Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Android Application as an Innovative Learning Media: Increasing Students' Historical Empathy Through the History of the Balinese Kingdom I Made Devid Krisna Utama Putra; Muhammad Akhyar; Akhmad Arif Musadad
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vol. 8 No. 2 (2024): Juli
Publisher : LPPM Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppp.v8i2.79070

Abstract

The lack of digital learning media makes it difficult for students to study anywhere. This research aims to analyze Android-based media applications for the history of the Balinese Kingdom that are suitable for learning media for class X high school Hindu and Buddhist Kingdoms material. This research method is research and development (R&D) with a 4-D approach. The subject of this research is class X SMA. The validation process involves experts in the field of materials and media. Data collection methods through interviews, surveys, questionnaires and literature studies. The data analysis technique uses quantitative descriptive analysis. The research results show that the Android-based media application for the history of the Balinese kingdom based on Hindu and Buddhist kingdom material is very suitable for use as an alternative learning media to increase historical empathy. By using augmented reality (AR) technology, students can explore historical sites in realistic 3D, allowing them to experience the atmosphere of the past more realistically. Learning media using Android-based applications can provide a more exciting and relevant approach for students, increase historical empathy, and expand the accessibility of learning materials. This research implies that the use of technology such as augmented reality (AR) and multimedia interaction makes historical material more exciting and easier to understand and allows students to engage emotionally and deeply with the material being studied.
LOKAKARYA PEMANFAATAN SUMBER PRIMER DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KURIKULUM MERDEKA Sariyatun; Abidin, Nur Fatah; Akhmad Arif Musadad; Leo Agung S; Tri Yuniyanto
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2024): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppm.v7i1.6068

Abstract

Salah satu aspek pedagogis yang perlu dikembangkan guru dalam pembelajaran sejarah Kurikulum Merdeka adalah penguatan keterampilan mengajar-belajar berbasis sumber primer. Berdasarkan hasil FGD dan Survey terbatas (2022), guru SMA di Surakarta masih mengalami kendala dalam penggunaan sumber primer dalam pembelajaran sejarah. Kondisi tersebut tentunya menghambat transisi dan trasformasi pembelajaran sejarah dari kerangka Kurikulum 2013 menuju Kurikulum Merdeka. Solusi dari permasalahan tersebut adalah penguatan pedagogi guru dalam penggunaan sumber primer melalui kegiatan lokakarya. Lokakarya secara luring dan dilaksanakan dalam empat tahap yaitu persiapan, pelatihan, pendampingan, dan evaluasi-refleksi. Materi yang disampaikan dalam lokakarya meliputi pembelajaran sejarah Kurikulum Merdeka, penggunaan sumber primer dalam pembelajaran sejarah, model pembelajaran sejarah berbasis sumber primer, dan penyusunan modul ajar berbasis sumber primer. Hasil pengabdian telah mendorong guru untuk memahami kerangka teoretik dalam memanfaatkan sumber primer dalam pembelajaran sejarah. Modul ajar yang telah dikumpulkan peserta lokakarya telah mengintegrasikan sumber primer dalam pembelajaran sejarah. Lebih lanjut, implmentasi dari perencanaan pembelajaran sejarah berbasis sumber primer perlu untuk dikaji secara lebih lanjut.
Prasasti Kawali dalam Pembelajaran IPS: Integrasi Nilai Historis dan Kultural Rahayu, Ratih; Warto; Akhmad Arif Musadad
Journal of Contemporary Issue in Elementary Education Vol. 3 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/jciee.v3i1.12197

Abstract

The Kawali Inscription, discovered in Ciamis Regency, West Java, is a significant historical artifact dating back to the 5th century AD. As one of the few surviving sources from the Sunda Kingdom, it offers valuable insights into the region's political, cultural, and historical context. This study aims to explore the historical and cultural values embedded in the inscription and examine how these can be effectively integrated into the Social Studies (IPS) curriculum for elementary and secondary education. Employing a qualitative approach with historical and content analysis methods, the research reveals that the Kawali Inscription is a rich resource for fostering students’ understanding of local history, strengthening cultural identity, and promoting critical thinking. The integration model includes the development of contextual learning materials, interactive teaching strategies, and project-based assessments aligned with curriculum objectives. This approach not only enriches historical learning but also supports character education through appreciation of Indonesia’s cultural heritage.
Strategi Guru Sejarah Berbasis Konstruktivisme dalam Internalisasi JSN 45 untuk Mendukung Visi Indonesia Emas 2045 miskawi; Akhmad Arif Musadad
Santhet: (Jurnal Sejarah, Pendidikan Dan Humaniora) Vol 8 No 2 (2024): SANTHET: (JURNAL SEJARAH, PENDIDIKAN DAN HUMANIORA) 
Publisher : Proram studi pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universaitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/santhet.v8i2.4821

Abstract

This study examines the Strategy of History Teachers Based on Constructivism in the Internalization of JSN 45 to Support the Golden Indonesia Vision 2045. This study uses a descriptive qualitative method with a literature study approach, analyzing the theories of Dewey, Bandura, and Vygotsky as the basis for meaningful learning. Veterans are involved as models and sources of inspiration to provide real experiences (Dewey), to be role models of struggle values (Bandura), and to support the gradual learning process through scaffolding (Vygotsky). The internalization of values such as nationalism, unity, and sacrifice has been proven to help shape the character of the young generation who are resilient, moral, and actively contribute to nation building.
Pemikiran Kh. Ahmad Dahlan Kepemimpinan & Nasionalisme: Jembatan Menuju Penguatan Profil Karakter Pelajar Pancasila Andri Saputra; Leo Agung S; Akhmad Arif Musadad
Jurnal Ilmiah Pendidikan Profesi Guru Vol. 8 No. 1 (2025): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jippg.v8i1.87102

Abstract

Profil pelajar pancasila tidak dapat terwujud secara instan, akan tetapi membutuhkan proses dan pembiasaan diri dalam peserta didik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan saat ini untuk mewujudkan hal tersebut dengan cara meneladani tokoh sejarah yang berpengaruh yang dapat dijadikan sebagai tokoh role model. Berdasarkan hal tersebut, tujuan penelitian ini untuk menganalisis pemikiran K.H Ahmad Dahlan tentang kepemimpinan dan Nasionalisme dalam penguatan profil karakter pelajar pancasila di SMA. Jenis penelitian ini yaitu kualitatif.  Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model interaktif yang dikemukakan oleh Saldana. Objek penelitian yaitu kepala sekolah, waka kurikulum, guru, dan siswa. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi.  Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu lembar kuesioner wawancara. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Aktivitas dalam analisis data yaitu: Data condensation, data display, dan conclusion drawing/verifications. Hasil penelitian ini menunjukan tentang pemikiran K.H. Ahmad Dahlan kepemimpinan dan nasionalisme serta terdapat enam nilai karakter yang relevan dengan profil pelajar pancasila. Keenam nilai tersebut tercermin dalam gagasan maupun tindakan yang dilakukan oleh K.H. Ahmad Dahlan yang diadopsi dan diimplementasikan dalam kurikulum pembelajaran di SMA dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari diluar sekolah dan di dalam sekolah.