Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Rendaman Air Laut pada Mutu Campuran Aspal Terhadap Nilai Karakteristik Marshall Batubara, Hamdan; Putra, Sony Adiya; Abrar, Aidil; Srihandayani, Susy
SLUMP TeS : Jurnal Teknik Sipil Vol. 3 No. 1 (2024): SLUMP TeS : Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52072/slumptes.v3i1.722

Abstract

Water is still the main enemy of asphalt, especially in coastal areas adjacent to the sea. In general, seawater has a degree of corrosion. Waterlogged roads affect the strength and stability of the road surface so that the quality of the road can decrease over time. Road damage is a problem that often arises in Indonesia. In general, the Indonesian state uses bending pavement for road infrastructure needs in various regions. The purpose of this study is to determine the value of Marshallese characteristics on seawater and freshwater immersion and to determine the effect of seawater and freshwater on asphalt. It can be concluded that the quality of AC-WC (Asphalt Concrete-Wearing Course) asphalt mixture with the same level is 6%. Soaking using sea water is more damaging to the durability of the quality of the asphalt mixture compared to soaking using fresh water with a span of 3 months. This can be seen from immersion using seawater has high stability compared to using fresh water, and has a lower flow compared to using fresh water.
Kinerja Marshall Immersion pada Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) dengan Limbah Bottom Ash Sebagai Substitusi Agregat Halus Rifaidi, Muhammad; Abdillah, Nuryasin; Abrar, Aidil
SLUMP TeS : Jurnal Teknik Sipil Vol. 3 No. 1 (2024): SLUMP TeS : Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52072/slumptes.v3i1.736

Abstract

The use of solid fuel in the form of coal as an energy source produces bottom ash and fly ash waste, which can cause environmental pollution. This research aims to examine the effect of using bottom ash as a substitute for fine aggregate on stability, flow, voids in the mixture (VIM), voids in mineral aggregate (VMA), ), voids filled with asphalt (VFA) and the Marshall Quotient of asphalt concrete mixtures. This research was carried out in the Dumai College of Technology laboratory, using asphalt levels of 6%, 8% and 10% with each level representing 4 samples of test objects. From the research it was found that the use of bottom ash waste as a substitute for fine aggregate in the asphalt mixture affected the Flow, VIM and VFA values which were not included in the specifications determined by Bina Marga Revision 3 of 2010.
Analisis Penggunaan Silica Fume Terhadap Campuran Komposisi Rancangan Mutu Beton Faisal, Muhammad; Abrar, Aidil; Srihandayani, Susy
SLUMP TeS : Jurnal Teknik Sipil Vol. 2 No. 2 (2024): SLUMP TeS : Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52072/slumptes.v2i2.757

Abstract

Evaluasi Kinerja Simpang Bersinyal di Perempatan Bundaran Dumai Timur Kota Dumai Berdasarkan MKJI 1997 Arsita, Elsa; Abrar, Aidil; Halimatusadiyah, Halimatusadiyah
SLUMP TeS : Jurnal Teknik Sipil Vol. 3 No. 2 (2025): SLUMP TeS : Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52072/slumptes.v3i2.1084

Abstract

Simpang bersinyal merupakan persimpangan yang dilengkapi dengan lampu lalulintas sebagai pengatur konflik persimpangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses hasil perhitungan kinerja dan tingkat pelayanan, serta mengevaluasi dan mencari solusi alternatif dari permasalahan yang terjadi pada simpang bersinyal perempatan bundaran dumai timur, kota dumai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik pengambilan data lapangan. Penelitian ini mengacu pada manual kapasitas jalan indonesia mkji 1997. Tahapan pengumpulan data seperti volume lalulintas, durasi waktu sinyal, pengukuran lebar jalan keluar dan masuk kendaraan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja dan tingkat pelayanan di setiap pendekatan pada jam puncak menunjukkan bahwa tingkat derajat kejenuhan (DS) berada di bawah ambang batas mkji 1997 yaitu < 0,85 (aman), dimana untuk tingkat pelayanan los didapatkan (c) dan (d) menunjukkan bahwa kecepatan masih dapat dikendalikan. Namun terdapat masalah seperti panjang antrian, dan tundaan rata-rata. Solusi alternatif dari permasalahan yang terjadi diperlukan perencanaan pembangunan infrastruktur jalan layang (flyover) jalan bebas hambatan dari jl. Soekarno hatta simpang perempatan bundaran dumai timur menuju ke arah jl. Soebrantas dan jl. Putri tujuh. Perencanaan di lakukan dikarenakan tingginya arus lalulintas dari arah jl. Soekarno hatta dumai timur kota dumai. Jalan layang (flyover) berguna untuk mengatasi permasalahan arus lalulintas.
Evaluasi Kondisi dan Teknik Perbaikan Jalan Menggunakan Metode PCI dan SDI Aulia Rahman, Rangga; Abdillah, Nuryasin; Abrar, Aidil
SLUMP TeS : Jurnal Teknik Sipil Vol. 3 No. 2 (2025): SLUMP TeS : Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52072/slumptes.v3i2.1099

Abstract

Jalan utama Dumai–Pelintung merupakan prasarana transportasi darat yang mencakup seluruh bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya, yang diperuntukkan bagi lalu lintas. Kerusakan yang terjadi pada ruas jalan Dumai–Pelintung, Kecamatan Medang Kampai, berdampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat sebagai pengguna jalan, terutama karena kerusakan tersebut terjadi secara berulang. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis melakukan analisis kondisi jalan menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI) yang memiliki rentang nilai 0 hingga 100 dengan kriteria sebagai berikut: baik (good), memuaskan (satisfactory), sedang (fair), buruk (poor), sangat buruk (very poor), parah (serious), dan gagal (failed). Selain itu, analisis juga dilakukan menggunakan metode Surface Distress Index (SDI), yang melibatkan empat unsur utama sebagai acuan perhitungan, yaitu persentase luas retakan, lebar retakan, jumlah lubang, dan kedalaman bekas roda. Berdasarkan hasil analisis kondisi ruas jalan Dumai–Pelintung menggunakan metode PCI, diperoleh nilai 67,5, yang mengindikasikan bahwa jalan tersebut berada dalam kondisi sedang (fair). Sementara itu, berdasarkan metode SDI, tingkat persentase kondisi jalan pada ruas jalan Dumai–Pelintung adalah 44, yang menunjukkan bahwa jalan tersebut berada dalam kondisi baik.