Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia)

Aktualisasi pemerintah dalam pengawasan perkawinan kontrak di provinsi Kalimantan Barat Haryaningsih, Sri; Mardhalena, Azrita
JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia) Vol 6, No 2 (2021): JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia)
Publisher : IICET (Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.013 KB) | DOI: 10.29210/30031193000

Abstract

Trafficking (perdagangan manusia) dalam modus pengantin pesanan di Singkawang Kalimantan Barat adalah dipicu oleh kemiskinan dan tidak tersedianya lapangan pekerjaan, sehingga para perempuan yang tinggal di Singkawang melakukan kawin kontrak untuk merubah taraf hidup mereka. Faktor berikutnya adalah tingkat pendidikan yang rendah, ini disebabkan oleh pola pikir orangtuamerekabahwa tidak penting sekolah tinggi-tinggi hanya menghabiskan waktu dan uang saja sehingga seringkalimereka terpaksamenerima pekerjaan yang bersifat eksploratif, faktor lainnya adalah tingkat konsumerisme, para perempuan di Singkawang ingin memiliki barang mewah dan bagus untuk sehinggamereka diakui dilingkungan mereka, dan faktor yang terakhir adalah kesamaan etnis, orangtua mereka mendoktrin anak-anak mereka dengan mengatakan bahwa orang-orang keturunan Cina di Singkawang satu keturunan dengan orang-orang Taiwan, ini dilakukan orang-tua agar anak-anak mereka tidak merasa kalau mereka dijualoleh orangtua mereka.  Kondisi demikian ini dimanfaatkan oleh para calo/perantara perkawianan sebagai sasaran bagi calo-calo pemburu calon pengantin perempuan untuk menjaring korbannya dengan mudah dengan tujuan untukmendapatkan keuntungan berupa uang. Bentuk komunikasi yang terjadi antara pengantin pesanan dengan calo/makelar di Singkawang Kalimantan Barat adalah komunikasi interpersonal yang bersifat dua arah/sirkuler dan satu arah, feedback, persuasive terjadi dengan baik sehingga informasi yang diberikan calo/makelar kepada pelaku pengantin pesanan dapat dengan mudah diterima oleh pelaku pengantin pesanan tanpa noise/gangguan. Jadi bentuk komunikasi interpersonal yang bersifat dua arah, satu arah, feedback, persuasive merupakan bentuk yang efektif untuk mempengaruhi calon korban pengantin pesanan untuk melakukan kawin kontrak
Evaluasi implementasi sistem informasi administrasi (SIAK) pada dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten sintang Haryaningsih, Sri; Hardalina, Hardalina
JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia) Vol 6, No 2 (2021): JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia)
Publisher : IICET (Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.553 KB) | DOI: 10.29210/30031194000

Abstract

Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sintang  menerapkan SIAK secara online dimulai pada tahun 2010.  Secara teori sistem ini sangat baik, namun dalam pelaksanaannya saat ini, SIAK masih belum berjalan secara optimal. Dengan jumlah penduduk yang mencapai berpenduduk sebesar 413.369 jiwa (2019), penting bagi Disdukcapil Kabupaten Sintang untuk mengelola Database kependudukan yang akurat, lengkap, mutakhir serta terintegrasi. Sudah 94,57% penduduk Kabupaten Sintang melaksanakan perekaman data KTP-el. Dan selebihnya 5% wajib KTP yang belum melaksanakan KTP-el adalah wajib KTP pemula dan pendatang yang belum melaksanakan perekaman di daerah asal. Update data yang harus dilakukan masyarakat tidak dilakukan mengakibatkan pencapaian proses sinkronisasi data Kependudukan masih belum mencapai 100% Teori yang digunakan sebagai landasan dalampenelitian ini adalah evaluasi elemen kebijakan publik yang terdiri dari support,capacity dan value. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualititatif sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang objek yang diteliti dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan pada bagian political will, sumber dayamanusia dan value atau manfaat dengan adanya SIAK sudah cukup baik,sedangkan pada infrastruktur, sosialisasi dan anggaran masih terdapat kekurangan. Adapun kendala dihadapi dalam penerapan SIAK adalah sarana dan prasarana yang masih kurang jumlahnya, sosialisasi yang tidak dilakukan berkala, serta anggaran pengadaan sarana prasarana yang masih minim. Peneliti menyaranka nagar perlunya kesadaran untuk melakukan sosialisasi secara berkala kepadamasyarakat serta dengan ditambahnya alokasi anggaran penerapan SIAK agardapat tercapai tujuan SIAK yang telah diatur sesuai dengan landasan hukum.