Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pelatihan Penggunaan Aplikasi Penjualan Hewan Ternak Yg Ada Di Kampung Kunyit Desa Tumpatan Nibung Untuk Peningkatan Pendapatan Ekonomi Syahril, Efendi; Tamrin; Fauzan, Nurahmadi
Jurnal Masyarakat Indonesia (Jumas) Vol. 3 No. 01 (2024): Jurnal Masyarakat Indonesia (Jumas)
Publisher : Cattleya Darmaya Fortuna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54209/jumas.v3i01.86

Abstract

The augmentation of economic income in rural regions frequently presents itself as a multifaceted challenge. This article endeavors to proffer a resolution by proposing a training program on the utilization of a livestock sales application in Kampung Kunyit, Tumpatan Nibung Village. The research aims to augment the understanding and skills of the community in employing livestock sales application technology as a means of economic diversification. Rural areas often grapple with the intricate challenge of enhancing economic income, necessitating innovative solutions. This article addresses this challenge by proposing a comprehensive training initiative focused on the adoption of a livestock sales application within the context of Kampung Kunyit, situated in Tumpatan Nibung Village. The primary objective of this research is to elevate the community's comprehension and proficiency in harnessing livestock sales application technology, strategically positioned as a conduit for economic diversification.
Pelatihan Pembuatan Pakan Fermentasi untuk Peningkatan Efisiensi Penggemukan Hewan Ternak Tamrin; Syahril, Efendi; Fauzan, Nurahmadi
Jurnal Masyarakat Indonesia (Jumas) Vol. 3 No. 01 (2024): Jurnal Masyarakat Indonesia (Jumas)
Publisher : Cattleya Darmaya Fortuna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54209/jumas.v3i01.87

Abstract

This article explores a training initiative on fermented feed production to enhance livestock fattening efficiency in Kampung Kunyit, Rawa Keong, Deli Serdang. The program aims to economically empower local livestock farmers. Through hands-on training, participants acquire essential skills in designing and producing high-quality fermented feed for sheep or goats, thereby improving overall livestock fattening processes. This intervention aligns with the community's economic development goals, promoting sustainable practices in animal husbandry for enhanced livelihoods. The training focuses on fermented feed production to support highly efficient livestock fattening. Participants engage in practical sessions, gaining crucial skills in designing and producing high-quality fermented feed. It is anticipated that livestock farmers in Kampung Kunyit can enhance their economic well-being through sustainable farming practices. The implementation of fermented feed is expected to enhance nutrient absorption by livestock, expedite fattening processes, and reduce feed costs. Consequently, this article not only provides practical guidance in feed production but also contributes to improving farming efficiency, supporting local economic empowerment efforts. The results of this training are expected to stimulate positive changes in the community's farming approach, leading to increased productivity and income. Therefore, the implementation of fermented feed production practices is envisioned as a tangible step toward sustainable economic resilience in Kampung Kunyit, Rawa Keong, Deli Serdang. This article offers a substantial contribution to local economic empowerment through innovative livestock feed management and has the potential to serve as a guide for similar communities in achieving economic sustainability in the agricultural sector.
Plankton Community Structure In Halmahera Barat Coastal Zone Tamrin; Joshian Nicolas William Schaduw; Haryani Sambali; Adnan Sjaltout Wantasen; Desy Maria Helena Mantiri; Rene Charles Kepel; Winda Mercedes Mingkid; Ockstan Jurike Kalesaran; Nurhalis Wahidin; Muhammad Aris
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 12 No. 1 (2024): ISSUE JANUARY-JUNE 2024
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v12i1.53407

Abstract

Research on plankton organisms in supporting aquatic resource management is very important to do. This study aims to see the structure of the plankton community in the coastal waters of West Halmahera Regency. There were 9 sampling sites, namely the waters of Toniku (TO), Tewe (TW), Dodinga (DG), Tuada (TU), Porniti (PR), Payo (PA), Bobo (BO), Sahu (SH), and Ibu (IB). Plankton observations used the Census-SRC method. The parameters observed were abundance, diversity index, uniformity index, and dominance index. The results showed that the highest phytoplankton abundance was found in the TO area, namely 1.7 x 107 cells/m3 and the lowest was 4.1 x 106 cells/m3 in the PR area. The highest phytoplankton diversity index was found in the PR area, namely 2.075 and the lowest was 1.429 in the IB area. The highest uniformity index of phytoplankton was found in the PR area, namely 0.901 and the lowest was 0.624 in the BO and DG areas. The highest phytoplankton dominance index was found in the IB area, namely 0.350 and the lowest was 0.138 in the PR area. The highest zooplankton abundance was found in the DG area at 2.0 x 106 cells/m3 and the lowest was 3.3 x 105 cells/m3 in the IB area. The highest zooplankton diversity index was found in the TU area, namely 1.981 and the lowest was 1.516 in the IB area. The highest uniformity index of zooplankton was found in the IB area, namely 0.942 and the lowest was 0.761 in the DG area. The highest zooplankton dominance index was found in the BO area, namely 0.266 and the lowest was 0.167 in the TU area. The conclusion of this study revealed that the most common type of plankton found was Bacillariophyceae. While the diversity value shows moderate diversity, the uniformity value shows a high level of uniformity, and the dominance value shows low-moderate dominance. Keywords: Diversity index; Uniformity index; Dominance index; Abundance; Plankton Abstrak Penelitian tentang organisme plankton dalam mendukung pengelolaan sumberdaya perairan sangat penting untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan melihat struktur komunitas plankton perairan kawasan pesisir Kabupaten Halmahera Barat. Terdapat 9 lokasi sampling, yaitu perairan Toniku (TO), Tewe (TW), Dodinga (DG), Tuada (TU), Porniti (PR), Payo (PA), Bobo (BO), Sahu (SH), dan Ibu (IB). Pengamatan plankton menggunkan metode Sensus-SRC. Parameter yang diamati adalah kelimpahan, indeks keragaman, indeks keseragaman, dan indeks dominansi. Hasil penelitian menunjukan kelimpahan fitoplankton tertinggi terdapat di kawasan TO yaitu 1,7 x 107 Sel/m3 dan terendah 4,1 x 106 Sel/m3 di kawasan PR. Indeks keragaman fitoplankton tertinggi terdapat di kawasan PR yaitu 2,075 dan terendah 1,429 di kawasan IB. Indeks keseragaman tertinggi fitoplankton terdapat di kawasan PR yaitu 0,901 dan terendah 0,624 di kawasan BO dan DG. Semetara indeks dominansi fitoplankton tertinggi terdapat di kawasan IB yaitu 0,350 dan terendah 0,138 di kawasan PR. Kelimpahan zooplankton tertinggi terdapat di kawasan DG yaitu 2,0 x 106 Sel/m3 dan terendah 3,3 x 105 Sel/m3 di kawasan IB. Indeks keragaman zooplankton tertinggi terdapat di kawasan TU yaitu 1,981 dan terendah 1,516 di kawasan IB. Indeks keseragaman tertinggi zooplankton terdapat di kawasan IB yaitu 0,942 dan terendah 0,761 di kawasan DG. Semetara indeks dominansi zooplankton tertinggi terdapat di kawasan BO yaitu 0,266 dan terendah 0,167 di kawasan TU. Kesimpulan penelitian ini mengungkapkan jenis plankton yang paling banyak ditemukan adalah Bacillariophyceae. Sementara nilai keragaman menunjukkan karagaman sedang, nilai keseragaman menunjukkan tingkat kesergaman tinggi, dan nilai dominasi menunjukkan dominansi rendah – sedang. Kata kunci: Indeks keragaman; Indeks keseragaman; Indeks dominansi; Kelimpahan; Plankton.
PENGARUH FOOT MASSAGE TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU) CIPUTRA HOSPITAL CITRA GARDENCITY JAKARTA Tamrin; Rima Berlian Putri
Jurnal Kesehatan Panrita Husada Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Kesehatan Panrita Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (Stikes Panrita Husada Bulukumba)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37362/jkph.v9i2.1420

Abstract

Tekanan darah yang lebih tinggi dari batas normal yang ditetapkan disebut hipertensi. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, tekanan darah dianggap tinggi jika tekanan diastolik lebih besar dari 90 mmHg dan tekanan sistolik lebih besar dari 140 mmHg. praktik klinis pasien sekarat di ICU RS Ciputra Citra Garden City dengan menguji pengaruh intervensi pijat kaki baru terhadap denyut jantung, denyut nadi, dan tekanan darah. Metode Penelitian: Desain EBN (Evidence Base Nurse) yang digunakan adalah Quasy Eksperimen khususnya desain pretest-posttest yaitu dengan melakukan observasi sebelum dan sesudah intervensi kelompok kontrol. Terdapat dua kelompok intervensi yaitu 2 kelompok yang diberikan terapi Foot Massage selama 4 hari berturut-turut dan dilakukan 2 kali sehari pada intervensi tekanan darah pasien mempunyai nilai rata-rata sebesar 1,75 (SD=0,500) sedangkan pada kelompok kontrol rata-rata tekanan darah mempunyai nilai rata-rata sebesar 1,50 (SD=0,577) dengan p-value sebesar 0,083 atau lebih besar dari nilai signifikansi. nilai p-value >0,05.Kesimpulannya adalah tidak terdapat perbedaan bermakna rerata tekanan darah antara kelompok intervensi pijat kaki dan kelompok kontrol dalam menurunkan tekanan darah pada pasien penelitian ini.
ALTERNATIF PEMANFAATAN ENERGI GELOMBANG SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN MASYARAKAT PESISIR Tamrin
JURNAL INERSIA Vol. 8 No. 2 (2016): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini masyarakat daerah pesisir masih jauh dari ketertinggalan, baik dari segi infrastruktur, maupun pertumbuhan ekonomi, dan masalah yang sering didapati didaerah pesisir adalah pasokan listrik, dan masih banyak wilayah pesisir yang belum terlayani karena kondisi infrastrukturnya yang terbatas, sehingga diperlukan pemikiran untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan cara pemanfaatan energi gelombang yang ada disekitar pesisir, sementara ini sebagian besar energi yang digunakan rakyat Indonesia saat ini berasal dari bahan bakar fosil yaitu minyak bumi, gas dan batu bara. Dengan adanya kebijakan pemerintah untuk melakukan penghematan energi, maka perlu dilakukan pencarian sumber energi yang ramah lingkungan dan terbarukan. Lebih dari 70% bagian permukaan bumi adalah lautan, sedangkan Indonesia sendiri merupakan Negara yang memiliki pantai terpanjang kedua di dunia itu artinya Indonesia mempunyai potensi sumber energi alternatif yang melimpah,sehingga Sumber energi dari laut perlu dikaji lebih jauh.
Pemberdayaan Warga Binaan Lapas Kelas II Kendari Berbasis Pengembangan Usaha Tanaman Tomat Bahrun, Andi; Panga, La; Tamrin; Oge, La
Almufi Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 2: Desember (2024)
Publisher : Yayasan Almubarak Fil Ilmi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lapas Lapas Kelas II Kendari memiliki sebidang lahan yang diperuntukan untuk dikelola oleh warga binaan yang bergabung pada Kelompok Tani Lapas Idaman Baruga. Lahan belum dimanfaatkan secara maksimal, sebagian lahan tidak dimanfaatkan, hasil tanaman termasuk tomat rendah dan menggunakan pupuk kimia serta saja karena pengetahuan dan keterampilan teknik budidaya masih sangat rendah. Disamping itu hasil buah tomat hanya bisa dikonsumsi atau dijual dalam bentuk buah segar dan tidak ada diolah menjadi produk olahan yang memiliki nilai tambah. Pemberdayaan Warga Binaan Lapas Kelas II Kendari Berbasis Pengembangan Usaha Tanaman Tomat sangat diperlukan seperti bimbingan teknis budidaya, panen dan pascapanen dan proses pengolahan buah tomat menjadi produk tomat kering bergizi (TOMKERGIZ), pengemasan dan pemasaran sangat perlu dilakukan. Tujuan pelaksanaan kegiatan adalah untuk memberdayakan warga binaan Lapas Kelas II Kendari sebagai upaya memberikan semangat dan motivasi serta dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang budidaya tanaman tomat dan pengolahan buah tomat menjadi produk yang memiliki nilai tambah dan menguntungkan sehingga bisa menjadi modal usaha untuk mengembangkannya ketika kelak bebas menjalani tahanan. Keberhasilan kegiatan ini dapat memberikan kepercayaan diri dan motivasi bagi warga binaan karena ada peningkatan pengetahuan dan adanya keterampilan dalam budidaya tanaman, mengolah produk serta menejemen usaha sehingga diharapkan menjadi percontohan pembinaan warga binaan Lapas diseluruh Indonesia. Berdasarkan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut 1) Warga binaan yang tergabung dalam kelompok tani Idaman Lapas Baruga sangat antusias k mengikuti kegiatan pemberdayaan masyarakat yang meliputi produksi pupuk dan mulsa organik serta aplikasinya, budidaya tomat organik, pengolahan buah tomat menjadi produk olahan, penyimpanan dan pengemasaan serta pengelolaan kelompok dan pemasaran; 2) Inovasi teknologi yang diberikan adalah budidaya tanaman menggunakan pupuk kandang, biochar dan mulsa organik yang dapat dapat memperbaiki kesuburan tanah dan meningkatkan hasil tanaman tomat serta inovasi produk olahan buat tomat menjadi tomat kering bergizi (TOMKERGIZ) dengan kemasan produk yang baik; 3)Tingkat penerimaan dan penguasaan warga binaan petani terhadap materi yang diberikan dikategorikan baik sampai dengan sangat baik; 4)Pimpinan Lapas Kelas II Kendari sangat respon terhadap kegiatan program pemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan dan berharap agar dapat berkelanjutan dan agar jenis serta volume dapat ditingkatkan agar dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta motivasi serta kepercayaan diri warga binaan jika kelak bebas dan kembali ditengah-tengah masyarakat.
Kepentingan dalam Mutasi Aparatur Sipil Negara di Kabupaten Bungo pada tahun 2021 Ananda, Garry; Syaiful; Tamrin
Jurnal Politik indonesia (Indonesian Journal of Politics) Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpi.v10i2.55339

Abstract

The influence of politics on the bureaucracy or commonly known as the politicization of the bureaucracy is one of the phenomena that often occurs in government bodies. After the regional head elections, the desire to reorganize civil servants or the state civil apparatus within the scope of regional administration can increase. This thesis aims to identify and analyze the interests of regional heads in politicizing the bureaucracy in the implementation of ASN mutations after the regional head elections took place in the Bungo Regency government environment. This study uses a qualitative method with a case study approach to answer research question. The theory used is the theory of bureaucratic politicization by Barbara Geddes. The results of this study indicate that the Bungo Regent's interest in the bureaucracy is to want a loyal bureaucratic machine so that it is then able to fulfill its interests in realizing the vision and mission in terms of developing Bungo Regency and also other interests such as maintaining its power.
PENDIDIKAN ISLAM DI MADRASAH: PELUANG PENDIDIKAN INTEGRATIF TAMRIN
Jurnal Payung Sekaki : Kajian Keislaman Vol. 1 No. 2 (2024): Jurnal Payung Sekaki: Kajian Keislaman
Publisher : Jurnal Payung Sekaki : Kajian Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Madrasahs as part of the Islamic world's education cannot be denied, including in Indonesia. By taking a different path from school education, madrasahs offer education that is integrated with Islamic values. However, in reality, many madrasahs still have difficulties in developing themselves and have limited access to the use of technology. Therefore, this study aims to explore the opportunities for integrative education in madrasas. With descriptive-analytic qualitative research. This study found that madrasahs have contributed greatly to the development of education in Indonesia. Along with the rapid changes of the times, madrasah functions as a fortress that maintains the moral values and character of the nation, by providing integrated education between scientific aspects and religious teachings. Therefore, in order for the integrative education offered by madrasas to run effectively, it is important to utilize developments in accordance with the times in order to become an opportunity.
Pengaruh Intervensi Senam Kaki terhadap Sensitivitas Kaki Diabetesi di Panti Sosial Bina Daksa Budi Bhakti Hadiwijaya; Tamrin
Jurnal Kesehatan STIKes Sumber Waras Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Kesehatan STIKes Sumber Waras
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumber Waras

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63704/jksw.v6i2.49

Abstract

Latar belakang : DM tipe II didasari dengan kondisi kadar insulin yang berlebih, dikarenakan adanya kekebalan insulin, Kekebalan seluler terhadap kinerja insulin adalah penyebab utama dari bereskalasinya DM tipe 2. kegemukan, kemalasan, penyakit, medikasi, dan penuaan Pada DM tipe II individu mengalami penurunan sensitivitas resistensi insulin sehingga menyebabkan hiperglikemia melebihi batas normal >250 mg/dL, komplikasi yang terjadi salah satunya Neuropati yaitu penurunan sensitivitas pada kaki Diabetesi. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adakah pengaruh penerapan senam kaki terhadap tingkat sensitivitas kaki pada diabetesi di Panti Sosial Bina Daksa Budi Bhakti 2. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan bentuk studi kasus untuk mengetahui pengaruh terapi senam kaki terhadap Sensitivitas Kaki pada Diabetesi. Kriteria inklusi responden lansia, terdapat penurunana sensitifitas pada kaki dan kadar gula darah >200 mg%. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian pengaruh intervensi senam kaki terbukti efektif mengurangi kesemutan kedua kaki responden. Sebelum tindakan penurunan sensitivitas pada kaki kanan & kiri, tingkat sensitivitas saat pengkajian nilai 5 pada kaki kanan dan 6 pada kaki kiri, responden I dan untuk responden II nilai 6 pada kaki kanan dan 7 pada kaki kiri. Setelah dilakukan intervensi selama 6 hari, kesemutan pada kaki berkurang dan tingkat sensitivitas kaki kedua Responden meningkat 1-2 poin.
Dialog Interaktif Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Maluku Utara 2025-2029 Tamrin; Muhammad Aris; Riyadi Subur; Taufiq Abdullah
Jurnal Ragam Pengabdian Vol. 2 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : Lembaga Teewan Journal Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/11w8ym78

Abstract

Dialog Interaktif sebagai wadah komunikasi antara pemerintah Maluku Utara dengan masyarakat dalam rangka penyusunan RPJMD 2025-2029 berfungsi sebagai sarana efektif untuk menyerap aspirasi publik serta menyampaikan arah kebijakan pembangunan daerah. Proses dialog berlangsung secara langsung dan interaktif, memungkinkan masyarakat berpartisipasi aktif menyampaikan kebutuhan, harapan, dan kritik secara terbuka kepada pemangku kebijakan. Fokus utama pembahasan tertuju pada isu strategis seperti pengembangan infrastruktur, peningkatan kualitas pelayanan publik, pemberdayaan ekonomi lokal, serta pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Interaksi dua arah yang berlangsung membantu mengurangi kesenjangan informasi antara pemerintah dan masyarakat sekaligus memperkuat transparansi serta akuntabilitas penyusunan RPJMD. Narasumber dari berbagai kalangan, termasuk pejabat pemerintah, akademisi, dan tokoh masyarakat, menyampaikan perspektif berbasis pengalaman dan data relevan, sehingga dialog menjadi lebih kaya dan aplikatif. Partisipasi luas dari berbagai lapisan masyarakat menandakan tingginya minat untuk terlibat dalam proses pembangunan daerah secara langsung. Hasil dialog ini memberikan masukan yang konkret dan konstruktif bagi pemerintah daerah guna merumuskan kebijakan pembangunan yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Dialog Interaktif ini tidak hanya meningkatkan pemahaman publik tentang prioritas pembangunan, tetapi juga mendorong terciptanya hubungan yang harmonis antara pemerintah dan warga. Model komunikasi ini layak dijadikan contoh bagi daerah lain yang ingin memperkuat mekanisme partisipasi publik serta memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan berbasis aspirasi nyata masyarakat.