Claim Missing Document
Check
Articles

KARAKTERISTIK SELF EXCITED VIBRATION PADA ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA FLEKSIBEL Sufiyanto Sufiyanto
TRANSMISI Vol 6, No 1 (2010): Edisi Pebruari 2010
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v6i1.4519

Abstract

Pertukaran antara energi tekanan dan kecepatan di dalam aliran fluida pada saat melewati daerah denganperubahan luasan penampang akan berpengaruh terhadap stabilitas aliran fluida didalam sebuah selang(tube). Kecepatan aliran yang besar akan mendorong semakin cepat terjadinya penurunan stabilitas akibatterjadinya fluktuasi aliran yang ditandai dengan osilasi dinding selang yang meningkat. Osilasi yang terjadiberkembang menjadi amplitudo yang besar kemudian dikenal dengan self excited vibration.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik getaran yang dihasilkan dan aspek-aspek yangmempengaruhi self excited vibration.Hasil yang diperoleh menunjukkan frekwensi getaran yang dihasilkan dengan pendekatan matematis antara11 sampai dengan 14 Hz. Rasio jepit (pinch ratio) selang yang menghasilkan kondisi aliran kritis 0.56 s/d0.59 pada kapasitas aliran antara 12 s/d 16 liter/menit. Semakin tinggi kapasitas aliran akan meningkatkanmomentum aliran fluida di dalam selang.
VARIASI DIAMETER TERHADAP KEMAMPUAN BUCKLING PADA KOLOM BERTINGKAT Sufiyanto Sufiyanto
TRANSMISI Vol 4, No 1 (2008): Edisi Pebruari 2008
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v4i1.4477

Abstract

Salah satu cara untuk mengurangi defleksi lateral yang terjadi pada sebuah kolom adalah denganmeningkatkan kekakuan kolom. Cara yang digunakan untuk memperbesar kekakuan kolom adalahdengan membuat kolom bertingkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruhvariasi diameter kecil kolom bertingkat terhadap kemampuan menahan defleksi lateral dan perubahanberat yang ditimbulkan dengan peningkatan diameter.Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan diameter kecil kolom bertingkat akan meningkatkankekakuan sehingga defleksi lateral berkurang. Tingkat penurunan rasio defleksi yang besar terjadipada kolom bertingkat yang memiliki rasio massa M ≤ 0.8
ANALISA GAYA RECOIL DAN DESAIN KOMPONEN POPOR CORNER SHOT PADA PISTOL P1 PINDAD KALIBER 9 MM Oggy Surya Fanawa; Sufiyanto Sufiyanto; Jainur Rohman
TRANSMISI Vol 14, No 1 (2018): Edisi Pebruari 2018
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v14i1.4652

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang persenjataan untuk kedepannya telah memberi inspirasi yang jauh lebih baik bila dihadapkan pada kondisi senjata konvensional. Corner shot adalah senjata sudut yang dapat dibelokan kearah kanan ataupun kiri yang nantinya dapat mendukung dalam proses pertempuran perkotaan. Ukuran dan pemilihan bahan yang digunakan akan menentukan kemampuan dari desain alat yang dibuat. Dalam memodifikasi diketemukan adanya kendala yang mungkin dapat dilengkapi yaitu tentang pembahasan gaya recoil. Karena dalam memperoleh gaya recoil masih menggunakan referensi data hasil pengukuran recoil load force. Sehingga perlu dilakukan analisa perhitungan terhadap gaya recoil sehingga dapat sebagai acuan untuk memperhitungkan beban yang bekerja sehingga popor corner shot mampu menerima beban kerja maksimum yang dihasilkan oleh senjata pistol P1 Pindad kaliber 9 mm. Dari perencanaan dan perhitungan beban, analisa beban yang terjadi, diperoleh hasil gaya recoil (Frec) sebesar 42,674 N. Tegangan geser pada pasak poros penghubung dengan bahan besi cor FC 15 sebesar 0,42.106 N/m2, sedangkan tegangan geser yang diijinkan sebesar 66,15.106 N/m2. Tegangan lentur pada pasak poros penghubung dengan bahan besi cor FC 15 sebesar 14,3.106 N/m2, sedangkan tegangan lentur yang diijinkan sebesar 68,6.106 N/m2. Tegangan geser pegas pada pasak poros penghubung dengan bahan baja SUP 4  sebesar 16.107 N/m2, sedangkan tegangan geser yang diijinkan pada pegas sebesar 51,75 kg/mm2 = 51,75.107 N/m2. Dan tegangan geser bantalan luncur pasak poros penghubung dengan bahan besi cor FC 15  sebesar 0,5. 106 N/m2, sedangkan tegangan geser yang diijinkan pada bantalan luncur sebesar 7 kg/mm2 (68,6 Mpa = 68,6.106 N/m2). Dikarenakan besarnya beban kerja yang bekerja pada bahan lebih kecil dibandingkan beban kerja yang diijinkan maka ukuran dimensi dan bahan yang digunakan aman dari patahan atau defleksi.
ANALISIS PENINGKATAN TEKNOLOGI PROSES DAN MANAJEMEN PRODUKSI BAGI WIRAUSAHA BENGKEL LAS TEKNIK Sufiyanto Sufiyanto; Darto Darto; Rudi Hariyanto
TRANSMISI Vol 8, No 2 (2012): Edisi September 2012
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v8i2.4568

Abstract

Keterbatasan penguasaan teknologi dalam proses pengerjaan material dapat menghambat perkembanganusaha dan peningkatan kualitas produk yang dihasilkan oleh sebuah bengkel las teknik. Teknologi yangdigunakan oleh bengkel las teknik secara umum masih sangat sederhana dan dilakukan berdasarkanpengalaman praktis yang diperoleh secara otodidak oleh pelaku usaha tersebut. Kendala yang dihadapi adalahproses pembentukan pipa menjadi frame/kerangka lengkung dan proses pemotongan ujung pipa untukdibentuk menjadi sebuah kontur yang dapat disambungkan dengan pipa lain. Selain itu manajemen prosesyang baik belum diterapkan dalam upaya untuk meningkatkan mutu dan daya saing yang dimiliki olehbengkel las teknik tersebut. Metode yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut diatasadalah melalui peningkatan teknologi pembentukan dengan mesin roll mekanik untuk membentuk pipamenjadi frame lengkung dan teknologi pemotongan logam menggunakan mesin potong pipa untuk membuatkontur pada ujung pipa. Sedangkan peningkatan mutu dan daya saing bengkel las teknik dilakukan denganmemberikan pelatihan manajemen proses dan desain produk yang inovatif. Hasil yang diperoleh daripeningkatan teknologi pembentukan dan pemotongan logam adalah penurunan waktu proses produksi yangdibutuhkan melalui penggunaan mesin roll mekanik dan mesin potong pipa. Sedangkan dari pelatihanmanajemen proses dan desain produk dapat diperoleh efisiensi dan efektivitas untuk menekan biaya produksidan meningkatkan kualitas serta daya saing bengkel las teknik melalui pengendalian proses, pengendalianmutu, dan pengendalian biaya.
ANALISIS KARAKTERISTIK GETARAN PADA SISTEM PERPIPAAN AKIBAT PERUBAHAN JARAK TUMPUAN KLEM Ryan Hadi Pamungkas; Sufiyanto Sufiyanto
TRANSMISI Vol 10, No 1 (2014): Edisi Pebruari 2014
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v10i1.4608

Abstract

Stabilitas sistem perpipaan dipengaruhi oleh perubahan kecepatan aliran fluida didalam pipa dan kekakuansistem (stiffness). Pada kecepatan aliran (flow rate) yang besar, fluida akan menekan dinding pipa dan dapatmengakibatkan pipa melengkung (bending). Frekwensi natural sistem akan menurun dengan bertambahnyakecepatan aliran yang beresiko terjadinya resonansi. Peningkatan kekakuan dapat meningkatkan frekwensinatural dari sistem sehingga dapat meredam terjadinya getaran atau resonansi. Salah satu upaya yangdilakukan untuk meningkatkan stabilitas sistem perpipaan adalah dengan penggunaan clamping system.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa stabilitas sistem perpipaan akibat variasi jarak tumpuan klemdengan mengamati karakteristik getaran pada pipa.Metode yang digunakan adalah pengujian eksperimental dengan mengukur frekwensi getaran yang terjadiakibat variasi jarak tumpuan/klem pipa. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan semakin pendek jaraktumpuan klem maka frekwensi getaran yang semakin tinggi yang ditunjukkan dengan kerapatan gelombangdan amplitudo simpangan dari getaran yang dihasilkan. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalahpeningkatan stabilitas sistem perpipaan dapat dilakukan dengan mengatur jarak klem/tumpuan dan diameterserta ketebalan pipa yang akan berpengaruh terhadap kekakuan struktur dari sistem perpipaan.
Analisa Mesin Pemotong Pipa Diameter 3 – 6 Inci Menggunakan Las Asitelin Gilbert Kelvin Gultom; Rusdijanto Rusdijanto; Sufiyanto Sufiyanto
TRANSMISI Vol 17, No 1 (2021): March 2021
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v17i1.5507

Abstract

Di dunia industri sekarang ini kita dituntut untuk cepat dalam menyelesaikan semua pekerjaan yang bertujuan untuk menciptakan atau membuat suatu alat yang lebih efisien dan praktis untuk mempermudah pekerjaan dalam jumlah yang banyak. Mesin yang dibuat ini adalah mesin pemotong pipa diameter 3 – 6 inci menggunakan las asitelin yang memiliki prinsip kerja dengan cara memanaskan pipa sampai mendekati titik lebur, kemudian motor listrik sebagai penggerak yang meghasilkan daya dan putaran akan ditransmisikan ke sistem (penjepit) supaya dapat berputar melalui sabuk dan puli. Sebelum sampai memutar penjepit, putaran direduksi terlebih dahulu dengan reducer yang menghasilkan keluaran putaran dan daya, sehingga motor listrik memutar penjepit dan benda kerja secara bersamaan. Spesifikasi dari analisa mesin pemotong pipa diameter 3 – 6 inci menggunakan las asitelin ini adalah sebagai berikut : Putaran akhir yang dihasilkan oleh mesin pemotong pipa ini adalah 0,76 rpm, putaran motor penggerak yang digunakan = 1450 rpm, puli yang digerakkan (input reducer) = 7 inci, reducer yang digunakan = 1 : 50, puli penggerak yang digunakan = 2,5 inci, puli yang digerakkan (poros) = 9 inci.
ANALISA STRUKTUR RANGKA DUDUKAN WINCH PADA SALUTE GUN 75 mm WINCH SYSTEM Rizky Putra Adilana; Sufiyanto Sufiyanto; Ardyanto Ardyanto
TRANSMISI Vol 13, No 1 (2017): Edisi Pebruari 2017
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (718.042 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v13i1.2005

Abstract

Salute Gun 75mm Winch System merupakan alat yang berfungsi sebagai penarik meriam dengan menggunakan winch untuk memudahkan perpindahan gelar meriam. Berdasarkan fungsi dari Salute Gun 75 mm Winch System ini, struktur rangka dudukan winch harus dapat menahan beban meriam saat winch menarik meriam tersebut. Sehingga elemen struktur rangka harus diperhitungkan untuk menghindari terjadinya kecelakaan akibat penarikan beban tersebut. Pada penelitian ini, analisis struktur rangka ini menggunakan software MA Truss meliputi gaya yang, tegangan, regangan dan efek buckling bekerja pada elemen struktur rangka sehingga dapat diketahui kekuatan struktur rangka dudukan winch menahan beban meriam tersebut. Hasil analisis struktur rangka ini adalah tegangan kerja elemen batang struktur 5,7% dari kekuatan ijin bahan dan buckling analysis menunjukkan 2,7% buckling force. Kekuatan sambungan las pada elemen batang menunjukkan kondisi 15% dari kemampuan maksimal las. Sedangkan pada sambungan baut untuk dudukan winch system diperoleh tegangan tarik actual 7,2% batas kekuatan tarik, tegangan geser 38,5% kekuatan geser dan tegangan permukaan 27% dari batas tegangan permukaan ijin.
KAJI TEORITIK PERUBAHAN PANJANG PLAT PENGUAT TERHADAP BESARNYA DEFLEKSI YANG TERJADI PADA BALOK Sufiyanto Sufiyanto
TRANSMISI Vol 1, No 1 (2005): Edisi Pebruari 2005
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.524 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v1i1.4431

Abstract

Defleksi lateral yang terjadi pada sebuah balok dipengaruhi oleh nilai kekakuan balok tersebut. Nilaikekakuan ini ditentukan oleh momen inersia penampang yang dimiliki oleh balok tersebut Semakin besarinersia penampang balok maka nilai kekakuannya meningkat dan defleksi lateral yang terjadi menjadikecil. Untuk memperbesar inersia penampang suatu balok dapat dilakukan dengan menambahkan plat/batang penguat pada balok tersebut. Permasalahan yang timbul dengan cara ini adalah menentukanpanjang plat penguat yang dibutuhkan sesuai dengan besarnya defleksi lateral yang diijinkan terjadipada balok tersebut. Untuk menentukan panjang efektif dari plat penguat pada suatu balok, dapatdilakukan dengan suatu kaji teoritis yang mencari hubungan antara panjang plat penguat terhadapdefleksi lateral yang akan terjadi pada suatu balok. Dari hasil kaji teoritis ini menunjukkan bahwasemakin kecil defleksi lateral yang terjadi maka panjang plat penguat yang dibutuhkan semakin besar.Defleksi lateral yang terjadi pada sebuah balok dipengaruhi oleh nilai kekakuan balok tersebut. Nilaikekakuan ini ditentukan oleh momen inersia penampang yang dimiliki oleh balok tersebut Semakin besarinersia penampang balok maka nilai kekakuannya meningkat dan defleksi lateral yang terjadi menjadikecil. Untuk memperbesar inersia penampang suatu balok dapat dilakukan dengan menambahkan plat/batang penguat pada balok tersebut. Permasalahan yang timbul dengan cara ini adalah menentukanpanjang plat penguat yang dibutuhkan sesuai dengan besarnya defleksi lateral yang diijinkan terjadipada balok tersebut. Untuk menentukan panjang efektif dari plat penguat pada suatu balok, dapatdilakukan dengan suatu kaji teoritis yang mencari hubungan antara panjang plat penguat terhadapdefleksi lateral yang akan terjadi pada suatu balok. Dari hasil kaji teoritis ini menunjukkan bahwasemakin kecil defleksi lateral yang terjadi maka panjang plat penguat yang dibutuhkan semakin besar.
JIG & FIXTURE DESIGN FOR ROUGHNESS TESTER SJ-210 Nanda Rahmaniar Siswanda; Sufiyanto Sufiyanto; Sudjatmiko Sudjatmiko
TRANSMISI Vol 15, No 1 (2019): Edisi Pebruari 2019
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v15i1.4742

Abstract

The rapid development of the industry gave rise to better technological innovations to develop the quality capacity of a production. Jig fixture is a production tool used in the manufacturing process, so that accurate part duplication is produced. Jigs fixture specifically designed to facilitate the setup of materia; which ensures uniformity in the shape and size of products in large quantities (mass products), and commemorate the time of production [2-4]. Jig fixture functions to hold and direct the workpiece, so that the manufacturing process is more efficient and product quality can be maintained as specified quality. Rong and Zhu (1999) in Ahmad Rizki (2003) state that an object consists of several surface surfaces. In the use of a fixture, the placement process (locating) is the process of placing multiple surfaces of a workpiece until it touches the locator, which is then followed by the clamping process of the workpiece that comes in contact with the locator called a locating surface. In a workpiece there are 6 degrees of freedom (degree of freedom) of movement, ie linear motion in the direction or counterclockwise with the X, Y, Z axis and rotational movements towards the X, Y, and Z axis in a clockwise or counterclockwise direction.
Implementasi Sistem Hidroganik untuk Menunjang Program Ketahanan Pangan Pasca Pandemi Covid-19 di Desa Sukowilangun, Kalipare, Kab. Malang Sufiyanto Sufiyanto; Djoko Andrijono; Sri Widayati; Mochammad Musafaul Anam; Zaid Dzulkarnain; Sari Yuniarti
Jurnal Pengabdian Dharma Wacana Vol 2, No 3 (2021): Jurnal Pengabdian Dharma Wacana
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/jpdw.v2i3.259

Abstract

Pemberdayaan masyarakat berbasis potensi dan sumber daya yang dimiliki merupakan salah satu upaya untuk mendorong perekonomian masyarakat. Pengembangan potensi dan sumber daya berbasis komunitas sebagai strategi pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan. Kelompok Sadar Wisata Sukowilangun Berseri dan Kelompok Tani Suka Maju merupakan komunitas yang aktif dalam upaya pemberdayaan masyarakat di Desa Sukowilangun Kecamatan Kalipare Kabupaten Malang. Permasalahan yang dihadapi dalam pemberdayaan masyarakat ini adalah: 1) keterbatasan lahan dan sumber air dalam pengembangan system pertanian dan perikanan air tawar; 2) belum memiliki konsep dalam pengembangan ekonomi kreatif untuk memaksimalkan potensi ekonomi hasil perikanan air tawar. Metode pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah: 1) pemanfaatan teknologi pertanian dan perikanan terpadu dengan sistem hidroganik, (2) pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan konsep ekonomi kreatif. Hasil yang diperoleh berupa: 1) implementasi sistem hidroganik untuk menunjang teknologi pertanian dan perikanan terpadu, (2) disversifikasi usaha ekonomi kreatif melalui olahan Baby Fish Crispy.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Achmad Imam Suyuthi agung setiawan Agus Iswantoko Ahmad Luthfi Ahmad Rivaldi Alghifani, Fairuz Zain Andrijono, Djoko Andrijono, Djoko Andriyono, Djoko Antalita Kirana Putri Aprillio, Deary Nanda Ardyanto Ardyanto Ardyanto Ardyanto Aziz, Myson Bagas Alfiansyah Bagus Setya Raharja Budianto, Ricky Gunawan Chandra, Gabriel Andika Chaniago, Basirun Darto, Darto David Ross Dimas Bagus Setyawan Diyah Sukanti Cahyaningsih Diyah Sukanti Cahyaningsih Erika Elice Fadilla, Rangga Fiky Dwi Setiawan Fransisca, Maria Gilbert Kelvin Gultom Gulita Ngudiana Hadiansah, M. Tesar I Made Sunada Ika Anggraeni Khusnul Khotimah Indah Rakhmawati Afrida Ivo, Bernadinus Kevindo Saputra Jainur Rohman Januar Regolan Ginting Kako, Yolinvianus Paulus Kusnadi Kusnadi Laksni Sedyowati Lian Agustina Setiyaningsih Luha, Agusto Frendy Marfizal, Marfizal Marisi, Erich Umbu Tipuk Meiliyan, Hizkia Mochammad Musafaul Anam Mohammad Hafid Zamroni Muhammad Alwi Risqillah Muhammad Yusuf Mukarom Mukarom, Mukarom Nanda Rahmaniar Siswanda Ni Made Wiyati Niam, Waridin Odja, Maria Nirmala Oggy Surya Fanawa Pambudi, Fery Paradito, Axel Caesar Pindo Tutuko Priyo Dari Molyo Rianu, Bagas Martinus Rizky Putra Adilana Ross, David Rudi Hariyanto Rudy Hariyanto Rusdi Rusdi Rusdijanto Rusdijanto Ryan Hadi Pamungkas Sari Yuniarti Setiawan, Fiky Dwi Sri Widayati Sri Widayati Sri Widayati Stanislaus Yoseph Subairi Subairi Sudjatmiko Sudjatmiko Sunarjo Sunarjo Sunarjo Sunarjo Tonadi Shodiq, Een Trisyathia Quentara, Lilia Widada, Boe Tong Yunus Supriyanto Zubizaretta, Zaid Dzulkarnain