Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi Edukasi Ibu Hamil (Si-Emil) di Kecamatan Nurussalam Aceh Timur Aripin Ahmad; Abdurrahman Abdurrahman; Siti Mutia Rahmawati; Nora Veri; Emilda AS; T. Iskandar Faisal; Cut Mutiah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 12 (2022): Volume 5 No 12 Desember 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i12.7929

Abstract

ABSTRAK Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu bertujuan untuk memberikan sosialisasi serta pelatihan dan pendampingan pemanfaatan aplikasi edukasi bagi ibu hamil. Metode yang digunakan adalah bersifat luring dimulai dari tahapan persiapan, pelaksanaan hingga evaluasi. Aplikasi yang digunakan 90% peserta ibu hamil menyatakan aplikasi mudah digunakan dan dapat membantu pengguna khususnya ibu hamil, serta aplikasi mudah diakses dimana saja dan mudah untuk dipahami. Kata Kunci: Pengetahuan Ibu Hamil, Status Gizi, Aplikasi Si-Emil  ABSTRACT This community service activity aims to provide socialization as well as training and assistance in the use of educational applications for pregnant women. The method used is offline starting from the preparation, implementation to evaluation stages. The application used by 90% of pregnant women participants stated that the application is easy to use and can help users, especially pregnant women, and the application is easily accessible anywhere and easy to understand. Keywords:         Knowledge of Pregnant Women, Nutritional Status, Si-Emil Application
Effectiveness Of Combination Of Meditation And Positive Affirmations On Labor Duration And Apgar Score Evi Zahara; Iin Fitraniar; Rahmi Rahmi; Emilda AS
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 3 (2022): Volume 8 No.3 July 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i3.6504

Abstract

Background: Meditation and positive affirmations are part of non-pharmacological therapies to treat anxiety in pregnant women. Anxiety generally occurs in third trimester pregnant women. Anxiety can increase catecholamines which have a negative impact on the mother and fetus both during pregnancy and childbirth.Purpose: This study was to analyzed the combined effect of meditation and positive affirmations on labor duration and APGAR scoresMethod: iThis istudy iuses  a quasi experimental design with a post test only control group approach. The research subjects were third trimester primigravida, totaling 24 people who were divided into 2 groups. Data were analyzed using the Independent sample t-test.Results: There was a significant difference in the length of labor with p-value = 0.017 (p<0.05) and APGAR scores with p-value = 0.020 (p<0.05) compared between the control group and the treatment group.Conclusion: the combination of meditation and positive affirmations is effective in shortening the length of labor and increasing the APGAR scores.Suggestion: midwifery service providers can apply a combination of meditation and positive affirmations for third trimester pregnant women in order to minimize problems that affect the length of labor and the APGAR scores of newborns. Kata Kunci : APGAR Score, Duration of labor, Combination Meditation and Positive Affirmations.
The effectiveness of reflexology on blood pressure in pregnant women AS, Emilda; Asmanidar, Asmanidar
Science Midwifery Vol 13 No 2 (2025): June: Health Sciences and related fields
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v13i2.1933

Abstract

High blood pressure during pregnancy, such as gestational hypertension and preeclampsia, is a serious complication that can pose risks to both the mother and fetus. Foot reflexology has emerged as a promising non-pharmacological intervention to help manage blood pressure. This study aimed to systematically review the effectiveness of reflexology therapy in reducing blood pressure among pregnant women. A systematic review was conducted using 18 scientific articles published between 2013 and 2024, retrieved from Google Scholar and PubMed databases. The selected articles included both quantitative and qualitative studies focusing on the use of reflexology as an intervention for managing blood pressure during pregnancy. The data analyzed covered research design, sample size, intervention protocols, and blood pressure outcomes. The findings indicate that foot reflexology consistently reduces both systolic and diastolic blood pressure, especially in pregnant women with gestational hypertension. The mechanism of reflexology involves stimulating specific reflex points related to the cardiovascular and endocrine systems, as well as activating the parasympathetic nervous system to promote relaxation and stress reduction. Reflexology has also been shown to be safe, as it does not induce uterine contractions, and can be effectively combined with other non-pharmacological therapies such as warm foot soaks and aromatherapy for optimal results. Although further research with stronger study designs is needed, current evidence supports the use of reflexology as a complementary therapy in managing blood pressure during pregnancy.
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Corona Virus Diseases-19 (Covid-19) Di Kota Langsa, Aceh Alchalidi; Veri, Nora; AS, Emilda; Dewita; Ramadhani, Nila Suci
Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 10 No 3 (2022): Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine and Health Science, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.356 KB) | DOI: 10.20527/jdk.v10i3.19

Abstract

Strategi pemerintah untuk mengurangi penularan COVID-19 adalah dengan vaksinasi yang menimbulkan Kejadian Pasca Ikutan Imunisasi (KIPI). Jumlah kasus Covid-19 semakin meningkat dikarenakan penularan yang cepat dan menginfeksi banyak orang. Banyak masyarakat yang tidak mau divaksinasi karena takut akan dampak yang timbul setelah vaksinasi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui KIPI yang dialami masyarakat yang sudah melakukan divaksinasi COVID-19. Penelitian merupakan penelitian deskriptif dengan cross-sectional. Subjek 110 orang yang telah divaksin COVID-19. Penelitian melalui dengan menggunakan instrumen penelitian yang diedarkan melalui google-form. Pengumpulan data dilakukan di Kota Langsa, Aceh dari 2 Juni s/d 10 Juni 2022 dengan teknik purposive sampling.  Data dianalisis secara deskriptif. Jenis KIPI yang alami oleh responden setelah vaksinasi tahap I dari 203 responden mayoritas responden tidak mengalami demam 116 orang (57,14%), tidak mengalami kelelahan 168 orang (82,76%), tidak sakit kepala 162 orang (79,80%), tidak mengalami mual 182 orang (89,66%), mayoritas mengalami nyeri otot sebanyak 108 orang (53,20%), mayoritas mengalami mengantuk 110 orang (54,19%) dan tidak mengalami sakit lengan sebanyak 125 orang (61,58%). Dari total responden 203 orang yang telah vaksin tahap II mayoritas juga tidak mengalami demam sebanyak 181 orang (89,16%), tidak mengalami kelelahan sebanyak 185 orang (91,13%), tidak mengalami mual sebanyak 187 orang (92,12%), tidak nyeri otot sebanyak 138 orang (67,98%). Untuk parameter mengantuk, mayoritas responden mengatakan mengalami mengantuk sebanyak 129 orang (63,55%) dan untuk sakit lengan sebanyak 147 orang (72,41%).
Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil dalam Menghadapi Wabah COVID-19 (Corona Virus Disease-19) di Desa Karang Anyar Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa Dewita, Dewita; AS, Emilda; Alchalidi, Alchalidi
NASUWAKES: Jurnal Kesehatan Ilmiah Vol. 16 No. 1 (2023): April
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/nasuwakes.v16i1.302

Abstract

Ibu hamil merupakan salah satu kelompok khusus yang rentan terkena virus Covid-19. Selama hamil terjadi penurunan kekebalan parsial, sehingga mengakibatkan ibu hamil lebih rentan terhadap infeksi virus. Dengan status immune compromised dan perubahan adaptif fisiologis selama kehamilan, wanita hamil bisa lebih rentan terhadap infeksi COVID-19 daripada populasi umum. Hal ini dikarena COVID-19 menyebar dengan cepat, penatalaksanaan ibu dan keselamatan janin menjadi perhatian utama, tetapi informasi penilaian dan penatalaksanaan wanita hamil yang terinfeksi COVID-19 masih langka, dan potensi risiko penularan vertikal tidak jelas. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil dalam menghadapi wabah Covid-19 di Desa Karang Anyar Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa. Jumlah sampel penelitian 34 orang ibu hamil dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Instrument penelitian yang digunakan kuesioner, dimana ibu hamil sebelum dilakukan penyuluhan dilakukan pre test dan posttes untuk mengukur pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang pencegahan penularan Covid-19. Analisa data yaitu univariate. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan 34 responden ibu yang pengetahuan baik terhadap covid-19 sebanyak 12 orang (35,3%), ibu dengan pengetahuan cukup sebanyak 13 orang (38,2%) dan ibu dengan pengetahuan kurang sebanyak 9 orang (26,5%). Sedangkan sikap pencegahan penularan Covid-19 adalah dari 34 responden sikap positif ibu terhadap covid-19 sebanyak 17 orang (50,0%) dan sikap negatif sebanyak 17 orang (50,0%). Hal ini sesuai dengan penelitian Luo & Yin, menyebutkan dalam pelaksanaan manejemen kesehatan terutama pencegahan COVID-19 pada ibu hamil, hampir keseluruhan responden telah melaksanakan manajemen kesehatan dengan baik. Setelah dilakukan penelitian terjadi peningkatan pengetahuan dan sikap pada ibul hamil dalam menghadapi Covid-19 di Desa Karang Anyer Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa.
Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dalam Menghadapi Wabah Covid-19 (Corona Virus Disease-19) Di Desa Karang Anyar Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa Dewita, Dewita; As, Emilda; Alchalidi, Alchalidi
NASUWAKES: Jurnal Kesehatan Ilmiah Vol. 16 No. 2 (2023): September
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/nasuwakes.v16i2.428

Abstract

Selama hamil terjadi penurunan kekebalan parsial, sehingga mengakibatkan ibu hamil lebih rentan terhadap infeksi virus. Dengan status immune compromised dan perubahan adaptif fisiologis selama kehamilan, wanita hamil bisa lebih rentan terhadap infeksi COVID-19 daripada populasi umum. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil dalam menghadapi wabah Covid-19 di Desa Karang Anyar Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa. Jumlah sampel penelitian 34 orang ibu hamil dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Instrument penelitian yang digunakan kuesioner, dimana ibu hamil sebelum dilakukan penyuluhan dilakukan pre test dan posttes untuk mengukur pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang pencegahan penularan Covid-19. Analisa data yaitu univariate. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan 34 responden ibu yang pengetahuan baik terhadap covid-19 sebanyak 12 orang (35,3%), ibu dengan pengetahuan cukup sebanyak 13 orang (38,2%) dan ibu dengan pengetahuan kurang sebanyak 9 orang (26,5%). Sedangkan sikap pencegahan penularan Covid-19 adalah dari 34 responden sikap positif ibu terhadap covid-19 sebanyak 17 orang (50,0%) dan sikap negatif sebanyak 17 orang (50,0%). Hal ini sesuai dengan penelitian Luo & Yin, menyebutkan dalam pelaksanaan manejemen kesehatan terutama pencegahan COVID-19 pada ibu hamil, hampir keseluruhan responden telah melaksanakan manajemen kesehatan dengan baik. Setelah dilakukan penelitian terjadi peningkatan pengetahuan dan sikap pada ibul hamil dalam menghadapi Covid-19 di Desa Karang Anyer Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa.
Perbedaan perubahan intensitas nyeri ibu post seksio sesarea menggunakan teknik distraksi dan relaksasi AS, Emilda; Yuniwati, Cut; Ramli, Nurlaili; Dewi, Silfia
Femina: Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol. 4 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Program Studi D3 Kebidanan Langsa, Polteknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/femina.v4i1.579

Abstract

Latar Belakang: Proses persalinan tidak selalu berlangsung secara spontan (pervaginam) tetapi memerlukan tindakan seperti operasi Sectio Caesarea (SC). Salah satu ketakutan terbesar klien seksio sesarea adalah nyeri. Upaya mengatasi nyeri pada ibu post seksio sesarea dengan menggunakan teknik distraksi dan relaksasi. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan peran konselor laktasi dalam konseling menyusui terhadap keberhasilan ibu dalam memberikan ASI eksklusif. Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperiment, pre-test and post-test. Sampel adalah ibu post seksio sesarea 4 jam sampai 3 hari post seksio sesaria berjumlah 24 responden. Metode pengambilan sampel dengan purposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji statistik paired sample t-test dan uji t-Independent. Hasil: Hasil uji paired t-test kelompok teknik distraksi dengan nilai p<0,05 yaitu 0,001, kelompok teknik relaksasi diperoleh nilai p<0,005 yaitu 0,001, yang artinya ada terdapat perubahan yang bermakna antara sebelum dan sesudah intervensi. Uji statistik independent t-test diperoleh nilai t hitung pada masing-masing kelompok lebih kecil dari t tabel (t=1,721) dan taraf signifikan p>0,05 yaitu 0,368. Kesimpulan: Teknik distraksi dan teknik relaksasi sama-sama efektif dalam menurunkan intensitas nyeri selama perawatan post seksio sesarea dan tidak ada perbedaan keefektifan antara kedua teknik tersebut.
Evaluation of perinatal maternal audit program (AMP) in the Langsa City Fithriany, Fithriany; AS, Emilda; Mutiah, Cut; Dewi, Silfia; Harahap, Lili Kartika Sari; Rahayu, Sandy
Science Midwifery Vol 12 No 1 (2024): April: Health Sciences and related fields
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v12i1.1437

Abstract

The government has established the Neonatal Maternal Audit (AMP) program to assess the provision of health services to mothers and children, aiming to address obstetric and neonatal emergencies. Despite the implementation of AMP in Langsa City, the rates of maternal and infant mortality remain high. This study aimed to evaluate the AMP program in Langsa City. A cross-sectional survey research design was used, conducted at the Langsa City Health Office. The subjects of the study included the Mother and Child Program Holders at Puskesmas and hospitals, as well as the Maternal Perinatal Audit Program Implementation team at the Health Office. The findings revealed that the implementing team had an average tenure of 5 years, an average age of 38 years, and a D3 Midwifery education. They had received training on AMP and AMP-SR, possessed an AMP implementation manual, and conducted verbal autopsies, but only a few performed medical records. Strengthening materials and training on AMP-SR for program implementers in Langsa City is necessary. The implementation of the AMP program in Langsa City has shown positive aspects in terms of manpower and case selection, but areas requiring attention and improvement were also identified. Increasing the number of concurrent positions and providing comprehensive materials to program implementers will enhance their capabilities and effectiveness.
Pemberdayaan Kader dan Pendamping Ibu Hamil dalam Meningkatkan Kemampuan Mengurangi Dampak Bencana pada Ibu Hamil Putri, Isnaini; Mutiah, Cut; AS, Emilda; Keumalahayati, Keumalahayati; Dewi, Silfia
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i6.18351

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Ibu hamil termasuk dalam kelompok rentan dalam bencana, dimana kelompok masyarakat rentan (vulnerability) harus mendapatkan prioritas. Dengan memberikan asuhan yang tepat kepada ibu hamil diharapkan komplikasi atau dampak yang ditimbulkan akibat bencana bisa diminimalisir sebaik mungkin. Kader kesehatan mempunyai peran yang besar dalam upaya meningkatkan kemampuan masyarakat menolong dirinya untukmencapai derajat kesehatan yang optimal. Pengetahuan pendamping keluarga mempunyai pengaruhnya terhadap kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Semakin tinggi pengetahuan pendamping keluarga, maka semakin siap pula anggota keluarga dalam menghadapi bencana. Semakin tinggi pengetahuan anggota keluarga, maka semakin siap pula dalam menghadapi bencana, karena dengan adanya pegetahuan akan dapat menciptakan aksi masyarakat yang efektif (baik secara sendiri maupun bekerja sama dengan para pemangku kepentingan lainnya) dalam menghadapi bencana.Tujuan Kegiatan: Meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan kader kesehatan dan pendamping ibu hamildalam pengurangan dampak bencana pada ibu hamil di Kecamatan Langsa Baro. Metode Pengabdian: Metode pengabdian yang digunakan dalam kegiatan ini adalah intervensi edukasi kesehatan serta pelatihan kader dalam pengurangan dampak bencana pada ibu hamil. Hasil Kegiatan: adanya perbedaan nilai pengetahuan antara sebelum dan sesudah kegiatan pengabmas dengan kategori baik yaitu 43,3% menjadi 83,3% dan perbedaan nilai sikap antara sebelum dan sesudah kegiatan pengabmas dengan kategori baik yaitu 60% menjadi 86,7%. Kesimpulan: Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini komplikasi atau dampak yang ditimbulkan akibat bencana bisa diminimalisir sebaik mungkin sebagai upaya meningkatkan kemampuan masyarakat menolong dirinya untuk mencapai derajatkesehatan yang optimal pada ibu hamil di situasi bencana dan pasca bencana. Kata Kunci: Kade Kesehatan, Pendampingan Ibu Hamil, Dampak Bencana  ABSTRACT Background: Pregnant women are considered a vulnerable group during disasters, where vulnerable communities must be prioritized. By providing appropriate care to pregnant women, it is hoped that complications or impacts caused by disasters can be minimized as much as possible. Health volunteers play a major role in efforts to enhance the community's ability to help themselves achieve optimal health. The knowledge of family companions has an impact on disaster preparedness. The higher the knowledge of family companions, the more prepared the family members are to face disasters. Increased family knowledge creates readiness for disasters, as knowledge enables effective community action (whether individually or in collaboration with other stakeholders) in disaster situations. Objective: To improve the knowledge, attitudes, and skills of health volunteers and companions of pregnant women in reducing the impact of disasters on pregnant women in Langsa Baro District. Method: The service method used in this activity includes health education interventions and training for volunteers on reducing the impact of disasters on pregnant women. Activity Results: There was an improvement in knowledge scores before and after the community service activity, with a "good" category increase from 43.3% to 83.3%. There was also an increase in attitude scores in the "good" category, from 60% to 86.7%. Conclusion: Through this community service activity, the complications or impacts caused by disasters can be minimized as much as possible as part of efforts to increase the community's ability to help themselves to achieve optimal health for pregnant women in disaster and post-disaster situations.  Keywords: Health Volunteers, Pregnant Women Accompaniment, Disaster Impact
Penyuluhan tentang Penanggulangan Tuberkulosis Paru dan Sanitasi Rumah Sehat Syahputra, Anda; Abdurrahman, Abdurrahman; AS, Emilda; Hayati, Mawar; Agustina, Fitriani; Harahap, Lili Kartika Sari
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 12 (2024): Volume 7 No 12 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i12.17631

Abstract

ABSTRAK Tuberkulosis disebabkan oleh faktor lingkungan yang berperan dalam penularan penyakit tuberkulosis. Lingkungan yang buruk sangat mendukung aktifnya dan berkembangnya bakteri M. tuberculosis dengan baik. Lingkungan khususnya lingkungan rumah sangat berisiko terhadap perkembangbiakan dan penyebaran bakteri sebab bakteri ini berada di udara. Keberadaan bakteri di udara sangat ditentukan oleh kelembaban dalam rumah, cahaya matahari yang masuk, dan ventilasi. Kegiatan dilakukan di Wilayah Kecamatan Langsa Lama dengan jumlah sasaran sebanyak 32 orang dengan edukasi penanggunalangn tuberculosis dan sanitasi rumah sehat. Evaluasi yang di harapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat. Hasil dari edukasi yang dilakukan didapatkan pengetahuan peserta setelah diberikan pelatihan adanya peningkatan pengetahuan pada katagori baik sebanyak 4 orang (12,5%) dan meningkat setelah diberikan edukasi sebanyak 29 orang (90,6%). Serta keadaan sanitasi rumah sehat dalam katagori memenuhi syarat. Kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa meningkatnya pengetahuan masyarakat setelah diberikan edukasi penanggulangan tuberculosis dan sanitasi rumah sehat. Kata Kunci: Tuberkulosis, Sanitasi Rumah Sehat, Penyuluhan ABSTRACT Tuberculosis is caused by environmental factors that play a role in the transmission of the disease. Poor environmental conditions greatly support the activity and growth of *M. tuberculosis* bacteria. The home environment, in particular, poses a high risk for the reproduction and spread of the bacteria, as the bacteria are airborne. The presence of bacteria in the air is significantly influenced by household humidity, sunlight exposure, and ventilation. This activity was carried out in the Langsa Lama sub-district, targeting 32 people, with education focused on tuberculosis prevention and healthy home sanitation. The expected evaluation aimed to increase public knowledge. The results of the education showed that after training, there was an increase in participants' knowledge, with 4 people (12.5%) in the good category before the training, and this number increased to 29 people (90.6%) after the education. Additionally, household sanitation was classified as meeting the required standards. This activity concluded that public knowledge improved after being educated on tuberculosis prevention and healthy home sanitation. Keywords: Tuberculosis, Healthy Home Sanitation, Counseling