Abstrak: Kabupaten Majene merupakan daerah yang rawan terhadap bencana gempa bumi karena dilalui Mamuju-Majene Thrust, wilayah ini memiliki dampak getaran gempa relatif cukup besar ketika terjadi gempa bumi. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengkaji kegiatan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana gempa bumi, 2) mengembangkan modul kesiapsiagaan gempa bumi pada masyarakat, dan 3) mengetahui sikap masyarakat dengan adanya modul kesiapsiagaan bencana gempa bumi di kabupaten Majene. Penelitian dikembangkan dengan mixed method research, pendekatan kualitatif digunakan dalam kegiatan penelitian pendahuluan yang dilaksanakan dengan wawancara, dokumentasi, dan observasi sedangkan pendekatan kuantitatif digunakan dalam uji efektifitas modul dengan design pre-test dan post-test, analisis data menggunakan uji paired sample t-test. Hasil penelitian 1) kesiapsiagaan masyarakat di Desa Bonde terhadap bencana gempa bumi masih cukup kurang, dominan yang menyebabkan adanya korban adalah akibat reruntuhan bangunan, kemudian belum terdapat program kerja pemerintah untuk mengadakan penyuluhan atau sosialisasi di masyarakat, 2) pengembangan modul kesiapsiagaan gempa bumi efektif dalam meningkatkan sikap tanggap bencana gempa bumi, 3) Hasil uji kelayakan modul yang menyatakan bahwa terjadi perubahan sikap masyarakat signifikan setelah mengikuti pembelajaran modul kesiapsiagaan gempa bumi. Modul kesiapsiagaan masyarakat terhadap gempa bumi akan lebih mudah disosialisasikan kepada masyarakat melalui kegiatan karangtaruna sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat. Abstract: Majene Regency is an area that is prone to earthquake disasters because the Mamuju-Majene Thrust passes through, this area has a relatively large impact of earthquake vibrations when an earthquake occurs. The objectives of this research are 1) to examine community preparedness activities for earthquake disasters, 2) to develop an earthquake preparedness module for the community, and 3) to determine community attitudes towards the existence of an earthquake disaster preparedness module in Majene district. The research was developed using a Mixed Method, a qualitative approach was used in preliminary research activities carried out with interviews, documentation and observation, while a quantitative approach was used in testing the effectiveness of the module with a pre-test and post-test design, data analysis using the paired sample t-test. Research results: 1) community preparedness in Bonde Village for earthquake disasters is still quite lacking, the dominant cause of victims is due to building debris, then there is no government work program to provide education or outreach in the community, 2) the development of an earthquake preparedness module is effective in increasing earthquake response attitudes, 3) The results of the module feasibility test stated that there was a significant change in community attitudes after following the earthquake preparedness module learning. The community preparedness module for earthquakes will be more easily disseminated to the community through Karangtaruna activities at the location so that it can increase public awareness.