Claim Missing Document
Check
Articles

Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Obat Tradisional di Banjar Pejeng Aji Tegalalang Gianyar Wiradana, Dewa Gde Adi; Dewi Agustini, Ni Putu; Tangkas Suwantara, I Putu; Megawati, Fitria
Usadha Vol 2 No 3 (2023): Usadha: Jurnal Integrasi Obat Tradisional
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/usadha.v2i3.7287

Abstract

Traditional medicine is more widely used by people in rural areas because it is easy to obtain and easy to obtain at relatively cheap prices. Traditional medicine has the ability to cure various kinds of diseases with ingredients that have been trusted for generations. The purpose of this study was to find out how far the level of public knowledge about traditional medicine in Banjar Pejeng Aji, Tegalalang, Gianyar. This research is a type of observational research that is descriptive in nature where data collection techniques are carried out using questionnaires. This research was conducted in Banjar Pejeng Aji, Tegalalang, Gianyar with a population of 254 heads of families and a sample of 80 respondents with an age range of 17-65 years was obtained. The data obtained from the research is then processed by calculating the percentage value of the respondents' answers. The results of the analysis of the questionnaire data obtained from 80 respondents showed that the level of public knowledge in Banjar Pejeng Aji, Tegalalang, Gianyar was in the Good category, where out of 80 respondents who were the research sample 75 respondents (93.75%) respondents had good knowledge, 5 respondents (6.25%) had sufficient knowledge and 0 (0%) respondents had less knowledge
Tingkat Pengetahuan Penggunaan Obat Tradisional dalam Pengobatan Swamedikasi pada PKK Banjar Tegal Buah Denpasar Barat Purnama Sari, Ni Kadek Akari; Tangkas Suwantara, I Putu; Udayana Antari, Ni Putu; Megawati, Fitria; Dewi Agustini, Ni Putu
Usadha Vol 3 No 1 (2024): Usadha: Jurnal Integrasi Obat Tradisional
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/usadha.v3i1.7577

Abstract

  Treatment using traditional medicine has become integrated into Indonesian society and is used to treat health problems through self-medication. Traditional medicine is a nation's cultural heritage that needs to continue to be preserved and developed to support health development. This research aims to find out how self-medication uses traditional medicine in the PKK Banjar Tegal Buah West Denpasar. This type of research is quantitative survey research with data collection techniques using questionnaires and using a Likert scale in conducting surveys with questionnaire measuring instruments. This research was conducted from April to May 2023. The population in this study were all PKK mothers who had carried out self-medication using traditional medicine and the sample in this study was 100 respondents. The instrument used was a questionnaire sheet with 20 questions. Based on the results of research on the level of knowledge of the use of traditional medicine in 100 PKK respondents with the criteria for a good level of knowledge, 88 people (88%) while 12 people (12%) of respondents were included in the sufficient category.
KORELASI ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN HARAPAN SERTA PERSEPSI PASIEN DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK “X” DI DAERAH SEMINYAK Antari, Ni Putu Udayana; Megawati, Fitria; Suwantara, I Putu Tangkas
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 3 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v3i1.1043

Abstract

Apotek selaku penyedia jasa dituntut untuk dapat memberikan pelayanan kefarmasian yang terbaik. Apotek dituntut untuk dapat memenuhi harapan pasien sehingga pasien puas terhadap pelayanan yang diberikan. Tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi tingkat pengetahuan pasien, Pengetahuan seseorang mempengaruhi sudut pandangnya dalam menilai suatu pelayanan kefarmasian yang diperoleh. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan pasien dan harapan serta persepsi antara pasien terhadap pelayanan kefarmasian yang dilakukan oleh Apotek “X’’ di daerah Seminyak. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional yang dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner yang memuat harapan dan persepsi kepada pasien yang berkunjung ke Apotek “X” di daerah Seminyak. Kuesioner memuat pernyataan yang terbagi dalam 5 dimensi yaitu: reliability, responsiveness, assurance, tangibles, dan empathy. Kuesioner yang diisi responden diberi skor menggunakan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi signifikan antara tingkat pendidikan dan harapan terhadap pelayanan kefarmasian dengan arah korelasi positif dan tingkat korelasi lemah. Korelasi antara tingkat pendidikan terhadap pelayanan kefarmasian dan persepsi menunjukkan hasil yang signifikan dengan arah korelasi positif dan tingkat korelasi lemah.
ANALISIS KESESUAIAN BIAYA RIIL PASIEN KEMOTERAPI KANKER SERVIKS DENGAN TARIF INA-CBG’s PADA PASIEN JKN RAWAT INAP DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2014 Wintariani, Ni Putu; Suwantara, I Putu Tangkas; Suena, Ni Made Dharma Shantini
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 3 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v3i1.1053

Abstract

Kanker payudara adalah penyakit urutan pertama yang menyerang wanita di Indonesia. Tingginya biaya perawatan dan penggunaan sistem satu tarif Indonesia Case Base Group (INA-CBG) yang saat ini diikuti oleh semua rumah sakit di Indonesia. Tarif yang diputuskan oleh INA-CBG terkadang tidak sesuai dengan biaya sebenarnya yang dikeluarkan rumah sakit sehingga terjadi perbedaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan biaya riil tanpa kemoterapi dan tarif INA-CBGs, komponen biaya tertinggi dengan biaya riil tanpa kemoterapi, dan untuk mengetahui jumlah biaya riil tanpa kemoterapi yang terkait dengan keteraturan siklus kemoterapi pada pasien rawat inap di serviks. Di Rumah Sakit Umum Sanglah Denpasar pada bulan Januari-Juli 2014. Penelitian ini menggunakan desain analisis deskriptif dengan mengumpulkan data dokumen klaim dan rekam medis penderita kemoterapi kanker payudara di RSUP Sanglah. Diambil secara purposive sampling secara retrospektif dengan desain cross-sectional menurut perspektif rumah sakit; Sampel terdiri dari 161 episode dari 50 pasien. Analisis dilakukan dengan menggunakan satu sampel uji-t untuk mengetahui perbedaan biaya riil dan tarif INA-CBG dan analisis multivariat untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi biaya sebenarnya. Perbedaan antara biaya riil dan tarif paket INA-CBGs pada tingkat keparahan pertama sebesar Rp. 77.021.099 untuk yang pertama, Rp. 40.924.685 untuk yang kedua, dan Rp 248.472.471 untuk kelas ketiga pengobatan; Pada tingkat keparahan kedua sebesar Rp 29.467.328 untuk yang pertama, Rp. 58.917.239 untuk yang kedua, dan Rp 170.277.952 untuk kelas ketiga perawatan, dan pada tingkat keparahan ketiga sebesar Rp 20.903.495 untuk yang pertama, Rp. 19.591.972 untuk yang kedua, dan Rp. 72.467.699 untuk kelas ketiga pengobatan. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya sebenarnya di kelas pertama, kedua, dan kelas ketiga adalah LOS (p = 0.000), prosedur (0.000), dan diagnosis sekunder (p = 0,030). Pola siklus tidak teratur memiliki biaya rata-rata yang nyata tanpa kemoterapi yang lebih rendah daripada yang tidak teratur.
KESESUAIAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI INSTALASI FARMASI RS X DI DENPASAR DENGAN PERMENKES RI NO. 72 TAHUN 2016 Fitria Megawati; I Putu Tangkas Suwantara; Osie Listina
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 12 No 1 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v12i1.279

Abstract

Pengaturan standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian, menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian, dan melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian di rumah sakit yang berorientasi kepada keselamatan pasien, diperlukan suatu standar yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pelayanan kefarmasian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase kesesuaian pelayanan kefarmasian di salah satu Rumah Sakit Umum di daerah Denpasar dengan Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit menurut Permenkes RI No.72 Tahun 2016. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan dokumentasi berupa rekaman suara dan foto. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan menggunakan pendekatan secara langsung melalui wawancara mendalam yang dilakukan kepada pihak-pihak yang terkait dengan pelayanan kefarmasian. Data yang didapat melalui wawancara mendalam, diolah dengan membuat transkrip hasil pembicaraan, kemudian hasil dari wawancara tersebut dibandingkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit dan diberikan nilai persentase. Hasil penelitian yang telah dilakukan di Instalasi Farmasi salah satu Rumah Sakit Umum di Denpasar mengenai kesesuaian pelayanan kefarmasian disalah satu Rumah Sakit Umum di daerah Denpasar sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit dengan nilai persentase 95% dan yang tidak sesuai adalah 5%.
PENYULUHAN PENGELOLAAN DAN PENGGUNAAN OBAT YANG RASIONAL (DAGUSIBU) UNTUK MENDUKUNG GERAKAN MASYARAKAT CERMAT MENGGUNAKAN OBAT DI BANJAR YANGBATU KAUH DESA DANGIN PURI KELOD KECAMATAN DENPASAR TIMUR Fitria Megawati; I Putu Tangkas Suwantara; Ni Made Dharma Santini Suena; Osie Listina
JABI: Jurnal Abdimas Bhakti Indonesia Vol 2 No 1 (2021): Juni
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jabi.v2i1.287

Abstract

Correct use of drugs can help people to self-medicate safely and effectively. The use of free drugs and limited over-the-counter drugs in accordance with the rules and conditions of the patient will support efforts to use rational drugs. Until now, there are many problems in the community in the use of drugs. Among them are a lack of understanding of proper and rational use of drugs, excessive use of free drugs, and a lack of understanding of how to store and dispose of drugs properly. Meanwhile, it is felt that health workers do not provide adequate information about drug use. Based on these problems, community service is carried out related to increasing public knowledge of drug management in households and rational use of medicines. Community service activities regarding counseling on the management and rational use of drugs (DAGUSIBU) to support the community's movement to carefully use drugs in Banjar Yangbatu Kauh Denpasar were carried out through counseling activities by a team of lecturers at the Saraswati Denpasar Pharmacy Academy assisted by 18 students. In the implementation, it was attended by 41 mothers, so that the percentage of attendance in this service was 82%. The results of the evaluation of service activities can be viewed from the results of the pretest and posttest held. This community service activity is held through providing counseling and discussions to PKK mothers in Banjar Yangbatu Kauh Denpasar has been able to increase understanding and knowledge in managing and using medicines at home and in the surrounding environment. , the percentage of attendance of mothers in this activity is relatively high at 82%, the knowledge of mothers about the management and use of drugs shows an increase in the average pretest score from 54 to 75 at posttest. The increase in understanding of mothers about treatment was 21%. Keywords: dagusibu, medicine, rational Keywords: Type the 3-5 keyword here, separated by commas in between the word Abstrak Penggunaan obat secara benar dapat membantu masyarakat dalam pengobatan sendiri secara aman dan efektif. Penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas yang sesuai dengan aturan dan kondisi penderita akan mendukung upaya penggunaan obat yang rasional. Sampai saat ini ditengah masyarakat seringkali dijumpai berbagai masalah dalam penggunaan obat. Diantaranya ialah kurangnya pemahaman tentang penggunaan obat tepat dan rasional, penggunaan obat bebas secara berlebihan, serta kurangnya pemahaman tentang cara menyimpan dan membuang obat dengan benar. Sedangkan tenaga kesehatan masih dirasakan kurang memberikan informasi yang memadai tentang penggunaan obat. Berdasarkan permasalahan tersebut dilakukan pengabdian masyarakat yang berkaitan dengan peningkatan pengetahuan masyarakat akan pengelolaan obat di rumah tangga dan penggunaan obat yang rasional. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang penyuluhan pengelolaan dan penggunaan obat yang rasional (DAGUSIBU) untuk mendukung gerakan masyarakat cermat menggunakan obat di Banjar Yangbatu Kauh Denpasar dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan oleh tim dosen Akademi Farmasi Saraswati Denpasar yang dibantu oleh 18 mahasiswa. Dalam pelaksanaannya dihadiri oleh 41 orang ibu-ibu, sehingga persentase kehadiran dalam pengabdian ini sebesar 82%. Hasil evaluasi kegiatan pengabdian dapat ditinjau dari hasil pretest dan posttest yang diadakan Kegiatan pengabdian masyarakat ini diselenggarakan melalui pemberian penyuluhan dan diskusi kepada ibu-ibu PKK di Banjar Yangbatu Kauh Denpasar telah dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan dalam melakukan pengelolaan dan penggunaan obat di rumah maupun lingkungan sekitar, persentase kehadiran ibu-ibu dalam kegiatan ini relatif tinggi yaitu sebesar 82%, pengetahuan ibu-ibu tentang pengelolaan dan penggunaan obat menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata pretest yaitu 54 menjadi 75 pada posttest. Besarnya peningkatan pemahaman ibu-ibu tentang pengobatan sebesar 21%. Kata Kunci: dagusibu, obat, rasional
Hubungan tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan kefarmasian di apotek kabupaten badung : Patients satisfaction with pharmaceutical care in community pharmacies in the district of badung wintariani, putu; Apsari, Dewi Puspita; Suwantara, I Putu Tangkas
Bali Medika Jurnal Vol 8 No 4 (2021): Bali Medika Jurnal Vol 8 No 4 Desember 2021
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v8i4.196

Abstract

Pharmaceutical service is a direct and responsible service to patients related to pharmaceutical preparations with the aim of achieving definite results to improve the quality of life of the patient. Pharmacist interactions include providing information, monitoring drug use and knowing the final goal according to expectations to achieve patient satisfaction with pharmaceutical services. Patient satisfaction is the result of an assessment in the form of an emotional response (feeling happy and satisfied) because of the fulfillment of expectations or desires in using and receiving pharmaceutical services. This is a descriptive analytic study with a cross sectional survey design towards consumers who come to the pharmacy in Badung Regency, using a questionnaire as an instrument of data collection. The number of pharmacies that are willing to participate in this research is 15 pharmacies. Respondents in this study were pharmacy consumers, namely patients who received pharmaceutical services at the Badung district pharmacy and had met the inclusion-exclusion criteria. The results of the binary logistic test of patient characteristics stated that the level of customer satisfaction with the quality of pharmaceutical services at the Badung district pharmacy was not significant, including age (p = 0.761), gender (p = 0.612), education (p = 0.079), income level (p. = 0.139), occupation (p = 0.255), visit to the pharmacy (p = 0.392). Meanwhile, the pharmaceutical service category has a significant relationship with a value of 0,000 (p = 0,000) and has an effect of 11,495 times (or = 11,495). The statement of pharmaceutical services has a good and very good percentage which is indicated by statements such as pharmacists serving kindly (36.1%), treatment given according to consumer wishes (37.1%), and pharmacies having complete drugs and medical devices ( 38.1%).
DAGUSIBU Antibiotik pada Ibu Rumah Tangga Ni Kadek Arinda; Suryaningsih , Ni Putu Aryati; Sutema , Ida Ayu Manik Partha; Widowati , I Gusti Ayu Rai; Setiawan, Putu Yudhistira Budhi; Suwantara, I Putu Tangkas
Bali Medika Jurnal Vol 10 No 2 (2023): Bali Medika Jurnal
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v10i2.345

Abstract

Swamedikasi antibiotik mengakibatkan meluasnya resistensi antimikroba. Ibu rumah tangga merupakan pengambil keputusan perawatan kesehatan di rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran DAGUSIBU antibiotik pada ibu rumah tangga di Banjar Pinda - Gianyar. Studi observasional dengan rancangan cross-sectional. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner yang divalidasi. Sejumlah 79 responden turut berpartisipasi, direkrut secara purposive. Hasil menunjukan tingkat pengetahuan ibu rumah tangga pada kategori cukup (51 [64,6%]). Sumber perolehan informasi tentang antibiotik adalah dari dokter (75 [94,9%]) dan jenis antibiotik paling sering digunakan adalah Amoxycillin (76 [96,2%]). Untuk meningkatkan pengetahuan tentang antibiotik, apoteker disarankan melakukan penyuluhan berkala tentang penggunaan antibiotik melalui edukasi DAGUSIBU.   Antibiotic self-medication has resulted in widespread antimicrobial resistance. Housewives are the healthcare decision-makers in the household. This study aims to describe the antibiotic DAGUSIBU in housewives at Banjar Pinda, Gianyar City. The analytic observational study with a cross-sectional design was conducted from March to April 2023. Data was collected through interviews with validated questionnaires. A total of 79 respondents participated, recruited purposively. The results show the level of knowledge of housewives in the sufficient category (51 [64,9%]). The source of obtaining information about antibiotics is from doctors (75 [94,9%]); the most frequently used type of antibiotic was Amoxicillin (76 [96,2%]). To increase knowledge about antibiotics, counseling about the use of antibiotics can be carried out through DAGUSIBU education.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Kunyit Putih (Curcuma zedoaria Rosc.) terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Terpapar Asap Rokok Putra, I Made Agus Sunadi; Suwantara, I Putu Tangkas; Sasadara, Maria Malida Vernandes; Udayani, Ni Nyoman Wahyu
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 11 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v11i1.10793

Abstract

Cigarette smoke generates free radicals that induce oxidative stress and damage various biomolecules in the body. An increase in malondialdehyde (MDA) levels is a key marker of oxidative stress. The body’s antioxidant mechanisms rely on compounds capable of neutralizing free radicals. White turmeric (Curcuma zedoaria Rosc.) contains antioxidant compounds predicted to prevent oxidative damage, though its in vivo potential remains to be proven. This study aimed to evaluate the effect of white turmeric ethanol extract on MDA levels in male Wistar rats (Rattus novergicus) exposed to cigarette smoke. A post-test only control group design was employed. The rats were divided into five groups: healthy control (P1), smoke-exposed control (P2), extract-treated groups receiving 100 mg/kgBW (P3) and 200 mg/kgBW (P4), and a positive control group receiving vitamin C (P5). Cigarette smoke exposure was administered for 14 days, and blood samples were collected from the orbital vein on day 15. MDA levels were measured using the ELISA method. The mean MDA levels (mmol/ml) for P1 to P5 were 0.118, 0.121, 0.094, 0.059, and 0.089, respectively. ANOVA and post hoc LSD tests (α = 0.05) showed a significant difference between P2 and P4 (p < 0.05), while no significant differences were found between P3, P4, and P5. In conclusion, white turmeric extract at 200 mg/kgBW significantly reduced MDA levels and demonstrated antioxidant activity comparable to that of vitamin C.
Sifat Fisika Kimia Sediaan Vanishing Krim Anti Jerawat Ekstrak Etanol 96% Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Wintariani, Ni Putu; Mahartha, I Ketut Panji; Suwantara, I Putu Tangkas
Widya Kesehatan Vol. 3 No. 1 (2021): Widya Kesehatan
Publisher : Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyakesehatan.v3i1.1655

Abstract

Jerawat merupakan peradangan pada lapisan polisebaseus yang dipicu oleh bakteri Propionibacterium acne. Pengembangan sediaan vanishing creamantijerawat dari daun belimbing wuluh (Averhoa bilimbi L.) yang mengandung zat aktif sebagai antibakteri yang merupakan salah satu upaya mengurangi masalah resistensi antibiotic. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sifat fisika dan kimia sediaan vanishing krim antijerawat pada variasi konsentrasi zat aktif dari ekstrak etanol 96% daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) serta aktivitas antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan empat formulasi sediaan vanishing cream dan variasi konsentrasi ekstrak yang terdiri dari 0% (F0), 10% (F1), 15% (F2), 25%(F3). Uji fisika kimia yang dilakukan dengan uji organoleptis, uji homogenitas, uji daya sebar, uji viskositas, uji daya lekat, dan uji pH serta uji aktivitas antibakteri menggunakan metode cakram terhadap bakteri Propionibacterium acnes.Hasil penelitian menujukan vanishing krim anti jerawat ekstrak etanol 96% daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) memiliki sifat fisika kimia yang baik berdasarkan uji evaluasi krim