Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Faktor-faktor penyebab Keterlambatan penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan di RSUD Harapan dan doa kota bengkulu Dega Putri Nanda Dega; Deno Harmanto; Nofri Heltiani; Yoki Hermansyah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyediaan berkas rekam medis yang cepat merupakan faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien. Berdasakan studi pendahuluan di RSHD Kota Bengkulu, hasil wawancara terhadap salah satu petugas pendaftaran pasien rawat jalan mengatakan penyediaan dokumen rekam medis pasien rawat jalan lebih banyak memakai waktu di karenakan petugas harus mencari berkas terlebih dahulu sehingga menyebabkan pasien lama menunggu waktu yang digunakan lebih dari 10 menit.Tujuan penelitian ini untuk diketahui faktor penyebab keterlambatan penyediaan berkas rekam medis rawat jalan di RSHD Kota Bengkulu. Jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan metode observasional dan wawancara dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah 5 petugas filling dan sampel yang digunakan sebanyak 5 orang. Penelitian menggunakan data premier dan analisis data menggunakan cara observasi dan wawancara serta melihat langsung mengenai faktor keterlambatan, masa kerja dan prosedur penyediaan. Dari 5 orang petugas 4 (80%) berpengetahuan cukup dengan latar Pendidikan D3 Rekam Medis dan 1 (20%) berpengetahuan kurang terhadap penyediaan berkas rekam medis rawat jalan dengan latar belakang Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Pada masa kerja petugas semuanya 5 (100%) kurang dari 5 tahun dan 4 (80%) petugas menyediakan dokumen rekam medis sesuai prosedur namun masih ada 1 (20%) menyediakan dokumen tidak sesuai prosedur. Sebaiknya pimpinan rekam medis melakkukan evaluasi terhadap pelaksanaan penyediaan dokumen rekam medis sehingga tercipta penyelenggaraan rekam medis yang baik.  
Tinjauan Pengetahuan Petugas Rekam Medis Tentang Retensi Dan Penyusutan Berkas Di Rumah Sakit Rafflesia Bengkulu Rachella Putri Prichilla; Siska Iskandar; Nur Elly; Deno Harmanto
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengetahuan petugas dalam penatalaksanaan dokumen rekam medis sangat diperlukan sehingga dalam proses pencarian berkas tidak memboroskan waktu, tenaga akibat penumpukan berkas di ruang filling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ditinjau dari jenis kelamin, masa kerja dan pendidikan petugas rekam medis tentang retensi dan penyusutan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional dan sampel 6 responden petugas rekam medis. Pengumpulan data menggunakan data primer. Data diperoleh dengan cara menyebarkan lembar kuesioner. Hasil penelitian diketahui pengetahuan petugas rekam medis berdasarkan jenis kelamin, petugas rekam medis perempuan 34% pengetahuan tentang retensi maupun penyusutan pada katagori kurang. Berdasarkan masa kerja, petugas rekam medis dengan pengalaman kerja ≥ 3 tahun 34% dan 50% pengetahuan tentang retensi maupun penyusutan pada katagori kurang. Berdasarkan pendidikan, petugas rekam medis pendidikan perawat 34% pengetahuan tentang retensi maupun penyusutan pada katagori kurang. Pentingnya petugas rekam medis untuk mendapat penyelenggaraan pengetahuan dalam rangka meningkatkan pemahaman berkas rekam medis di rumah sakit.
Hubungan Kelengkapan Dokumen Rekam Medis Dengan Keakuratan Kode Diagnosa Chronic Renal Failure Di Rumah Sakit M. Yunus Bengkulu Maha Tri Yudha Putra Dinata; Deno Harmanto; Djusmalinar; Nengke Puspita Sari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelengkapan dokumen rekam medis merupakan data yang sangat di perlukan oleh coder dalam menetapkan kode diagnosa berdasarkan ICD-10. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kelengkapan dokumen rekam medis dengan keakuratan kode diagnosa chronic renal failure di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Penelitian ini menggunakan penelitian analitik rancangan cross sectional dan chi square. Populasi penelitian ini adalah dokumen rekam medis kasus chronic renal failure bulan januari s/d desember 2021 yang berjumlah 126 berkas dengan sampel total sampling. Dari 126 dokumen rekam medis diagnosa chronic renal failure terdapat 26 (21%) dokumen rekam medis yang lengkap dan 100 (76%) dokumen rekam medis tidak lengkap. Dari 126 kode diagnosa chronic renal failure terdapat 96 (76%) kode diagnosa yang akurat dan 30 (24%) kode diagnosa tidak akurat. Berdasarkan hasil perhitungan chi square ada hubungan yang signifikan antara kelengkapan dokumen rekam medis dengan keakuratan kode diagnosa chronic renal failure di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu, dengan nilai asymp sig (p) = 0,03 karena nilai p< 0,05.
Clarity of Diagnosis Writing and Accuracy of Coding in Heart Failure Based on ICD-10 at Hospital X: Kejelasan Penulisan Diagnosa dan Keakuratan Kodefikasi pada Heart Failure Berdasarkan ICD-10 di Rumah Sakit X Harmanto, Deno; Budiarti, Anggia; Rahayu, Dinda Sri
Procedia of Engineering and Life Science Vol. 7 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Rakernas PORMIKI X
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/pels.v7i0.2098

Abstract

It is very important to code the diagnosis of Heart Failure correctly and accurately, inaccuracies in codes are often found in medical record files such as unclear writing of the diagnosis or even incomplete supporting documents and the absence of a 4th character code in the diagnosis of Heart Failure. If coding is not carried out accurately, it will result in errors in disease recording indexes and actions, inaccurate report information data and inaccurate INA-CBG rates. The purpose of this study aims to determine the clarity of writing diagnoses and the accuracy of heart failure coding based on ICD-10 at Rafflesia Hospital, Bengkulu. The type of research is descriptive. The data used are primary data and secondary data which are processed univariately, data collection methods are through interviews and observation. The tool used is a checklist sheet with direct observation of 176 medical record files for the diagnosis of heart disease. Of the 176 medical record files for the diagnosis of Heart Failure, there is clarity in writing the diagnosis on the medical resume, a small number of 56 files (32%) are clear, but the majority of 120 files (68%) are unclear and the accuracy of codes based on ICD-10 is mostly 64 files (36% ) were accurate and as many as 112 files (64%) were inaccurate.
Factors Supporting the Accuracy of External Cause Codes Traffic Accident Injury Cases: Faktor Pendukung Keakuratan Kode External Cause Kasus Cedera Kecelakaan Lalu Lintas Budiarti, Anggia; Harmanto, Deno; Rahayu, Dinda Sri
Procedia of Engineering and Life Science Vol. 7 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Rakernas PORMIKI X
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/pels.v7i0.2102

Abstract

Injuries due to traffic accidents are one of the third largest causes of death in Indonesia after HIV/AIDS and TB. Based on WHO data (2015), injuries due to traffic accidents are the main cause of death and disability throughout the world, deaths due to traffic accidents worldwide amounted to 1.25 million in 2013. In Indonesia, injuries due to traffic accidents and deaths occurred has become a very serious problem (Djaja et al, 2016). Based on data from the Traffic Accident Unit of the Bengkulu Police Traffic Unit, in 2019 the number of traffic accidents recorded was 33 cases of serious injuries and 173 minor injuries (Munte et al, 2022). Implementation of external cause coding of traffic accident injury cases is very important to be done accurately, because the coding results external cause can be said to be accurate if it has the 4th and 5th characters. If coding is not carried out accurately it will have an impact on disease and action recording index errors, inaccurate report information data and inaccurate INA-CBG rates. all officers provide external cause coding and it is hoped that the head of the medical records unit will make a policy for filling in external cause codes.
Perancangan Aplikasi Pelayanan Rekam Medis Elektronik Berbasis Smartphone di Rumah Sakit Rafflesia Saputra, Ripo Andi; Syaputra, Reka Dwi; Harmanto, Deno
J-REMI : Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan Vol 6 No 1 (2024): December
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-remi.v6i1.5428

Abstract

Rafflesia Hospital faces challenges in managing medical records as it still relies on a manual paper-based system. This method can lead to data loss, limited access, and human error, which hinder efficiency and service quality. According to Indonesia’s Ministry of Health Regulation No. 24 of 2022 on Medical Records, all healthcare facilities are required to implement Electronic Medical Records by December 31, 2023. This study aims to design a smartphone-based electronic medical record application for Rafflesia Hospital using the Waterfall development method. The proposed application can improve patient queue management through online registration, provide real-time waiting time information, and enhance communication and coordination among medical teams via a fast information exchange platform. Additionally, the application improves responsiveness and efficiency by granting instant access to critical patient information in emergencies. Clear operational guidelines are established to ensure the application is user-friendly and easy to understand. The hospital needs to prepare for the implementation of this application to integrate it with the Hospital Information System (SIMRS), supporting fast, efficient, and high-quality services.
Gambaran Kesesuaian Pemeriksaan Klinis Dengan Ketepatan Kode Diagnosa Demam Berdarah Dengue Di Rumah Sakit Umum Daerah Harapan Dan Do’a Kota Bengkulu Dinda Sri Rahayu; Anggia Budiarti; Deno Harmanto
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 8 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i8.1819

Abstract

Pelaksanaan pemeriksaan klinis demam berdarah dengue sangat penting dikarenakan untuk mengetahui apakah seorang pasien yang menderita demam berdarah dengue atau tidak yaitu harus melakukan pengecekkan trmbosit, leukosit, eritrosit, dan hematoric. Dan pelaksanaan kodefikasi demam berdarah dengue sangat penting dilaksanakan dengan tepat sesuai dengan ICD-10. Oleh karena itu coder bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan kodefikasi diagnosa. Dalam penetapan kode demam berdarah dengue sering terjadi ketidaktepatan kode karena petugas tidak merujuk ke pemeriksaan klinis (laboraturium) seperti melihat pemeriksaan trombosit, leukosit dan hematoric. Hal ini akan berdampak pada pelayanan yang diberikan kepada pasien seperti kesalahan tindakan, perawatan dan pengobatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui Gambaran kesesuaian pemeriksaan klinis dengan ketepatan kode diagnosa Demam Berdarah Dengue di Rumah Sakit Harapan dan Do’a Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah deskriptif melalui pengamatan secara langsung dengan populasi 140 dan sampel 65 berkas rekam medis dengan diagnosa Demam Berdarah Dengue. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diolah secara univariat. Dari 65 Berkas rekam medis sebagian besar 51 (78,5%) sudah sesuai pemeriksaan klinis akan tetapi sebagian kecil 14 (21,5%) tidak sesuai pemeriksaan klinisnya dikarenakan tidak ada pemeriksaan trombosit dan leukositnya. Dari 65 Berkas Rekam medis terdapat sebagian besar 55 (84,6%) yang tepat kode diagnosa demam berdarah dengue fever , akan tetapi sebagian kecil 10 (15,4%) tidak tepat kode diagnosa demam berdarah dengue fever dikarenakan tidak menggunakan ICD-10 volume 1, volume 2 dan kurangnya pengetahuan koding.
SISTEM APLIKASI DETEKSI TINGKAT RISIKO KEHAMILAN PADA AKI DI PUSKESMAS TELAGA DEWA Syaputra, Reka Dwi; Ningsih, Sari Widya; Harmanto, Deno
Jurnal Infokes Vol 15 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/11bks828

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) yang persisten tinggi di Indonesia, khususnya yang disebabkan oleh komplikasi selama masa kehamilan, menuntut adanya inovasi dalam metode skrining dini di fasilitas pelayanan kesehatan primer. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan, memvalidasi, dan membangun aplikasi untuk prediksi tingkat risiko kehamilan di Puskesmas Telaga Dewa, Bengkulu. Dengan menggunakan kerangka kerja Cross-Industry Standard Process for Data Mining (CRISP-DM), sebuah dataset yang terdiri dari 488 rekam medis pasien ibu hamil dengan 13 variabel klinis objektif dianalisis. Dua algoritma klasifikasi, yaitu Decision Tree dan Random Forest, dievaluasi menggunakan strategi validasi silang 10-fold (10-fold cross-validation) untuk memastikan estimasi kinerja yang robust. Hasil evaluasi menunjukkan keunggulan signifikan dari model Random Forest, yang mencapai nilai rata-rata akurasi 0.97, presisi 0.94, recall 0.99, dan F1-score 0.96. Kinerja ini secara konsisten melampaui model Decision Tree (akurasi 0.85, F1-score 0.85). Analisis feature importance mengidentifikasi tekanan darah, usia, dan riwayat abortus sebagai prediktor paling berpengaruh. Temuan ini menggarisbawahi potensi besar model Random Forest sebagai alat bantu keputusan klinis (Clinical Decision Support) yang akurat dan andal bagi bidan di tingkat Puskesmas. Implementasi model ini dalam bentuk aplikasi berbasis web dapat memfasilitasi stratifikasi risiko pasien secara efisien, memungkinkan alokasi sumber daya yang lebih terfokus, dan mendukung intervensi dini untuk menekan AKI, sejalan dengan agenda transformasi digital kesehatan nasional.
Gambaran Pelaksanaan Kodefikasi Diagnosa Sistem Sirkulasi Berdasarkan ICD-10 Di Rumah Sakit Rafflesia Bengkulu Deno Harmanto; Anggia Budiarti; Dinda Sri Rahayu
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan kodefikasi diagnosis sistem sirkulasi sangat penting dilakukan secara tepat dan akurat, ketidakakuratan kode yang sering ditemukan pada berkas rekam medis seperti tidak ada kode karkter ke-4 pada diagnosa sistem sirkulasi. Jika kodefikasi tidak dilaksanakan dengan akurat akan berdampak pada kesalahan indeks pencatatan penyakit dan tindakan. Data informasi informasi laporan tidak akurat serta ketidaktepat tarif INA-CBG's. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan kodefikasi diagnosa sistem sirkulasi berdasarkan ICD-10 di Rumah Sakit Rafflesia Bengkulu. Jenis penelitian adalah deskriptif data yang digunakan adalah data primer dan data skunder yang diolah secara univariat, cara pengumpulan data melalui wawancara dan observasional. Alat yang digunakan kuisioner dan lembar ceklis dengan pengamatan secara langsung dengan subjek 2 petugas coder dan objek 176 berkas rekam medis diagnosa sistem sirkulasi. Dari 176 berkas rekam medis diagnosa sistem sirkulasi pada keakuratan kode diagnosis sistem sirkulasi berdasarkan ICD-10 sebagian besar 64 berkas (36%) yang akurat dan sebanyak 112 berkas (64%) tidak akurat, pada kejelasan penulisan diagnosa pada resume medis sebagian kecil 56 berkas (32%) jelas, tetapi sebagian besar 120 berkas (68%) tidak jelas, pada penulisan diagnosis sesuai terminologi medis pada resume medis hanya 4 berkas (2%) yang sesuai, pada pengetahuan coder terhadap kodefikasi diagnosis sistem sirkulasi 1 petugas dengan pengetahuan (65%) baik dan 1 petugas dengan pengetahuan (53%) kurang. Sebaiknya petugas koder mengacu pada ICD-10 dalam menetapkan kode dan mengikuti pelatihan untuk memperdalam pemahaman tentang pelaksanaan klasifikasi dan kodefikasi.
Gambaran Kelengkapan Informasi Medis Dan Pengetahuan Coder Dalam Pelaksanaan Kodefikasi Externalcause Kasus Cedera Kecelakaan Lalu Lintas Anggia Budiarti; Deno Harmanto; Dinda Sri Rahayu
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Keilmuan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 14 (2024)
Publisher : Yayasan Pendidikan Mandira Cendikia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cedera karena kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu penyebab kematian ketiga terbesar di indonesia setelah HIV/AIDS dan TBC. Berdasarkan data WHO (2015) cedera akibat kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab utama kematian dan disabilitas di seluruh dunia, kematian akibat kecelakaan lalu lintas di seluruh dunia sebesar 1,25 juta pada tahun 2013. Di Indonesia, cedera akibat kecelakaan lalu lintas dan kematian yang terjadi sudah menjadi masalah yang sangat serius. Berdasarkan data Unit Laka Lantas Satlantas Polres Bengkulu, tahun 2019 tercatat jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas 33 kasus cedera berat dan 173 cedera ringan (Munte dkk, 2022).Pelaksanaan kodefikasi external cause kasus cedera kecelakaan lalu lintas sangat penting dilakukan secara akurat, dikarenakan hasil pengkodean external cause dapat dikatakan akurat jika memiliki karakter ke-4 dan ke-5.Jika kodefikasi tidak dilaksanakan dengan akurat akan berdampak pada kesalahan indeks pencatatan penyakit dan tindakan, data informasi laporan tidak akurat serta ketidaktepat tarif INA-CBG's. semua petugas dalam pemberian kodefikasi external cause dandiharapkan kepada kepala unit rekam medis untuk membuat kebijakan dalam pengisian kode external cause