Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

RUMAH INTERNET PELAJAR (RUMINJAR) AS LEARNING FACILITY DURING COVID19 FOR STUDENTS IN SOPOTINJAK VILLAGE, BATANG NATAL Nainggolan, Elizon; indria harahap, friska; damanik, anggita; lidya, hesty; anggina, putri
Jurnal Nauli Vol 1 No 1 (2021): Vol. 1 No. 1 Oktober 2021
Publisher : Jurnal Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.85 KB)

Abstract

Penyebaran virus Covid-19 yang melanda seluruh dunia mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, salah satunya adalah perubahan dalam proses pembelajaran di lingkungan pendidikan baik dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi. Pembelajaran yang awalnya bertumpu pada kuliah tatap muka beralih ke pembelajaran secara daring. Tidak banyak peserta didik maupun mahasiswa harus berusaha agar bisa tetap mengikuti proses pembelajaran daring. Oleh karena itu tujuan dari penelitian in I adalah untuk mengetahui permasalahan/kendala yang sering dihadapi pelajar maupun mahasiswa selama pembelajaran online serta mengetahui peran dari Ruminjar dalam keefektifan pembelajaran online di Desa Sopotinjak. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan dimana semua data yang diambil berdasarkan jurnal, buku berikta, maupun pengamatan langsung.
Peran Sekolah Perempuan dalam Memperkuat Fungsi Keluarga bagi Ibu Rumah Tangga di Desa Tanjung Rejo Ndraha, Ewi Darman; Nainggolan, Elizon
Pedagogi: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 24 No 2 (2024): Pedagogi: Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/pedagogi.v24i2.2086

Abstract

This research aims to determine the Role of Women's Schools in Strengthening the Family Function in the Educational Field for Housewives in Tanjung Rejo Village. This research was conducted at PKBM Laskar Pelangi as the venue for women's school activities in Tanjung Rejo Village, Percut Sei Tuan sub-district. The type of research used is qualitative descriptive research. The subjects in this study are 2 managers of women's schools and 2 learning participants. Data collection techniques used are observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques include data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The technique for checking the validity of data includes credibility testing, dependability testing, transferability testing, and confirmability testing. The results of the study show several findings: 1) Women's schools contribute positively to instilling religious education, introducing values such as patience, honesty, and sex education, creating an environment that supports the spiritual and moral development of learning participants. 2) The role of women's schools in moral education contributes positively by integrating moral values into the curriculum. 3) Women's schools help families create a safe emotional environment, supporting children in dealing with feelings and emotions. 4) The role of women's schools in developing household skills provides practical knowledge and training related to managing daily household tasks. 5) Women's schools successfully develop vocational skills, such as utilizing social media, making accessories, and entrepreneurial skills, contributing to the ability of housewives to apply these skills in daily life and even encouraging the opening of small businesses at home. Keywords: Role of sekolah perempuan, Family function, Housewives
Marketing Training Strategy for Employees of Rajawali Peanut Bread Factory in the Post-Pandemic Era in Tebing Tinggi City Siregar, Wina Hanna; Nainggolan, Elizon
Journal of Universal Community Empowerment Provision Vol. 4 No. 2 (2024): Journal of Universal Community Empowerment Provision
Publisher : Pusat Studi Pembangunan dan Pemberdayaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55885/jucep.v4i2.375

Abstract

In the era of globalization, marketing strategy is a crucial factor for companies to survive and compete, especially in the culinary industry, such as Rajawali Peanut Bread Factory in Tebing Tinggi City. The COVID-19 pandemic has had a significant impact on this sector, necessitating the adaptation of more effective marketing strategies, including employee training in product marketing. This study aims to analyze the marketing training strategy for employees of Rajawali Peanut Bread Factory in the post-pandemic period, in order to enhance their skills and competitiveness in product marketing. This research uses a descriptive qualitative approach conducted at the Rajawali Peanut Bread Factory. Data were collected through observation, interviews, and documentation, and analyzed using the Miles and Huberman model, which includes data reduction, data presentation, and verification. The results of the study show that the marketing training strategy is carried out through the on-the-job training method, where employees are directly guided by senior staff in marketing products. Employees are also trained to utilize social media and direct promotions to consumers. This training has proven effective in improving employees' marketing capabilities and expanding the market reach of peanut bread products.
RANGKUL ABK: PROGRAM RINTISAN PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MENYELENGGARAKAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA BINJAI SUMATERA UTARA Ginting, Rafael Lisinus; Irawan, Mirza; Violina, Erwita Ika; Asiah, Asiah; Nainggolan, Elizon; Munir, Abdul
BUDIMAS : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 6, No 3 (2024): BUDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/budimas.v6i3.16125

Abstract

Pada kegiatan pengabdian ini yang menjadi mitra adalah Forum Musyawarah Guru Bimbingan Konseling Kota Binjai, Sumatera Utara. Forum ini sangat membutuhkan pendampingan terkait dengan permasalahan rendahnya kompetensi guru Bimbingan Konseling dalam mengidentifikasi, melakukan need assesment, dan merancang program pembelajaran individual bagi siswa berkebutuhan khusus di sekolah. Terdapat beberapa masalah yang dihadapi oleh mitra yakni: 1) Terbatasnya akses untuk mendapatkan pelatihan mengenai pembelajaran anak berkebutuhan khusus; 2) Keberadaan siswa berkebutuhan khusus di sekolah umum; 3) Adanya keterbatasan guru dalam melakukan tidakan profesional sesuai kebutuhan siswa berkebutuhan khusus; dan 4) Tidak tersedianya panduan pelaksanaan layanan bimbingan konseling bagi anak berkebutuhan khusus di sekolah. Pelaksanaan  pengabdian ini dilakukan dengan metode workshop untuk peningkatan kompetensi porfesional guru serta metode focus group discussion untuk pemanfaatan aplikasi rangkulabk sebagai bentuk inovasi sosial dalam pendidikan anak berkebutuhan khusus. Keberhasilan pengabdian ini dapat diukur berdasarkan luaran yang dihasilkan antara lain: peningkatan keterampilan guru dalam mengidentifikasi dan mengukur kebutuhan siswa berkebutuhan khusus; guru memiliki panduan dalam modifikasi kurikulum untuk pengembangan program pembelajaran individu bagi siswa berkebutuhan khusus serta tersedianya program bimbingan konseling bagi siswa berkebutuhan khusus di sekolah.
Lembar Kerja Mahasiswa Mata Kuliah Bahasa Inggris di Jurusan BK Universitas Negeri Medan Sirait, Albert Pauli; Nainggolan, Elizon; Sihombing, Dionisius
ALACRITY : Journal of Education Volume 4 Issue 3 Oktober 2024
Publisher : LPPPI Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52121/alacrity.v5i1.592

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan seberapa pentingnya lembar kerja mahasiswa dalam peningkatan kemampuan Bahasa Inggris mahasiswa jurusan BK, 2) Menghasilkan produk lembar kerja mata kuliah Bahasa Inggris berbasis Project Based Learning, 3) Memvalidasi produk lembar kerja mata kuliah Bahasa Inggris yang dihasilkan pada penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan dengan pendekatan ADDIE. Pada tahap validasi tahap I, Ahli materi memberikan total skor untuk semua aspek adalah 71 dan ahli bahan ajar memberikan skor 68. Berdasarkan skor tersebut, dapat disimpulkan bahwa Lembar Kerja Mahasiswa yang telah dikembangkan masih jauh dari kategori layak. Oleh sebab itu, penulis meminta masukan dari ahli materi dan ahli bahan ajar, untuk selanjutnya dilakukan perbaikan pada LKM mata kuliah English for Guidance and Counseling. Pada validasi tahap II ahli materi memberikan skor 87 untuk keseluruhan aspek dan ahli bahan ajar memberikan nilai 89. Berdasarkan skor tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Lembar Kerja Mahasiwa pada mata kuliah English for Conseling layak untuk digunakan di jurusan BK Unimed. Selanjutnya untuk menyempurnakan tahapan pembuatan LKM, penulis juga meminta respon mahasiswa yang mengikuti kegiatan ujicoba LKM pada tahap implementasi. Diperoleh hasil yaitu pada Aspek kebahasaan, rata-rata mahasiswa memberikan respon yang sangat positif.
RANGKUL ABK: PROGRAM RINTISAN PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MENYELENGGARAKAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA BINJAI SUMATERA UTARA Ginting, Rafael Lisinus; Irawan, Mirza; Violina, Erwita Ika; Asiah, Asiah; Nainggolan, Elizon; Munir, Abdul
BUDIMAS : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 6 No. 3 (2024): BUDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/budimas.v6i3.16125

Abstract

Pada kegiatan pengabdian ini yang menjadi mitra adalah Forum Musyawarah Guru Bimbingan Konseling Kota Binjai, Sumatera Utara. Forum ini sangat membutuhkan pendampingan terkait dengan permasalahan rendahnya kompetensi guru Bimbingan Konseling dalam mengidentifikasi, melakukan need assesment, dan merancang program pembelajaran individual bagi siswa berkebutuhan khusus di sekolah. Terdapat beberapa masalah yang dihadapi oleh mitra yakni: 1) Terbatasnya akses untuk mendapatkan pelatihan mengenai pembelajaran anak berkebutuhan khusus; 2) Keberadaan siswa berkebutuhan khusus di sekolah umum; 3) Adanya keterbatasan guru dalam melakukan tidakan profesional sesuai kebutuhan siswa berkebutuhan khusus; dan 4) Tidak tersedianya panduan pelaksanaan layanan bimbingan konseling bagi anak berkebutuhan khusus di sekolah. Pelaksanaan  pengabdian ini dilakukan dengan metode workshop untuk peningkatan kompetensi porfesional guru serta metode focus group discussion untuk pemanfaatan aplikasi rangkulabk sebagai bentuk inovasi sosial dalam pendidikan anak berkebutuhan khusus. Keberhasilan pengabdian ini dapat diukur berdasarkan luaran yang dihasilkan antara lain: peningkatan keterampilan guru dalam mengidentifikasi dan mengukur kebutuhan siswa berkebutuhan khusus; guru memiliki panduan dalam modifikasi kurikulum untuk pengembangan program pembelajaran individu bagi siswa berkebutuhan khusus serta tersedianya program bimbingan konseling bagi siswa berkebutuhan khusus di sekolah.
MENGANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU DALAM PEMBELAJARAN SEUMUR HIDUP DI ERA DIGITAL: TANTANGAN DAN PELUANG Ginting, Anisa Nur Baidah; Zahra, Salwa; Aulia, Mita; Zahra, Latifah; Sigiro, Martina; Purba, Sasta Glovia Talenta; Nainggolan, Elizon; Subaedah, Sitti
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol. 10 No. 1 (2025): Regular Issue
Publisher : STKIP Pesisir Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34125/jmp.v10i1.392

Abstract

This study examines the integration of digital technology in learning and the professional development of teachers in the digital era at the elementary school level. The digital transformation requires teachers to master digital competencies in order to deliver interactive and innovative instruction. The study is motivated by various challenges, including limited formal training, inadequate digital infrastructure, and the differing instructional needs between lower and upper elementary levels. A review of literature supports that enhancing digital literacy through TPACK models and intensive training approaches is an effective strategy to improve teaching quality. Data were collected through in-depth interviews with two teachers (from a first-grade class and a fifth-grade class) and current literature studies. Content and thematic analysis were employed to identify key issues regarding technological integration and professional development strategies. The results reveal that limited formal training and digital infrastructure adversely affect the teaching process, while participation in workshops and peer collaboration enhances teachers’ digital competencies. These findings provide strategic recommendations for schools and education authorities to develop continuous training programs tailored to the specific needs of each educational level.
School Counselors as Key Players in Enhancing Social Interaction Skills of Students with Down Syndrome Ginting, Rafael Lisinus; Violina, Erwita Ika; Irawan, Mirza; Asiah; Aklima; Nainggolan, Elizon
Bisma The Journal of Counseling Vol. 8 No. 3 (2024): December
Publisher : Department of Guidance and Counseling, FIP, Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/bisma.v8i3.89636

Abstract

This research focuses on the challenges faced by students with Down syndrome in developing effective social interaction skills, which are often influenced by environmental limitations and the suboptimal role of support systems in schools. The study aims to analyze the role of school counselors as consultants, transmitters, and initiators in supporting the development of social interactions in students with Down syndrome. A descriptive research method with a qualitative approach was employed. The research subjects included school counselors as primary subjects, and class teachers and parents of students with Down syndrome as secondary subjects. Data were collected through observations, in-depth interviews, and documentation studies, and then analyzed using triangulation techniques through coding to ensure data validity. The findings indicate that the role of school counselors as consultants helps to provide strategic guidance to teachers and parents, the role as a transmitter function to convey relevant information and understanding about the students' needs, while the role as an initiator facilitates interactive activities that encourage the students' social skills. This study concludes that the role of school counselors is crucial in creating an inclusive and supportive environment for the development of social interactions in students with Down syndrome, ultimately contributing to the improvement of their quality of life. The latest information in this study implies that a more holistic and sustainable approach, both at school and at home, is needed to maximize the social potential of Down syndrome children.