Character education is an effort to form the personality of students into fully human beings so that they are useful to society and the country. The importance of character education requires philosophy, planning, and strategies to achieve the desired goals in the development of character education. The focus of character education is based on the theories and thoughts of Thomas Licona to shape the personality of students in Barengkok tutoring, Tenjo village, Bogor district. Based on Licona's theory, we can see that the development of measurable and coherent character education is the existence of real behavior in the form of honesty, responsibility, and courtesy. The terminology of character education introduced by Thomas Licona in the 1900s narrowed down to three main elements, namely knowing the good (knowing goodness), desiring the good (loving the truth) and doing the good (doing good). With this research, it is hoped that educators will understand aspects of education at the level of doing, not only on aspects of knowing and loving. This study uses a qualitative observation research method which explains the phenomena that exist in Barengkok tutoring. The phenomenon that occurs in Barengkok tutoring is not only limited to cognitive learning to students but gives students the opportunity to experience character building directly both in class and learning. The role of educators is to be able to integrate learning in tutoring in various subjects with character education as the entrance to the formation of children's character. Based on these three Licona theories, it is hoped that the development of character education in tutoring can be maximally applied to students. The author will examine through research from library sources and the theory of character education from Thomas Licona. AbstrakPendidikan karakter merupakan upaya untuk pembentukan kepribadian peserta didik menjadi manusia yang seutuhmya sehingga berguna bagi masyarakat dan negara. Pentingnya Pendidikan karakter ini memerlukan filosofi, perencanaan, strategi untuk mencapai tujuan yang dikehendaki dalam pengembangan Pendidikan karakter. Fokus pendidikan karakter ini diambil berdasarkan teori dan pemikiran Thomas Licona dalam upaya membentuk kepribadian peserta didik di bimbingan belajar Barengkok, desa Tenjo kabupaten Bogor. Berdasarkan teori Licona maka kita dapat melihat pengembangan pendidikan karakter yang terukur dan koheren adalah adanya perilaku yang nyata berupa kejujuran, tanggung jawab, sopan santun. Terminologi pendidikan karakter yang dikenalkan Thomas Licona di era 1900-an sesungguhnya mengerucut pada tiga unsur utama, yaitu knowing the good (mengetahui kebaikan), desiring the good (mencintai kebenaran) dan doing the good (melakukan kebaikan). Dengan penelitian ini diharapkan para pendidik memahami aspek pendidikan pada level melakukan, bukan hanya pada aspek mengetahui dan mencintai. Kajian ini menggunakan metode penelitian kualitatif observasi yang mana menjeleskan fenomena yang ada di dalam bimbingan belajar Barengkok. Fenomena yang terjadi dalam bimbingan belajar Barengkok tidak hanya sebatas dalam pembelajaran secara kognitif kepada peserta didik melainkan memberikan kepada peserta didik untuk dapat mengalami pembentukan karakter secara langsung baik di dalam kelas dan pembelajaran. Peran dari pendidik untuk dapat mengintegrasikan pembelajaran pada bimbingan belajar dalam berbagai mata pembelajran dengan pendidikan karakter menjadi pintu masuk dalam pembentukan karakter anak. Didasarkan tiga teori Licona ini, diharapkan pengembangan Pendidikan karakter di bimbingan belajar dapat maksimal diterapkan pada peserta didik. Penulis akan mengkaji melalui riset dari sumber kepustakaan dan teori pendidikan karakter dari Thomas Licona.