ABSTRAK Stunting masih menjadi masalah gizi kronis di Indonesia, sehingga melalui Program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RJPM) pemerintah menargetkan pada tahun 2025 akan mengurangi 40% jumlah balita pendek. Upaya dalam pencegahan stunting adalah perubahan perilaku masyarakat melalui program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang semuanya berupaya untuk melakukan intervensi dalam perubahan perilaku positif terkait dengan pengetahuan ibu tentang asupan gizi selama hamil, melahirkan dan anak sebelum usia 2 tahun. Sosialisasi tentang pentingnya pencegahan stunting dapat dilakukan lebih ringan dan menarik serta tidak membosankan terutama dikalangan remaja. Remaja putri yang nantinya sebagai calon ibu sebagai target indikator utama kelompok sasaran percepatan penurunan stunting. Pemberian edukasi atau pendidikan kesehatan dengan menggunakan booklet sangat efektif digunakan sebagai media informasi tentang upaya pencegahan stunting pada remaja. Meningkatkan pengetahuan pada remaja tentang upaya pencegahan stunting melalui media booklet. Metode pengabdian yang digunakan dalam kegiatan ini adalah intervensi edukasi stunting melalui media booklet. Adanya perbedaan nilai pengetahuan antara sebelum dan sesudah remaja putri diberikan edukasi dengan kategori baik yaitu 66,7% menjadi 86,7%. Pemberian edukasi pada remaja dalam upaya pencegahan dini stunting dapat meningkatkan pemahaman remaja tentang pencegahan stunting. Remaja putri sebagai calon ibu di masa depan diharapkan memiliki pengetahuan tentang stunting dan upaya pencegahannya. Kata Kunci: Booklet, Education, Stunting ABSTRACT Efforts to monitor the growth and development of early childhood are primarily the task of the family and community and are assisted by posyandu cadres through posyandu activities. The Posyandu program is carried out in each village by cadres who have been given knowledge and training by health workers to disseminate knowledge about health, especially child growth and development among parents. Generally, posyandu activities include weighing toddlers and providing nutrition, so that the main target of posyandu is more focused on the physical growth stage. Therefore, it is necessary to provide knowledge to the public about early detection of child development, so that preventive measures can be taken to overcome developmental disorders in toddlers. This service activity is to increase the community's knowledge and abilities regarding stimulating the development of children aged 12-18 months as an effort to detect early child growth and development. Service activities are carried out using counseling and training methods followed by roleplay with the target community in Sungai Pauh Village, West Langsa District, Langsa City in August 2023 with a target number of 40 people. there was a difference in knowledge scores between before and after the community was given counseling in the good category, namely 47.5% to 90% and the skills of the participants before and after the community were given training, the majority had good skills at 87.5%. Through this activity, people experience increased knowledge and skills, and it is important for mothers to monitor children's growth and development through stimulation that is appropriate to the child's age development stages. Keywords: Monitoring, Development, Baby, Society