Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Pengaruh Warna Wadah Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Gabus (Channa striata) Risda, Risda; Lahming, Lahming; Mustari, Amira
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol 5, No 2 (2019): September Suplemen
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v5i2.10096

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh warna wadah pemeliharaan terhadap kelangsungan hidup, bobot dan panjang benih ikan, serta adakah pengaruh terbaik yang diberikan dari padat tebar benih ikan yang diberikan pada pertumbuhan benih ikan gabus air tawar. Rancangan percobaan yang digunakan ialah Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan 8 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan pertama yakni penggunaan wadah pemeliharaan dengan warna beragam diantaranya warna biru, hijau, hitam dan putih. Perlakuan kedua yakni penggunaan padat tebar benih yang berbeda yakni 75 dan 50. Tahap pertama adalah persiapan bahan dan alat penelitian. Tahap kedua adalah pengamatan rutin selama masa pemeliharaan (30 hari). Tahap ketiga adalah pengumpulan data, uji normalitas dan homogenitas, serta dilanjutkan dengan analisis sidik ragam (ANOVA) beserta uji lanjut pengaruh perlakuan. Parameter yang diamati antara lain, kualitas air pemeliharaan yang berupa suhu, pH, dan DO, serta pertumbuhan benih ikan gabus yang berupa kelangsungan hidup (%), pertumbuhan bobot mutlak dan laju pertumbuhan harian (%) benih ikan gabus air tawar. Warna wadah pemeliharaan ternyata berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan hidup, bobot dan panjang benih ikan gabus. Selain itu, terdapat pula perlakuan terbaik yang diperoleh pada padat tebar 50.
Analisis Pelaksanaan Program Adiwiyata Di Kota Makassar Patandianan, Seprian; Lahming, Lahming; S. Mandra, Moh. Ahsan
UNM Environmental Journals Vol 3, No 3 (2020): Agustus
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/uej.v3i3.16170

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Survay dengan analisis deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengambarkan mengenai bagaimana Pelaksanaan program adiwiyata dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga sekolah yang ada di SMP Negeri 17 Makassar dengan jumlah sampel 130 orang peserta didik dan 3 guru. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah mengunakan angket dan diperdalam melalui wawancara. Hasil uji statistik deskriptif menunjukkan bahwa pengetahuan lingkungan peserta didik SMP Negeri 17 Makassar termasuk kategori tinggi, sikap lingkungan peserta didik SMP Negeri 17 Makassar termasuk kategori tinggi, partisipasi lingkungan peserta didik SMP Negeri 17 Makassar termasuk kategori sedang. sementara pencanaan, pelaksanaan, dan monitoring sudah berjalan dengan baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa program adiwiyata sudah memberikan pengaruh positif pada pengetahuan lingkungan peserta didik dan sikap peserta didik dalam memelihara lingkungan sedangkan partisipasi peserta didik dalam memelihara lingkungan belum memberikan dampak positif. Sementara pada perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring sudah terlaksana dengan baik.
Pengaruh Lama Fermentasi dan Perbedaan Suhu Pengeringan Terhadap Mutu Terasi Bubuk Udang Rebon (Acetes Sp.) Wahdayani, Efi; Fadilah, Ratnawaty; Lahming, Lahming
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol 7, No 2 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v7i2.14054

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama fermentasi dan perbedaan suhu pengeringan terhadap mutu terasi bubuk. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial dengan variasi lama fermentasi 0 hari, 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari dan suhu pengeringan 50°C, 60°C, dan 70°C. Parameter pengamatan meliputi kadar air, kadar protein, kadar abu, cemaran mikroba meliputi Escherchia coli dan Salmonella sp. serta organoleptik meliputi warna, aroma, tekstur, dan rasa. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan Analisis varians (ANOVA) dan uji lanjut Duncan Multiple Rate (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan lama fermentasi dan perbedaan suhu pengeringan  memberikan pengaruh terhadap nilai organoleptik dan kualitas mutu terasi bubuk yang dihasilkan. Mutu terasi bubuk terhadap analisis kimia menunjukkan nilai kadar air 3,84 %, kadar protein 42,69 %, kadar abu 23,06 %. Analisis cemaran mikroba menunjukkan cemaran mikroba Escherchia coli dan Salmonella sp. memiliki nilai negatif, dan nilai organoleptik menunjukkan nilai rata-rata untuk spesifikasi warna 7,67, aroma 7,69, tekstur 7,73, dan rasa 7,84.Kata Kunci : terasi bubuk, fermentasi, pengeringan, mutu.
Pengaruh Penggunaan Substrat Dengan Warna Yang Berbeda Pada Pemijahan Ikan Mas (Cyprinus Carpio) Safri, Safri; Lahming, Lahming; Patang, Patang
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol 6, No 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v6i2.13080

Abstract

ABSTRAK             Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan substrat dengan warna yang berbeda pada pemijahan ikan mas (Cyprinus carpio), dan pengaruh penggunaan substrat dengan warna yang berbeda pada pemijahan ikan mas terhadap daya tetas telur ikan mas. Dalam penelitian ini ikan disuntik dengan pemberian ovavrim untuk mempercepat ovulasi pada ikan mas dengan dosis 1,0 setiap perlakuan. Rancagan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4  perlakuan 3 kali ulangan. warna substrat dalam penelitian yaitu perlakuan K (substrat bulu ijuk), perlakuan A (substrat warna hitam), perlakuan B (substrat warna hijau), perlakuan C (substrat warna  merah). pengujian kualitas air mencakup suhu, pH, dan DO. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa dampak pemberian substrat dengan warna yang berbeda tidak memberikan pengaruh terhadap jumlah telur ikan mas, telur terbuahi, lama waktu menetas, dan daya tetas telur ikan mas.  ABSTRAK             Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan substrat dengan warna yang berbeda pada pemijahan ikan mas (Cyprinus carpio), dan pengaruh penggunaan substrat dengan warna yang berbeda pada pemijahan ikan mas terhadap daya tetas telur ikan mas. Dalam penelitian ini ikan disuntik dengan pemberian ovavrim untuk mempercepat ovulasi pada ikan mas dengan dosis 1,0 setiap perlakuan. Rancagan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4  perlakuan 3 kali ulangan. warna substrat dalam penelitian yaitu perlakuan K (substrat bulu ijuk), perlakuan A (substrat warna hitam), perlakuan B (substrat warna hijau), perlakuan C (substrat warna  merah). pengujian kualitas air mencakup suhu, pH, dan DO. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa dampak pemberian substrat dengan warna yang berbeda tidak memberikan pengaruh terhadap jumlah telur ikan mas, telur terbuahi, lama waktu menetas, dan daya tetas telur ikan mas.  ABSTRAK             Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan substrat dengan warna yang berbeda pada pemijahan ikan mas (Cyprinus carpio), dan pengaruh penggunaan substrat dengan warna yang berbeda pada pemijahan ikan mas terhadap daya tetas telur ikan mas. Dalam penelitian ini ikan disuntik dengan pemberian ovavrim untuk mempercepat ovulasi pada ikan mas dengan dosis 1,0 setiap perlakuan. Rancagan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4  perlakuan 3 kali ulangan. warna substrat dalam penelitian yaitu perlakuan K (substrat bulu ijuk), perlakuan A (substrat warna hitam), perlakuan B (substrat warna hijau), perlakuan C (substrat warna  merah). pengujian kualitas air mencakup suhu, pH, dan DO. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa dampak pemberian substrat dengan warna yang berbeda tidak memberikan pengaruh terhadap jumlah telur ikan mas, telur terbuahi, lama waktu menetas, dan daya tetas telur ikan mas. ABSTRACK  This study aims to determine the effect of using different colored substrates on goldfish (Cyprinus carpio) spawning, and the effect of using different colored substrates on goldfish spawning on the hatchability of carp eggs. In this study fish were injected using ovavrim to accelerate ovulation in goldfish with a dose of 1.0 per treatment. The design used in this study was a completely randomized design (CRD) with 4 treatments 3 replications. the color of the substrate in this research is K treatment (palm fiber substrate), A treatment (black substrate), B treatment (green substrate), C treatment (red substrate). Water quality testing includes temperature, pH, and DO. The data analysis technique used is descriptive analysis technique. The results of this study indicate that using a substrate with a different color does not affect the number of goldfish eggs, fertilized eggs, length of time to hatch, and hatchability of eggs in goldfish.
Pelatihan Penyusunan Instrumen Asesmen Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai Bentuk Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Yayasan Kemala Bhayangkari Makassar Lestari, Nunik; Lahming, Lahming; Mukhlis, Andi Muhammad Akram
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2023:PROSIDING EDISI 9
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning (PJBL) merupakan salah satu konsep dalam implementasi Kurikulum Merdeka. PJBL merupakan hal yang penting dalam upaya pengembangan karakter siswa, karena memberikan kesempatan bagi mereka untuk belajar melalui pengalaman secara langsung (experiential learning). Hasil belajar dari penerapan PJBL tersebut diukur dalam sebuah asesmen pembelajaran, guna mengukur tingkat capaian dan perkembangan belajar siswa. Namun demikian masih terdapat kendala bagi para guru dalam penyusunan instrumen asesmen pembelajaran berbasis proyek, seperti yang dialami guru-guru di Sekolah Yayasan Kemala Bhayangkari Makassar. Oleh karena itu kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pelatihan penyusunan instrumen asesmen pembelajaran berbasis proyek sebagai bentuk implementasi Kurikulum Merdeka. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu tahapan koordinasi, pelatihan, dan evaluasi. Hasil dari kegiatan ini telah memberikan peningkatan pengetahuan dan keterampilan bagi para peserta dalam menyusun instrumen asesmen pembelajaran berbasis proyek. Hal tersebut diindikasikan dari peningkatan nilai evaluasi dalam bentuk pretest dan post-test serta respon peserta pelatihan, dengan hasil yang sangat baik. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja para peserta dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran berbasis proyek di sekolahnya masing-masing.Kata kunci: Guru, Penilaian, Proyek.
Urgensi Uji Pemompaan (Pumping Test) pada Kawasan Pertanian Rakyat di Kabupaten Takalar Panguriseng, Darwis; Lahming, Lahming; Ali, Muhammad Yunus
Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol. 24 No. 1 (2024): Ecosystem Vol. 24 No 1, Januari - April Tahun 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/eco.v24i1.4282

Abstract

Dalam sudut pandang keberlanjutan lingkungan sebelum cadangan dalam akuifer dieksploitasi seharusnya dilakukan pumping test, sehingga tindakan pengambilan air tanah tidak akan memberikan dampak negatif terhadap ekosistem. Akan tetapi di kalangan petani tradisional, mereka mengambil air tanah dilakukan kapan dan dimana saja sesuai kebutuhannya dan umumnya pengambilan air tanah dilakukan secara tak terkendali, tanpa mempertimbangkan kapasitas akuifer yang ada. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap kondisi akuifer air tanah dangkal yang diekploitasi oleh petani rakyat di Kabupaten Takalar, khususnya di Kecamatan Galesong. Dari pumping test yang dilakukan terhadap 5 unit sumur petani, kesemuanya menunjukkan indikasi bahwa volume air tanah yang mereka ambil sudah melampaui kapasitas akuifer air tanah dangkal di kawasan tersebut. Pembiaran tindakan petani di kawasan tersebut secara drastic telah menurunkan elevasi muka air tanah yang signifikan, yang mana muka air tanah pada awal tahun 1990-an (sebelum eksploitasi akuifer) masih berada pada elevasi –1,00 s/d –2,00 meter, sedangkan kondisi sekarang – 4 s/d – 6 meter di bawah permukaan tanah. Kondisi ini sudah pada taraf kritis, dan telah membutuhkan kehadiran pemerintah daerah untuk mengatur letak dan volume pengambilan air tanah yang berwawasan lingkungan. From an environmental sustainability point of view, before the reserves in the aquifer are exploited, a pumping test should be carried out, so that groundwater extraction will not have a negative impact on the ecosystem. However, among traditional farmers, they extract groundwater whenever and wherever according to their needs and generally groundwater extraction is carried out uncontrolled, without considering the capacity of the existing aquifer. Therefore, this research aims to evaluate the condition of shallow groundwater aquifers exploited by smallholder farmers in Takalar Regency, especially in Galesong District. From pumping tests carried out on 5 farmers' well units, all of them showed indications that the volume of groundwater they extracted had exceeded the capacity of the shallow groundwater aquifer in the area. The inaction of farmers in this area has drastically reduced the groundwater level significantly, where the groundwater level in the early 1990s (before aquifer exploitation) was still at an elevation of –1.00 to –2.00 meters, while the current conditions are – 4 to – 6 meters below the ground surface. This condition is at a critical level, and requires the presence of local governments to regulate the location and volume of groundwater extraction in an environmentally sound manner.
Efektivitas Penerapan Metode Fishbowl Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di SMK Negeri 4 Gowa Hajar, Sitti; Lahming, Lahming; Ervi Novitasari
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol. 10 No. 2 (2024): Agustus
Publisher : Agricultural Technology Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v10i2.727

Abstract

The purpose of this study was to determine the improvement of learning outcomes of the basics of plant agribusiness with the implementation of the fishbowl method. The research method used is a quasi-experimental or quantitative approach. The type of test used is hypothesis testing (t-test), which first calculates the requirements of data analysis, namely normality test and homogeneity test. After analyzing the collected data, the average value obtained by experimental group students after the post test was 75.33. While the control group was 52.77. Data analysis used hypothesis testing and obtained a Sig. value in the experimental group of 0.901>0.05. Thus it can be concluded that the implementation of the fishbowl method on the learning outcomes of the basics of plant agribusiness is quite effective.
Fortifikasi Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) dalam Pengembangan Produk Roti Tawar Rahmatulwasyiah, Rahmatulwasyiah; Sukainah, Andi; Lahming, Lahming
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol. 10 No. 2 (2024): Agustus
Publisher : Agricultural Technology Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v10i2.4598

Abstract

Oyster mushrooms can be used as a substitute for other sources of calcium, phosphorus and iron, and can be used as a nutrient-rich food. Processing of white bread is one of the foods that is easily accepted by Indonesian people. This study aims to determine the effect of oyster mushroom fortification on the chemical and organoleptic properties of the resulting white bread. This study used an experimental methodology with a completely randomized design with three replications. The resulting normality test shows that the data is normally distributed with the Shapiro-Wilk value obtained, which is >0.05 and the homogeneity test shows a significant value, which is >0.05. The results of this study indicate that the best treatment is white bread using the addition of 25% oyster mushrooms with a moisture content of 29.02%, ash content of 2.36, protein content of 8.55%), fat content of 8.05%, carbohydrate content of 51, 99%, calcium level 3743.13 mg/kg), phosphorus level 1258.85 mg/kg), and iron level 8.83 mg/kg). The color organoleptic test value on white bread with the best treatment was the addition of 25% oyster mushrooms, the color value was 3.56%, the aroma value on white bread was 3.36%, the texture value on white bread was 3.5%, and the taste value on white bread bargain 3.54%.
Pengaruh Penambahan Air Kelapa sebagai Nutrisi Tambahan dalam Budidaya Jamur Tiram Putih (Pleurotus Oustreatus) Nahda, Afiah Tul; Lahming, Lahming; Rahmah, Nur
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol. 11 No. 1 (2025): Februari (In Progress)
Publisher : Agricultural Technology Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v11i1.2966

Abstract

White oyster mushrooms are a type of woody mushroom that taste delicious and are nutritious so they are very popular with many people. However, growing oyster mushrooms takes a long time and becomes an obstacle for farmers because they cannot meet market demand. One alternative to increase the production of white oyster mushrooms is by adding nutritional growth regulators in the form of coconut water. This research aims 1). To determine the effect of adding coconut water on the growth of white oyster mushrooms (Pleurotus ostreatus) 2) To determine the effect of differences in coconut water concentration on the growth of oyster mushrooms (Pleurotus ostreatus). This type of research is pseudo-quantitative in the form of experimental research. The method used was a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 3 replications so that there were 12 logs. It was found that there was no real effect of the addition of coconut water and the concentration level given on the pinhead emergence time parameters. Because the results show that the average time for control pinheads to appear is not much different from the time for treated pinheads to appear. In contrast to the parameter for the number of caps, the results showed that the addition of coconut water and the concentration level given had a significant effect on the number of mushroom caps. The provision of coconut water is said to have a real effect because there is a large difference between the average number of control hoods and those given treatment. The most obvious treatment was treatment C with the addition of 400 ml of coconut water
Basic Sanitation With Diarrhea Lahming, Lahming; B, Muslimin; Indrayadi, Indrayadi; Singga, Siprianus; Yermi, Yermi; Ata Maran, Albertus; Wahyuni, Sri
International Journal of Health Sciences Vol. 1 No. 2 (2023): IJHS : International Journal of Health Sciences
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.439 KB) | DOI: 10.59585/ijhs.v1i2.63

Abstract

Aroppoe hamlet is the hamlet with the highest number of cases of diarrhea. The data obtained shows that the hamlet is one of the most densely populated hamlets with a total of 389 heads of household. There are many houses whose latrines do not meet health requirements, and the average clean water consumed is from dug wells, as well as air pollution. as a result of sewerage that does not meet health requirements. The purpose of this study was to determine basic environmental sanitation with the incidence of diarrhea in Aroppoe Hamlet, Tellumpanua Village, Tanete Rilau District, Barru Regency. The type of research used was an analytic survey research with a cross sectional study approach from a sample of 60 families of a total population of 289 families. Data presentation was carried out in the form of a table distribution accompanied by an explanation in the form of a narrative, and data analysis used the Chi-Square statistical test. The results showed that there was a relationship between the condition of clean water and the incidence of diarrhea (p=0.01), there was no relationship between the condition of the sewerage (SPAL) and the incidence of diarrhea (p=0.1). There is a relationship between the condition of the latrine and the incidence of diarrhea (p=0.03). There is a relationship between the state of clean water and latrines. The conclusion is that the lack of healthy toilet facilities is due to the lack of a residential environmental sanitation program targeting house floors and physical handling of clean water quality in Aroppoe Hamlet, Tellumpanua Village, Tanete Rilau District, Barru Regency.