Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Structure, conduct, and performance analysis of the seaweed market in eastern Indonesia: a case study from Rote Ndao Naninuna, Putra H.; Nendissa, Doppy Roy; Theresia Kiak, Novi; Pellokila, Marthen Robinson; Tshilowa, Phathutshedzo Fancy
Journal of Agricultural Socio-Economics (JASE) Vol. 6 No. 1 (2025): Journal of Agricultural Socio-Economics (JASE)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jase.v6i1.23849

Abstract

Rote Island holds significant potential for seaweed development; however, the existing marketing system has yet to provide adequate welfare guarantees for seaweed farmers, as well as for other market participants. This study aims to analyze the structure, conduct, and performance of the seaweed market in Rote Barat District, Rote Ndao Regency, using the Structure-Conduct-Performance (SCP) approach. A mixed-methods research design was employed, with primary data collected through questionnaires and interviews involving 38 seaweed farmers and other market actors. The findings indicate that the market structure is oligopsonistic, with a concentration ratio (CR4) of 17.49% and a Herfindahl-Hirschman Index (HHI) of 10,000, reflecting a highly concentrated market. Barriers to market entry are also substantial, as evidenced by a Minimum Efficiency Scale (MES) of 62%. In terms of market conduct, prices are determined unilaterally by large traders and aggregators, while farmers tend to act as price takers. Market performance reveals high marketing margins and low farmer shares, indicating an unequal distribution of profits that disadvantages producers. Therefore, policy intervention and institutional strengthening, such as the formation of seaweed cooperatives, are necessary to foster a more transparent and equitable market system.
Struktur pasar pisang kepok Bunga, Jessica Yuliana; Olviana, Tomycho; Nendissa, Doppy Roy
Journal of Agricultural Socio-Economics (JASE) Vol. 1 No. 1 (2020): Journal of Agricultural Socio-Economics (JASE)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jase.v1i1.7243

Abstract

Bananas are planted almost evenly throughout the territory of Indonesia, including in East Nusa Tenggara (NTT). One of the potential areas of NTT that produces a lot of Kepok bananas is Sikka Regency, especially Paga District. Market structure is one indicator to analysis the level of competition and marketing efficiency. This study aims to analyze the structure of the Kepok market in Paga District, Sikka Regency, involving 45 respondents of banana farmers and ten intermediate traders (between islands). Analysis of the banana market structure uses CR4, HHI, and GR to find the level of market concentration, the barrier to entry, market information, and product differentiation. The results found that in selling banana, banana farmers are at a low concentration level dealing with traders with high concentration levels. Judging from the entry barriers, undifferentiated market, and product information shows that the Kepok banana market is classified as an oligopsonistic imperfect market. In this condition, the farmer is only a price taker, while the price is determined by the trader (price maker). Consequently, the dependence of Kepok banana farmers on intermediary traders is very high, so the hopes of farmers to get a reasonable income have not been achieved. Farmers and trader’s marketing institutions need to regulate market mechanisms to be more efficient. There is a fair distribution among marketing institutions.
Kinerja usahatani dan pemasaran terong ungu di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur Bau Bani, Diah Aprilia; Nendissa, Doppy Roy; Nampa, I Wayan
Journal of Agricultural Socio-Economics (JASE) Vol. 1 No. 2 (2020): Journal of Agricultural Socio-Economics (JASE)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jase.v1i2.9094

Abstract

Purple eggplant is becoming a popular plant cultivated, especially by small farmers in Kupang, East Nusa Tenggara (NTT). The purpose of this study was to measure the farm performance and marketing of purple eggplant. The research method used a survey method, using 46 sample farmers obtained by simple random sampling—the standard of eggplant cultivation measures farming performance. Business feasibility uses R/C ratio and marketing performance using Margin and Farmer Share (FS) and the marketing function. The results showed that the farming performance, as seen from the cultivation of purple eggplant, showed that every cultivation activity carried out by the farmer had almost fulfilled the ideal growth requirements according to the farmer's expectations with a production yield of 7.476 ton / 0.3ha. The income of purple eggplant farming is Rp. 3,033,840/the land area/planting season once. Purple eggplant farming is feasible, indicated by R/C> 1—marketing of purple eggplant through 4 marketing channels. The marketing system for eggplant is quite good, as indicated by the FS of 41.66%. Not many marketing functions are carried out at each stage so that not much-added value is generated. It is necessary to improve the purple eggplant cultivation system and increase the marketing function to increase the added value of purple eggplant.
Struktur Dan Perilaku Pasar Komoditi Bawang Merah Husen, Fadli; Nendissa, Doppy Roy; Levis, Leta R.; Pellokila, Marthen R; Khoiriyah, Nikmatul
Journal of Agricultural Socio-Economics (JASE) Vol. 3 No. 1 (2022): Journal of Agricultural Socio-Economics (JASE)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jase.v3i1.17687

Abstract

Pasar bawang merah melibatkan petani produsen dan beberapa pedagang perantara telah membentuk tingkah laku di pasar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui struktur dan perilaku pasar bawang merah di Kecamatan Sambi Rampas Kabupaten Manggarai Timur Nusa Tenggara Timur. Sampel responen petani menggunakan teknik purposive sampling. Responden pedagang menggunakan snowball sampling. Analisis struktur pasar, mengukur tingkat konsentrasi pasar melitupti pangsa pasar, CR4, HHI, hambatan masuk pasar, pengetahuan pasar dan diferensiasi produk. Hasil penelitian menunjukkan, pasar bawang merah berada pada struktur pasar persaingan tidak sempurna yang oligopsoni. Perilaku pasar mengamati mekanisme penetapan harga, cara penjualan, penerapan fungsi pemasaran, memberikan petunjuk bahwa perilaku pasar bawang merah yang dilakuakn dengan sistem penetapan harga di kendalikan oleh pedagang sehingga petani cenderung sebagai  price taker sedangkan pedagang sebagai price maker. Disarankan petani produsen perlu membentuk kelompok untuk bekerja sama dalam menjalankan pemasaran bawang merah melalui pendampingan yang difasilitasi oleh pemerintah atau lembagan terkait.
Faktor Keputusan Belanja Online Produk Pertanian Dan Non-Pertanian Bara, Siska; Nendissa, Doppy Roy; Nikolaus, Serman; Pellokila, Marthen R; Khoiriyah, Nikmatul
Journal of Agricultural Socio-Economics (JASE) Vol. 3 No. 1 (2022): Journal of Agricultural Socio-Economics (JASE)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jase.v3i1.17691

Abstract

Pemasaran produk menggunakan media online telah mendisrupsi sistem pemasaran produk konvensional. Studi ini untuk mengetahui faktor determinan pengunaan media online dalam pembelian produk pertanian dan non-pertanian. Data penelitian menggunakan data primer dengan pengukuran menggunakan skala likert untuk menemukan faktor determinan yaitu umur, pendidikan, metode pembayaran, kenyaman belanja, varian produk, harga, kepercayaan dan kemudahan belanja. Data dianalisis dengan pendekatan regresi logistik biner yaitu Logit Model. Hasil studi menemukan bahwa faktor pembelian online adalah umur dan pendidikan sedangkan enam variabel lainnya tidak signifikan. Hal ini menguatkan dugaan bahwa karaktersitik para penggunaan media online di daerah penelitian adalah masyarakat memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memahami teknologi digital. Sebanyak 72 persen yang melakukan belanja online adalah para generasi muda, usia remaja dan dewasa awal. Para remaja dan dewasa awal cepat menyesuaikan dengan tren perubahan terknologi digital dan rasa ingin mencoba hal-hal baru. Pemasaran online melalui berbagai situs-aplikasi digital, belum banyak dikenal responden di daerah penelitian, sehingga keenam variabel tidak menjadi penentu dalam belanja online. Salah satu kendala utama di daerah penelitian adalah kesulitan jaringan internet sehingga perlu perluasan jaringan internet dan memberikan literasi dalam menggunakan aplikasi belanja online.   
KELAYAKAN FINANSIAL AGROINDUSTRI KOPI ARABIKA BAJAWA (Studi Kasus Pada Ksu Fa Masa Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada Nusa Tenggara Timur) Nosi, Lusia Ermelinda Yasinta; Nendissa, Doppy Roy; Un, Paulus; Adar, Damianus
Journal of Agricultural Socio-Economics (JASE) Vol. 3 No. 2 (2022): Journal of Agricultural Socio-Economics (JASE)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jase.v3i2.18970

Abstract

Kopi Arabica Bajawa telah menjadi kopi yang diminati masyarakat pencinta kopi di Indonesia. Hadirnya Koperasi Serba Usaha (KSU) “Fa Masa” sebagai ukuran respon permintaan terhadap produk agroindustri kopi Arabica Bajawa cenderung meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menganalisis pendapatan agroindustri kopi Arabika Bajawa; 2) Menganalisis penggunaan modal, dan 3) Menganalisis kelayakan finansial. Penelitian dilakukan di KSU Firma “Fa Masa”, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Pemilihan responden menggunakan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis input-output, perbandingan biaya investasi dan modal kerja untuk mengetahui tingkat penggunaan modal. Kelayakan finansial menggunakan analisis NPV, IRR, Net B/C dan Payback Period selama 5 tahun umur ekonomis dengan tingkat bunga 9% per tahun. Hasil penelitian menunjukan bahwa: agroindustri kopi Arabica Bajawa di KSU “Fa Masa” memperoleh pendapatan sebesar Rp. 37.547.545 per bulan dengan rata-rata pendapatan per tahun sebesar Rp. 450.570.540. Tingkat penggunaan modal sebesar 77,73 % per tahun. Sedangkan untuk kriteria kelayakan finansial, di peroleh hasil NPV sebesar Rp. 5.668.106.257 bernilai positif, IRR sebesar 9,2%, Net B/C sebesar 19,89 dan Payback Period sebesar 2 tahun 6 bulan. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa agroindustry kopi Arabica Bajawa menguntungkan dan layak dikembangkan.
SOCIO-ECONOMIC FACTORS AFFECTING CORN FARMING INCOME AND ITS CONTRIBUTION TO HOUSEHOLD INCOME Jelita, Priscila V.; Nendissa, Doppy Roy; Bani, Aplonia
Buletin Ilmiah Impas Vol 26 No 2 (2025): Volume: 26 No.: 2 June Edition 2025
Publisher : Undana Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/impas.v26i2.24736

Abstract

Maize plays an important role as a source of food and income for farmers in East Nusa Tenggara (NTT), Indonesia. However, maize is not yet a major economic pillar for rural households. This study aims to analyze the influence of socioeconomic factors on maize farming income and assess its contribution to household income in Pukdale Village, East Kupang Subdistrict, Kupang Regency. Although maize is the main agricultural commodity in this area, it has not yet provided an optimal economic impact for farming families. This study used a quantitative approach using a survey and multiple linear regression analysis. The sample consisted of 60 maize farmers randomly selected from a total population of 400 farmers. Primary data were collected through structured questionnaires and direct interviews. The results showed the regression equation model as follows: Ln Y = 19.923 + 0.232 Ln_X1 + 0.076 Ln_X2 + 0.480 Ln_X3 + 1.284 Ln_X4 + 0.332 Ln_X5 - 0.343 Ln_X6. Simultaneously (f test) together the independent variables have a significant effect on corn farm income. Partial test (t test) shows that the variables of land area and fertilizer price have a significant effect on corn farm income, while age, non-formal education, farming experience and labor have no significant effect. The coefficient of determination (Adjusted R2) of 68.4% shows that the independent variables are able to explain the dependent variable, corn farming income. The contribution of maize farming to household income is 44.00% and is classified as moderate.
PEMANENAN AIR HUJAN SEBAGAI SOLUSI KRISIS AIR BERSIH DAN KONSERVASI AIR TANAH DI WILAYAH SEMI-RINGKAI, TIMOR TENGAH SELATAN Tamelan, Paul Gabriel; Nendissa, Doppy Roy; Chamdra, Santhy; Lerik, Mariana Dinah Charlota
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 Nomor 1 Edisi April 2025
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/jpkmkelaker.v6i1.399

Abstract

Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur sebagai salah satu daerah semi-ringkai di Indonesia yang sering menghadapi krisis air bersih, terutama di musim kemarau. Akses terhadap air bersih yang terbatas menyebabkan masyarakat terpaksa mengambil air dengan jarak yang jauh atau tergantung pada bantuan distribusi air. Disis lain, ketika musim hujan, air yang melimpah tetapi tanpa pemanfaatan secara optimal. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya konservasi air melalui penerapan sistem Pemanenan Air Hujan (PAH) sebagai alternatif penyediaan air bersih rumah tangga dan pelestarian air tanah. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Mnelalete, Kecamatan Amanuban Barat dengan pendekatan partisipatif melalui sosialisasi, pelatihan teknis, dan pembangunan sistem PAH sederhana. Sebanyak 25 peserta dari masyarakat lokal mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, mulai dari pembuatan talang, instalasi tandon berkapasitas 2.000 liter, hingga pemeliharaan sistem. Monitoring selama tiga bulan menunjukkan bahwa sistem mampu memenuhi kebutuhan air rumah tangga selama musim kemarau dan memberikan dampak positif berupa meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi air. Evaluasi partisipasi menunjukkan tingkat kepuasan mencapai 92%, meskipun masih ada tantangan teknis seperti kebocoran talang. Dengan keberhasilan ini, PAH terbukti menjadi solusi praktis, hemat biaya, dan dapat direplikasi di daerah lain dengan kondisi serupa. Dukungan lebih lanjut dari pemangku kepentingan diperlukan untuk memastikan keberlanjutan dan perluasan program ini.
TRANSFORMASI DIGITAL UMKM MELALUI PEMANFAATAN META ADS DAN GOOGLE BUSINESS PROFILE DALAM PROGRAM PENDAMPINGAN DI P4S DAMAI Nendissa, Doppy Roy; Elvani, Siska; Siubelan, Yakobus C.W.; Bano, Maria; Rohi, Jullyo G.
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 6 No. 2 (2025): Volume 6 Nomor 2 Edisi Oktober 2025
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/jpkmkelaker.v6i2.495

Abstract

Transformasi digital menjadi keharusan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar mampu bersaing dalam era ekonomi digital. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas digital UMKM mitra P4S Damai di Desa Noelbaki, Kabupaten Kupang, melalui pemanfaatan Google Business Profile dan Meta Ads sebagai strategi pemasaran berbasis teknologi. Tiga UMKM mitra diberi pendampingan intensif selama dua minggu, mencakup pembuatan akun Google Business, pelatihan penggunaan media sosial, produksi konten promosi, serta pelaksanaan kampanye iklan digital melalui platform Meta Ads. Metode yang digunakan adalah pendekatan partisipatif dan praktik langsung dengan bimbingan bertahap. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa ketiga UMKM berhasil memiliki akun Google Business aktif dan terintegrasi dengan media sosial, sehingga meningkatkan visibilitas usaha di pencarian Google dan Google Maps. Salah satu mitra, Manoki Koe, menjalankan kampanye iklan Meta Ads selama 14 hari dan berhasil menjangkau 4.434 pengguna dengan total tayangan 11.019 kali serta menghasilkan 29 interaksi. Evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman mitra terhadap strategi digital marketing, meskipun masih diperlukan pendampingan lanjutan dalam pengelolaan konten dan evaluasi performa iklan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang tepat, UMKM lokal memiliki potensi besar untuk naik kelas melalui transformasi digital.