Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Pendampingan Kesehatan Penatalaksanaan Nyeri Punggung Bawah pada Ibu-Ibu Kader Kesehatan Gisikcemandi Sidoarjo Yuni Kurniawaty; Ftr. Ignatius Heri Dwianto; Sri Winarni; Irine Yunila Prastyawati; Dominggus Ruku Yudit Pramono
Share: Journal of Service Learning Vol. 11 No. 1 (2025): FEBRUARY 2025
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/share.11.1.31-38

Abstract

Kader Kesehatan Desa Gisikcemandi Sidoarjo terdiri dari ibu-ibu baik yang bekerja maupun ibu rumah tangga. Aktivitas keseharian mitra mayoritas berkaitan dengan pekerjaan di daerah pesisir misalnya mencabut duri, mengupas kerang, berjualan, menjemur ikan, membersihkan ikan. Di mana pekerjaan mitra merupakan aktivitas yang sering mempergunakan pergerakan pada tulang belakang. Beberapa mitra mengeluhkan adanya nyeri punggung bawah karena berbagai alasan capek, salah posisi saat tidur, salah posisi saat mengangkat barang yang lainnya tidak mengetahui penyebab terjadinya nyeri punggung bawah. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan Keterampilan mitra dalam mencegah dan mengatasi nyeri punggung bawah dengan menggunakan William’s Flexion Exercises dan penggunaan alat kesehatan infra merah. Metode yang dilakukan metode partisipatoris Participatory Rural Apraissal (PRA). Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat diawali dengan perijinan kepada Kepala Desa Gisikcemandi, koordinasi dengan mitra, pembagian tugas diantara tim pelaksana. Partisipasi mitra dilakukan dengan mempersiapkan tempat dan alat pengeras suara. Proses diskusi berlangsung dengan lancar, mitra sangat memperhatikan penjelasan yang diberikan, beberapa pertanyaan diajukan kepada tim pelaksana. Hasil terjadi perubahan perilaku peningkatan kemampuan mitra dalam melakukan keterampilan William’s Flexion Exercise dengan 65%. Terdapat kenaikan 12,25% kemampuan mitra dalam menggunakan alat kesehatan infra merah untuk pencegahan dan penatalaksanaan nyeri punggung bawah. Perubahan perilaku dapat terjadi bila dilakukan kerjasama yang berkelanjutan antara tim pengabdian masyarakat dengan mitra.
Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kepatuhan Diet Penderita Diabetes Melitus Di Puskesmas Jagir Surabaya Toja, Maria Elvarista; Prasetya, Arief Widya; Prastyawati, Irine Yunila; Suadnyani, Ni Ketut
JURNAL NERS LENTERA Vol. 11 No. 2 (2023)
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/ners.v11i2.5124

Abstract

Dukungan keluarga yang baik membuat penderita DM menjadi patuh menjalankan terapi diet.  Fenomena yang terjadi masih ada penderita DM yang tidak patuh menjalankan diet DM, karena tidak ada dukungan keluarga untuk mengingatkan dan memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan diet penderita DM di Puskesmas Jagir Surabaya. Desain penelitian ini adalah studi korelasi dengan pendekatan cross sectional dan teknik pengumpulan data consecutive sampling. Responden sebanyak 45 penderita DM yang bersedia diteliti dan tinggal bersama keluarga. Variabel bebas pada penelitian ini adalah dukungan keluarga dan variable terikatnya adalah tingkat kepatuhan diet DM. Instrumen penelitian berupa kuesioner. Hasil penelitian didapatkan bahwa 91% responden mendapat dukungan keluarga yang baik dan 89% responden mematuhi diet DM. Uji statistik Rank Spearman menunjukkan p = 0,000 dan koefisien korelasi + 0,883 yang berarti terdapat hubungan positif sangat tinggi antara dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan diet penderita DM di Puskesmas Jagir Surabaya. Pihak puskesmas dapat melakukan kunjungan rumah dan memberikan pendidikan kesehatan untuk penderita DM bersama keluarganya tentang DM, secara khusus mengenai diet yang harus dilakukan.
Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan (Tahu) Remaja Mengenai Sleep Hygiene (Penelitian di SMA Katolik Stella Maris Surabaya ) Suhariyanto, Yosi Slamet; Widianingtyas, Sisilia Indriasari; Prastyawati, Irine Yunila
JURNAL NERS LENTERA Vol. 12 No. 2 (2024)
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/ners.v12i2.5898

Abstract

Sleep hygiene refers to behaviors that can effectively improve the quality of sleep. At SMAK Stella Maris Surabaya, many students experience sleep disturbances at night. This study aimed to analyze the impact of health education on the level of knowledge about sleep hygiene among adolescents at SMAK Stella Maris Surabaya. This research employed a pre-experimental design with a OneGroup Pre-Post Test Design, with the research variable being the level of knowledge. The study population consisted of 11th-grade students, with a sample size of 56 respondents selected through simple random sampling. Data was collected using a questionnaire that assessed the level of knowledge about sleep hygiene. The results showed that before the health education, more than 50% (79%) of the respondents had a low level of knowledge. However, after the health education, it was found that 100% of the respondents had a good level of expertise. The Wilcoxon test showed a p-value of 0.000 with a Z score of 6.798, indicating that p < α. With the post-test results showing a significant improvement, health education positively impacted the adolescents’ knowledge level regarding sleep hygiene. It is recommended that the school provides health education to students who have not yet received information about sleep hygiene. Keywords: health education, knowledge, Sleep Hygiene
Peran Orang Tua Dalam Perawatan Gigi Pada Anak Usia Sekolah di SD Praja Mukti Surabaya Shella Natasya Kurniawan; Marcellina Rasemi Widayanti; Irine Yunila Prastyawati
JURNAL NERS LENTERA Vol. 13 No. 2 (2025): JURNAL NERS LENTERA
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/ners.v13i2.7664

Abstract

Pendahuluan: Peran orang tua sangat diharapkan dalam membimbing, memberikan pengertian, meningkatkan dan membekali anak-anak agar anak-anak dapat menjaga kebersihan gigi dan mulut. Fenomena yang terjadi pada orang tua di SD Praja Mukti Surabaya, ada beberapa orang tua yang tidak memperhatikan kesehatan gigi anaknya. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran peran orang tua dalam perawatan gigi pada anak usia sekolah di SD Praja Mukti Surabaya. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan melihat gambaran peran orang tua dalam perawatan gigi di SD Praja Mukti Surabaya. Variabel penelitian ini adalah peran orang tua dalam perawatan gigi pada anak usia sekolah, jumlah sampel 45 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Penelitian yang diambil menggunakan teknik simple random sampling. Alat ukur yang digunakan instrumen kuesioner peran orang tua dalam perawatan gigi yang dikembangkan oleh peneliti. Hasil: Analisis statistik menggunakan ASDPP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (51%) 23 responden memiliki peran orang tua dalam kategori cukup dan (49%) 22 responden peran orang tua dalam kategori baik. Pembahasan: Peran orang tua dalam keluhan gigi anak didapatkan (68,8%), menjaga kesehatan gigi haruslah diajarkan sejak dini, seperti perilaku menyikat gigi karena akan berdampak terhadap kesehatan gigi dan mulut pada anak. Perhatian dan pendampingan yang konsisten pada anak dalam perawatan gigi, orang tua sangat berperan penting untuk membantu membentuk kebiasaan hidup sehat dalam perawatan gigi anak. Kesimpulan: Diharapkan agar pihak sekolah dapat bekerja sama dengan puskesmas untuk memberikan penyuluhan tentang peran orang tua dalam perawatan gigi dan mulut kepada orang tua guna menanamkan sejak dini kebiasaan merawat gigi dan mulut pada anak-anaknya sehingga kondisi kesehatan gigi dan mulut anak tetap terjaga.
Pengetahuan Lansia Tentang Penanganan Nyeri Non Farmakologi di UPTD Griya Wreda Jambangan Surabaya Pengusi Jefron Tabuni; Arief Widya Prasetya; Irine Yunila Prastyawati
JURNAL NERS LENTERA Vol. 13 No. 2 (2025): JURNAL NERS LENTERA
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/ners.v13i2.7665

Abstract

Pendahuluan: Nyeri kronis merupakan masalah kesehatan umum pada lansia akibat proses degeneratif dan berbagai penyakit kronis. Fenomena yang ditemukan Panti UPTD Griya Wreda Jambangan Surabaya hampir keseluruhan lansia mengeluh nyeri pada bagian tubuhnya, nyeri pada lutut, tangan, punggung, leher dan kaki. Di panti werdha tersebut belum terdapat program khusus dan terapi non farmakologi untuk penanganan nyeri pada lansia. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan lansia tentang penanganan nyeri nonfarmakologi di UPTD Griya Wreda Jambangan Surabaya. Metode: Metode Penelitian ini menggunakan desain deskriptif, populasi target 176 lansia adalah seluruh lansia di UPTD Griya Wreda Jambangan Surabaya. Instrumen pengumpulan data, sampel 36 lansia memenuhi kriteria inklusi,kemudian diuji dengan kuesioner Analisa Statistika Deskriptif Proporsi Prosentase. Hasil: Hasil Penelitian menunjukkan dari 36 responden lansia 32 responden (89%) memiliki pengetahuan yang baik. Pembahasan:Dengan ini lansia di UPTD Griya Wreda Jambangan Surabaya memiliki pengetahuan yang baik dan bisa tauh cara mengenai penanganan nyeri non-farmakologi karena sebagian besar responden pernah memperoleh imformasi terkait nyeri. Kesimpulan: Diharapkan pengelola panti berkerja sama dengan petugas kesehatan dalam memberikan edukasi berupa gambar, serta pelatihan keterampilan dasar tentang perawatan nyeri.
Revitalisasi Kesehatan Berbasis Kemandirian Digital pada Kader Posyandu untuk Peningkatan Kualitas Kesehatan Daerah Pesisir Kepetingan, Sidoarjo Prastyawati, Irine Yunila; Lusiani, Etik; Kristiyono, Jokhanan; Jesus, Dulce Giovania De; Muda, Maria Antonia F.P.Donata BK.
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 11 (2025): Volume 8 No 11 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i11.22797

Abstract

ABSTRAK Kader posyandu memiliki peran yang penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, salah satunya di Dusun Kepetingan, Sidoarjo. Wilayah ini teridentifikasi memiliki masalah dalam rendahnya kesadaran perilaku PHBS, tingginya kasus penyakit kulit, serta keterbatasan akses internet yang mengambat manajemen komunikasi digital. Program PKM ini bertujuan unuk meningkatkan kapasitas kader posyandu melalui pelatihan PHBS, skrining penyakit kulit menggunakan SCORAD serta pelatihan kemandirian digital yang digunakan dalam promosi kesehatan maupun ekonomi loka. PKM ini menggunakan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA), dengan melibatkan 10 kader posyandu. Tahapan kegiatan meliputi sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan, dan evaluasi. Instrumen evaluasi berupa pre-test dan post-test pada setiap sesi pelatihan, serta observasi praktik kader. Terdapat peningkatan signifikan pada pengetahuan dan keterampilan kader. Pengetahuan PHBS meningkat sebesar 42%, keterampilan skrining penyakit kulit menggunakan SCORAD meningkat 47%, pemahaman kemandirian digital meningkat 32%, dan keterampilan desain digital meningkat 40%. Kader juga mampu menghasilkan media digital sederhana seperti poster dan video promosi kesehatan. Kegiatan PKM melalui pelatihan ini berhasil meningkatkan kapasitas kader posyandu dalam aspek sosial kemasyarakatan (kesehatan) dan aspek manajeme. Kader tidak hanya berperan sebagai agen kesehatan, tetapi juga sebagai agen ekonomi dan jembatan informasi di masyarakat. Keberhasilan program ini menunjukkan bahwa pemberdayaan kader melalui pendekatan partisipatif dan dukungan teknologi digital dapat menjadi strategi efektif untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat pesisir. Kata Kunci: Kader, Posyandu, PHBS, SCORAD, Pesisir  ABSTRACT Posyandu cadres play an important role in improving community health, including in Kepetingan Hamlet, Sidoarjo. This area has been identified with problems such as low awareness of Clean and Healthy Living Behavior (PHBS), high prevalence of skin diseases, and limited internet access that hinders digital communication management. This Community Service Program (PKM) aimed to enhance the capacity of posyandu cadres through PHBS training, skin disease screening using SCORAD, and digital independence training for both health promotion and local economic development. The program employed a Participatory Rural Appraisal (PRA) approach, involving 10 posyandu cadres. The stages of activities included socialization, training, technology implementation, mentoring, and evaluation. Evaluation instruments consisted of pre-tests and post-tests for each training session, as well as observation of cadre practices. There was a significant improvement in the knowledge and skills of cadres. PHBS knowledge increased by 42%, skin disease screening skills using SCORAD increased by 47%, digital literacy understanding increased by 32%, and digital design skills increased by 40%. Cadres were also able to produce simple digital media such as posters and health promotion videos. This PKM program successfully improved the capacity of posyandu cadres in both social-health aspects and managerial aspects. Cadres not only function as health agents but also as economic agents and information bridges within the community. The success of this program demonstrates that cadre empowerment through participatory approaches and digital technology support can be an effective strategy to improve the quality of public health in coastal areas. Keywords: Cadre, Posyandu, PHBS, SCORAD, Coastal
CULTURAL, SPIRITUAL COPING AND INNER CHILD REFLECTION: A MODEL FOR CROSS-GENERATIONAL MENTAL HEALTH PROMOTION IN ADOLESCENTS Kurniawaty, Yuni; Purnama, Ni Luh Agustini; Prastyawati, Irine Yunila; Kristama, Baswara Yua; de Jesus, Dulce Giovania; Neolaka, Fransisca Stefania Melinda
The Indonesian Journal of Public Health Vol. 20 No. 3 (2025): THE INDONESIAN JOURNAL OF PUBLIC HEALTH
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: Adolescence is a developmental phase that is vulnerable to stress. A stress study of 1,344 participants aged 14-18 years old experienced moderate (22.8%), severe (43.0%), and very severe (16.8%) stress. Health promotion not only focuses on individuals but also considers local wisdom culture, spirituality, and intergenerational relationships. Aims: Develop a mental health promotion model based on local wisdom values, spiritual adaptation, and parental emotional literacy. Method: This study is a qualitative study with a population of adolescents in Bali, Yogyakarta, and Madura. The sample used purposive sampling of 20 informants, namely adolescents, teachers, and parents, through a phenomenological approach with in-depth interviews conducted from June to August 2025. The data analysis process included reduction, categorization, synthesis, and formulation of working hypotheses. Results: Five themes were identified: 1) Stress responses manifested through self-isolation, compensatory behavior, obsessive use of technology; 2) Cultural factors play a role in regulating emotional expression and as a source of social resilience; 3) Spirituality as a source of inner peace and meaning of life through prayer, rituals, and interfaith beliefs; 4) Parenting styles are influenced by children's inner experiences and past emotional states that impact adolescents' psychological well-being; and 5) Coping strategies: problem-focused coping, emotional coping, and avoidance coping, with varying effectiveness depending on social and spiritual support. Conclusion: An intergenerational mental health promotion model based on the development of local wisdom, spiritual coping, and emotion-based parenting is recommended as a holistic approach to improving adolescent mental health in Indonesia, synergistically involving families, schools, and communities.