Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

EVALUASI DAN MONITORING AMDAL PEMBANGUNAN BENDUNG GERAK BOJONEGORO LOWER SOLO RIVER IMPROVEMENT PROJECT PHASE - 2 HERTA NOVIANTO
Jurnal Teknik Sipil Vol. 2 No. 2 (2017): De' Teksi- Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.073 KB) | DOI: 10.56071/de'teksi.v2i2.128

Abstract

Air merupakan sumber daya dan faktor determinan yang menentukan kinerja sektor pertanian, karena tidak ada satu pun tanaman pertanian dan ternak yang tidak memerlukan air. Meskipun perannya sangat strategis, namun pengelolaan air masih jauh dari yang diharapkan, sehingga air yang semestinya merupakan sahabat petani berubah menjadi penyebab bencana bagi petani. Indikatornya, dimusim kemarau, ladang dan sawah sering kali kekeringan dan sebaliknya dimusim penghujan, ladang dan sawah banyak yang terendam air. Secara kuantitas, permasalahan air bagi pertanian terutama di lahan kering adalah persoalan ketidaksesuaian distribusi air antara kebutuhan dan pasokan menurut waktu (temporal) dan tempat (spatial).
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN ASPEK SOSIAL PADA TAHAP PRAKONSTRUKSI WADUK TUKUL DESA KARANG GEDHE KECAMATAN ARJOSARI KABUPATEN PACITAN HERTA NOVIANTO
Jurnal Teknik Sipil Vol. 3 No. 1 (2018): De' Teksi- Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.352 KB) | DOI: 10.56071/de'teksi.v3i1.135

Abstract

AMDAL merupakan salah satu penerapan ilmu teknik lingkungan dan syarat yang harus dipenuhi sebelum pembangunan suatu konstruksi apakah disetujui atau tidak untuk melanjutkan pada tahap konstruksi.Begitu pentingnya peranan AMDAL bagi pembangunan suatu proyek maka pembangunan waduk Tukul di Desa Karanggede, Arjosari ini dibangun. Untuk proses pembangunan Waduk Tukul di Pacitan. Waduk Tukul adalah proyek bendungan air terbesar di Pacitan dan termasuk Mega Proyek Nasional yang mempunyai anggaran berkisar 570 Milyar, dengan letak geografis berada diantara lembah dan pemukiman penduduk dengan rencana tampungan waduk 39.548 juta meter kubik air dengan luas genangan sekitar 170 hektare dan tinggi bendungan 76 meter, dengan alokasi dana sebesar 9,1 Milyar untuk pembayaran ganti rugi 54 lahan milik 36 warga. Tujuan utama tugas akhir ini antara lain : 1. Identifikasi komponen lingkungan sosial yang berpotensi terkena dampak dari pembangunan waduk tukul. 2. Prakiraan dampak terhadap komponen lingkungan sosial terutama yang menimbulkan dampak besar dan penting. 3. Bagaimana Hasil evaluasi terhadap komponen lingkungan sosial yang terkena dampak.Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder.Dari 51 jumlah responden sebagai sumber data penelitian yang berbentuk in-depth interview dan kuesioner.Dan metode analisis dampak komponen lingkungan sosial menggunakan metode Fisher & Davies. Kemudian kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat 23 komponen lingkungan yang diduga terkena dampak yang 16 diantarannya adalah yang terkena dampak dan dari skala besaran dampak terdapat 5 komponen lingkungan sosial yang terkena dampak besar dan penting yaitu: Limbah ke lingkungan (+2,3), Keadaan Sungai (+1,8), Polusi udara (+1,7), Pertanian (+1,6), Uang ganti rugi (+1,4). Dengan nilai rata-rata dampak dari kondisi yang ada tanpa proyek dan kondisi yang ada dengan proyek didapatkan nilai dampak +0,5 yang berarti terkena dampak.
PENGUKURAN DAN PEMETAAN TANAH PADA KEGIATAN PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (Studi kasus Desa Bakalan Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro) Herta Novianto.,ST.,M.Si
Jurnal Teknik Sipil Vol. 3 No. 2 (2018): De' Teksi- Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2196.482 KB) | DOI: 10.56071/de'teksi.v3i2.142

Abstract

Badan Pertanahan Nasional Bojonegoro, Desa Bakalan Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro memiliki kurang lebih 166 persil, yang di dalamnya terdapat 2.557 bidang tanah, tetapi yang sudah terpetakan atau yang sudah terdaftar sertifikat 246 bidang, sementara 2.311 bidang tanah belum terpetakan atau belum terdaftar sertifikat yang tersebar di 4 dusun. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi overlap pada bidang tanah yang sudah terdaftar sertifikat atau terpetakan terhadap pelaksanaan Pengukuran dan Pemetaan pada program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap, agar tidak terjadi penerbitan sertifikat ganda. Metode yang di pakai dalam penelitian ini adalah GPS Geodetic dan Pita Ukur.untuk lokasi yang susah di jangkau signal GPS Geodetic. hasil penelitian menunjukkan Pengukuran dan Pemetaan pada Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap, maka dapat disimpulkan bahwa bidang yang terdaftar atau terpetakan mengalami Overlap, hal ini dikarenakan bidang yang telah terdaftar atau terpetakan masih menggunakan metode Pengukuran dan Pemetaan secara manual. Pengukuran yang bidangnya Overlap ditetapkan mengikuti hasil Pengukuran dan Pemetaan pada Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap,karena penetapan batasnya di dipasang dan di saksikan secara bersamaan oleh pemilik tanah dan pemerintah desa.
PENGUKURAN DAN PEMETAAN TANAH PADA KEGIATAN PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (Studi kasus Desa Bakalan Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro) Herta Novianto.,ST.,M.Si
Jurnal Teknik Sipil Vol. 4 No. 1 (2019): De' Teksi- Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3620.285 KB) | DOI: 10.56071/de'teksi.v4i1.150

Abstract

Angkutan umum adalah salah satu moda trasportasi yang menghubungkan kawasan satu dengan kawasan yang lain. Oleh karenanya perlu diperhatikan kinerja angkutan umum sehingga sistem transportasi dapat berjalan dengan baik. Namun salah satu jenis moda transportasi di bojonegoro dengan trayek Bojonegoro – Nganjuk, Nganjuk – Bojonegoro nampaknya masih kurang memadai. Berdasarkan hal tersebut dilakukan suatu studi untuk mengetahui faktor – faktor kinerja terhadap angkutan umum dan menganalisis kinerja angkutan di jalur Bojonegoro - Nganjuk. Lingkup penelitian meliputi kinerja angkutan umum berdasarkan tingkat efektifitas dan efisiensi. Data yang diambil untuk mengetahui kinerja angkutan umum jalur Bojonegroro - Nganjuk dari tingkat efektifitas yaitu kemudahan, kapasitas, dan kualitas dari headway dan waktu tungu, kecepatan rata-rata, waktu perjalanan dan jumlah kendaraan sedangkan tingkat efisiensi yaitu utilitas dan load factor. Hasil penelitian diperoleh faktor-faktor tingkat efektifitas dan efisiensi. Dan di dapat hasil analisis kinerja angkutan umum jalur Bojonegoro - Nganjuk dilihat dari tingkat efektifitas dari Headway untuk keberangkatan dari Bojonegoro sebesar 77,41 menit dan untuk keberangkatan dari Nganjuk sebesar 67,61 menit dan Dan untuk hasil Waktu Tunggu rata – rata dari keberangkatan dari Bojonegoro sebesar 38,70 menit dan untuk keberangkatan dari Terminal Nganjuk sebesar 33,80 menit melebihi standar yang ditentukan World Bank maka kinerja angkutan umum dalam kondisi kurang baik karena melayani penumpang dalam waktu tunggu yang lama. Di tinjau dari aspek kapasitas operasi sebesar 45%. Bila dibandingkan menurut standar World Bank sebesar 80-90% belum memenuhi standar. Ditinjau dari waktu perjalanan untuk perjalanan dari Bojonegoro Ke Nganjuk di dapat Waktu Tempuh sebesar 2,58 jam dan sebaliknya sebesar 3,19 jam standar Direktorat Jenderal Perhubungan Darat sebesar 2 – 3 jam sudah memenuhi standart yang di tetapkan. Ditinjau dari kecepatan perjalanan keberangkatan dari Bojonegoro ke Nganjuk sebesar 41,14 km/jam dan sebaliknya sebesar 33,11 km/jam standar dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat yaitu sebesar 25 km/jam kecepatan perjalanan melebihi standar yang telah di tetapkan. Dari tingkat efesiensi dari load factor keberangkatan dari Bojonegoro sebesar 39.67% dan dari Nganjuk 73.33% standar parameter World Bank sebesar 70% sudah baik. Dan ditinjau dari Jarak Perjalanan angkutan umum bus adalah menempuh jarak 315 km/kend/hari bahwa Jarak Perjalanan angkutan umum melebihi standar yang telah ditentukan World Bank sebesar 230 - 260 km/kend/hari.
ANALISIS PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA JATITENGAH KECAMATAN SUGIHWARAS KABUPATEN BOJONEGORO Novianto, Herta; Ermawan, Agus
Jurnal Teknik Sipil Vol. 4 No. 2 (2019): De' Teksi- Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.973 KB) | DOI: 10.56071/de'teksi.v4i2.210

Abstract

Masalah penyediaan air bersih menjadi permasalahan yang sangat serius di Perdesaan. Desa Jatitengah Kecamatan Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro salah satu daerah yang mengalami kekeringan saat musim kemarau, Hampir semua daerah minim air bersih agar tidak terjadi kekurangan air perlu menjaga dan memanfaatkan sumber air yang ada maka pemerintah desa setempat membuatkan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air bersih.dalam tugas akhir ini dipredisikan kebutuhan air bersih sampai dengan tahun 2023 dengan acuan dari data perangkat desa dalam perhitungannya menggunakan rumus geometri dan debit sumber air prduksi sumur bor.hasilnya menunjukan bahwa kebutuhan air bersih untuk tahun 2023 sebesar 0,81 liter/detik.dan ketersediaan air dari sumur bor 1,89 liter/detik.Penelitian ini bertujuan untuk memprediksikan kebutuhan air bersih pada tahun 2023 sehingga kebutuhan air yang tersedia masih mencukupi pada tahun 2023.
ANALISIS DAMPAK BERFUNGSINYA JEMBATAN SOSRODILOGO TERHADAP LALU LINTAS DI PERSIMPANGAN DESA KLANGON Novianto, Herta
Jurnal Teknik Sipil Vol. 5 No. 1 (2020): De' Teksi - Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.9 KB) | DOI: 10.56071/de'teksi.v5i1.246

Abstract

Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan bertujuan untuk mendukung distribusi lalu lintas barang maupun manusia dan membentuk struktur ruang wilayah (Renstra Kementerian PU 2010-2014,2010), sehingga pembangunan infrastruktur memiliki 2 (dua) sisi yaitu : tujuan pembangunan dan dampak pembangunan. Setiap kegiatan pembangunan yang dilaksanakan pasti menimbulkan dampak terhadap lingkungan baik dampak positif maupun dampak negatif, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana melaksanakan pembangunan untuk mendapatkan hasil dan manfaat yang maksimum dengan dampak negatif terhadap lingkungan yang minimum. Penelitian ini menggunakan metode observasi merupakan teknik pegumpulan data yang dilakuan dengan cara terjun langsung ke lapangan. Teknik ini dinilai efisien bila peneliti tahu dengan pasti varibel yang akan diukur dan tahu apa yg diharapkan. Dalam penelitian,menghasilkan data survey dampak berfungsinya jembatan sosrodilogo memiliki hambatan samping sangat rendah. Dari hasil penelitian dan perhitungan yang telah dilakukan dengan kondisi setelah terjadi perubahan terhadap simpang bersinyal jembatan sosrodilogo didapat kecepatan tempuh 0,45 km/jam dan kecepatan arus bebas 32,825 km/jam. Dan kondisi aktifitas lalu lintas jalan Rajekwesi termasuk tingkat pelayanan golongan A dengan prosentase dari kecepatan bebas lebih besar dari 90 km/jam yang termasuk lalu lintas bebas. Volume lalu lintas merupakan jumlah kendaraan yang melewati suatu titik tertentu dari satu segmen/ruas jalan selama waktu tertentu. Jenis volume yang digunakan adalah volume jam puncak. Volume jam puncak merupakan banyaknya kendaraan yang melewati suatu titik tertentu dari suatu ruas jalan selama satu jam pada saat terjadi arus lalu lintas yang terbesar dalam satu hari. Menurut PKJI 2014, semua nilai arus lalu lintas diubah menjadi satuan kendaraan ringan (skr) dengan menggunakan ekivalensi kendaraan ringan (ekr).
Analisis Kemacetan Lalu Lintas Akibat Parkir Di Badan Jalan: Studi Kasus : Sekitar Jalan Ketapang Selatan Depan Pasar Cepu Kabupaten Blora Novianto, Herta
Jurnal Teknik Sipil Vol. 5 No. 2 (2020): De' Teksi - Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1126.53 KB) | DOI: 10.56071/de'teksi.v5i2.261

Abstract

Permasalahan lalu lintas terdapat beberapa aspek yang saling berkaitan. Lalu lintas yang baik adalah yang mampu mewujudkan arus yang lancar, kecepatan yang cukup, aman, nyaman dan murah. Kemacetan merupakan permasalahan yang sering kali terjadi di wilayah perkotaan. Volume arus lalu lintas sudah hampir mendekati atau melebihi kapasitas jalan akan menimbulkan suatu kemacetan. Kegiatan parkir di bahu jalan menjadi fenomena yang mempengaruhi pergerakan kendaraan di saat kendaraan-kendaraan yang mempunyai intensitas pergerakan yang begitu tinggi akan terhambat oleh kendaraan yang parkir di bahu jalan sehingga menyebabkan kemacetan. Fenomena kemacetan akibat dari pengaruh parkir pada badan jalan parkir pada badan jalan (on street parking) menjadi hal yang menarik untuk dikaji. Dalam Penelitian ini jenis penelitian yang digunakan berdasarkan rumusan masalah adalah jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI 2014). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemacetan akibat parkir di badan jalan. Lokasi jalan yang diteliti adalah Sekitar Jalan Ketapang Selatan Depan Pasar Cepu Kabupaten Blora. Titik fokus yang diteliti berada pada sekitar Pasar Cepu, pertokoan dan pengamatan parkir di badan jalan. Berdasarkan analisa dan pembahasan diketahui bahwa parkir di badan jalan sekitar Jalan Ketapang Selatan Depan Pasar Cepu, menimbulkan permasalahan yaitu berupa kemacetan, meskipun demikian secara umum kondisi kemacetannya masih bisa dikendalikan oleh para pengendara yang melintas dijalan tersebut. Hal ini dapat dilihat dari volume yang menunjukkan berkisar antara 489,7 smp/jam. Diketahui pula kelas hambatan samping pada hari libur dengan jumlah total berkisar 1.196, sedangkan untuk hari kerja kelas hambatan sampinya total 1.042. dengan demikian kelas hambatan samping tergolong sangat tinggi. Sedangkan untuk nilai kepadatan lalu lintas diketahui pada hari libur sebesar 45,36. Pada hari kerja sebesar 33,82. Untuk derajat kejenuhan diketahui berkisar 0,55 pada hari Minggu dan pada hari Senin berkisar 0,51. Tingkat pelayanan jalan tergolong pada kategori C. Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa arus lalu lintas masih dalam batas stabil namun hambatan dari kendaraan lain dirasakan semakin besar akibat dari aktivitas parkir di badan jalan.
Implementasi Pelatihan Keterampilan Bagi Remaja Putus Sekolah di Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Bina Remaja Bojonegoro (Studi di Unit Pelaksana Teknis PSBR Bojonegoro) Novianto, Herta; Sugiyono; Taufiq, Ahmad; Januwarso, Arief
JIAN (Jurnal Ilmiah Administrasi Negara) Vol. 9 No. 1 (2025): February 2025
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56071/jian.v9i2.1251

Abstract

Tingginya angka remaja putus sekolah di Jawa Timur, khususnya dari keluarga kurang mampu, menimbulkan permasalahan sosial yang kompleks. Salah satu upaya penanganannya dilakukan melalui pelatihan keterampilan yang diselenggarakan oleh UPT Pelayanan Sosial Bina Remaja (PSBR) Bojonegoro. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pelatihan keterampilan bagi remaja putus sekolah di lembaga tersebut, menggunakan teori implementasi kebijakan George C. Edwards III, yang mencakup variabel komunikasi, sumber daya, disposisi pelaksana, dan struktur birokrasi. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program berjalan cukup efektif, terutama dalam aspek komunikasi yang jelas dan komitmen tinggi dari pelaksana. Pelatihan memberikan dampak positif dalam meningkatkan keterampilan dasar, kepercayaan diri, dan kesiapan kerja peserta. Namun, beberapa kendala ditemukan pada aspek sumber daya seperti fasilitas pelatihan yang belum memadai dan durasi program yang hanya enam bulan. Selain itu, koordinasi antarbagian dalam struktur birokrasi masih belum optimal. Kesimpulannya, program pelatihan ini bermanfaat, tetapi memerlukan penguatan dalam aspek teknis dan struktural agar dampaknya lebih berkelanjutan. Keterbatasan penelitian terletak pada lokasi tunggal dan pendekatan deskriptif. Untuk itu, direkomendasikan agar penelitian lanjutan menggunakan pendekatan kuantitatif atau mixed methods serta membandingkan pelaksanaan di beberapa UPT serupa guna memperluas generalisasi hasil.
Traffic Light Planning, Simpang Three Signaled (Junction Of Dolokgede Purwosari Road - Purwosari Padangan Bojonegoro District) Novianto, Herta; Yanto, Yanto; Ismanto, Ikko Bagus
Jurnal Ilmiah Global Education Vol. 6 No. 2 (2025): JURNAL ILMIAH GLOBAL EDUCATION, Volume 6 Nomor 2
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/jige.v6i2.3750

Abstract

Intersections are locations of traffic conflicts. The absence of traffic lights or traffic lights at the intersection of Jalan Dolokgede - Purwosari and Jalan Raya Purwosari - Padangan means that vehicles often experience traffic jams and are also prone to traffic accidents. There needs to be traffic management implemented, especially traffic lights or traffic lights, to regulate these unsignaled intersections. The research limits the problem by discussing intersection conditions, traffic volume, saturation flow, effective green time, capacity, degree of saturation, queue length and delays. Traffic light calculations were carried out using the PKJI 2023 method. The results of two-phase intersection planning calculations resulted in a western approach DJ of 0.535, an eastern approach of 0.456, a southern approach of 0.507, an average intersection delay of 9 seconds/SMP with an intersection cycle time of 29 seconds. Meanwhile, the results of the three-phase fire intersection planning produced a western approach DJ of 0.65, an eastern approach of 0.654, a southern approach of 0.643, an average intersection delay of 21.2 seconds/SMP with an intersection cycle time of 46 seconds. The regulation of the unsignaled intersection of Jalan Dolokgede - Purwosari and Jalan Raya Purwosari - Dolokgede can be carried out using either two phases or three phases in accordance with the PKJI 2023 guidelines with DJ ≤0.85.
Implementasi Sistem Merit Aparatur Sipil Negara di Kabupaten Bojonegoro Kusuma, Dinda Nur; Arifin, Zainal; Setijohadi, Mochtar; Novianto, Herta
JIAN (Jurnal Ilmiah Administrasi Negara) Vol. 9 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56071/jian.v9i3.1537

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi sistem merit Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Bojonegoro. Sistem merit merupakan pendekatan dalam pengelolaan ASN yang menekankan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja sebagai dasar dalam pengambilan keputusan kepegawaian. Sistem merit di kabupaten bojonegoro diterapkan mulai tahun 2021. Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Pelatihan Kabupatn Bojonegoro dalam hal ini yang berwenang dalam penyelenggaraannya. Penelitian ini menggunakan teori implementasi kebijakan publik dari George C. Edward III yang terdiri atas empat indikator keberhasilan implementasi: komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi sistem merit di Kabupaten Bojonegoro masih menghadapi tantangan, terutama dalam aspek komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Meskipun terdapat dukungan dari pimpinan daerah dan motivasi ASN yang tinggi, kurangnya penyampaian informasi yang jelas dari BKPP menyebabkan ketidakjelasan di kalangan pelaksana. Selain itu, keterbatasan sumber daya juga menghambat pengembangan ASN. Kesimpulan dari penelitian ini menekankan perlunya langkah strategis untuk meningkatkan komunikasi, optimalisasi sumber daya agar sistem merit dapat diimplementasikan secara efektif dan memberikan dampak positif terhadap kinerja ASN di Kabupaten Bojonegoro.