangkas
Bali Medika Jurnal Vol 10 No 2 (2023): Bali Medika Jurnal
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v10i2.345

Abstract

Swamedikasi antibiotik mengakibatkan meluasnya resistensi antimikroba. Ibu rumah tangga merupakan pengambil keputusan perawatan kesehatan di rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran DAGUSIBU antibiotik pada ibu rumah tangga di Banjar Pinda - Gianyar. Studi observasional dengan rancangan cross-sectional. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner yang divalidasi. Sejumlah 79 responden turut berpartisipasi, direkrut secara purposive. Hasil menunjukan tingkat pengetahuan ibu rumah tangga pada kategori cukup (51 [64,6%]). Sumber perolehan informasi tentang antibiotik adalah dari dokter (75 [94,9%]) dan jenis antibiotik paling sering digunakan adalah Amoxycillin (76 [96,2%]). Untuk meningkatkan pengetahuan tentang antibiotik, apoteker disarankan melakukan penyuluhan berkala tentang penggunaan antibiotik melalui edukasi DAGUSIBU.   Antibiotic self-medication has resulted in widespread antimicrobial resistance. Housewives are the healthcare decision-makers in the household. This study aims to describe the antibiotic DAGUSIBU in housewives at Banjar Pinda, Gianyar City. The analytic observational study with a cross-sectional design was conducted from March to April 2023. Data was collected through interviews with validated questionnaires. A total of 79 respondents participated, recruited purposively. The results show the level of knowledge of housewives in the sufficient category (51 [64,9%]). The source of obtaining information about antibiotics is from doctors (75 [94,9%]); the most frequently used type of antibiotic was Amoxicillin (76 [96,2%]). To increase knowledge about antibiotics, counseling about the use of antibiotics can be carried out through DAGUSIBU education.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Kunyit Putih (Curcuma zedoaria Rosc.) terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Terpapar Asap Rokok Putra, I Made Agus Sunadi; Suwantara, I Putu Tangkas; Sasadara, Maria Malida Vernandes; Udayani, Ni Nyoman Wahyu
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 11 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v11i1.10793

Abstract

Cigarette smoke generates free radicals that induce oxidative stress and damage various biomolecules in the body. An increase in malondialdehyde (MDA) levels is a key marker of oxidative stress. The body’s antioxidant mechanisms rely on compounds capable of neutralizing free radicals. White turmeric (Curcuma zedoaria Rosc.) contains antioxidant compounds predicted to prevent oxidative damage, though its in vivo potential remains to be proven. This study aimed to evaluate the effect of white turmeric ethanol extract on MDA levels in male Wistar rats (Rattus novergicus) exposed to cigarette smoke. A post-test only control group design was employed. The rats were divided into five groups: healthy control (P1), smoke-exposed control (P2), extract-treated groups receiving 100 mg/kgBW (P3) and 200 mg/kgBW (P4), and a positive control group receiving vitamin C (P5). Cigarette smoke exposure was administered for 14 days, and blood samples were collected from the orbital vein on day 15. MDA levels were measured using the ELISA method. The mean MDA levels (mmol/ml) for P1 to P5 were 0.118, 0.121, 0.094, 0.059, and 0.089, respectively. ANOVA and post hoc LSD tests (α = 0.05) showed a significant difference between P2 and P4 (p < 0.05), while no significant differences were found between P3, P4, and P5. In conclusion, white turmeric extract at 200 mg/kgBW significantly reduced MDA levels and demonstrated antioxidant activity comparable to that of vitamin C.
Sifat Fisika Kimia Sediaan Vanishing Krim Anti Jerawat Ekstrak Etanol 96% Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Wintariani, Ni Putu; Mahartha, I Ketut Panji; Suwantara, I Putu Tangkas
Widya Kesehatan Vol. 3 No. 1 (2021): Widya Kesehatan
Publisher : Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyakesehatan.v3i1.1655

Abstract

Jerawat merupakan peradangan pada lapisan polisebaseus yang dipicu oleh bakteri Propionibacterium acne. Pengembangan sediaan vanishing creamantijerawat dari daun belimbing wuluh (Averhoa bilimbi L.) yang mengandung zat aktif sebagai antibakteri yang merupakan salah satu upaya mengurangi masalah resistensi antibiotic. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sifat fisika dan kimia sediaan vanishing krim antijerawat pada variasi konsentrasi zat aktif dari ekstrak etanol 96% daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) serta aktivitas antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan empat formulasi sediaan vanishing cream dan variasi konsentrasi ekstrak yang terdiri dari 0% (F0), 10% (F1), 15% (F2), 25%(F3). Uji fisika kimia yang dilakukan dengan uji organoleptis, uji homogenitas, uji daya sebar, uji viskositas, uji daya lekat, dan uji pH serta uji aktivitas antibakteri menggunakan metode cakram terhadap bakteri Propionibacterium acnes.Hasil penelitian menujukan vanishing krim anti jerawat ekstrak etanol 96% daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) memiliki sifat fisika kimia yang baik berdasarkan uji evaluasi krim