Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Evaluasi Pelaksanaan Bentuk Kegiatan Pembelajaran Magang pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar Nasrullah Nasrullah; Andi Risfan Rizaldi; Siti Nurbaya; Sri Andayaningsih; Nurinaya Nurinaya; Mira Mira
Jurnal Mirai Management Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : STIE AMKOP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/mirai.v6i2.1323

Abstract

Salah satu bentuk kegiatan implementasi MBKM yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa di luar kampus yaitu program Magang. Meski demikian, pelaksanaan bentuk kegiatan implementasi MBKM-Magang belum maksimal dan masih terdapat kekurangan. Untuk mengukur sejauh mana tingkat keberhasilan dan kelemahan pelaksanaan program Pertukaran Pelajar pada tataran sejumlah program studi maka perlu dilaksanakan evaluasi program. Tujuan umum penelitian ini adalah merancang bentuk evaluasi program untuk mengukur tingkat keberhasilan dan kelemahan implementasi program Magang pada Program Studi Manajemen di bawah naungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Adapun tujuan khususnya diuraikan dalam proposal ini. Model evaluasi program Magang MBKM ini menggunakan model 1. Evaluating Reaction. 2) Partisipants’ learning; 3) Evaluating Behavior; 4) Evaluating Result. Besaran anggaran yang dibutuhkan program penelitian ini sebesar Rp. 95.750.000,00 yang diusulkan ke LP3M Unismuh Makassar bekerja sama dengan Sekretariat Ditjen Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi, Ditjen Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Target luaran program ini berupa: Hasil evaluasi mengenai ketercapaian pemenuhan dokumen pengembangan kurikulum yang mendukung implementasi praktik magang, Persepsi peserta magang mengenai kepuasan terhadap pelaksanaan program magang, Hasil evaluasi mengenai tingkat ketercapaian pembelajaran peserta magang, Hasil evaluasi mengenai perilaku peserta magang, Hasil penilaian mengenai hasil pelaksanaan program magang, dan Hasil evaluasi mengenai tingkat kepentingan dan kinerja pelaksanaan program magang. Keywords: Bentuk kegiatan Pembelajaran Magang
Environmental conflicts in protection forest mostly caused by issues of scarcity, negative externalities, structural unbalance, and different viewpoint of people on value of forests. In many cases, forest governance creates overlapping policies regarding with these issues that may generate conflict escalation; this occurs in Register 45B of Protection Forest Zone in Lampung Province.  This research aimed to study (1) factors those affecting (escalation of) conflict, (2) conflict management style Gamal Pasya; Kooswardhono Mudikdjo; Sediono M.P. Tjondronegoro; Cecep Kusmana; Siti Nurbaya
Forum Pasca Sarjana Vol. 34 No. 3 (2011): Forum Pascasarjana
Publisher : Forum Pasca Sarjana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Environmental conflicts in protection forest mostly caused by issues of scarcity, negative externalities, structural unbalance, and different viewpoint of people on value of forests. In many cases, forest governance creates overlapping policies regarding with these issues that may generate conflict escalation; this occurs in Register 45B of Protection Forest Zone in Lampung Province.  This research aimed to study (1) factors those affecting (escalation of) conflict, (2) conflict management styles manifested by parties/disputants, (3) polarization of parties refer to the conflict roots they face, and (4) settlement options that parties willing to take referring to alternative dispute resolution (ADR) options.  Research implementation and analysis carried out by using pathway analysis and pairwise comparison analysis-scheffe test.  The research found that conflict escalation was mainly caused by decision to convert forest land use. Conflict management styles are collaborative and compromise.  Polarizations of parties refer to similarities on interests.  All parties willing to take negotiation and/or facilitation as ADR options to settle disputes.   Key words: conflict, environment, forest, resolution
PENGARUH WORK-LIFE BALANCE TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA DOSEN WANITA POLITEKNIK NEGERI MALANG Ellyn Eka Wahyu; Yekie Senja Oktora; Siti Nurbaya
Adbis: Jurnal Administrasi dan Bisnis Vol 15, No 2 (2021): JURNAL ADMINISTRASI DAN BISNIS 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/j-adbis.v15i2.133

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis apakah variabel work life balance mampu mempengaruhi terbentuknya kepuasan kerja dan berdampak terhadap kinerja (prestasi kerja) dengan studi pada Dosen Wanita Politeknik Negeri Malang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 155 orang yang ditentukan dengan menggunakan Tabel Krecjie Morgan. Sampel diambil dengan menggunakan metode convenience sampling. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial dengan menggunakan aplikasi SmartPLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Work life balance mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Kerja. Kemudian Work life balance mempunyai pengaruh secara tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Selanjutnya, kepuasan Kerja mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Terakhir, Work life balance mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja. Saran Penelitian selanjutnya direkomendasikan untuk dapat mengembangkan model yang telah ada dengan menambahkan variabel lain dan memperluas objek kajian. Adapun variabel yang bisa digunakan untuk penelitian selanjutnya adalah job autonomy dan supervisory support.
The Influence Of Celebrity Endorser Donna Agnesia On Buavita’s Television Advertising Towards Consumer Perceptions in Pekanbaru Siti Nurbaya; Jushermi '; Aida Nursati
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Ekonomi Vol 1, No 2 (2014): wisuda oktober 2014
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Ekonomi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research was to determine the influence of using celebrity endorser Donna Agnesia on Buavita’s television advertising towards consumer perceptions in Pekanbaru. The population in this research are all consumer of Buavita products in Pekanbaru. The number of samples conducted by using Hair et al with 108 people respondents using purposive random sampling technique. Data analysis methodused is descriptive and quantitative methods using multiple linear regression analysis by SPSS version 18.0. From the results of simultaneous testing (F test), indicating that all independent variables studied, namely credibility, attractiveness and suitability of the celebrity endorser Donna Agnesia jointly have a very strong and significant influence towards consumer perceptions of Buavita products in Pekanbaru. Partial regression test (t test) indicates that the attractiveness variables have a dominant influence towards consumer perceptions of Buavita products in Pekanbaru.Keywords: Celebrity endorser, credibility, attractiveness, suitability, consumer perception
PEMERIKSAAN KADAR ALKOHOL DALAM MINUMAN TUAK Drs. Suryanto M.Si., Apt.; Siti Nurbaya
Jurnal Farmanesia Vol 3 No 1 (2016): Jurnal Farmanesia
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.725 KB)

Abstract

Tuak adalah jenis minuman beralkohol yang dibuat dari nira pohon aren atau pohon kelapa. Dampak mengkonsumsi tuak adalah mabuk, berat badan naik, tekanan darah tinggi, sistem kekebalan tubuh menurun, gangguan jantung, kerusakan syaraf, gangguan jiwa, kecerdasan menurun.Tujuan penelitian adalah memeriksa kadar alkohol dalam tuak. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental. Sampel penelitian ini menggunakan tuak. Tekhnik pengambilan sampel purposive yaitu pengambilan sampel tanpa membandingkan sampel yang ada di daerah lain. Hasil penelitian minuman tuak mengandung kadar alkohol yaitu sampel A, dengan percobaan I BJ alkohol adalah 0,9890 mempunyai kadar alkohol 6,4% v/v,  dan percobaan II BJ alkohol adalah 0,9910 mempunyai kadar alkohol 5,1% v/v. Sampel B dengan percobaan I BJ alkohol adalah 0,9846 mempunyai kadar alkohol 9,9% v/v, dan percobaan II BJ alkohol adalah 0,9844 mempunyai kadar alkohol 9,9% v/v.
Penggunaan Daun Kelor (Moringao oleifera) Sebagai Sediaan Hair Tonic Siti Nurbaya; Yossy C. E. Silalahi
Jurnal Farmanesia Vol 4 No 1 (2017): Jurnal Farmanesia
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.417 KB)

Abstract

Hair tonic merupakan sediaan kosmetik berbentuk cair yang merupakan campuran bahan kimia atau bahan lainnya. Daun kelor (Moringa oleifera) mengandung asam amino dipergunakan untuk memacu pertumbuhan rambut. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan rambut kelinci dan stabilitas fisik sediaan hair tonic ekstrak daun kelor. Ekstrak daun kelor di ekstraksi dengan menggunakan metode maserasi yaitu menggunakan pelarut etanol 96% dan menggunakan alat rotary evaporator kemudian dipekatkan dengan penagas uap. Selanjutnya ekstrak dibuat menjadi sediaan hair tonic dengan konsentrasi 2%,4%,6%. Kemudian dilakukan pengamatan stabilitas sediaan hair tonic dengan penyimpanan dalam suhu kamar selama 8 minggu dan uji iritasi diamati selama 24 jam dan 48 jam, Uji Homogenitas ,Uji pH dilakukan 3 x pengukuran Selama 3 minggu. Hasil dari uji stabilitas ekstrak daun kelor tidak mengalami perubahan warna,bau,kejernihan. Hasil pengamatan uji pH bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun kelor maka terlihat adanya pertumbuhan rambut kelinci. Hasil pemeriksaan homogenitas sediaan 1,2,3 homogen. Disimpulkan bahwa dengan konsentrasi 6%. Aktifitas pertumbuhan rambut semakin cepat dan semakin baik
FORMULASI KRIM ANTI-AGING DARI EKSTRAK KULIT JERUK BALI (Citrus maxima (Burm). Merr) DAN SARI BUAH MANGGA MANALAGI (Mangifera indica. L) Eka Margareta Sinaga; Siti Nurbaya
Jurnal Farmanesia Vol 2 No 1 (2015): Jurnal Farmanesia
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.825 KB)

Abstract

Proses penuaan merupakan proses alami yang akan dialami setiap orang. Kulit Jeruk Bali mengandung beberapa senyawa kimia yaitu: alkaloid, flavanoid, likopen, vitamin C, serta pektin dan tannin yang mempunyai aktivitas sebagai antioksidan. Memformulasikan ekstrak kulit Jeruk Bali dalam bentuk sediaan krim dengan tipe emulsi minyak dalam air dan mengetahui efektivitasnya sebagai anti-aging. Serbuk kulit Jeruk Bali diekstraksi secara maserasi dengan pelarut etanol 96%, maserat yang diperoleh diuapkan dengan rotary evaporator. Ekstrak kulit Jeruk Bali diformulasikan dalam bentuk sediaan krim dengan konsentrasi 2,5%; 5%; 7,5%; dan 10%. Selanjutnya sediaan krim diperiksa homogenitasnya, tipe emulsi, pengukuran pH, dan evaluasi stabilitasnya serta uji iritasi dan efektivitasnya dengan menggunakan alat Skin analyzer. Pembuktian kemampuan sedian anti-aging meliputi beberapa parameter yaitu kadar air (moisture), pori (pore), keriput (wrinkle). Hasil evaluasi sediaan krim ekstrak kulit Jeruk Bali stabil dalam penyimpanan 10 minggu pada suhu kamar yaitu tidak mengalami perubahan warna, bau, dan pemisahan fase. Sediaan krim homogen, krim dengan tipe emulsi minyak dalam air m/a, pH sediaan krim 6,99 tidak menyebabkan iritasi pada kulit. Hasil pemeriksaan sediaan krim ekstrak kulit Jeruk Bali menunjukkan efektivitasnya sebagai anti-aging yang baik setelah perawatan 4 minggu. Efektivitas paling baik sebagai anti-aging adalah krim 10% yang mampu meningkatkan kelembaban kulit, pori-pori semakin kecil, dan keriput berkurang. Penuaan disebabkan oleh berbagai faktor dari dalam maupun dari luar tubuh. Radikal bebas sering dikaitkan sebagai penyebab faktor-faktor penuaan. Senyawa yang dapat menangkal radikal bebas adalah antioksidan. Penggunaan kosmetika yang mengandung antioksidan seperti krim menjadi pilihan untuk mengatasi penuaan dini. Salah satu bahan alam yang mengandung senyawa yang beraktifitas sebagai antioksidan adalah buah mangga manalagi, karena mengandung senyawa flavonoid, beta karoten, saponin, serta vitamin C dan E. Konsentrat sari buah mangga manalagi dibuat dengan cara di juicer dan di freeze dryer, kemudian diformulasikan dalam sediaan krim dengan konsentrasi 1%, 3%, 5%, 7% dan 9%. Pengujian krim meliputi uji homogenitas, tipe emulsi, pH, iritasi kulit, stabilitas penyimpan dalam suhu kamar selama 10 minggu dan uji efektifitas sediaan sebagai anti-aging. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua formulasi krim konsentrat sari buah mangga manalagi dapat diformulasikan menjadi sediaan krim anti-aging. Uji homogenitas menunjukkan bahwa sediaan krim yang dihasilkan adalah homogen. Hasil pengukuran pH krim rata-rata adalah 5-6 dan semua menunjukkan hasil yang baik selama 10. Hasil uji efektivitas anti-aging menunjukkan perubahan kondisi kulit dari dehidrasi menjadi normal, pori besar menjadi sedang dan berkeriput menjadi tidak berkeriput. Efektivitas yang paling baik sebagai anti-aging adalah krim konsentrat sari buah mangga manalagi 9%
SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU DENGAN TEPUNG JAGUNG DAN TEPUNG UBI JALAR DALAM PENGOLAHAN MIE BASAH Siti Nurbaya; Hermiza Mardesci
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 3 No. 1 (2014)
Publisher : Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jtp.v3i1.61

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi yang tepat pada subsitusi tepung terigu dengan tepung jagung dan tepung ubi jalar mie basah. Penelitian ini akan dilakukan secara eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Adapun perlakuan dalam penelitian ini adalah: T0 : Tepung terigu 100%, tepung jagung 0% dan tepung Ubi jalar 0%. T1 : Tepung terigu 0%, tepung jagung 40% dan tepung Ubi jalar 60%. T2 : Tepung terigu 30%, tepung jagung 50% dan tepung Ubi jalar 20%. T3 : Tepung terigu 40%, tepung jagung 60% dan tepung Ubi jalar 0%. T4 : Tepung terigu 50%, tepung jagung 0% dan tepung Ubi jalar50%.Hasil penelitian menunjukkan perlakuan terbaik untuk kadar air diperoleh dari perlakuan T3 (Tepung terigu 40%, tepung jagung 60%), yaitu 60,47%. Kadar abu terbaik diperoleh pada perlakuan T3 (Tepung terigu 40%, tepung jagung 60%), yaitu 0,16%, dan kadar protein terbaik diperoleh pada perlakuan T4(Tepung terigu 50%, tepung jagung 0% dan tepung Ubi jalar 50%), yaitu 3,03%.
Pengaruh metode pembelajaran mentorship terhadap keterampilan pemeriksaan Leopold pada mahasiswa DIII kebidanan Siti Nurbaya; Manapa Esther Sanda; Ahmad Mardiana; Muh.Nasrum Massi; Veni Hadju; Nilawati Andi
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 12 No 1 (2020): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes DepKes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.023 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v12i1.856

Abstract

Objective: This study aims to analyze the effect of the mentorship learning method on Leopold's examination skills in midwifery students in Sidenreng Rappang Regency, Madya Pare City, Pinrang Regency, South Sulawesi.Method: This research was conducted in August-September 2019 Sampling was done by purposive sampling technique for Level I students who are active in the Health Sciences High School Study Program D III Midwifery in the Ajateppareng Region from August to September 2019, which were divided into two groups, namely the intervention group of 40 subjects and the control group of 40 subjects, and 80 students were successfully analyzed.Results: The results of the analysis found that the average value of Leopold pre-test skills in the intervention group was 56.32 ± 8.695 and the control group was 50.68 ± 9.683 with a p value = 0.003, while the average value of Leopold skills for post-test female students in the mentorship group was 84.70 ± 4,598 and audiovisual 76,82 ± 6,736 with p = 0,000.Conclusion: There are differences in the mean pretest and posttest scores between the two groups of learning methods, where the method of mentorship learning is generally higher in improving Leopold examination skills in Midwifery DIII students.KEYWORDS: Mentorship; Leopold Examination Skills
Cultural Factors that Support Community Participation in Village Development Halid Hasan; Farika Nikmah; Siti Nurbaya; Sudarmiatin Sudarmiatin
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 6, No 2 (2023): Budapest International Research and Critics Institute May
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v6i2.7543

Abstract

Society culture is an inherent tradition and guides the good and bad of every resident's action and behaviour. Society culture is synonymous with ancestral heritage. In this study, the culture defined consisting of involvement, consistency, adaptability, and mission that carried out and performed by village government, so as to stimulate residents' intentions to participate in village development. The research used a quantitative approach, with the population of   residents of the village of Krebet, Malang Regency. Data obtained by distributing questionnaires to residents. 130 questionnaires returned and declared appropriate so that this number was used as the research sample. Data were analyzed statistically by Minitab. The independent variables in this study are culture factors, namely involvement, consistence, adaptability and mission and the dependent variable is society participation in village development. The results of the study found that there was a partially positive and strong relationship between the independent variables and the dependent variable. Culture contributed 70% to society participation. Additionally, consistency was the strongest influencer followed by involvement, adaptability and lastly mission. Moreover, the results of this study provide evidence that when there is a good way from the village goverment in managing the culture in the form of tradition in the society, the greater the society's intention to participate in the village development.